PEMBUKA Dalam ruang kuliah sebuah STT dengan materi Pertumbuhan Gereja, saya melemparkan pertanya... more PEMBUKA Dalam ruang kuliah sebuah STT dengan materi Pertumbuhan Gereja, saya melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa demikian: Ketika saudara diutus oleh lembaga pendidikan atau salah satu lembaga gerejawi memulai sebuah pelayanan di satu daerah atau kota yang benar-benar belum ada orang percaya (Kristen) selain saudara sendiri. Apakah saudara yakin pada saat yang sama sudah ada dan atau akan ada gereja Tuhan di daerah tersebut? Sebagian mahasiswa cukup menggelengkan kepala isyarat "belum ada gereja", sebagian lain dengan lantang menjawab "tidak ada, buktinya belum berdiri gereja". Mahasiswa lainnya cukup garuk-garuk kepala tanda keraguan untuk menjawabnya. Disadari ataupun tidak, di mana ada pribadi yang telah mengambil keputusan hati percaya dan menerima Yesus menjadi Tuhan, sesungguhnya "gereja" secara organis telah lahir dan berdiri serta sedang bertumbuh. Hal ini telah dibuktikan oleh hamba Tuhan atau misionaris di lapangan, dengan penuh keyakinan mereka diutus Tuhan telah memulai sebuah pelayanan. Melalui percakapan dengan seorang mahasiswa di STT yang sama, dengan mata yang berkaca-kaca berkata: Saya kecewa, gara-gara saya mengambil jurusan yang berbeda dengan dia, saya jurusan misi dan pacar saya ambil jurusan pastoral kependetaan, hubungan cinta diputuskan, dengan alasan "tidak sepanggilan". Pertanyaan saya, benarkah demikian gara-gara beda jurusan dapat dijadikan alasan tidak sepanggilan dan dapat menyebabkan putus hubungan cinta? Benarkah Alkitab mengajarkan bahwa teologi misi berseberangan dengan teologi pastoral? Benarkah dalam proses pertumbuhan gereja pengajaran misi dan pastoral bagi gereja tidak dapat dikomunikasikan dengan baik? Bukankah sebaliknya bahwa korelasi misi dan pastoral merupakan aspek dasar pertumbuhan gereja! 1
PEMBUKA Dalam ruang kuliah sebuah STT dengan materi Pertumbuhan Gereja, saya melemparkan pertanya... more PEMBUKA Dalam ruang kuliah sebuah STT dengan materi Pertumbuhan Gereja, saya melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa demikian: Ketika saudara diutus oleh lembaga pendidikan atau salah satu lembaga gerejawi memulai sebuah pelayanan di satu daerah atau kota yang benar-benar belum ada orang percaya (Kristen) selain saudara sendiri. Apakah saudara yakin pada saat yang sama sudah ada dan atau akan ada gereja Tuhan di daerah tersebut? Sebagian mahasiswa cukup menggelengkan kepala isyarat "belum ada gereja", sebagian lain dengan lantang menjawab "tidak ada, buktinya belum berdiri gereja". Mahasiswa lainnya cukup garuk-garuk kepala tanda keraguan untuk menjawabnya. Disadari ataupun tidak, di mana ada pribadi yang telah mengambil keputusan hati percaya dan menerima Yesus menjadi Tuhan, sesungguhnya "gereja" secara organis telah lahir dan berdiri serta sedang bertumbuh. Hal ini telah dibuktikan oleh hamba Tuhan atau misionaris di lapangan, dengan penuh keyakinan mereka diutus Tuhan telah memulai sebuah pelayanan. Melalui percakapan dengan seorang mahasiswa di STT yang sama, dengan mata yang berkaca-kaca berkata: Saya kecewa, gara-gara saya mengambil jurusan yang berbeda dengan dia, saya jurusan misi dan pacar saya ambil jurusan pastoral kependetaan, hubungan cinta diputuskan, dengan alasan "tidak sepanggilan". Pertanyaan saya, benarkah demikian gara-gara beda jurusan dapat dijadikan alasan tidak sepanggilan dan dapat menyebabkan putus hubungan cinta? Benarkah Alkitab mengajarkan bahwa teologi misi berseberangan dengan teologi pastoral? Benarkah dalam proses pertumbuhan gereja pengajaran misi dan pastoral bagi gereja tidak dapat dikomunikasikan dengan baik? Bukankah sebaliknya bahwa korelasi misi dan pastoral merupakan aspek dasar pertumbuhan gereja! 1
Uploads
Papers