Skip to main content
Agrippina Wiraningtyas

    Agrippina Wiraningtyas

    Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi zat warna dan natrium alginat dari rumput laut Sargassum sp. yang tumbuh di wilayah perairan Kabupaten Bima. Rumput laut Sargassum sp. yang digunakan pada penelitian ini diambil dari petani... more
    Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi zat warna dan natrium alginat dari rumput laut Sargassum sp. yang tumbuh di wilayah perairan Kabupaten Bima. Rumput laut Sargassum sp. yang digunakan pada penelitian ini diambil dari petani rumput laut di Pantai Wane Kabupaten Bima. Beberapa variasi yang digunakan pada penelitian ini diantaranya metode ekstraksi, variasi pelarut, lama ekstraksi dan uji stabilitas zat warna baik terhadap suhu maupun terhadap lama penyimpanan. Karakaterisasi hasil ekstraksi zat warna menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang diperoleh bahwa rumput laut Sargassum sp. dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat warna alam dan natrium alginat. Pengaruh metode ekstraksi zat warna diperoleh bahwa metode maserasi lebih baik digunakan dibandingkan metode refluks dan microwave. Ekstrak zat warna rumput laut Sargassum sp. sangat bergantung pada sifat kepolaran pelarut. Maserasi menggunakan pelarut air menghasilkan zat warna yang lebih pekat dibandingkan maserasi men...
    Kulit bawang merah merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya sehingga dilakukan penelitian tentang penentuan nilai sun protection factor (SPF) dari ekstrak etanol kulit bawang merah. Tujuan penelitian... more
    Kulit bawang merah merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya sehingga dilakukan penelitian tentang penentuan nilai sun protection factor (SPF) dari ekstrak etanol kulit bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai SPF dari kulit bawang merah, menentukan konsentrasi optimum dari ekstrak kulit bawang merah dan memanfaatkan kulit bawang merah sebagai sunscreen. Ekstrak kulit bawang merah didapat dengan cara diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 50%, kemudian fitrat yang diperoleh dipanaskan sampai mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental kulit bawang merah  kemudian dibuat variasi konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, dan 16 ppm. Larutan tersebut selanjutnya diukur absorbansinya pada spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 290 – 320 nm yaitu panjang gelombang untuk sinar UV B. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah memiliki aktivitas sebagai tabir surya. Nilai SPF yang diper...
    The "Nari-Nari" Weaving Village in Rabadompu Timur Village, Bima City, is a community group engaged in the weaving industry which has been carried on for generations. During this time, Bima woven fabric products use yarn raw... more
    The "Nari-Nari" Weaving Village in Rabadompu Timur Village, Bima City, is a community group engaged in the weaving industry which has been carried on for generations. During this time, Bima woven fabric products use yarn raw material that has been colored using synthetic dyes. Yarn with synthetic dyes has a more diverse color, the fabric coloring process is easier and the cost is cheap, but synthetic dyes are carcinogenic and harmful to the environment. The solution to the problems faced by using natural dyes obtained from plants. This activity aims to train the Nari-Nari weaving group in yarn coloring using natural dyes. The method used is training through several stages of the activity namely the stage of socialization of activities; the training stage of yarn dyeing and woven fabric production. The dyes used are yellow wood extract and mahogany wood. The results obtained in this activity are the colored yarn has a different color based on the extract of the dye and fixa...
    Photooxidation of As(III) catalyzed by TiO2 has been studied. The photooxidation process was carry out in a closed reactor equipped with UV lamp, by stirring and irradiating a mixture of 5 mg/L As(III) solution and 5 mg TiO2 powder for a... more
    Photooxidation of As(III) catalyzed by TiO2 has been studied. The photooxidation process was carry out in a closed reactor equipped with UV lamp, by stirring and irradiating a mixture of 5 mg/L As(III) solution and 5 mg TiO2 powder for a certain period of time. In the present work, the effect of exposure time, As(III) concentration, solution pH and the presence of citric acid on the photooxidation effectiveness of As(III) catalyzed by TiO2 have been evaluated. The effectiveness of the oxidized As(III) was presented as % oxidized As (III), that was calculate by substracting the initial As(III) amount with unoxidized one. The concentration of unoxidized As(III) was determined using toulidine blue complexing agent by mean of UV-visible spectrophotometry method. The results showed that the use of 5 mg TiO2 could increase the photooxidation effectiveness of 5 mg/L As(III) from 35.38% to 95.38%, which was initiated by adsorption process. The photooxidation effectiveness of As(III) increas...
    Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tumbuhan yang kaya akan manfaat dan mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan senyawa aktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi ekstrak daun kelor... more
    Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tumbuhan yang kaya akan manfaat dan mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan senyawa aktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), berdasarkan variasi waktu. Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak yang mengandung senyawa aktif pada daun kelor (Moringa oleifera) adalah metode maserasi dan metode microwave assited exstraction (MAE). Hasil ekstraksi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 190-248 nm, ekstraksi menghasilkan warna kuning kecoklatan tua pada metode maserasi variasi waktu 5 jam, dan warna kuning kunyit pada metode MAE variasi waktu 1 jam.. Hasil penelitian menyimpulkan metode maserasi adalah metode yang efektif untuk mengekstraksi senyawa aktif dari daun kelor dibandingkan dengan metode MAE dimana metode maserasi menghasilkan nilai absorbansi tertinggi 3,267 pada panjang gelombang 206 nm.
    Tongkol jagung merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya sehingga dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi ekstrak tongkol jagung terhadap nilai sun protection factor (SPF). Tujuan penelitian... more
    Tongkol jagung merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya sehingga dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi ekstrak tongkol jagung terhadap nilai sun protection factor (SPF). Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan tongkol jagung sebagai sunscreen, menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) dari tongkol jagung dan menentukan konsentrasi optimum dari ekstrak tongkol jagung yang dapat digunakan sebagai sunscreen. Ekstrak tongkol jagung didapat dengan cara diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 50%, kemudian filtrat yang di dapat dipanaskan sampai mendapatkan ekstrak kental. ekstrak kental tongkol jagung kemudian dibuat variasi konsentrasi  4 ppm, 8 ppm, 12 ppm dan 16 ppm. larutan  tersebut selanjutnya diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm yaitu panjang gelombang untuk sinar UV B, untuk menentukan nilai SPF. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol tongkol ja...
    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode microwave assisted extraction (MAE) dengan metode konvensional dalam ekstraksi natrium alginat dari rumput laut Sargassum sp. dan melakukan analisis sifat fisik dan sifat kimia natrium... more
    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode microwave assisted extraction (MAE) dengan metode konvensional dalam ekstraksi natrium alginat dari rumput laut Sargassum sp. dan melakukan analisis sifat fisik dan sifat kimia natrium alginat hasil ekstraksi. Rumput laut Sargassum sp. yang digunakan pada penelitian ini diambil dari perairan Teluk Bima. Produk natrium alginat yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi sifat fisik dan sifat kimia. Analisis sifat fisik meliputi rendemen, kecerahan dan viskositas, sedangkan analisis sifat kimia meliputi kadar air, kadar abu dan analisis struktur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan metode MAE dapat mempercepat proses ekstraksi dibandingkan metode konvensional. Selain itu rendemen natrium alginat yang dihasilkan pada metode MAE lebih tinggi dari metode konvensional. Ekstraksi dengan metode MAE selama 16 menit diperoleh rendemen sebesar 37,13% sedangkan ekstraksi dengan metode konvensional selama 1 jam diperoleh rendemen sebe...
    Problems encountered in the development of the weaving home industry inthe East Rabadompu Village, Bima City as an export commodity include: Bima woven fabric products use yarn raw material that has been colored using synthetic dyes... more
    Problems encountered in the development of the weaving home industry inthe East Rabadompu Village, Bima City as an export commodity include: Bima woven fabric products use yarn raw material that has been colored using synthetic dyes thereby reducing the artistic value and exotic side. Although synthetic dyes have a more diverse color, they do not fade easily, are easily produced, the fabric coloring process is easier and the cost is cheap. However, synthetic dyes are carcinogenic and dangerous for the environment. The solution to overcome these problems is to use natural dyes obtained from plant extracts in the form of root, bark, stem, leaf or fruit. Natural dyes have many advantages, including colors that are more natural, cool, unique and beautiful in accordance with the characteristics of natural colors, waste produced more environmentally friendly (biodegradable), the availability of abundant raw materials (renewable). In this activity, natural dyes are made from indigo leaves,...
