Skip to main content
  • noneedit
  • Lecture in Universitas Islam Maduraedit
Lower of achievement learn and skill of class X student science process MA As-Syafi'i Blaban Batu Marmar Pamekasan caused by the class X the student seldom be given on to the problem autentik that happened in society so that student think... more
Lower of achievement learn and skill of class X student science process MA As-Syafi'i
Blaban Batu Marmar Pamekasan caused by the class X the student seldom be given on
to the problem autentik that happened in society so that student think to learn the physics
of no use and drag on, used method lose looks for student so that physics have the
character of the abstraction and less application in everyday life. this Research purpose is
to identify completely of achievement learn and skill of student science process after
applying of study model STM at fundamental sub [of] electrics network discussion and
also identify student activity the class X in MA. As-Syafi'I Blaban Batu Marmar
Pamekasan school year of 2012/2013. This research is classroom action research. This
research is executed by three cycle which is on cycle consist of the steps among its are
planning, execution, perception, evaluation and refleksi. Is while data analysis the used is
descriptive statistical.
From research result indicate that skill of natural student science process of
improvement in each his cycle, at meeting I getting the value > 65 is 20% at cycle II 60%,
and cycle III 100%. Is while at achievement learn the complete student at cycle I 50%,
cycle II 85% is while at cycle III 100%. For the activity of student is also experience of the
improvement aspect the questioning cycle 1 46,7% Cycle of 2 60,0%, and cycle 3 73,3%,
answer to, Siklus 1 33,3%, Cycle of 2 60,0% and Siklus 3 73,3%, note, Siklus 1 56,7%,
Cycle of 2 71,7% and Siklus 3 81,6%, pay attention, Siklus 1 66,7%, Cycle of 2 73,3%
and Siklus 3 88,3%,. And result of from evaluation pretes and postes experience of
improvement from 00,00% becoming 100%. This.
Research Interests:
Lower it of result of learning the student SMA/MA Pamekasan at the physics subject resulted from the lack of usage of physic appliance so that owned by theX understanding of student have the character of the abstraction. This research aim... more
Lower it of result of learning the student SMA/MA Pamekasan at the physics subject resulted from the lack of usage of physic appliance so that owned by theX understanding of student have the character of the abstraction. This research aim to to know the existence of the influence signifikan usage of simple physic appliance to Hasil learn the student and identify influence of usage of simple physic appliance to improvement of result learn the student. This research is research quasi the experiment use 2 group that is the control group use the conventional study model (don't use physic appliance) and the experiment group using model direct instruction (use the physic appliance). Pursuant to result test t obtained by theX the calculation value thitung > ttabel with level signifikansi 0,01 the indicate that is the difference signifikan the result of learning the student between the experiment classes use the physic appliance sederhana.dengan the control class don't use the physic appliance. Evaluated from test N-Gain improvement of result learn the student [at] the experiment class use the higher simple physic appliance compared to the control class don't use the simple physic appliance. his conclusion is is the influence signifikan usage of simple physic appliance to result learn the student at physics subject in SMA/MA Pamekasan and usage of physic appliance modestly can improve the result learn the student at physics subject in SMA Plus Miftahul Ulum Palengaan Pamekasan.
