Tripanosomiasis
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Tripanosomiasis | |
---|---|
Empat protozoa Trypanosoma sp. di antara sel darah merah manusia dalam sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarnaan Giemsa | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Penyakit menular |
Penyebab | Trypanosoma sp. |
Diagnosis | Pewarnaan Giemsa, ELISA, PCR |
Tripanosomiasis atau tripanosomosis adalah nama bagi beberapa penyakit menular pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh protozoa parasitik dalam genus Trypanosoma. Tripanosomiasis meliputi penyakit tidur dan penyakit Chagas pada manusia,[1] serta beberapa penyakit seperti surra dan dourin pada hewan. Penyakit ini dapat ditularkan oleh vektor seperti lalat tsetse. Diagnosis dilakukan dengan menemukan Trypanosoma pada sediaan apus darah maupun uji serologis.
Bentuk
[sunting | sunting sumber]Nama penyakit | Penyebab | Inang |
---|---|---|
Penyakit tidur (tripanosomiasis Afrika) | T. brucei | Manusia |
Penyakit Chagas (tripanosomiasis Amerika) | T. cruzi | Manusia |
Nagana (tripanosomiasis hewan) | Beberapa spesies | Hewan |
Surra | T. evansi | Hewan |
Dourin | T. equiperdum | Equidae |
Penularan
[sunting | sunting sumber]Ada dua cara penularan atau transmisi Trypanosoma, yaitu transmisi siklikal dan nonsiklikal. Pada transmisi siklikal, Trypanosoma mengalami perubahan morfologi dan bereplikasi di dalam tubuh vektor artropoda. Jika multiplikasinya terjadi di saluran pencernaan dan probosis artropoda, Trypanosoma tersebut digolongkan dalam kelompok salivaria, yang semuanya ditransmisikan oleh lalat Tsetse, sedangkan jika multiplikasi terjadi di perut, lalu ke rektum dan dikeluarkan bersama tinja artropoda, Trypanosoma tersebut digolongkan dalam kelompok sterkoraria. Transmisi nonsiklikal terjadi secara mekanis ketika Trypanosoma tidak mengalami perkembangan dalam tubuh vektor. Selain metode penularan tersebut, anjing, kucing, dan satwa liar dapat terinfeksi ketika mereka memakan karkas hewan yang baru saja mati sementara terinfeksi Trypanosoma. Parasit tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh melalui luka atau abrasi pada mulut hewan yang memakan karkas.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Trypanosomiasis". WHO. Diakses tanggal 18 Februari 2020.
- ^ Taylor, M.A.; Coop, R.L.; Wall, R.L. (2016). Veterinary Parasitology (edisi ke-4). Chichester, West Sussex: Wiley Blackwell. ISBN 978-1-119-07369-7. OCLC 907811634.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (2018), Chapter 3.1.21. Trypanosoma evansi infections (including surra) (PDF), OIE Terrestrial Manual, World Organisation for Animal Health (OIE)
- Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (2018), Chapter 3.4.16. Animal trypanosomoses (including tsetse-transmitted, but excluding surra and dourine) (PDF), OIE Terrestrial Manual, World Organisation for Animal Health (OIE)
- Novita, Risqa (17 Juni 2019). "Kajian Potensi Tripanosomiasis sebagai Penyakit Zoonosis Emerging di Indonesia". Jurnal Vektor Penyakit. 13 (1): 21–32. doi:10.22435/vektorp.v13i1.934. ISSN 2354-8835.