    The problems faced by salt farmers in Sanolo Village, Bolo District include the low quality of salt so that it does not meet standards for use as industrial raw material. The activities of the PPPUD will be carried out by the development... more
    The problems faced by salt farmers in Sanolo Village, Bolo District include the low quality of salt so that it does not meet standards for use as industrial raw material. The activities of the PPPUD will be carried out by the development of the salt industry by applying technology to improve the quality of the people's salt in Sanolo Village, Bolo District, Bima Regency as consumption salt and industrial salt that meets SNI. In this activity, a plastic geomembrane was used as a crystallization table. The result is that the salt obtained in ponds using geomembrane plastic has a better quality than in ponds that use soil as a crystallization table. In addition, the amount of salt produced has increased by about 200%. As well as a change in the behavior of partner groups in the use of science and technology to produce salt.
    ABSTRAK : Telah dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat tradisional. Beberapa jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat-obatan tradisional... more
    ABSTRAK : Telah dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat tradisional. Beberapa jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat-obatan tradisional diantaranya kunyit, temulawak, jahe, kulit buah delima dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman obat lokal yang berperan aktif dalam penyembuhan penyakit. Tanaman obat yang dianalisis pada penelitian ini adalah rimpang kunyit ( Curcumma longa Linn ), rimpang jahe ( Zingiber officinale) , rimpang temulawak ( Curcuma xanthorrhiza ), rimpang lengkuas ( Alpinia galanga ), daun jambu biji ( Psidium guajava ), daun sirsak ( Annona muricata L. ), daun sirih ( Piper betle L .), daun salam ( Syzygium polyanthum ), kulit buah delima ( Punica granatum ) dan daun kecubung ( Datura metel L ). Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penapisan/skrining fitokimia untuk mendeteksi...
    Warna merupakan salah satu aspek penting dalam hal penerimaan konsumen terhadap berbagai macam produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan dan waktu optimum penyimpanan ekstrak dari rumput laut Sargassum... more
    Warna merupakan salah satu aspek penting dalam hal penerimaan konsumen terhadap berbagai macam produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan dan waktu optimum penyimpanan ekstrak dari rumput laut Sargassum sp. terhadap kestabilan warna yang dihasilkan. Sehingga diharapkan zat warna dari rumput laut Sargassum sp. bisa diaplikasikan dalam berbagai macam produk.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis kuantitatif. Penelitian dimulai dengan preparasi bahan, kemudian sebanyak 20 gram bahan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 40% selama 48 jam dengan perbandingan pelarut dan zat terlarut 1:5. Hasil maserasi kemudian disaring menggunakan kertas saring dan corong, hasil yang didapat berupa ekstrak zat warna alami dari rumput laut Sargassum sp.. Selanjutnya ekstrak akan divariaskan dengan lama waktu penyimpanan yang berbeda yaitu 2,4,6,dan 8 hari. Sampel selanjutnya akan dianalisis secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis.  ...
    Kulit buah manggis sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dan masih dianggap sebagai limbah oleh masyarakat maupun penjual masih kurang dan bahkan dibuang begitu saja. Salah satu bahan yang dapat di gunakan untuk pembuatan zat... more
    Kulit buah manggis sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dan masih dianggap sebagai limbah oleh masyarakat maupun penjual masih kurang dan bahkan dibuang begitu saja. Salah satu bahan yang dapat di gunakan untuk pembuatan zat warna alami yaitu dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L). Kandungan yang terdapat pada buah manggis antasionin yang menghasilkan warna merah, ungu, dan biru (Indra 2009). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh waktu pelarut terhadap ekstrak zat warna dari kulit buah manggis, mengetahui waktu optimum pada ekstrak zat warna  kulit buah manggis dengan menggunakan metode maserasi, dan mengetahui pengaruh variasi waktu pelarut terhadap zat warna dari kulit buah manggis pada pewarnaan benabg bahan baku kain tenunan Bima. Ekstrak kulit buah manggis didapat dengan cara diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam. Ekstrak yang diperoleh kemudian diukur nilai absorbansinya menggu...
    Indonesia adalah negara yang sangat kuat dalam penyediaan bahan baku bersumber dari alam, namun masyarakat belum mampu memanfaatkannya dengan baik. Salah satu tumbuhan yang dapat berpotensi sebagai pewarna alami adalah daun jati muda... more
    Indonesia adalah negara yang sangat kuat dalam penyediaan bahan baku bersumber dari alam, namun masyarakat belum mampu memanfaatkannya dengan baik. Salah satu tumbuhan yang dapat berpotensi sebagai pewarna alami adalah daun jati muda (Tectona grandis Linn. F.). Dimana daun jati muda mengandung zat pewarna antosianin yang dapat memberikan warna merah, ungu bahkan merah gelap dan tanin yang dapat memberikan warna cokelat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut terhadap ekstrak zat warna pada daun jati muda, mengetahui konsentrasi optimum pada ekstraksi zat warna dari daun jati muda dengan menggunakan metode maserasi dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pelarut terhadap zat warna daun jati muda pada pewarnaan benang bahan baku kain tenunan Bima. Ekstrak daun jati muda didapat dengan cara diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80% dan 90%. Ekstrak yang diperoleh kemudian diukur nilai absorbansinya men...
    Pada penelitian ini akan dibuat arang aktif dari tongkol jagung dan diaktivasi secara fisika dan kimia dengan aktivator HCl. Proses karbonasi dilakukan pada suhu 360°C selama 1 jam dilanjutkan dengan proses aktivasi fisika pada suhu 150... more
    Pada penelitian ini akan dibuat arang aktif dari tongkol jagung dan diaktivasi secara fisika dan kimia dengan aktivator HCl. Proses karbonasi dilakukan pada suhu 360°C selama 1 jam dilanjutkan dengan proses aktivasi fisika pada suhu 150 oC selama 2 jam aktivasi kimia menggunakan HCl direndam selama 24 jam. Hasil penelitian ini menentukan daya adsorpsi dilakukan dengan penambahan serbuk arang dengan variasi massa adsorben mulai 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 gram kedalam larutan zat warna sintestis ungu dan diukur dengan menggunakan spektrofotomer UV-Vis dengan rentang panjang gelombang 190 – 750. Pada variasi massa adsorben terbukti bahwa semakin banyak serbuk arang aktif yang digunakan maka daya serapnya semakin besar pada zat warna sintetis orange panjang gelombang maksimum λmaks 493 nm dengan nilai adsorbansi (A = 0,082).
    Kulit  bawang  merah  (Allium  cepa)  merupakan  salah  satu  limbah  rumah tangga maupun limbah perindustrian yang jarang dimanfaatkan. kulit bawang merah memiliki pigmen warna merah yang berasal dari antosianin. Pigmen tersebut dapat... more
    Kulit  bawang  merah  (Allium  cepa)  merupakan  salah  satu  limbah  rumah tangga maupun limbah perindustrian yang jarang dimanfaatkan. kulit bawang merah memiliki pigmen warna merah yang berasal dari antosianin. Pigmen tersebut dapat mengalami perubahan warna pada perubahan keasamannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui  ekstrak kulit bawang merah dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstraksi kulit bawang merah dilakukan dengan metode maserasi. hasil penelitian ini menunjukan bahwa kulit bawang merah yang di ekstrak menggunakan pelarut etanol dengan kosentrasi  10% menghasilkan warna merah gelap, warna merah terang pada kosentrasi 30%, warna merah bata pada kosentrasi 50%, dan pada kosentrasi 70% menghasilkan warna merah maron yang lebih pekat, dan berwarna merah tua pada kosentrasi 90%. Kosentrasi optimum pelarut etanol yang didapat adalah kosentrasi 70% dengan nilai absorbansi 3.430 dan warna yang dihasilkan adalah warna merah maron yang lebih pekat.
    Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah... more
    Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah materi eksperimen asam-basa. Salah satu sumber bahan alami yang memliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan indikator asam basa adalah rumput laut Sargassum sp.. Rumput laut Sargassum sp. merupakan jenis rumput laut cokelat (phaeophyceae) yang mengandung senyawa yang bermanfaat untuk kehidupan seperti protein, alginat, vitamin C, yodium, tanin dan fenol. Kandungan lain dari Sargassum sp. adalah pigmen fotosintetik seperti fukosantin, klorofil, dan karotenoid yang bermanfaat untuk menghasilkan pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu ekstraksi terhadap warna ekstrak rumput laut Sargassum sp. dan warna kertas indikator setelah diuji serta mengaplikasikan kertas indikator dari rumput laut Sargassum sp. pada larutan ...
    Tenun bima adalah kain tradisional yang potensial dalam perkembangan jaman pewarna alami. Keberadaan pewarna alami dinilai penting karena sifatnya yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk... more
    Tenun bima adalah kain tradisional yang potensial dalam perkembangan jaman pewarna alami. Keberadaan pewarna alami dinilai penting karena sifatnya yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan berbagai warna pada tenunan yang dimana jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alami pada tenun bima ini adalah kulit bawang merah. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap Ekstrak Zat Warna Dari Kulit Bawang Merah Dan Aplikasinya Pada Benang Tenun Kain Bima. Pelarut yang dugunakan dalam penelitian ini adalah etanol 96%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh waktu maserasi terhadap ekstrak dari kulit bawang merah terdapat pada variasi waktu 1 jam dengan nilai absorbansinya 2.842 nm.
    Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daun Sirih (Piper Betle L.) sebagai zat warna alam pada tekstil. Tahap pengolahan Pemanfaatan Ekstrak Warna Daun Sirih Hijau  (Piper Betle L.) ZPA (Zat Pewarna Alami) Tekstil Pada Aplikasi... more
    Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daun Sirih (Piper Betle L.) sebagai zat warna alam pada tekstil. Tahap pengolahan Pemanfaatan Ekstrak Warna Daun Sirih Hijau  (Piper Betle L.) ZPA (Zat Pewarna Alami) Tekstil Pada Aplikasi Benang Tenun Bima dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya ekstraksi zat pewarna alam, mordanting, pewarnaan dan proses fiksasi. Hasil pewarnaan benang dapat dilihat perubahan warna yang dihasilkan, benang yang awalnya berwarna putih tetapi mengalami perubahan warna setelah direndam dalam zat warna ekstrak daun sirih hijau. Warna yang dihasilkan yaitu untuk variasi maserasi 1, 3, 4 dan 5 jam berwarna putih kecoklatan sedangkan untuk variasi maserasi 2 jam benang berwarna putih keemasan. Sedangkan dari hasil pengujian yang dilakukan pengaruh dari zat fiksator tawas menghasilkan warna seperti warna asli sebelum melalui proses fiksasi warna yang dihasilkan dalam penelitian ini secara indera penglihatan berwarna putih, pada zat fiksator tunjung menghas...
    Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah... more
    Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah materi eksperimen asam-basa. Salah satu sumber bahan alami yang memliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan indikator asam basa adalah daun jati muda, dimana daun jati muda mengandung unsur tanin dan pigmen antosianin yang dapat dimanfaatkan sebgaai pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap warna ekstrak daun jati muda serta warna kertas indikator setelah diuji. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 96%, metanol 95% dan air. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi mempengaruhi warna ekstrak dan warna kertas indikator, pelarut etanol 96% dan metanol 95% menghasilkan warna ke...
    Rumput laut Sargassum sp merupakan salah satu spesies rumput laut yang mengandung senyawa fukosatin, klorofil, dan karotenoid yang berperan sebagai zat warna. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah pelarut air yang memiliki tingkat... more
    Rumput laut Sargassum sp merupakan salah satu spesies rumput laut yang mengandung senyawa fukosatin, klorofil, dan karotenoid yang berperan sebagai zat warna. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah pelarut air yang memiliki tingkat kepolaran yang tinggi.sehingga pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi ekstrak rumput laut Sargassum sp terhadap zat warna alami. Metode pada penelitian kali ini untuk mendapatkan zat warna alami pada rumput laut sargassum sp yaitu dengan metode maserasi dan metode refluks menggunakan pelarut air. Hasil ekstraksi kemudian diukur dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 190-400 nm, ekstraksi menghasilkan warna coklat muda pada metode maserasi, dan warna coklat pekat pada metode refluks. Kemudian dilakukan analisis data dengan membuat tabel dan diagram menggunakan aplikasi Microsoft excel. Hasil penelitian ini adalah metode maserasi merupakan metode yang efektif untuk mengekstraksi zat warna dari rum...
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fitokimia pada rumput laut Turbinaria sp. agar dapat menjadi rujukan untuk pemanfaatan rumput laut Turbinaria sp.  dan dapat menambah nilai ekonomis dari Turbinaria sp. Metode ekstraksi... more
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fitokimia pada rumput laut Turbinaria sp. agar dapat menjadi rujukan untuk pemanfaatan rumput laut Turbinaria sp.  dan dapat menambah nilai ekonomis dari Turbinaria sp. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi dan dilakukan uji secara kualitatif berupa uji flavonoid, alkaloid, steroid dan tanin. Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa ekstrak rumput laut Turbinaria sp. mengandung senyawa flavonoid yang ditandai dengan perubahan warna biru ungu. Uji positif pada senyawa alkaloid ditandai dengan terbentuknya warna merah jingga. Uji positif pada senyawa steroid dibuktikan dengan terbentuknya warna hijau dan senyawa tanin ditandai dengan terbentuknya warna hitam kebiruan.
