Papers by Wisonir Wisonir
GEOWEEK 2018 PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11, 2018
Lokasi penelitian terletak di Desa Mayang, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Bar... more Lokasi penelitian terletak di Desa Mayang, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Desa Mayang mempunyai litologi berupa andesit dan telah ditambang secara tradisional oleh masyarakat sekitar tetapi pemanfaatannya masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan andesit. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pemetaan geologi permukaan skala 1:25.000 serta pengambilan sampel. Analisis petrografi dilakukan untuk mnenetukan kualitas batuan andesit berdasarkan mineral penyusunnya sedangkan analisis nilai kuat tekan batuan dilakukan untuk mengetahui sifat keteknikan batuan yang akan berpengaruh pada penggunaannya. Hasil analisis petrografi menunjukkan batuan beku andesit di daerah penelitian tersusun atas mineral-mineral yang memiliki tingkat resistensi yang baik pada batuan antara lain plagioklas, olivin, piroksen, hornblenda, dan andesin. Hasil uji kuat tekan batuan andesit pada kode sampel (LP1) sebesar 998,46 kg/cm 2 ; kode sampel (LP2) sebesar 2059 kg/cm 2 ; dan kode sampel (LP3) sebesar 1214,98 kg/cm 2. Berdasarkan nilai kuat tekan, satuan batuan termasuk dalam klasifikasi Very Strong (Bieniawski, 1989) dengan nilai kuat tekan rata-rata 1424,147 kg/cm 2. Berdasarkan syarat mutu batu alam untuk bahan bangunan (SNI 03-0394-1989), andesit di daerah penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan pondasi bangunan, batu tepi jalan, penutup lantai, serta tonggak dalam kegiatan konstruksi. Berdasarkan Standar Industri Indonesia (SII 0378-80), andesit di daerah penelitian dapat dimanfaatkan pula sebagai bahan bangunan beton konstruksi jalan. Kata Kunci : kuat tekan, andesit, petrografi, desa mayang, bahan bangunan 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kondisi geologi yang sangat komplek. Keunikan dan kerumitan kondisi geologi di Indonesia sangat menarik untuk dikaji dan dipelajari, karena produk dari proses-proses geologi tersebut memiliki potensi untuk dimanfaatkan demi kamaslahatan bersama. Salah satu hasil atau produk dari proses-proses geologi yang terjadi tersebut adalah terbentuknya berbagai macam mineral dan batuan yang sangat beragam di seluruh penjuru nusantara ini. Berbagai kegunaan dari mineral dan batuan ini telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia baik untuk keperluan keilmuan maupun untuk keperluan keteknikan. Untuk keperluan keilmuan, mineral dan batuan tersebut banyak diteliti guna mencari tahu proses terbentuknya, sifat-sifat mekaniknya, serta mengungkap berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan mineral maupun batuan tersebut. Sedangkan untuk keperluan keteknikan dapat ditambang atau digunakan sebagai bahan bangunan maupun sebagai fondasi untuk menopang suatu bangunan.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
GEOWEEK 2018 PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11, 2018
Lokasi penelitian eksplorasi air tanah terletak di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kab... more Lokasi penelitian eksplorasi air tanah terletak di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak dan penyebaran lapisan pembawa air tanah (akuifer). Identifikasi akuifer dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner untuk mendapatkan nilai resistivitas lapisan tanah dengan jumlah lintasan pengukuran sebanyak 1 lintasan, panjang lintasan 720 meter dan kedalaman mencapai 120 meter dengan jarak antar titik pengukuran sebesar 20 meter. Jumlah data lintasan pengukuran sebanyak 210 data, dan diolah dengan menggunakan Software RES2DINV. Hasil pengolahan data berupa penampang lintasan distribusi tahanan jenis 2D yang digunakan untuk menentukan posisi akuifer air tanah. Hasil menunjukkan bahwa potensi lapisan akuifer diperkirakan berada pada kedalaman antara 33-123 meter. Lokasi penelitian didominasi oleh aluvium endapan dataran, berbutir kasar hingga sedang (kerikil dan pasir) dengan sisipan lempungan. Potensi akuifer termasuk produktif tinggi, penyebaran luas dengan keterusan sedang sampai tinggi. Pengeboran di titik rekomendasi bor dapat dilaksanakan hingga kedalaman 100 meter.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
PAPER COMPETITION MINESPACE III, 2017
Lokasi penelitian terletak di Gunung Berjo di Dusun Sidorejo, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, K... more Lokasi penelitian terletak di Gunung Berjo di Dusun Sidorejo, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung Berjo mempunyai litologi berupa andesit dan telah ditambang secara tradisional oleh masyarakat sekitar hanya saja pemanfaatannya masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan andesit di daerah Gunung Berjo. Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan data primer berupa penyelidikan lapangan serta pengambilan sampel. Analisis petrografi dilakukan untuk menentukan kualitas batuan andesit berdasarkan mineral penyusunnya sedangkan analisis nilai kuat tekan batuan dilakukan untuk mengetahui sifat keteknikan batuan yang akan berpengaruh pada penggunaannya. Hasil analisis petrografi menunjukkan batuan beku andesit di daerah penelitian tersusun atas mineral-mineral yang memiliki tingkat resistensi yang baik pada batuan antara lain plagioklas, hornblenda, andesin, sanidin, kuarsa, dan mineral opak. Hasil uji kuat tekan batuan andesit pada sampel (LP1) sebesar 1257,25 kg/ cm2, sampel (LP2) sebesar 447,49 kg/cm2 dan sampel (LP3) sebesar 1227,90 kg/ cm2. Berdasarkan nilai kuat tekan, satuan batuan termasuk dalam klasifikasi strong (Bieniawski, 1989) dengan nilai kuat tekan rata-rata 977.547 kg/cm2. Berdasarkan syarat mutu batu alam untuk bahan bangunan (SNI 030394-1989), andesit di daerah penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan beton kontruksi jalan, batu tepi jalan, penutup lantai, serta tonggak dalam kegiatan kontruksi.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Secara geografis lokasi penelitian berada pada koordinat 49 M 409513 9137374 UTM (Universal Trans... more Secara geografis lokasi penelitian berada pada koordinat 49 M 409513 9137374 UTM (Universal Transverse Mercator). Lokasi penelitian terdapat pada peta geologi lembar Yogyakarta, dengan luas daerah penelitian adalah 1km2. Berada di Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Morfologi daerah penelitian berupa perbukitan bergelombang sedang, dengan slope 13o. Penelitian yang dilakukan pada lokasi ini bertujuan untuk mengetahui batuan apa saja yang berkembang pada daerah tersebut sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bagaimana proses awal terjadinya batuan tersebut untuk kemudian dianalisa. Pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan cara mengambil 5 titik pada sayatan tipis kemudian dilakukan deskripsi, perhitungan butiran (point counting), penamaan batuan, dan penyusunan petrogenesa. Berdasarkan hasil pengamatan secara megaskopis dan mikroskopis didapatkan batuan yang berkomposisi butiran allochem berupa fosil foraminifera, micrite berupa lumpur karbonatan, serta sparite karbonatan.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Wisonir Wisonir