[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Stasiun Banjarnegara

Koordinat: 7°23′47″S 109°42′10″E / 7.396485°S 109.70278°E / -7.396485; 109.70278
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Banjarnegara
Banjarnegara+291 m
Eks Stasiun Banjarnegara
Lokasi
Koordinat7°23′47″S 109°42′10″E / 7.396485°S 109.70278°E / -7.396485; 109.70278
Ketinggian+291 m
Operator
Letak
km 86+212 lintas MaosPurwokerto Timur–Banjarnegara–Wonosobo[1]
Jumlah jalur2
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Ditutup1978
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Halaman dari Stasiun Banjarnegara yang termasuk dalam jalur S.D.S. di Jawa Tengah.

Stasiun Banjarnegara (BA) merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Semarang, Banjarnegara, Banjarnegara. Stasiun yang terletak pada ketinggian +291 meter ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset V Purwokerto.

Dalam verslag yang dibuat oleh SDS, stasiun ini dibuka bersama dengan jalur kereta api segmen Purwareja–Banjarnegara. Jalur ini dibuka pada tanggal 18 Mei 1898. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 1916, dibuka jalur menuju Selokromo yang kelak terhubung ke Wonosobo.[3]

Berdasarkan Buku Ikhtisar Lintas Jawa yang diterbitkan oleh Perumka tahun 1992, stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.[4] Jalur kereta api dan stasiun-stasiunnya kini dinonaktifkan sejak 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Stasiun Banjarnegara sempat dijadikan sebagai toko bahan bangunan. Sehubungan dengan rencana penetapan stasiun ini sebagai cagar budaya, pada tanggal 26 Januari 2024, tim ahli cagar budaya Kabupaten Banjarnegara dan PT KAI Daop V mulai melakukan inventarisasi area stasiun.[5]

Reaktivasi

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Lampiran Perpres No. 79 tahun 2019, jalur kereta api ini direncanakan akan diaktifkan kembali guna mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan konektivitas antar kawasan melalui pengembangan angkutan massa yang mudah dan cepat.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Serajoedal Stoomtram Maatschappij (1917). Verslag der Serajoedal Stoomtram Maatschappij. SDS. 
  4. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. hlm. 12-128. 
  5. ^ Adi, Y. (2024-01-27). Andadari, A., ed. "Stasiun Banjarnegara +291 Mulai Dikaji untuk Jadi Cagar Budaya". Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 2024-09-11. 
  6. ^ Lampiran Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang – Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temanggung, Dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Wangon
menuju Purwokerto
Purwokerto–Wonosobo Sukanandi
menuju Wonosobo