Papers by Washil Izzuddin
Hadis Gadir Khum yang menjadi titik tolak perpisahan mazhab Sunni dan Syiah juga terdapat dalam k... more Hadis Gadir Khum yang menjadi titik tolak perpisahan mazhab Sunni dan Syiah juga terdapat dalam kitab-kitab hadis utama kaum Sunni. Seperti kaum Syiah, para ulama Sunnah juga mengakui keabsahan derajat hadis-hadis tersebut. Bahkan hadis-hadis itu dianggap mutawatir. Namun demikian, antara kaum Syiah dan Sunni memiliki pemahaman yang berbeda terhadap hadis-hadis tersebut. Perbedaan terjadi dalam memahami kata mawlā. Sunni berpendapat bahwa kata itu bermakna pelindung/penolong, sementara Syiah berpendapat bahwa kata itu bermakna khalifah/pemimpin. Perbedaan pemahaman ini membawa kedua kelompok tersebut terlibat dalam pertengkaran sepanjang sejarah Islam. Namun demikian, banyak kalangan di Sunni dan Syiah yang berupaya membangun hubungan harmonis dengan mencari hal-hal yang sama di antara keduanya. Semata-mata untuk kepentingan ukhuwwah Islāmiyyah dan kejayaan umat Islam.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Kontemplasi, 2020
This paper examines the potential of religion as the main source of harmony in a plural society. ... more This paper examines the potential of religion as the main source of harmony in a plural society. This paper itself is motivated by the fact that religion has two different faces: integrative and confrontational. On the one hand religion can encourage integration in society, however religion also has the potential to cause conflict and tension in the community, especially in the people with complex levels of diversity. In multicultural societies, integrative religious attitudes are needed to avoid conflicts. But making it happen is not as easy as turning our hand. The factor of understanding religious texts that are exclusive and based on hatred is one of the challenges. This will be further complicated when external factors (economic, political) are involved. By using philosophical-reflective methods, the writer offers two ways of religious that can create harmony in different cultures and beliefs, namely: exclusivenes-tolerance religious, and willingness to engage in interfaith dialogue. With these two things the writer believes that religious people still feel comfortable with the truth of their own religion, and at the same time they live in peace with people of different religions. Abstrak Tulisan ini mengkaji tentang potensi agama sebagai sumber utama harmoni dalam masyarakat majemuk. Tulisan ini sendiri dilatar
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Washil Izzuddin