Research Interests:
Abstrak: Kesulitan dalam memahami materi fisika sering di jumpai di berbagai sekolah, sehinga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Faktor yang menjadi penyebab hasil belajar rendah paling utama adalah sistem dalam kegiatan belajar... more
Abstrak: Kesulitan dalam memahami materi fisika sering di jumpai di berbagai sekolah, sehinga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Faktor yang menjadi penyebab hasil belajar rendah paling utama adalah sistem dalam kegiatan belajar mengajarnya kurang mrnciptakan variasi dalam mengajarnya. Selain itu pembelajaran yang di lakukan guru kurang sesuai dengan apa yang di tuntut oleh kurikulum, yaitu pada sistem penilaian guru harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini tercermin hasil observasi pada kelas IX SMP Islam An-Nidhomiyah yang mempunyai nilai hasil belajar pelajaran fisika rendah di bawah nilai KKM. Penelitian ini bertujuan: " Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa di kelas IX SMPI An-Nidhomiyah dengan diterapkannya model kooperatif berbasis asessmen kinerja di tinjau dari praktikum fisika. " Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMPIA An-Nidhomiyah tahun pelajaran 2014/2015. Analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa dari Siklus I sampai Siklus III sudah mencapai kriteria ketuntasan dengan persentase yaitu, Siklus I (30%), Siklus II (57,5%), Siklus III (87,5%) dan pencapaian kinerja siswa siklus I (55,31%), siklus II (65%), dan siklus III (70%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif berbasis asessmen kinerja di tinjau dari praktikum dapat menuntaskan hasil belajar siswa di kelas IX SMP Islam An-Nidhomiyah. Kata Kunci: Kooperatif, Asessmen Kinerja,Ketuntasan Hasil Belajar PENDAHULUAN Permasalahan besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang lagi banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar. (Depdiknas, 2007). Adapun masalah lain adalah bahwa pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru (teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan terus diusahakan, diantaranya adalah pembaharuan dibidang pendidikan. Dalam pembaharuan pendidikan ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas metode pembelajaran (Nurhadi, 2003). Kualitas proses belajar mengajar di sekolah harus ditingkatkan juga. Usaha untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar dilakukan dengan cara melakukan evaluasi dalam tiap tahapan proses pembelajaran. Dari hasil pra siklus yang dilakukan di kelas IX SMP Islam An-Nidhomiyah Pamekasan, terdapat banyak siswa yang hasil belajarnya rendah dan tidak mencapai ketuntasan standar hasil belajar. Kondisi tersebut, tentunya bukan semata-mata karena daya serap siswa yang rendah, tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya dan salah satunya adalah metode pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut hanya terpusat pada satu arah saja, dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang kegiatannya lebih berpusat pada guru, kondisi dalam kelas terlihat aktivitas siswa tidak antusias, siswa jarang bertanya karena merasa takut pada guru untuk bertanya, dan tidak terlihat adanya diskusi atau interaksi dengan siswa lain. Sehingga siswa kurang memahami konsep yang diberikan oleh guru, siswa pun tidak mempunyai dorongan untuk memahami konsep dengan interaksi yang intensif antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa. Selain itu pembelajaran yang di lakukan guru kurang sesuai dengan apa yang di tuntut oleh kurikulum, yaitu pada sistem penilaian guru harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari instrument penilaian yang dilakukan oleh guru hanya pada ranah kognitif saja, selain itu sebagian besar dari guru melaksanakan penilaian sikap peserta didik hanya melalui pengamatan yang terlihat tanpa menggunakan instrumen yang seharusnya. Meskipun sikap secara implisit masuk kedalam ranah kemampuan dan keterampilan, namun penilaian sikap sangat diperlukan untuk mengetahui ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran dan materi pelajaran, yang kemudian dapat dijadikan sebagai umpan balik (feed back) untuk melakukan pembinaan pada peserta didik. Selain itu juga keterampilan psikomotor sebagai unjuk kinerja. Akibatnya hasil belajar siswa rendah dan daya serap pada mata pelajaran tidak seperti yang diharapkan oleh guru. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih banyak di bawah kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 65, serta belum memenuhi standar kreteria ketuntasan minimal (KKM) kelas yang ditargetkan yaitu 85 % dari keseluruhan siswa. Memahami materi fisika yang berisi tentang konsep-konsep di perlukan media berupa alat-alat praktikum, dimana untuk mempraktekkan percobaan tentang konsep materi listrik dinamis siswa menemukan sendiri dan guru mengarahkan serta membimbingnya. Melakukan praktikum merupakan salahsatu cara dalam memahami konsep fisika dan menumbuhkan aktivitas siswa yang aktif. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif karena dapat menciptakan revolusi pembelajaran di dalam kelas. Sehingga tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama proses pembelajaran berlangsung. Sekarang kita tahu bahwa pembelajaran yang terbaik tercapai di tengah-tengah percakapan di antara siswa dimana siswa secara rutin dapat saling membantu satu sama lain guna menuntaskan bahan ajar akademiknya (Nur, M. 2008: 2). Selain itu peneliti ingin memadukan sebuah metode peta konsep. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa (Wena, M. 2009). Menurut Lie pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam
Research Interests: