The purpose of thus research is to describe the psychological well-being of muslim students who a... more The purpose of thus research is to describe the psychological well-being of muslim students who are blind in IAIN Surakarta. The method used is a qualitative descriptive that uses a phenomenological approach, with two 22-25 years old research subjects that have been gradually in school age. Data collection through interviews and observations, and supported by literary studies. The result of this research, (1) There is already a non-struktural institusi that oversees the student with disabilities namely, “ Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD/UKMD) IAIN Surakarta, but has not run to the fullest. (2) The dimension of psychological well-being that is lacking in the subjects is a, positive relationship with others on both subjects, and the puspose in life on the first subject. This research is made to be a reference for stakeholder in planning facilities, infrastructure, and nonphysical accessibility at IAIN Surakarta. Keywords: blind disability ; psychological well-being ; students
Kelas : Psikologi Islam-3B Matkul : Pengantar Psikodiagnostik Dosen : Vera Imanti, M. Psi., Psiko... more Kelas : Psikologi Islam-3B Matkul : Pengantar Psikodiagnostik Dosen : Vera Imanti, M. Psi., Psikolog ATRIBUT PSIKOLOGIS (SIKAP KERJA) 1. DEFINISI SIKAP KERJA Sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek, ataupun keadaan. Sikap lebih mengutamakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi. (Gibson :1997) Sikap Kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman masa depan. (Kenneth: 1992) Sikap Kerja adalah tindakan yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Sikap kerja dapat dijadikan indikator dalam sebuah pekerjaan dapat berjalan lancar atau tidak, masalah antar karyawan ataupun atasan dapat mengakibatkan terabaikannya sikap kerja. (Sada: 2000). 2. INDIKATOR SIKAP KERJA Bekerja Sama Membangun relasi atau kerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memberi peluang mencapai tujuan, yang itu tidak mungkin dicapai orang secara individu Rasa Memiliki dan Loyalitas Sikap untuk menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan Hubungan Pribadi Sikap adaptasi terhadap situasi kerja, rekan kerja maupun atasan, yang meliputi hubungan sosial dan hubungan harmonis Komitmen Terhadap Pekerjaan Rasa suka, kesanggupan, dan komitmen dalam melakukan pekerjaan, tidak terikat oleh paksaan dan berorientasi untuk kemajuan perusahaan
KELOMPOK 1-ANALISIS FILM ANAK KEBUTUHAN KHUSUS (ABK) "Taare Zameen Par-Anak yang Disleksia" Disle... more KELOMPOK 1-ANALISIS FILM ANAK KEBUTUHAN KHUSUS (ABK) "Taare Zameen Par-Anak yang Disleksia" Disleksia adalah sebuah masalah perkembangan yang dialami seseorang tentang sulitnya mengenali huruf dan angka. Disleksia bisa dialami oleh siapa saja namun umumnya dijumpai pada usia anak-anak, bisa disebabkan oleh faktor genetik yang memiliki peran besar, atau disebabkan oleh kesalahan sedikit kabel pada otak, sehingga mempengaruhi bagian otak yang berfungsi sebagai pengaturan bahasa. Meskipun demikian setiap anak Disleksia mempunyai pemikiran yang tajam dan mempunyai imajinasi yang kuat, dan mereka adalah orang yang berbakat daripada orang normal. Karena Disleksia sama sekali tidak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang. Sebagian besar anak-anak dengan Disleksia mampu belajar dan lulus dengan baik di sekolahnya dengan bantuan program belajar khusus, serta dukungan emosional dan moral dari orang sekitar untuk menentukan keberhasilan anak yang mengalami Disleksia. Film Taare Zameen Par, film ini dirilis pada tahun 2007 dengan memperoleh berbagai penghargaan nasional maupun internasional, film yang berlatar belakang negara India ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus yakni Disleksia. A. Ciri Khusus • Sulit mengenali huruf dan angka, sering terbalik-balik, bahkan dalam pikirnya huruf dan angka selalu menari-nari
Alam semesta tersusun dari empat variabel; ruang, waktu, materi, dan energi-jika ditelisik lagi-a... more Alam semesta tersusun dari empat variabel; ruang, waktu, materi, dan energi-jika ditelisik lagi-ada bagian dari manusia, adalah produk dari akal yakni informasi atau pengetahuan, menjadi variabel kelima yang menyusun alam semesta. Karena akal adalah karunia Sang Pencipta kepada setiap manusia dengan potensi kemampuan untuk mengelola dan menafsirkan realitas, bahkan seluruh entitas alam semesta tidak bermakna jika tidak ada peran akal. Jika menengok sejarah, diskursus ini menjadi bahasan yang menggelitik; pada era Heraclitus yang beranggapan bahwa, susunan entitas di bumi ini terpusat pada alam (cosmocentris), kemudian pada era Protagoras yang beranggapan bahwa, entitas di bumi ini akan bermakna karena adanya manusia dan hanya manusia yang bisa memaknai susunan alam semesta, sehingga segalanya tergantung pada manusia (antropocentris). Menurut M. Quraish Shihab, manusia terdiri dari ruhani dan jasmani. Dalam diri setiap manusa ada potensi akliah (nalar) dan qalbiah (hati). Masing-masing memiliki peranan dan wilayah kerja. Sebagaimana kelirunya seseorang yang menggunakan mulutnya untuk melihat, atau matanya untuk berbicara, maka demikian juga keliru siapa yang menggunakan nalarnya untuk objek hati atau sebaliknya menggunakan hatinya untuk objek akal. (Quraish Shihab, 2013) Hadirnya peran akal manusia tersusun dari kesatuan milyaran sel-sel neuron yang saling terhubung (sinapsis), terletak di otak atau bagian paling atas anatomi tubuh manusia. Perkembangan peradaban manusia turut sumbangsih mempengaruhi pengalaman evolusi otak manusia, yang kemudian banyak berkembang menjadi kajian menarik oleh manusia itu sendiri. Di Amerika Serikat dan Eropa mencanangkan era brain (1990 an) yang bertujuan menguak rahasia dibalik otak dan di Indonesia sendiri dikatakan dimulai dengan serius pada tahun 2011, berbagai penelitian dan perhatian serius tentang otak begitu masif hingga sekarang. Kemudian lahir disiplin ilmu Neurosains yang melibatkan berbagai disiplin ilmu lain (interdisipliner). Neurosains adalah ilmu yang mempelajari mengenai otak dan seluruh fungsi-fungsi syaraf-yang kemudian banyak berkembang dan bercabang-neurospiritual, neurofarmakologi, neurometrics, neurosyncrhrony, hingga applied neuroscience.
PSIKOLOGI ISLAM 3B PSIKODIAGNOSTIK PENGANTAR TES PSIKOLOGI VERA IMANTI, M.PSI., PSIKOLOG MA... more PSIKOLOGI ISLAM 3B PSIKODIAGNOSTIK PENGANTAR TES PSIKOLOGI VERA IMANTI, M.PSI., PSIKOLOG MACAM ALAT TES PSIKOLOGI I. TES EPPS (EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE) Sejarah Tes EPPS Psikolog Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam hal motif, menekan, dan kebutuhan. Murray menggambarkan kebutuhan sebagai potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu diberikan. Teori kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan. Sementara beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah, kebutuhan lain yang lebih mendalam duduk di alam kita. Menurut Murray, kebutuhan-kebutuhan psikogenik berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar, tapi memainkan peran utama dalam kepribadian kita. Kepribadian Form Penelitian dan Jackson Personality Inventory juga terstruktur tes kepribadian berdasarkan teori Murray kebutuhan tapi dibangun sedikit berbeda dari EPPS dengan harapan validitas meningkat. Tujuan Tes EPPS Tes EPPS ini telah diterbitkan dalam jangka waktu yang lama oleh The Corporation Psikologis, dan sekarang dikenal dengan Penilaian Harcourt. Pada tahun 2002 hak penerbitan di seluruh dunia dikembalikan pada Harcourt Allen L. Edwards Life Trust. Untuk wilayah Eropa, EPPS diterbitkan oleh Dimensi Test. Dikembangkan oleh psikolog dan University of Washington profesor, Allen L. Edwards, EdwardsPersonal
