Kehampaan
Kehampaan merupakan kondisi manusia yang dikaitkan dengan rasa bosan, keterasingan sosial, dan apatis.[1] Perasaan hampa dikaitkan dengan distimia, depresi, kesepian, anhedonia, putus asa atau gangguan mental/emosional lainnya, termasuk gangguan kepribadian skizoid, pasca trauma, ganguan hiperaktivitas, kekurangan perhatian, gangguan kepribadian skizotipal, dan gangguan kepribadian ambang.[2] Rasa hampa juga bisa disertai dengan disasosiasi atau kematian. Disasosiasi adalah rasa detasemen dan kurangnya hubungan dengan diri sendiri dan realitas eksternal. Sensansi yang dialami mengambang, mual, pusing, serta mati rasa psikis. Namun, arti khusus dari "kekosongan" berbeda dengan konteks tertentu dan tradisi agama atau budaya di mana ia digunakan. Selain itu, kehampaan sendiri dapat menggambarkan pengalaman yang berbeda tergantung pada konteks dan perspektif mengenai spiritual, filosofis, atau psikologis.[1] Dalam beberapa filsafat timur seperti filsafat Buddhis dan Taoisme, kekosongan (Śūnyatā) mewakili melihat melalui ilusi sifat diri yang independen.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Lancer, Darlene (2019/06). "Perpective on emptiness" (PDF). Psychology and Behavioral Science. 12 (555844.): 001. doi:10.19080/PBSIJ.2019.12.555844.
- ^ "emptiness | mysticism | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-01.