Dian Sahid

Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat menciptakan beragam inovasi berbasis internet, dalam sistem otomatisasi saat ini perkembangannya telah memasuki era di mana suatu perangkat bisa dimonitoring dan dikontrol melalui internet, secara global terdapat beberapa standar perangkat dengan spesifikasi dan ekosistem yang berbeda yang saat ini telah membanjiri pasar Indonesia, kehadirannya belum memberikan titik terang bagi para investor pelaku industri telekomunikasi, selain itu kebutuhan masyarakat mulai meningkat seiring dengan pengetahuan teknologi yang dimiliki dan menguatnya infrastruktur jaringan internet, untuk itu kehadiran pemerintah sebagai pembuat peraturan dan kebijakan untuk menjamin para pelaku industri agar berkembang dan hak masyarakat sebagai pengguna terjaga sangat dinantikan, di dalam pengembangan teknologi telekomunikasi maka terdapat tiga pilar yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu : teknologi, pasar dan regulasi. Kata kunci : internet of things, regulasi telekomunikasi. I. Latar Belakang Di masa lalu seseorang harus mendatangi sebuah peralatan untuk melihat kondisi dan melakukan aktivitas menyalakan atau mematikan, hingga berkembang bersamaan dengan teknologi yang ada menjadi sebuah sistem otomatisasi, namun masih bersifat lokal. Kehadiran internet dan perkembangannya yang cukup pesat memberikan dampak besar terhadap perkembangan dunia telekomunikasi, tidak hanya dalam teknologi telekomunikasi berbasis suara, namun dengan pengiriman berbasis data maka semua tipe komunikasi baik suara, gambar dan informasi lainnya dapat terkirim dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Perkembangan teknologi internet dan infrastruktur-nya saat ini telah memberikan sumbangsih besar terhadap kemajuan informasi bagi pengetahuan masyarakat, selain itu kehandalan jaringan internet yang semakin baik telah mendorong manusia menggunakan internet untuk berbagai keperluan. Internet of things (IoT)

Kata kunci : internet of things, regulasi telekomunikasi.

Demi melancarkan program pemerintah terkait penggunaan uang elektronik (emoney),
bulan-bulan ini masyarakat pengguna jalan tol seakan mau tidak mau
harus menggunakan uang elektronik (e-money) untuk cara pembayarannya,
program pemerintah ini juga sebelumnya telah berjalan untuk cara pembayaran
moda transportasi kereta listrik (commuter line) dan bus TransJakarta.
Teknologi yang digunakan merupakan turunan dari Radio Frequency
Identification (RFID) dimana menggunakan frekuensi yang lebih tinggi kisaran
13.56 MHz tetapi untuk jarak yang tergolong dekat berkisar 10 cm, teknologinya
bernama Near Field Communication (NFC). Peluang penggunaan teknologi
NFC dengan memanfaatkan kebijakan pemerintah ini tidak disia-siakan oleh
para pelaku bisnis untuk bisa meraih keuntungan, yaitu melalui tambahan biaya
di saat melakukan isi ulang kartu uang elektronik (e-money).

Kata kunci : e-money, Near Field Communication

Perkembangan telekomunikasi bergerak dan jaringan berbasis Internet Protocol (IP) telah mendorong terjadinya integrasi jaringan ‘next generation network’ dan menyebabkan perubahan besar tatanan industri telekomunikasi, internet dan penyiaran.
Perubahan perangkat hukum perundang-undangan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek kelembagaan dan regulasi merupakan hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi era konvergensi. Dari sisi kelembagaan, kebutuhan akan badan regulasi yang konvergensi merupakan salah satu isu yang penting dimana apakah badan regulasi ke depan akan bertanggung jawab terhadap bidang telekomunikasi, penyiaran ataupun meliputi bidang teknologi informasi. Sedangkan dari sisi regulasi, harmonisasi dan modifikasi perangkat UU atau pembentukan UU konvergensi diperlukan untuk menjawab perubahan teknologi konvergensi yang akan sulit dilakukan dengan kondisi Undang-undang eksisting terkait yang terpisah secara prinsip. Pesatnya perkembangan teknologi digital yang hingga pada akhirnya menyulitkan pemisahan teknologi informasi, baik antara telekomunikasi, penyiaran dan teknologi informasi merupakan dinamika konvergensi.
Konvergesi sudah mendesak untuk diterapkan, tetapi sepertinya sulit terjadi. Revisi untuk tiga UU yang berkaitan paling tidak bisa menjadi solusi