Logam transisi memiliki sifat yang khas yang dimiliki logam, yaitu bersifat keras, merupakan baha... more Logam transisi memiliki sifat yang khas yang dimiliki logam, yaitu bersifat keras, merupakan bahan konduktor panas dan listrik yang baik, serta dapat menguap pada pemanasan yang tinggi. Logam transisi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari – hari diantaranya besi, nikel, emas, perak, dan tembaga. Gambar 1. Trend jari – jari Logam Transisi 1. Tembaga (Cu) Tembaga atau dikenal dengan nama Cuprum (Cu) merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam golongan transisi atau golongan logam blok d. Tembaga memiliki nomor atom 29, massa atom 63.546 g/mol. Titik lebur tembaga sebesar 1083° C, titik didih 2310 °C, jari – jari atom sebesar 1.173 Å dan jari – jari ion Cu 2+ sebesar 0.96 Å. Konfigurasi elektron keadaan dasar seacar umum yaitu [ Ar ]3d n atau [ Ar ] 3d 10 4s 1 dan Entalpi standar atomisasi secara umum sebesar ∆ a H° (298 K). Kalor Peleburan 13.26 kJ/mol , kalor penguapan 300.4 kJ/mol, kapasitas kalor (25 °C) 24.440 J/(mol·K) Tembaga mudah regang, dan mudah ditempa serta merupakan kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan Warna ini memiliki ciri khas karena untuk golongan logam blok d dipengaruhi oleh konfigurasi elektron pada keadaan dasar (ground satate). Unsur tembaga di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi banyak ditemukan dalam 2 bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat berbentuk mineral. Biji tembaga seperti (CuFeS 2). Tembaga memiliki dua isotop, yaitu 63 Cu dan 65 Cu. Tembaga merupakan unsur paling kurang reaktif pada deret pertama blok d Ion tembaga(I) yang terjadi, dengan ion klorida segera membentuk ion kompleks tak berwarna diklorokuprat (I), [CuCl 2] Tahap reaksi ke dua inilah yang diduga berlangsung sangat cepat sehingga memicu tahap reaksi pertama seperti berikut ini: 5 Cu (s) + H 3 O (aq) → Cu + (aq) + H 2 (g) + 2H 2 O (l)
Logam transisi memiliki sifat yang khas yang dimiliki logam, yaitu bersifat keras, merupakan baha... more Logam transisi memiliki sifat yang khas yang dimiliki logam, yaitu bersifat keras, merupakan bahan konduktor panas dan listrik yang baik, serta dapat menguap pada pemanasan yang tinggi. Logam transisi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari – hari diantaranya besi, nikel, emas, perak, dan tembaga. Gambar 1. Trend jari – jari Logam Transisi 1. Tembaga (Cu) Tembaga atau dikenal dengan nama Cuprum (Cu) merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam golongan transisi atau golongan logam blok d. Tembaga memiliki nomor atom 29, massa atom 63.546 g/mol. Titik lebur tembaga sebesar 1083° C, titik didih 2310 °C, jari – jari atom sebesar 1.173 Å dan jari – jari ion Cu 2+ sebesar 0.96 Å. Konfigurasi elektron keadaan dasar seacar umum yaitu [ Ar ]3d n atau [ Ar ] 3d 10 4s 1 dan Entalpi standar atomisasi secara umum sebesar ∆ a H° (298 K). Kalor Peleburan 13.26 kJ/mol , kalor penguapan 300.4 kJ/mol, kapasitas kalor (25 °C) 24.440 J/(mol·K) Tembaga mudah regang, dan mudah ditempa serta merupakan kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan Warna ini memiliki ciri khas karena untuk golongan logam blok d dipengaruhi oleh konfigurasi elektron pada keadaan dasar (ground satate). Unsur tembaga di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi banyak ditemukan dalam 2 bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat berbentuk mineral. Biji tembaga seperti (CuFeS 2). Tembaga memiliki dua isotop, yaitu 63 Cu dan 65 Cu. Tembaga merupakan unsur paling kurang reaktif pada deret pertama blok d Ion tembaga(I) yang terjadi, dengan ion klorida segera membentuk ion kompleks tak berwarna diklorokuprat (I), [CuCl 2] Tahap reaksi ke dua inilah yang diduga berlangsung sangat cepat sehingga memicu tahap reaksi pertama seperti berikut ini: 5 Cu (s) + H 3 O (aq) → Cu + (aq) + H 2 (g) + 2H 2 O (l)
Uploads
Drafts
Papers