Suryatna Subrata
Suryatna Subrata | |
---|---|
Anggota Dewan Pertimbangan Agung | |
Masa jabatan 13 Juni 1998 – 31 Juli 2003 | |
Presiden | B.J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Sukarnoputri |
Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri | |
Masa jabatan 14 Mei 1993 – 27 April 1998 | |
Wakil Gubernur Jawa Barat | |
Masa jabatan 14 September 1987 – 27 Oktober 1992 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1939 (usia 84 atau 85 tahun) Cianjur, Jawa Barat, Hindia Belanda |
Meninggal | 5 April 2024 Bandung, Jawa Barat |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1961—1994 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI (Kehormatan) |
NRP | 18842 |
Satuan | Artileri |
Sunting kotak info • L • B |
Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Suryatna Subrata (lahir 1939- wafat 5 April 2024) merupakan seorang perwira tinggi militer dan birokrat dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dari tahun 1987 hingga 1992, Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dari tahun 1993 hingga 1998, dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung dari tahun 1998 hingga 2003.
Karier militer
[sunting | sunting sumber]Suryatna dilahirkan pada tahun 1939 di Cianjur.[1] Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Suryatna masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Darat (AKABRI Bagian Darat). Ia lulus dari AKABRI Bagian Darat pada tahun 1961.[2] Suryatna juga sempat menempuh pendidikan di institusi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dan Lembaga Ketahanan Nasional.[1]
Setelah memegang berbagai jabatan di lingkungan militer, Suryatna bertugas di Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Siliwangi sebagai Wakil Asisten 2 untuk Kepala Staf Kodam.[3] Ia lalu dipindahkan ke Filipina untuk bertugas sebagai atase pertahanan dari tahun 1978 hingga 1981.[1] Ia lalu kembali ke Kodam Siliwangi sebagai Kepala Staf Resor Militer 062/Tarumanegara selama beberapa bulan dengan pangkat letnan kolonel, sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Komandan Resor Militer 062/Tarumanegara dengan pangkat kolonel pada tahun 1982. Ia bertugas sebagai komandan hingga tahun 1984.[4]
Suryatna mengakhiri kariernya di dunia militer usai ditunjuk sebagai wakil gubernur pada tahun 1987 dan pensiun setelah usianya mencapai 55 tahun pada tahun 1994. Meskipun demikian, Suryatna tetap memperoleh kenaikan pangkat saat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri. Ia memperoleh kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal beberapa saat setelah dilantik menjadi sekretaris jenderal[5] dan menjadi letnan jenderal kehormatan menjelang akhir masa jabatannya pada tanggal 1 September 1997.[6]
Karier sebagai birokrat
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 14 September 1987, Suryatna dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, menggantikan Aboeng Koesman.[7][8] Ia memegang jabatan tersebut hingga Achmad Sampurna dilantik sebagai penggantinya pada tanggal 27 Oktober 1992.[9] Setelah beberapa bulan tidak memegang jabatan, Suryatna dilantik menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri pada tanggal 14 Mei 1993[10] dan memegang jabatan tersebut hingga tanggal 27 April 1998.[11] Suryatna lalu pensiun dari pemerintahan dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dari tanggal 13 Juni 1998[12] hingga dewan tersebut dibubarkan pada tanggal 31 Juni 2003.[13]
Masa pensiun dan kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Setelah pensiun, Suryatna tinggal di Jakarta Timur bersama dengan keluarganya. Pada bulan September 2022, Suryatna dirawat di rumah sakit akibat penyakit gula. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengirimkan tim respon cepat untuk memberikan pertolongan kepada Suryatna.[14]
Suryatna memiliki hubungan keluarga dengan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.[15]
Riwayat Jabatan
[sunting | sunting sumber]- Wakil Asisten 2 Kasdam VI/Siliwangi
- Athan Filipina (1978-1981)
- Kasrem 062/Tarumanegara (1981-1982)
- Danrem 062/Tarumanegara (1982-1984)
- Sekjen Depdagri (1994)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Awang Faroek Ishak di Mata Para Sahabat. Jakarta: Indomedia. Mei 2003. hlm. 153.
- ^ "ALUMNI - 1961". Akademi Militer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 February 2001. Diakses tanggal 10 September 2021.
- ^ VI/Siliwangi, Indonesia Angkatan Darat Kodam (1977). Album kenangan Kodam VI/Siliwangi, 1946-1977. Kodam VI/Siliwangi.
- ^ III/Siliwangi, Indonesia Angkatan Darat Kodam (1991). Album kenangan perjuangan Siliwangi. Badan Pembina Corps Siliwangi Jakarta Raya.
- ^ "Daftar nama-nama karyawan ABRI yang naik pangkat ke dalam Gol Pati Vide Keppres No. 43/ABRI/1993 tanggal 16 Juli 1993 Keppres No. 49/ABRI/1993 tanggal 2 Agustus 1993 No. 60/ABRI/1993 tanggal 20 September 1993". Mimbar Kekaryaan (273). September 1993. hlm. 71. Diakses tanggal 3 Januari 2022.
- ^ "Kehidupan Demokratis tak dapat ditawar lagi". Kompas. 2 September 1997. hlm. 14. Diakses tanggal 2 December 2021.
- ^ "Kol. Sunarso Wagub Kalsel". Mimbar Kekaryaan (201). September 1987. hlm. 60. Diakses tanggal 7 Januari 2022.
- ^ "Bandung: Penggantian wagub Jabar hingga sekarang belum ada penggantinya". Kompas. 21 September 1992. hlm. 13. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ "Kolonel Kav. H. Mas Achmad Sampurna Wakil Gubernur Jawa Barat". Mimbar Kekaryaan (262). Oktober 1992. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ "Pergantian". Tempo. 22 Mei 1993. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-26. Diakses tanggal 16 Juli 2021.
- ^ "Sari Berita Sosial-Politik: Depdagri Punya Sekjen dan Dirjen Baru". Kompas. 29 April 1998. hlm. 3. Diakses tanggal 29 Juli 2021.
- ^ Memorabilia Dewan Pertimbangan Agung RI Masa Jabatan 1998-2003 dan Berakhirnya Keberadaan Dewan Pertimbangan Agung RI dalam Era Reformasi (PDF). Jakarta: Dewan Pertimbangan Agung. 2003. hlm. 255.
- ^ Tim Liputan 6 SCTV (31 July 2003). "Anggota DPA Reformasi Dibubarkan". liputan6.com. Diakses tanggal 25 December 2020.
- ^ "Mantan Wagub Jabar Terbaring Sakit, Kang Emil Beri Perhatian Khusus Lewat JQR". Jabar Quick Response. Diakses tanggal 2 Januari 2023.
- ^ "Mantan Bupati Purwakarta Digugat Cerai Istrinya yang Kini Jadi Bupati". Suara Jatim. 21 September 2022. Diakses tanggal 2023-01-02.