Papers by Dr.M.Agus Kurniawan,M.Pd.I
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Ilmiah, 2022
Philosophy discuses movement, tell from an idea, also discuses place of movement law in universe ... more Philosophy discuses movement, tell from an idea, also discuses place of movement law in universe and relation between movement law with independence of man. Philosophy discuses inmost essence from reality. Also rapport which possible there are between various philosophies facets, margins knowledge of the possibility, value essence in" fact world", etcetera. God in myself Because that is when we start process the base processed federating meditated that meant as effort cutting short is interval of Man with God, between God and my, or, what is in Java term called as: mean trying so that closer with God. This belief which is a formality (Natural Relegion) does not give freedom to humans, this is opposed by Homer with his two famous works, namely Ilias and Odyseus. In the 6th century BC, there were thinkers whose beliefs were rational (Cultural Relegion) which caused a shift. God is no longer separated from human life, but instead merges with human life. A natural religious belief system turns into a cultural religious system
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Ilmiah Az-Ziqri, 2022
Historical distance and different traditions led to efforts to map the epistemology of theology b... more Historical distance and different traditions led to efforts to map the epistemology of theology becomes quite problematic. Moreover, in the tradition of Islamic thought, literature that specifically addresses the issue of epistemology as a whole and can be used as a reference mentors towards the discussion of epistemology of science, arguably still lacking. As an introductory note in the discussion of epistemology debate is simplified into a discussion about the sources, methods and the validity of the truth of theology with reference to the historical facts that exist in schools of kalam.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
M. Agus Kurniawan, 2022
Sunan Kalijaga melakukan dakwah dengan cara pendekatan kultural, sehingga mendapat simpati dan em... more Sunan Kalijaga melakukan dakwah dengan cara pendekatan kultural, sehingga mendapat simpati dan empati dari kalangan yang sangat luas. Pelan-pelan kelompok syariat kultural yang diwariskan Sunan Kalijaga ini membangun basis gerakan direlung–relung pedesaan dan pegunungan. Suluk Linglung telah mencerminkan sikap kāffahnya Sunan Kalijaga terhadap ajaran Islam, yang tidak lagi menentang syari‟at Islam seperti pada masa mudanya. Di jelaskan di dalam Suluk Linglung bahwa yang ingin di capai oleh Sunan Kalijaga adalah iman hidayat. Dijelaskan tentang takwa bahwa kondisi puncak yang ingin dicapai oleh umat Islam. Semua tuntunan ibadah di dalam Islam ditujukan untuk memperoleh derajat takwa. Pengertian takwa lebih jelas dibandingkan dengan iman hidayat, demikian pula tuntunan untuk mencapainya. Cara pengajaran sufisme yang dilakukan Sunan Bonang membuat banyak orang merasa tidak bisa di rasio oleh akal. Sunan Bonang menyuruh untuk bertapa dan menunggui tongkat, puasa kijang dan akhrinya Sunan Kalijaga di perintahkan untuk pergi haji ke mekkah. Semua perintah itu sebelumnya tidak di ketahui oleh Sunan Kalijaga, dengan kekaguman atas ilmu Sunan Bonang, maka Sunan Kalijaga melaksanakan dengan baik. kemudian pada akhirnya Sunan Kalijaga bertanya kepada Sunan Bonang jika tidak tahu lebih mendalam.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
M. Agus Kurniawan, 2021
A change of paradigm (shifting paradigm) of dichotomousatomistic toward integrative paradigm bid-... more A change of paradigm (shifting paradigm) of dichotomousatomistic toward integrative paradigm bid-interkonektif, interconnectivity and sensitivity between different disciplines need to obtain a priority basis and need to be built and developed. In other words the need to foster the scientific ethos that emphasizes interdisiplinary, sensitivity and interconnectivity between various public and religious disciplines. As above of the various approaches of science the science of psychology, philosophy, sociology, anthropology, and phenomenology used to approach religion separately, then it is the time approaches interdisiplinary, interconnectivity, and sensitivity interdisciplinary Such a view underlined the importance of the framework which was built in the fundamentals of the doctrine and the fundamental value that is contained in the Quran and al-Sunnah as the principal source
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Prosiding Seminar Nasional Rekarta 2020 PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN K3 DAN NEW NORMAL INDUSTRI DI PT. TEiN KARAWANG, 2020
