Skip to main content
alfin finda

    alfin finda

    Pada proses persalinan, organ reproduksi wanita khususnya perineum akan mengalami peregangan. Proses peregangan ini lah yang tak lepas dari terjadinya robekan atau disebut ruptur perineum. Perineum dapat robek ketika melahirkan atau... more
    Pada proses persalinan, organ reproduksi wanita khususnya perineum akan mengalami peregangan. Proses peregangan ini lah yang tak lepas dari terjadinya robekan atau disebut ruptur perineum. Perineum dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi atau episiotomi.
    Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan dan terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum disebabkan oleh faktor ibu (paritas, jarak kelahiran dan berat badan bayi), pimpinan persalinan yang salah, riwayat persalinan, ekstraksivakum, trauma alat dan episiotomi (Wiknjosastro, 2005).
    Robekan pada saat melahirkan pervaginam merupakan kejadian umum dikalangan wanita. Dalam studi, dimana penggunakan episiotomi dibatasi, tingkat robekan spontan saat melahirkan berkisaran 44-79% (Soong dan Barnes 2005;Homer et al. 2007). Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan yang pertama kali melahirkan kemungkinan untuk  mengalami robekan lebih besar.
    Sebanyak 85% wanita melahirkan pervaginam dapat mengalami ruptur perineum. Salah satu ketakutan yang sering dirasakan oleh ibu hamil terutama trimester III adalah takut robek dan dijahit. Terutama pada ibu yang pernah mengalaminya, hal ini bisa menjadikan trauma baginya saat menghadapi proses persalinannya nanti. Juga bekas dari robekan perineum ini dapat berpengaruh pada rasa sakit saat berhubungan (dispereunia) dengan pasangan.
    Salah satu cara mengurangi ruptur perineum adalah dengan melakukan pemijatan perineum atau disebut massage perineum. Massage perineum adalah teknik memijat perineum saat hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah dan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi.
    Research Interests: