Masjid Banyusumurup
Masjid Banyusumurup | |
---|---|
ꦩꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦧꦚꦸꦱꦸꦩꦸꦫꦸꦥ꧀ | |
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Kompleks Makam Banyusumurup №1, Bantul, Indonesia |
Negara | Indonesia |
Arsitektur | |
Arsitek | Amangkurat I |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Jawa Kuno; perpaduan antara bentuk Joglo dan Limasan |
Didirikan | 1668 |
Masjid Banyusumurup (bahasa Jawa: ꦩꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦧꦚꦸꦱꦸꦩꦸꦫꦸꦥ꧀) adalah sebuah masjid bersejarah yang terletak di dalam area Pemakaman Banyusumurup[1], Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1668, pada masa Amangkurat I[2]–penguasa dari Kesultanan Mataram–yang pada saat itu dia juga menjadi arsitek masjid ini.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Makam Banyusumurup yang terletak di lembah terpencil di kawasan Imogiri jadi pemakaman bagi orang-orang yang dianggap musuh negara oleh Amangkurat I yaitu Pangeran Pekik.[4] Di komplek makam ini tersimpan saksi bisu aneka intrik dengan latar belakang perebutan kekuasaan hingga perebutan asmara bapak anak.
Kemudian penguasa Amangkurat I berniat membangun masjid untuk membuat pandangan positif kepada masyarakat agar melupakan kejadian pada masa lalu. Maka dari itu, dibangunlah sebuah masjid kecil pada tahun 1668, Masjid Banyusumurip memiliki arsitektur Jawa yaitu bentuk Joglo dengan 4 penyangga yang berdiri di atas batu.
Secara keseluruhan, bentuk, dan bagian masjid ini mirip dengan masjid berarsitektur Jawa lainnya. Bagian-bagian bangunannya terdiri dari ruang utama, halaman masjid, hiasan dinding, dan kolam. Menurut para sesepuh, bangunan Joglo pada masjid ini masih asli sejak masjid didirikan. Kemudian pada halaman masjid memiliki kontruksi yang berbentuk limasan berasal dari kayu jati.
Kontruksi atap masjid ini dahulu menggunakan bambu, kini sudah diganti dengan genting. Peninggalan bersejarah yang masih asli terdapat di masjid ini yaitu bedug dan mustaka yang masih kokoh terpasang. Pada tahun 2000 dilakukan renovasi, mulai dari mengganti ubin berlapis semen dengan ubin berlapis keramik.[3][5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kusumo, Rizky. "Kesunyian Banyusumurup, Kisah Makam Para Pendosa Kerajaan Mataram Islam". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2022-12-22.
- ^ Kesultanan, Yogyakarta (5 September 2018). "Masjid Banyusumurup". http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-28. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan)cite webKesultanan Yogyakarta. "Masjid Banyusumurup". Navigasi Budaya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-28. - ^ a b Hamzah, Slamet, dkk (2007). Masjid Bersejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta: Departemen Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. hlm. 67.
- ^ "MAKAM DAN MASJID BANYUSUMURUP". budaya.jogjaprov.go.id. Diakses tanggal 2022-12-22.
- ^ "Masjid Banyusumurup : Saksi Kiprah Kraton Mataram Islam". Star Jogja FM. 2018-01-09. Diakses tanggal 2022-12-22.