ABSTRAK Abstrak: Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki peranan yang besar dalam pertumbuhan ekon... more ABSTRAK Abstrak: Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki peranan yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain sebagai pelaku utama aktivitas ekonomi, berkontribusi terhadap PDB nasional, serta penyedia lapangan pekerjaan. Dalam menyikapi terjadinya pasar bebas, maka IKM di Indonesia terjadi ancaman, rendahnya daya saing produk komponen otomotif dan fasilitas industry dalam bidang engineering di pasar nasional dan internasional. Dengan kondisi pandemic covid 19 dan masuk New Normal pada Industri, maka terjadi proses tatanan baru dalam penerapan Sistem Manajemen K3 dan New Normal pada IKM bidang Engineering Karawang. Dalam peningkatan daya saing dalam membuat produk dan jasa bidang engineering, maka IKM bidang engineering Karawang dalam meningkatkan produktifitasnya memperhatikan K3 dan New Normal, maka dilakukan pelatihan tentang pengendalian resiko dengan Sistem Manajemen K3 dan sosialisasi protokol kesehatan New Normal yang baik pada PT. TEiN Karawang. Hasil dari pengabdian masyarakat melalui pelatihan dan sosialisasi tersebut karyawan mampu memahami dan kesadaran akan pentingnya K3 dan penerapan new normal pada lingkungan perusahaan. Juga dilakukan diskusi dan workshop agar karyawan memahami dan mampu menerapkan K3 dan new normal di lingkungan perusahaan. Kata Kunci: SMK3; IKM; New Normal. Abstract: Small and Medium Industries (IKM) have a big role in national economic growth, among others as the main actors of economic activity, contribute to national GDP, as well as job providers. In responding to the occurrence of a free market, the SMIs in Indonesia occur threats, the low competitiveness of automotive component products and industrial facilities in the field of engineering in national and international markets. With covid 19 pandemic conditions and entering New Normal in Industry, a new order process occurs in the application of the K3 Management System and New Normal in IKM in the field of Engineering in Karawang. In increasing competitiveness in making products and services in the engineering field, the IKM in the Karawang engineering sector in increasing its productivity pays attention to OSH and New Normal, training is carried out on risk control with the OSH Management System and the socialization of the New Normal health protocol at PT. TEiN Karawang. As a result of community service through training and outreach, employees are able to understand and be aware of the importance of K3 and the application of new normal to the company environment. Also held discussions and workshops so that employees understand and are able to apply K3 and new normal in the company environment.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Wacana, Jurnal Sosial dan Humaniora, 2014
Penelitian dengan metode kualitatif ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis sebuah kebijakan y... more Penelitian dengan metode kualitatif ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis sebuah kebijakan yang tujuannya untuk memberdayakan usaha garam rakyat di Kabupaten Sumenep yang dipotret melalui kajian Implementasi Program Dana Bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dengan penekanan pada model implementasi Kebijakan Grindle yang terdiri dari isi (contents of Policy) dan (contexts of policy) pelaksanaan kebijakan. Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) yang bersumber dari APBN merupakan program pemberdayaan yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan bagi petambak garam, serta peningkatan produksi dan kualitas produk garam. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Isi Kebijakan (Content Of Policy) meliputi Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) ini telah ditetapkan melalui peraturan menteri kelautan dan perikanan nomor 41 tahun 2011 tentang pedoman pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan. pelaksanaan kebijakan (Context of Policy) meliputi tim pendamping PUGAR Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep melakukan identifikasi keberadaan kelompok dan lokasi lahan kepada kelompok PUGAR yang telah mengajukan proposal permohonan bantuan PUGAR dan lokakarya maupun sosialisasi setiap tahunnya. Kesimpulan penelitian ini meliputi pemberian informasi tentang pelaksanaan program PUGAR hingga proses pencairan bantuan PUGAR kurang jelas diterima oleh kelompok usaha petani garam (KUGAR). Kelompok usaha petani garam rakyat (KUGAR) Penerima PUGAR setiap tahunnya berharap dana PUGAR dicairkan sebelum masa Produksi Garam, dana bantuan PUGAR ini ditransfer ke rekening bank milik kelompok usaha petani garam (KUGAR) dan penggunaan dana PUGAR ini harus disesuaikan dengan Rencana Usaha Bersama (RUB) yang