The purpose of thus research is to describe the psychological well-being of muslim students who a... more The purpose of thus research is to describe the psychological well-being of muslim students who are blind in IAIN Surakarta. The method used is a qualitative descriptive that uses a phenomenological approach, with two 22-25 years old research subjects that have been gradually in school age. Data collection through interviews and observations, and supported by literary studies. The result of this research, (1) There is already a non-struktural institusi that oversees the student with disabilities namely, “ Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD/UKMD) IAIN Surakarta, but has not run to the fullest. (2) The dimension of psychological well-being that is lacking in the subjects is a, positive relationship with others on both subjects, and the puspose in life on the first subject. This research is made to be a reference for stakeholder in planning facilities, infrastructure, and nonphysical accessibility at IAIN Surakarta. Keywords: blind disability ; psychological well-being ; students
Kelas : Psikologi Islam-3B Matkul : Pengantar Psikodiagnostik Dosen : Vera Imanti, M. Psi., Psiko... more Kelas : Psikologi Islam-3B Matkul : Pengantar Psikodiagnostik Dosen : Vera Imanti, M. Psi., Psikolog ATRIBUT PSIKOLOGIS (SIKAP KERJA) 1. DEFINISI SIKAP KERJA Sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek, ataupun keadaan. Sikap lebih mengutamakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi. (Gibson :1997) Sikap Kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman masa depan. (Kenneth: 1992) Sikap Kerja adalah tindakan yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Sikap kerja dapat dijadikan indikator dalam sebuah pekerjaan dapat berjalan lancar atau tidak, masalah antar karyawan ataupun atasan dapat mengakibatkan terabaikannya sikap kerja. (Sada: 2000). 2. INDIKATOR SIKAP KERJA Bekerja Sama Membangun relasi atau kerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memberi peluang mencapai tujuan, yang itu tidak mungkin dicapai orang secara individu Rasa Memiliki dan Loyalitas Sikap untuk menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan Hubungan Pribadi Sikap adaptasi terhadap situasi kerja, rekan kerja maupun atasan, yang meliputi hubungan sosial dan hubungan harmonis Komitmen Terhadap Pekerjaan Rasa suka, kesanggupan, dan komitmen dalam melakukan pekerjaan, tidak terikat oleh paksaan dan berorientasi untuk kemajuan perusahaan
KELOMPOK 1-ANALISIS FILM ANAK KEBUTUHAN KHUSUS (ABK) "Taare Zameen Par-Anak yang Disleksia" Disle... more KELOMPOK 1-ANALISIS FILM ANAK KEBUTUHAN KHUSUS (ABK) "Taare Zameen Par-Anak yang Disleksia" Disleksia adalah sebuah masalah perkembangan yang dialami seseorang tentang sulitnya mengenali huruf dan angka. Disleksia bisa dialami oleh siapa saja namun umumnya dijumpai pada usia anak-anak, bisa disebabkan oleh faktor genetik yang memiliki peran besar, atau disebabkan oleh kesalahan sedikit kabel pada otak, sehingga mempengaruhi bagian otak yang berfungsi sebagai pengaturan bahasa. Meskipun demikian setiap anak Disleksia mempunyai pemikiran yang tajam dan mempunyai imajinasi yang kuat, dan mereka adalah orang yang berbakat daripada orang normal. Karena Disleksia sama sekali tidak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang. Sebagian besar anak-anak dengan Disleksia mampu belajar dan lulus dengan baik di sekolahnya dengan bantuan program belajar khusus, serta dukungan emosional dan moral dari orang sekitar untuk menentukan keberhasilan anak yang mengalami Disleksia. Film Taare Zameen Par, film ini dirilis pada tahun 2007 dengan memperoleh berbagai penghargaan nasional maupun internasional, film yang berlatar belakang negara India ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus yakni Disleksia. A. Ciri Khusus • Sulit mengenali huruf dan angka, sering terbalik-balik, bahkan dalam pikirnya huruf dan angka selalu menari-nari
