Skip to main content
Faisal Gerardo

Faisal Gerardo

ABSTRAK Kebutuhan akan jalan dirasakan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi diberbagai bidang. Agar jalan tetap dapat mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha... more
ABSTRAK Kebutuhan akan jalan dirasakan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi diberbagai bidang. Agar jalan tetap dapat mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha pemeliharaan. Salah satu usaha tersebut adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi permukaan jalan secara fungsional. Evaluasi kondisi permukaan jalan mencakup pertimbangan masalah-masalah yang terjadi pada perkerasan, mengukur kinerja perkerasan jalan dan membantu dalam penentuan penanganan kegiatan penyelenggaraan jalan. Salah satu m etode yang digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi permukaan jalan ialah dengan menggunakan metode PCI (pavement condition index). Nilai PCI memiliki rentang 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dengan kriteria sempurna, sangat baik, baik, sedang, jelek, sangat jelek dan gagal. Dari hasil analisis kondisi permukaan ruas jalan Padalarang – Cipatat STA 21+000 – STA 29+000 diperoleh nilai PCI rata-rata 86,45 de...
ABSTRAK Kebutuhan akan jalan dirasakan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi diberbagai bidang. Agar jalan tetap dapat mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha... more
ABSTRAK Kebutuhan akan jalan dirasakan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi diberbagai bidang. Agar jalan tetap dapat mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha pemeliharaan. Salah satu usaha tersebut adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi permukaan jalan secara fungsional. Evaluasi kondisi permukaan jalan mencakup pertimbangan masalah-masalah yang terjadi pada perkerasan, mengukur kinerja perkerasan jalan dan membantu dalam penentuan penanganan kegiatan penyelenggaraan jalan. Salah satu m etode yang digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi permukaan jalan ialah dengan menggunakan metode PCI (pavement condition index). Nilai PCI memiliki rentang 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dengan kriteria sempurna, sangat baik, baik, sedang, jelek, sangat jelek dan gagal. Dari hasil analisis kondisi permukaan ruas jalan Padalarang – Cipatat STA 21+000 – STA 29+000 diperoleh nilai PCI rata-rata 86,45 dengan kategori sempurna namun masih memerlukan pemeliharaan dan perbaikan. Kata kunci : pemeliharaan jalan, evaluasi, PCI ABSTRACT The perceived need for roads is increasing in line with technological developments in various fields. In order to accommodate the needs of the road still moving with a certain level of service it is necessary to do a maintenance effort. One such business is to evaluate the functional condition of the road surface. Evaluation of road surface conditions include consideration of the problems that occur on the pavement, pavement measure performance and help in the handling of road management activities. One of the methods used in evaluating the condition of the road surface is by using a PCI (pavement condition index) method. PCI value ranges from 0 (zero) to 100 (one hundred) with excellent criteria, very good, good, fair, poor, very poor, and failed. From the analysis of road surface conditions Padalarang - Cipatat STA 21 + 000 - STA 29 + 000 PCI values obtained average 86.45 with excellent category yet still require maintenance and repair. Keywords : road maintenance, evaluation, PCI
Abstrak Ruas jalan Cakung-Cilincing Jakarta merupakan salah satu Jalan Nasional yang mempunyai volume lalu lintas yang sangat tinggi dengan tipe perkerasan kaku. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tebal lapis tambah dan Metoda mana... more
Abstrak Ruas jalan Cakung-Cilincing Jakarta merupakan salah satu Jalan Nasional yang mempunyai volume lalu lintas yang sangat tinggi dengan tipe perkerasan kaku. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tebal lapis tambah dan Metoda mana yang baik digunakan untuk penanganan di lapangan. Metoda yang digunakan adalah Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 dengan berdasarkan data lendutan alat Falling Weight Deflectometer (FWD). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Modulus Elastisitas Beton mempunyai nilai dibawah 3 juta psi maka perkerasan beton tersebut telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Berdasarkan hasil analisis Metoda AASHTO 1993 dibutuhkan 11 cm dan untuk beton rata-rata dibutuhkan 12 cm dengan umur sisa 59% pada lajur 1 dan 53% untuk lajur 2 pada ruas jalan tersebut. Kemudian, pada Metoda AUSTROADS 2011 hanya menggunakan data lendutan dari alat FWD saja, sedangkan untuk perhitungan tebal lapisan tambah pada beton sama seperti perhitungan desain baru perkerasan...
Research Interests:
Metoda AASHTO 1993 Dan Program Everseries
Research Interests:
The research reported herein was performed under NCHRP Project 1-38, by Kathleen T. Hall, Carlos E. Correa, Samuel H. Carpenter, and Robert P. Elliott. Kathleen Hall was the contractor and principal investigator for this study. Carlos... more
The research reported herein was performed under NCHRP Project 1-38, by
Kathleen T. Hall, Carlos E. Correa, Samuel H. Carpenter, and Robert P. Elliott.
Kathleen Hall was the contractor and principal investigator for this study. Carlos
Correa, Samuel Carpenter, and Robert Elliott were consultants to Kathleen Hall.
The authors wish to express their gratitude to Marshall Thompson of the University of
Illinois and Thomas Scullion of the Texas Transportation Institute, for their review
and helpful comments on portions of this report.
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests: