Salib Maria
Salib Maria adalah sebuah nama informal yang diberikan pada sebuah rancangan salib Katolik Roma. Salib tersebut terdiri atas sebuah salib Latin tradisional dengan palangnya melintang hingga ke ujung kanan, dan sebuah huruf "M" (untuk Maria) di bagian kanan bawahnya. Tampilan terkenal Salib Maria yang pertama adalah pada gambar logo kerasulan Paus Yohanes Paulus II, dipajang dengan jelas di peti matinya pada saat upacara pemakamannya (Sri Paus terkenal secara luas atas dorongannya untuk melakukan devosi kepada Maria), walaupun salib ini mungkin pernah digunakan sebelumnnya.
Pilihan Paus Yohanes Paulus II atas huruf "M" di gambar logo kerasulannya didasari pada Mariologi-nya yang kuat dan kepercayaannya yang mendalam pada Rosario. [1] Dalam amanatnya kepada para imam Montfortian, ia mengaku bahwa keyakinannya ini sebagian terbentuk akibat membaca salah satu buku tulisan Santo Louis de Montfort, Devosi Sejati kepada Maria[2] sebagai sebuah "titik balik penting" dalam hidupnya.[3] Ia juga merujuk secara khusus pada karya de Montfort dalam ensiklik-nya berjudul Redemptoris Mater[4] sebagai sebuah contoh penting dari devosi kepada Maria. Dan di dalam Surat Apostolik-nya, Rosarium Virginis Mariae Paus Yohanes Paulus II mendiskusikan inspirasi dari rosario dan bagaimana mottonya Totus Tuus terimspirasi oleh Mariologi di dalam tulisan-tulisan Santo Louis de MOntfort.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Holy See Press Office Coat of Arms of His Holiness John Paul II, Updated: 03-15-2006
- ^ Catholic Treasury, True Devotion to Mary Diarsipkan 2007-12-11 di Wayback Machine.
- ^ Carine Lee, "Embracing Mary’s maternal tenderness" Diarsipkan 2008-12-02 di Wayback Machine., Catholic Register, pada tanggal 21 Desember 2007, melaporkan mengenai pernyataan Paus Yohanes Paulus II tentang Santo Louis de Montfort
- ^ Pope John Paul II, Redemptoris Mater (Inggris)
- ^ Pope John Paul II, Rosarium Virginis Mariae (Inggris)
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Sebuah foto Salib Maria di peti mati Paus Yohanes Paulus II di upacara pemakamannya.[pranala nonaktif permanen]