[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

STS-1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
STS-1
Peluncuran STS-1
Jenis misiPenerbangan uji coba
OperatorNASA
COSPAR ID1981-034A
SATCAT no.12399
Durasi misi2 hari, 6 jam, 20 menit, 53 detik
Jarak tempuh1.728.000 km (1.074.000 mi)
Frekuensi orbit36
Properti wahana
Wahana antariksaPesawat Ulang Alik Columbia
Awak
Jumlah awak2
Awak
Awal misi
Tanggal luncur12 April 1981, 12:00:03 (12 April 1981, 12:00:03) UTC
Tempat peluncuranKennedy LC-39A
Akhir Misi
Tanggal mendarat14 April 1981, 18:20:57 UTC
Tempat pendaratanEdwards, Landasan 23
Parameter orbit
Sistem rujukanOrbit geosentris
Sistem orbitOrbit bumi rendah
Ketinggian perigee246 kilometer (153 mi)
Ketinggian apoogee274 kilometer (170 mi)
Inklinasi40.3
Periode89.88 menit
Epoch13 April 1981

John W. Young dan Robert L. Crippen
STS-2 →
 

STS-1 adalah misi pertama dari Program Pesawat Ulang Alik Amerika Serikat. Misi yang menggunakan Pesawat Ulang Alik Columbia ini diluncurkan pada 12 April 1981 dan mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Edwards pada 14 April 1981. Penerbangan ini diterbangkan oleh dua orang kru, John W. Young dan Robert L. Crippen. Peluncuran Pesawat Ulang Alik ini sempat ditunda karena permasalahan teknis.

Awak misi

[sunting | sunting sumber]
Posisi Astronot
Komandan misi John W. Young
Penerbangan Kelima
Pilot Robert L. Crippen
Penerbangan Pertama

Young dan Crippen terpilih menjadi kru STS-1 pada Maret 1978. Young merupakan astronaut NASA paling berpengalaman pada waktu itu. Young menjadi kru pada dua misi Gemini, dua misi Apollo, dan melakukan pendaratan di Bulan pada 1972 sebagai komandan misi Apollo 16. Misi ini merupakan penerbangan pertama bagi Crippen yang bergabung dengan NASA pada 1969.

Kru cadangan

[sunting | sunting sumber]
Posisi Astronott
Komandan misi Joe H. Engle
Pilot Richard H. Truly

Kru pendukung

[sunting | sunting sumber]

Parameter misi

[sunting | sunting sumber]
  • Massa:
    • Orbiter liftoff: 219.256 pon (99.453 kg)
    • Orbiter landing: 195.466 pon (88.662 kg)
    • DFI payload: 10.822 pon (4.909 kg)
  • Periapsis: 132,7 mil laut (246 km)
  • Apsis: 148 mil laut (274 km)
  • Inklinasi: 40,3°
  • Periode orbit: 89,4 menit

Rencana penerbangan suborbital

[sunting | sunting sumber]

Pada tahap perencanaan, NASA merasa perlu untuk melakukan uji coba sistem. NASA menyarankan misi STS-1 sebagai uji coba skenario pembatalan peluncuran Return to Launch Site (RTLS). Namun, usulan NASA ini ditolak oleh Young, karena sangat berbahaya.[2]

Misi ini meluncur pada 12 April 1981, tepat 20 tahun setelah Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang terbang ke luar angkasa. Pesawat Ulang Alik Columbia, yang diterbangkan oleh John W. Young dan Robert L. Crippen meluncur dari Pad A, Kompleks Peluncuran 39, Kennedy Space Center. Percobaan peluncuran dua hari sebelumnya ditunda karena permasalahan pada komputer di Pesawat Ulang Alik Columbia.

Tujuan misi ini adalah peluncuran dan pendaratan Pesawat Ulang Alik yang aman bagi awak dan pesawat. Muatan yang dibawa misi ini adalah paket Development Flight Instrumentation (DFI) yang memuat sensor dan alat pengukur untuk mengukur kemampuan Pesawat Ulang Alik.

Lencana Misi

[sunting | sunting sumber]

Lencana misi didesain oleh Robert McCall. Lencana tersebut merupakan representasi simbolis Pesawat Ulang Alik.

Tangki Eksternal

[sunting | sunting sumber]

Hanya pada misi STS-1 dan STS-2 yang menggunakan tangki eksternal yang dicat berwarna putih. Misi STS-3 dan seterusnya menggunakan tangki eksternal yang tidak dicat. Penggunaan cat pada tangki eksternal menambah beban sebesar 272 kilogram.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c STS-1 Transcript. Internet Archive. Diakses 17 Juni 2020.
  2. ^ Dunn, Terry (26 February 2014). "The Space Shuttle's Controversial Launch Abort Plan". Tested. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-08. Diakses tanggal 17 Juni 2020. 
  3. ^ NASA. "NASA Takes Delivery of 100th Space Shuttle External Tank." Diarsipkan 7 March 2016 di Wayback Machine. Press release. p. 99–193. 16 August 1999. Retrieved 17 Juni 2020.