[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Persamaan Maxwell

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik. Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere.

Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari elektrodinamika klasik.

Deskripsi konseptual

[sunting | sunting sumber]
  • Hukum Gauss menerangkan bagaimana muatan listrik dapat menciptakan dan mengubah medan listrik. Medan listrik cenderung untuk bergerak dari muatan positif ke muatan negatif. Hukum Gauss adalah penjelasan utama mengapa muatan yang berbeda jenis saling tarik-menarik, dan yang sama jenisnya tolak-menolak. Muatan-muatan tersebut menciptakan medan listrik, yang ditanggapi oleh muatan lain melalui gaya listrik
  • Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan tidak seperti listrik tidak ada partikel "kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan selalu saling berpasangan.
  • Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengubah medan magnet dapat menciptakan medan listrik. Ini merupakan prinsip operasi banyak generator listrik. Gaya mekanik (seperti yang ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar sebuah magnet besar, dan perubahan medan magnet ini menciptakan medan listrik yang mendorong arus listrik yang kemudian disalurkan melalui jala-jala listrik.
Memori inti magnetik An Wang (1954) adalah penerapan Hukum Ampere. Tiap inti magnetik merupakan satu bit
  • Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat ditimbulkan melalui dua cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan dengan mengubah medan listrik (tambahan Maxwell).

Koreksi Maxwell terhadap Hukum Ampere cukup penting: dengan demikian, hukum ini menyatakan bahwa perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet, dan sebaliknya. Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus listrik, masih dimungkinkann buat memiliki gelombang osilasi medan magnet dan medan listrik yang stabil dan dapat menjalar terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini mendeskripsikan gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan bahwa gelombang ini mestilah memiliki laju tertentu yang universal. Laju ini dapat dihitung cukup dari dua konstanta fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan konstanta magnetik)

Laju yang dihitung untuk radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya. Cahaya memang merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar X, gelombang radio dan lain-lainnya). Dengan demikian, Maxwell memadukan dua bidang yang sebelumnya terpisah, elektromagnetisme dan optika.

Perumusan umum persamaan Maxwell

[sunting | sunting sumber]

Persamaan-persamaan dalam bagian ini ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti persamaan dalam mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berubah-ubah tergantung pada sistem satuan yang digunakan. Meskipun bentuk umumnya tetap, berbagai definisi berubah dan tetapan yang berbeda-beda muncul di tempat yang berbeda-beda pula. Selain satuan SI (yang umum digunakan dalam rekayasa), sistem satuan lain yang umum digunakan adalah satuan Gauss (didasarkan pada sistem CGS dan dianggap memiliki keuntungan teoretis dibandingkan SI [1]), satuan Lorentz-Heaviside (biasa digunakan dalam fisika partikel) dan satuan Planck (digunakan dalam fisika teori).

Ada dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang dibeberkan di bawah. Kedua-duanya ekivalen. Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus terikat (yang muncul dalam konteks dielektrik dan/atau bahan magnet) dari muatan bebas dan arus bebas. Pemisahan ini berguna untuk perhitungan yang melibatkan bahan dielektrik dan magnet. Perumusan kedua memperlakukan semua muatan secara setara, menggabungkan baik muatan bebas dan terikat ke dalam muatan total (dan hal yang sama juga berlaku untuk arus). Ini adalah pendekatan yang lebih mendasar atau mikroskopis, dan terutama berguna bila tidak ada bahan dielektrik atau magnet.

Lambang dicetak tebal mewakili besaran vektor, sedangkan lambang dicetak miring mewakili besaran skalar

Tabel 1: Perumusan dalam muatan dan arus bebas

[sunting | sunting sumber]
Nama Bentuk diferensial Bentuk integral
Hukum Gauss:
Hukum Gauss untuk magnetisme:
Persamaan Maxwell-Faraday
(Hukum induksi Faraday):
Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):

Table 2: Perumusan dalam muatan dan arus total

[sunting | sunting sumber]
Nama Bentuk diferensial Bentuk Integral
Hukum Gauss:
Hukum Gauss untuk magnetisme:
Persamaan Maxwell-Faraday
(Hukum induksi Faraday):
Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):

Tabel berikut menyatakan definisi tiap lambang dan satuan SI-nya:

Tabel 3: Definisi dan satuan

[sunting | sunting sumber]
Lambang Arti (yang pertama paling umum) Satuan SI
operator divergensi per meter (akibat penerapan operator)
operator curl
turunan parsial terhadap waktu per detik(hasil penerapan operator)
medan listrik volt per meter atau (ekivalen),
newton per coulomb
medan magnet
juga disebut sebagai induksi magnet
juga disebut sebagai kuat medan magnet
juga disebut sebagai rapat fluks magnet
tesla, atau (ekivalen),
weber per meter kuadrat
voltdetik per meter kuadrat
medan pergeseran listrik coulomb per meter kuadrat atau (ekivalen),
newton per volt-meter
H
juga disebut sebagai medan magnet bantu (auxiliary magnetic field)
juga disebut sebagai intensitas medan magnet
juga disebut sebagai medan magnet
ampere per meter
permitivitas ruang hampa, sebutan resmi adalah konstanta listrik,
tetapan universal
farads per meter
permeabilitas ruang hampa, sebutan resmi adalah konstanta magnetik,
tetapan universal
henry per meter, atau newton per ampere kuadrat
rapat muatan bebas (tidak termasuk muatan terikat) coulomb per meter kubik
rapat muatan total (termasuk muatan bebas dan muatan terikat) coulomb per meter kubik
fluks medan magnet pada permukaan Gauss tertutup S joule-meter per coulomb
muatan bebas netto yang ditutup oleh
permukaan Gauss S (tidak termasuk muatan terikat)
coulomb
muatan netto yang ditutupi oleh
permukaan Gauss S (termasuk muatan bebas dan terikat)
coulomb
fluks medan magnet pada permukaan tertutup S tesla meter kuadrat atau weber
integral garis medan listrik sepanjang batas ∂S
(dan karenanya adalah kurva tertutup) permukaan S
joule per coulomb
fluks magnet pada sembarang permukaan S (tidak mesti tertutup) weber
rapat arus bebas (tidak termasuk arus terikat) ampere per meter kuadrat
rapat arus (termasuk arus bebas dan terikat) ampere per meter kuadrat
integral garis medan magnet pada
batas tertutup ∂S permukaan S
tesla-meter
arus listrik bebas netto yang melewati
permukaan S (tidak termasuk arus terikat)
ampere
arus listrik netto yang melewati
permukaan S (termasuk arus bebas dan terikat)
amperes
fluks listrik melalui sembarang permukaan S, tidak mesti tertutup joule-meter per coulomb
fluks medan pergeseran listrik melalui sembarang permukaan S, tidak mesti tertutup coulomb
elemen vektor diferensial area permukaan A, dengan magnitudo dan arah infinitesimal

normal terhadap permukaan S

meter kuadrat
elemen vektor diferensial panjang lintasan bersinggungan terhadap kontur meter

Persamaan Maxwell secara umum diterapkan pada rata-rata makroskopik dari medan, yang sangat bervariasi pada skala mikroskopik di sekitar masing-masing atom (di tempat tersebut medan juga mengalami efek kuantum). Hanya bila dipahami sebagai rata-rata kita dapat mendefinisikan besaran seperti permitivitas dan permeabilitas magnet bahan. Pada aras mikroskopik, persamaan Maxwell, dengan mengabaikan efek kuantum, mendeskripsikan medan, muatan dan arus dalam ruang hampa, namun pada level rincian ini kita harus memperhitungkan setiap muatan, bahkan pada level atomik, yang secara umum merupakan masalah yang tidak terpecahkan (intractable).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ David J Griffiths (1999). Introduction to electrodynamics (edisi ke-Third Edition). Prentice Hall. hlm. pp. 559-562. ISBN 013805326X.