Sindrom takotsubo
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Sindrom takotsubo | |
---|---|
Perbedaan kondisi jantung dengan sindrom takotsubo (A) dan dalam kondisi normal (B) | |
Informasi umum | |
Nama lain | Kardiomiopati takotsubo, sindrom patah hati |
Spesialisasi | Kardiologi |
Sindrom takotsubo atau kardiomiopati takotsubo, juga dikenal sebagai sindrom patah hati,[1] adalah jenis kardiomiopati non-iskemik yang dapat melemahkan otot jantung secara tiba-tiba.[2] Melemahnya otot jantung ini dapat dipicu oleh stres secara emosional, seperti kematian orang yang dicintai, putus cinta, penolakan dari pasangan, atau kecemasan secara terus-menerus. Stresor dapat bersifat fisik seperti perdarahan, sepsis, asma, atau feokromositoma. Namun, telah diteliti lebih lanjut bahwa sindrom takotsubo dapat terjadi tanpa adanya episode stres.[3]
Sindrom ini sering terjadi pada perempuan pasca-menopause.[4] Nama "takotsubo" berasal dari bahasa Jepang (たこつぼ, takotsubo) yang berarti "perangkap gurita", karena ventrikel kiri jantung membentuk menyerupai perangkap gurita ketika dipengaruhi oleh kondisi ini.[5]
Faktor risiko
[sunting | sunting sumber]Stres
[sunting | sunting sumber]Kebanyakan sindrom takotsubo didahului oleh peristiwa yang membuat stres meskipun terdapat kasus tanpa pemicu stres.[6] Beberapa pasien dilaporkan bahwa mereka memiliki kardiomiopati takotsubo setelah mengalami stres secara emosional. Selain itu, beberapa pasien yang memiliki stresor klinis sebelumnya (seperti cedera otak, serangan asma atau eksaserbasi pada penyakit kronis) telah menunjukkan bahwa jenis ini lebih berisiko daripada pemicu stres emosional.[7]
Kelamin
[sunting | sunting sumber]Perempuan, terutama perempuan pasca-menopause, lebih berisiko mengalami sindrom takotsubo.[6] Beberapa peneliti menciptakan teori tentang kemungkinan efek perlindungan estrogen untuk mencegah sindrom ini.[8][9]
Genetik
[sunting | sunting sumber]Hingga saat ini, faktor risiko ini sedang diselidiki jika sifat genetik tertentu yang berkaitan dengan reseptor katekolamin (reseptor pada sel-sel otot jantung) berperan dalam pengembangan sindrom takotsubo.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Mayo Clinic Research Reveals 'Broken Heart Syndrome' Recurs in 1 of 10 Patients". Medical News Today, MediLexicon International Ltd.
- ^ Zamir, M (2005). The Physics of Coronary Blood Flow. Springer Science and Business Media. hlm. 387. ISBN 978-0387-25297-1.
- ^ Templin, C.; Ghadri, J; Diekmann, J.; Napp, C.; Bataiosu, D.; Jaguszewski, M.; Cammann, V.; Sarcon, A.; Geyer, V.; Neuman, C.; Seifert, B. & Hellermann, J. (2015). "Clinical features and outcomes of takotsubo (stress) cardiomyopathy" (PDF). NEJM. 373 (10): 929–938. doi:10.1056/NEJMoa1406761. PMID 26332547.
- ^ Akashi, Yoshihiro J.; Nef, Holger M.; Lyon, Alexander R. (2015-07). "Epidemiology and pathophysiology of Takotsubo syndrome". Nature Reviews Cardiology (dalam bahasa Inggris). 12 (7): 387–397. doi:10.1038/nrcardio.2015.39. ISSN 1759-5002.
- ^ Akashi YJ, Nef HM, Möllmann H, Ueyama T (2010). "Stress cardiomyopathy". Annu. Rev. Med. 61: 271–86. doi:10.1146/annurev.med.041908.191750. PMID 19686084.
- ^ a b Pelliccia, Francesco; Kaski, Juan Carlos; Crea, Filippo; Camici, Paolo G. (2017-06-13). "Pathophysiology of Takotsubo Syndrome". Circulation (dalam bahasa Inggris). 135 (24): 2426–2441. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.116.027121. ISSN 0009-7322.
- ^ Templin, Christian; Ghadri, Jelena R.; Diekmann, Johanna; Napp, L. Christian; Bataiosu, Dana R.; Jaguszewski, Milosz; Cammann, Victoria L.; Sarcon, Annahita; Geyer, Verena (2015-09-03). "Clinical Features and Outcomes of Takotsubo (Stress) Cardiomyopathy". New England Journal of Medicine (dalam bahasa Inggris). 373 (10): 929–938. doi:10.1056/NEJMoa1406761. ISSN 0028-4793.
- ^ a b Komamura, Kazuo (2014). "Takotsubo cardiomyopathy: Pathophysiology, diagnosis and treatment". World Journal of Cardiology (dalam bahasa Inggris). 6 (7): 602. doi:10.4330/wjc.v6.i7.602. ISSN 1949-8462. PMC 4110608 . PMID 25068020.
- ^ Ghadri, Jelena-Rima; Wittstein, Ilan Shor; Prasad, Abhiram; Sharkey, Scott; Dote, Keigo; Akashi, Yoshihiro John; Cammann, Victoria Lucia; Crea, Filippo; Galiuto, Leonarda (2018-06-07). "International Expert Consensus Document on Takotsubo Syndrome (Part I): Clinical Characteristics, Diagnostic Criteria, and Pathophysiology". European Heart Journal (dalam bahasa Inggris). 39 (22): 2032–2046. doi:10.1093/eurheartj/ehy076. ISSN 0195-668X. PMC 5991216 . PMID 29850871.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Krishnan, Lakshmi; Marchalik, Daniel (8 September 2018). "Understanding Heartbreak: From Takotsubo to Wuthering Heights". The Lancet. 392 (10150): 812. doi:10.1016/S0140-6736(18)32061-0. Diakses tanggal 25 September 2019.
- Wagner, Judith N. (Fall 2014). "Death by voodoo: truth or tale?". Hektoen International Journal. 6 (4). ISSN 2155-3017.
- Takotsubo Network – situs untuk profesional and orang yang pernah mengalami sindrom takotsubo.
Klasifikasi | |
---|---|
Sumber luar |