terdapat dalam Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) proposal pengajuan dana PUGAR setiap kelompok petani garam rakyat (KUGAR). Kata Kunci: Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), teori implementasi kebijakan publik grindle Abstract: This qualitative research method to describe and analyze a policy which aims to empower the people in the salt business Sumenep portrayed through the study of Program Implementation Assistance Fund for Empowerment of People's Salt (PUGAR) with an emphasis on policy implementation model consisting Grindle of contents (contents of policy) and (contexts of policy) policy implementation. Empowerment of People's Salt (PUGAR) sourced from the state budget is a development program that focused on improving the welfare of the farmers of salt, as well as increased production and product quality salt. The research findings indicate that Content Policy (Of Content Policy) covers Salt Empowerment of People (PUGAR) has been established through the minister of marine and fisheries regulation number 41 of 2011 on guidelines for the implementation of the National Program for Community Empowerment and Fisheries. implementation of the policy (the Context of Policy) includes a companion team PUGAR Department of Marine and Fisheries Sumenep identifying the existence and location of the land to the group PUGAR group that has submitted a proposal for assistance and workshops as well as socialization PUGAR annually. The conclusion of the study include the provision of information about program implementation PUGAR up the thawing process is less clear PUGAR assistance received by a group of farmers salt (KUGAR). Salt farmer business groups of people (KUGAR) Recipient PUGAR each year hoping PUGAR funds disbursed prior to the production of salt, this PUGAR funds transferred to a bank account belonging to a business group of salt farmers (KUGAR) and use this PUGAR funds must be adapted to the Joint Venture Plan (RUB ) contained in the Accountability Report (LPJ) proposals submitted for the salt farmers PUGAR each group of people (KUGAR). Keywords: Empowerment of the People's programs Salts (PUGAR), the theory of public policy implementation Grindle
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Abstrak. SMPIT Qordova Rancaekek merupakan sekolah yang telah menyandang terakreditasi A dan memi... more Abstrak. SMPIT Qordova Rancaekek merupakan sekolah yang telah menyandang terakreditasi A dan memiliki program unggulan Tahsin dan Tahfidz Al-Qur'an, dimana siswa diwajibkan untuk menghafal Al-Qur'an setiap harinya yang ditargetkan setelah lulus SMP, siswa mampu menghafal Al-Qur'an minimal 3 Juz yaitu juz 28, 29, dan 30. Metode yang digunakan dalam menerapkan program pembelajaran tahsin dan tahfidz Al-Qur'an di SMPIT Qordova Rancaekek adalah metode talaqqi. Aktivitas pembelajaran tahsin dan tahfidz Al-Qur'an dengan Metode talaqqi ini yaitu siswa menghafal, melafalkan dan melagamkan Al-Qur'an sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru pembimbing masing-masing kelompok pembelajaran tahsin dan tahfidz Al-Qur'an, kemudian diikuti oleh siswa yang kemudian dibenarkan oleh guru pembimbing jika terjadi kesalahan pelafalan. Padatnya kegiatan-kegiatan sekolah yang terselenggara dari hari Senin hingga Jum'at sejak pukul 07.30 hingga sore hari pukul 15.30, sepertinya tidak menjadi hambatan bagi siswa untuk memperolah prestasi dalam menghafal Al-Qur'an. Evaluasi pembelajaran Tahsin dan Tahfidz Al-Qur'an dengan Metode Talaqqi dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan berupa pengamatan terhadap siswa selama pelaksanaan pembelajaran melalui muroja " ah hafalan, serta penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran untuk mengetahui kemajuan anak terkait hafalan dan bacaan siswa selama jangka waktu tertentu. Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan mengenai Keunggulan pada pelaksanaan pembelajaran Tahsin dan Tahfidz Al-Qur'an dengan menggunakan metode Talaqqi di SMPIT Qordova Rancaekek bahwa (1) sistem metode Talaqqi sangat efektif dan kondusif, dimana siswa bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, dengan adanya motivasi yang diberikan oleh Guru pada setiap pembelajaran melalui pengelolaan peserta didik, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan terhadap kegiatan pembelajaran (2) Siswa menjadi aktif dan kreatif dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan akan pembelajaran (3) Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik Tahsin dan Tahfidz Al-Qur'an yang banyak hafalan sehingga sebagian besar penilaiannya dilakukan dengan cara tes lisan. Kata Kunci : tahsin dan tahfid, metode talaqqi, SMPIT Qordova Rancaekek.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Dr.M.Agus Kurniawan,M.Pd.I