[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Panthay

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Panthay adalah sebuah kelompok dari Muslim Tionghoa di Burma. Beberapa orang menganggap Panthay sebagai kelompok tertua dari Muslim Tionghoa di Burma. Namun, karena pencampuran antar ras dan budaya membuat Panthay tidak lagi menjadi kelompok yang berbeda.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Panthay (bahasa Burma: ပန်းသေးလူမျိုး; MLCTS: pan: se: lu myui:) adalah sebuah istilah yang kebanyakan merujuk kepada Muslim suku Hui dari China yang bermigrasi ke Burma. Mereka adalah kelompok terbesar dari Tionghoa Burma, dan umumnya tinggal di wilayah-wilayah utara Burma (awalnya dikenal sebagai Dataran Tinggi Burma), yang sebagian besar di wilayah Tangyan-Maymyo-Mandalay-Taunggyi dan Negara-negara Shan.

Nama Panthay adalah sebuah kata Burma, yang dikatakan identik dengan kata Shan Pang hse.[1] Kata tersebut adalah nama yang digunakan oleh orang Burma untuk menyebut Muslim Tionghoa yang dapat dengan karavan ke Burma dari provinsi Tiongkok Yunnan. Nama tersebut tidak digunakan atau dikenal di Yunnan itu sendiri.[2][3] Umumnya kelompok etnis Muslim yang tinggal di Yunnan adalah suku Hui (回族) dan menyebut diri mereka sendiri sebagai Hui atau Huihui, tetapi tidak pernah menyebut diri mereka sendiri sebagai Panthay.[4][5]

Asal muasal Panthay didokumentasikan dalam sebuah buku yang berjudul "Panthay History" yang ditulis oleh Ming Kuan-Shih (明光熙) ketika ia tinggal di Maymyo

Bermukim di wilayah Wa di Negara Shan Utara, Ma Lin-Gi bercerai dengan istrinya yang bermarga Yuan dan menikahi seorang janda bermarga Ting. Mereka kemudian memiliki dua putra, yang sulung bernama Mah Mei-Ting (馬美廷) yang lahir pada 1878 dan putra kedua bernama Mah Shen-Ting (馬陞廷) yang lahir pada 1879. Putra sulungnya kemudian menjadi pemimpin masyarakat Panthay disana.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Scott, 1900, 607)
  2. ^ (Yule & Burnell, 1968, 669)
  3. ^ Meskipun Panthay digunakan untuk merujuk kepada Muslim di China, menurut peneliti Karachi, kata tersebut digunakan pada masa modern dan berasal dari Burma.
  4. ^ William John Gill (1883). The River of golden sand, condensed by E.C. Baber, ed. by H. Yule. hlm. 251. ISBN 0-582-80671-2. Diakses tanggal 2011-01-11. 
  5. ^ http://www.china.org.cn/english/features/EthnicGroups/136917.htm

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]
  1. Anderson, John, Mandalay to Momien: A Narrative of the Two Expeditions to Western China of 1868 and 1875 (London: Macmillan, 1876).
  2. Ba Shin, Lt. Colonel, "Coming of Islam to Burma Down to l700 AD.," Asian History Congress (New Delhi: Azad Bhavan, 1961).
  3. Forbes, Andrew D.W., "The Role of Hui Muslims in the Traditional Caravan Trade between Yunnan and Thailand," Asian Merchants and Businessmen in the Indian Ocean and the China sea: 13th-20th Centuries (French Journal published under the direction of Denys Lombard & Jean Aubin), (Paris: School of Higher Studies in Social Sciences, 1987).
  4. Forbes, Andrew ; Henley, David (2011). Traders of the Golden Triangle. Chiang Mai: Cognoscenti Books. ASIN: B006GMID5K
  5. Kaye, J.W., Major Sladen’s Report on the Bhamo Route, (In Continuation of' Parliamentary Paper No. 251, of Session 1868-9), (London: India Office, 1871), Microfilm copy.
  6. Scott, J. George, GUBSS, 1, i ( Rangoon Government Printing, 1900).
  7. Thaung, Dr., “Panthay Interlude in Yunnan: A Study in Vicissitudes Through the Burmese Kaleidoscope,” JBRS Fifth Anniversary Publications No. 1 (Rangoon Sarpy Beikman, 1961).
  8. Yule, Col. Henry & Burnell, A. C., Hobson-Jobson- A Glossary of Colloquial Anglo-Indian Words and Phrases, and of Kindred Terms, Etymological, Historical, Geographical And Discursive (Delhi-.Munshiran Manoharlal, 1968), Reprint.
  9. Than Tun, Dr. (Professor of History), History on Tour, 111, (In Burma) (Yangon Nantha House, August 1968).
  10. Parabaik dated 13 November 1868 containing a short account of' Mah Too-tu's purchase of land and house from Khunit Ywa-sa Princess (a family parabaik of the writer)..

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]