Alam semesta tersusun dari empat variabel; ruang, waktu, materi, dan energi-jika ditelisik lagi-a... more Alam semesta tersusun dari empat variabel; ruang, waktu, materi, dan energi-jika ditelisik lagi-ada bagian dari manusia, adalah produk dari akal yakni informasi atau pengetahuan, menjadi variabel kelima yang menyusun alam semesta. Karena akal adalah karunia Sang Pencipta kepada setiap manusia dengan potensi kemampuan untuk mengelola dan menafsirkan realitas, bahkan seluruh entitas alam semesta tidak bermakna jika tidak ada peran akal. Jika menengok sejarah, diskursus ini menjadi bahasan yang menggelitik; pada era Heraclitus yang beranggapan bahwa, susunan entitas di bumi ini terpusat pada alam (cosmocentris), kemudian pada era Protagoras yang beranggapan bahwa, entitas di bumi ini akan bermakna karena adanya manusia dan hanya manusia yang bisa memaknai susunan alam semesta, sehingga segalanya tergantung pada manusia (antropocentris). Menurut M. Quraish Shihab, manusia terdiri dari ruhani dan jasmani. Dalam diri setiap manusa ada potensi akliah (nalar) dan qalbiah (hati). Masing-masing memiliki peranan dan wilayah kerja. Sebagaimana kelirunya seseorang yang menggunakan mulutnya untuk melihat, atau matanya untuk berbicara, maka demikian juga keliru siapa yang menggunakan nalarnya untuk objek hati atau sebaliknya menggunakan hatinya untuk objek akal. (Quraish Shihab, 2013) Hadirnya peran akal manusia tersusun dari kesatuan milyaran sel-sel neuron yang saling terhubung (sinapsis), terletak di otak atau bagian paling atas anatomi tubuh manusia. Perkembangan peradaban manusia turut sumbangsih mempengaruhi pengalaman evolusi otak manusia, yang kemudian banyak berkembang menjadi kajian menarik oleh manusia itu sendiri. Di Amerika Serikat dan Eropa mencanangkan era brain (1990 an) yang bertujuan menguak rahasia dibalik otak dan di Indonesia sendiri dikatakan dimulai dengan serius pada tahun 2011, berbagai penelitian dan perhatian serius tentang otak begitu masif hingga sekarang. Kemudian lahir disiplin ilmu Neurosains yang melibatkan berbagai disiplin ilmu lain (interdisipliner). Neurosains adalah ilmu yang mempelajari mengenai otak dan seluruh fungsi-fungsi syaraf-yang kemudian banyak berkembang dan bercabang-neurospiritual, neurofarmakologi, neurometrics, neurosyncrhrony, hingga applied neuroscience.
PSIKOLOGI ISLAM 3B PSIKODIAGNOSTIK PENGANTAR TES PSIKOLOGI VERA IMANTI, M.PSI., PSIKOLOG MA... more PSIKOLOGI ISLAM 3B PSIKODIAGNOSTIK PENGANTAR TES PSIKOLOGI VERA IMANTI, M.PSI., PSIKOLOG MACAM ALAT TES PSIKOLOGI I. TES EPPS (EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE) Sejarah Tes EPPS Psikolog Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam hal motif, menekan, dan kebutuhan. Murray menggambarkan kebutuhan sebagai potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu diberikan. Teori kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan. Sementara beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah, kebutuhan lain yang lebih mendalam duduk di alam kita. Menurut Murray, kebutuhan-kebutuhan psikogenik berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar, tapi memainkan peran utama dalam kepribadian kita. Kepribadian Form Penelitian dan Jackson Personality Inventory juga terstruktur tes kepribadian berdasarkan teori Murray kebutuhan tapi dibangun sedikit berbeda dari EPPS dengan harapan validitas meningkat. Tujuan Tes EPPS Tes EPPS ini telah diterbitkan dalam jangka waktu yang lama oleh The Corporation Psikologis, dan sekarang dikenal dengan Penilaian Harcourt. Pada tahun 2002 hak penerbitan di seluruh dunia dikembalikan pada Harcourt Allen L. Edwards Life Trust. Untuk wilayah Eropa, EPPS diterbitkan oleh Dimensi Test. Dikembangkan oleh psikolog dan University of Washington profesor, Allen L. Edwards, EdwardsPersonal
Uploads
Papers
Drafts