    Telah dilakukan kegiatan pewarnaan benang tenun menggunakan zat warna alam dari daun nila (Indigofera). Metode yang digunakan dalam pengambilan ekstrak zat warna dari daun nila digunakan metode fermentasi. Sedangkan pada pewarnaan benang... more
    Telah dilakukan kegiatan pewarnaan benang tenun menggunakan zat warna alam dari daun nila (Indigofera). Metode yang digunakan dalam pengambilan ekstrak zat warna dari daun nila digunakan metode fermentasi. Sedangkan pada pewarnaan benang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu mordanting, pewarnaan, fiksasi dan pengeringan benang. Hasil kegiatan pada proses fermentasi diperoleh ekstrak daun nila berwarna biru gelap dan memiliki aroma khas. Pada proses pewarnaan benang diperoleh benang hasil pencelupan dalam ekstrak daun nila memberikan warna abu-abu. Fiksasi dengan dengan tawas dan kapur menghasilkan benang berwarna biru keabuan sedangkan fiksasi dengan tunjung menghasilkan benang berwarna abu kecoklatan.
    The Community Partnership Program reported in this paper aimed to produce iodized salt using the innovative Solar termal Salt House in increasing the production and productivity of salt pond land with low costs and sustainability. The... more
    The Community Partnership Program reported in this paper aimed to produce iodized salt using the innovative Solar termal Salt House in increasing the production and productivity of salt pond land with low costs and sustainability. The method used was the salt crystallization technique produced by small salts and then washed with brine to remove impurities to obtain white, shiny, salt crystals. The crystals obtained were then dried in the Solar Thermal Salt House to protect them from pollution and dust particles. The dried salt crystals were sorted using a filter to get a uniform crystal size before they were iodized and packaged for sales. The iodized salt was sold at a price of 1,000.00 IDR for 250 grams. The results showed that producing iodized salt through the Solar Thermal Salt House was able to help the participants to increase the production and productivity of their pond land. The use of geothermal plastic as a crystallization table was shown to be able to increase the quant...
    Tujuan pokok pelaksanaan KKN-PPM di Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima adalah peningkatan kualitas garam rakyat menjadi garam industri. Garam rakyat di Desa Sanolo saat sudah menggunakan teknologi geomembran, namun perlu... more
    Tujuan pokok pelaksanaan KKN-PPM di Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima adalah peningkatan kualitas garam rakyat menjadi garam industri. Garam rakyat di Desa Sanolo saat sudah menggunakan teknologi geomembran, namun perlu ditingkatkan kualitasnya menjadi garam industri baik untuk industri pangan maupun industri non pangan. Kualitas garam utamanya ditentukan oleh kandungan NaCl serta pengotornya seperti kalsium, magnesium, sulfat, barium dan besi. Pelaksanaan KKN-PPM ini diperoleh produk berupa garam beryodium dan garam kualitas industri. Metode yang digunakan dalam peningkatan kualitas garam yaitu dengan menggunakan metode rekristalisasi. Untuk meningkatkan partisipasi kelompok sasaran akan diberikan pelatihan proses produksi. Adapun langkah-langkah operasional yang dilakukan meliputi analisis bahan baku, proses pencucian garam, proses rekristalisasi dan analisis produk. Berdasarkan hasil kegiatan KKN-PPM yang sudah terlaksana mengindikasikan bahwa masyarakat Desa Sanolo sanga...
    Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel Fe (Besi) dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah. Kulit bawang merah segar dicuci dan dikeringkan, setelah itu kulit bawang merah yang sudah kering kemudian... more
    Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel Fe (Besi) dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah. Kulit bawang merah segar dicuci dan dikeringkan, setelah itu kulit bawang merah yang sudah kering kemudian dihaluskan (diblender) terbentuk serbuk kulit bawang merah dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% selama 1 jam, selanjutnya di saring dengan menggunakan kertas saring untuk mendapatkan ekstrak kulit bawang merah. sintesis besi Oksida dengan metode pelarutan bubuk pasir besi dalam larutan HCl pekat. Larutan yang  dihasilkan selanjutnya dicampur dengan ekstrak kulit bawang merah sebagai bioreduktor disintesis selama 10, 20, 30, 40 menit kemudian diamati perubahan warnanya dan terbentuknya nanopartikel Fe jika terjadi perubahan warna. sampel dilakukan uji menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian Nanopartikel Fe dapat dibuat dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah, ditunjukan dengan adanya perubahan w...