Suku Diola
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Senegal, Gambia, Guinea-Bissau | |
Bahasa | |
Diola, Kriol | |
Agama | |
Agama tradisional Afrika (agama Diola), Kekristenan, Islam |
Suku Diola atau Jola adalah kelompok etnis yang mendominasi kawasan Casamance di Senegal. Mereka juga dapat ditemui di Gambia dan Guinea-Bissau. Mereka terdiri dari beberapa subkelompok, tetapi identitas bersama mereka adalah penggunaan bahasa Diola dan sejarah kolonial mereka. Menurut tradisi lisan suku Diola, mereka bermigrasi dari Mesir selatan ke kawasan Senegambia pada abad ke-13 hingga ke-14.
Kebanyakan orang Diola telah berprofesi sebagai penanam padi selama beberapa abad dan juga pengumpul wine palem. Mereka juga menanam singkong, kacang merah, dan kacang-kacangan lainnya. Selain itu, ada pula yang berprofesi sebagai peternak.[1] Kemandirian pangan merupakan unsur yang sangat penting dalam masyarakat Diola dan mereka sudah dibiasakan menabung untuk membiayai kebutuhan keluarga, komunitas atau upacara keagamaan.
Pada masa modern, terdapat komunitas diaspora Diola yang dapat ditemui di Dakar, Prancis, Britania Raya, Portugal, Amerika Serikat atau Kanada. Komunitas diaspora Diola disebut "Ajamat".
Agama
[sunting | sunting sumber]Dalam kepercayaan tradisional Diola, mereka percaya akan keberadaan pencipta yang disebut "Atemit". Seperti dalam agama-agama tradisional Afrika lainnya, nenek moyang menjadi perantara dengan sang Pencipta. Namun, pada masa modern, sebagian besar orang Yola sudah menjadi Kristen atau Muslim.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Stride, G. T.; Ifeka, Caroline, "Peoples and empires of West Africa: West Africa in history, 1000-1800", Africana Pub. Corp., 1971, hlm 6
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Les Diolas Diarsipkan 2009-12-10 di Wayback Machine.
- Les jeunes Diola face à l'exode rural
- Diola
- Akonting, A West African Ancestor of the Banjo
- Banjo Ancestors: The Akonting and Buchundu Folk Lutes Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.
- Folklore and Language materials collected in the 1960s among the Kujamaat Jóola (Diola Fogny)