Katatonia
Katatonia | |
---|---|
Informasi umum | |
Spesialisasi | Psikiatri, psychomotor education |
Katatonia merupakan suatu keadaan yang mana seseorang menjadi bisu, atau telah beradaptasi dengan keanehan, posisi yang kaku.[1] Mata masih membuka dan orang tersebut kelihatanya masih terbangun, tetapi tidak ada gerakan sadar sama sekali.[1] Keadaan ini merupakan bentuk yang jarang dari skizofrenia ataupun kerusakan otak.[1] Pertama kali dijelaskan pada tahun 1874 oleh Karl Ludwig Kahlbaum dalam Die Katatonie oder das Spannungsirresein (Catatonia or Tension Insanity).[2]
Diagnosis
[sunting | sunting sumber]Dalam pengujian laboratorium beberapa aspek yang sering dianalisis adalah:
- Perhitungan kadar darah.[3]
- Konsentrasi elektrolit.[3]
- Analisis kimia darah.[3]
- Fibrin D-dimer.[3]
- Kadar serum kreatin kinase.[3]
- Uji fungsi hati.[3]
- Kadar serum seruloplasmin.[3]
Selain secara kimia, analisis juga dilakukan untuk pencitraan bagian otak dengan menggunakan:
- Magnetic resonance imaging.[3]
- Computed tomography.[3]
- Single-photon emission computed tomography.[3]
- Positron emission tomography (PET) dengan fluorodeoxyglucose (FDG) Electroencephalography (EEG).[3]
Pengobatan
[sunting | sunting sumber]Pengobatan pertama diharapkan pengurangan gejala. Penggunaan obat-obatan seperti benzodiazepines, dan zolpidem dapat digunakan.[4] Selain penggunaan obat-obatan terdapat terapi yaitu electroconvulsive therapy (ECT) yang dapat diaplikasikan.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical Encyclopedia. British Medical Association.
- ^ https://web.archive.org/web/20080209213229/http://www.entwicklung-der-psychiatrie.de/seiten/24.1_kahlbaum_die_katatonie.htm, Archived copy (Internet Archive)
- ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Medscape. 2014. