PS Batam
Nama lengkap | Persatuan Sepakbola Batam | ||
---|---|---|---|
Julukan | Kalajengking Barelang | ||
Berdiri | 1974 | ||
Stadion | Stadion Temenggung Abdul Jamal[1] Batam, Kepulauan Riau (Kapasitas: 2.800) | ||
Pemilik | Askot PSSI Batam | ||
Ketua | Ruslan Ali Wasyim[2] | ||
Manajer | Mulyadi | ||
Liga | Liga 3 | ||
|
Persatuan Sepakbola Batam atau PS Batam adalah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam, Kepulauan Riau. Mereka saat ini bermain di Liga 3.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]PS Batam sendiri merupakan klub sepakbola tertua di Kepri. Berdiri pada tahun 1974. Pelopornya alm. Edward Edison Sihite atau yang biasa disapa Edi Sihite. Di bawah tangan dingin Edi, kesebelasan pertama di Batam itu berhasil menjuarai turnamen sepakbola Kejuaraan Riau pada tahun 1977.
Hingga kemudian, puncak kejayaan kembali terulang pada tahun 1994. PS Batam meraih juara di Kompetisi Divisi III. Kesebelasan berjuluk Laskar Kalajengking itupun masuk ke Divisi II.
Selama hampir enam tahun, mereka berkutat di kompetisi Divisi II. Namun, tak pernah lolos sampai ke Divisi I. Kalah-menang-kalah-menang saja kerjaannya. Mulai tahun 2000, nama PS Batam kembali redup.
Lima tahun kemudian, Jessie Mustamu berhasil mengangkat lagi nama PS Batam. Meskipun, kesebelasan andalan Batam itu tetap bertahan di jenjang Divisi II. Sayang, ketika ada kompetisi Divisi II di Sumatera, PS Batam tak bisa ikut. Alasannya, keterbatasan dana. Dan alasan ini kembali mengudara saat tim itu batal ikut Kompetisi Divisi II di Sumenep, Madura, tahun 2013 lalu. PS Batam kena sanksi. Kastanya turun jadi Divisi III.
Tapi kemudian Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil keputusan untuk menghapuskan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) yang membawahi kompetisi Liga Indonesia untuk Divisi I, II, dan III. Dan menciptakan kompetisi baru bertajuk Liga Nusantara (Linus) pada tahun 2014, dimana semua tim Divisi I, II dan III.
Di tingkat Provinsi Kepri, PS Batam berhasil mencapai poin tertinggi dengan kemenangan 1-0 atas PS Karimun. PS Batam pun lolos ke putaran regional 1 Sumatera. Yance dkk menyikat Persikalis Bengkalis dengan agregat nilai 3-2.
Di putaran regional 2 Sumatera, PS Batam berada di posisi runner up setelah Patriot Medan. Keduanya masuk ke putaran 16 besar Linus regional 2 Sumatera.
Di putaran 16 besar yang berlangsung di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, PS Batam berhasil mengimbangi tuan rumah Perserang Serang dengan skor 0-0. PS Batam pun sampai ke babak 8 besar.
Musim pertama Linus yang baru diadakan tahun 2014, PS Batam langsung memenangi divisi regional Sumatera. Hingga Yance dkk mampu terus melaju babak 8 besar atau Linus tingkat nasional di Yogyakarta.
Namun sayang, langkah PS Batam hanya terhenti di babak 8 besar Linus Nasional setelah kalah bersaing dengan klub-klub Jawa, yakni Persatu Tuban, Persibas Banyumas, dan Laga FC.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Jelang Persiapan Liga 3 Provinsi Kepri, PS Batam Jadikan Stadion Batu Besar sebagai Homebase". Tribunnews.com. Diakses tanggal 26 August 2019.
- ^ "Nasib PS Batam di Sepak Bola Kepri, ASKOT PSSI Batam Janjikan Pembinaan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 17 November 2021.
- ^ "Alasan Batam Susah Bikin Tim Sepakbola". Batampos.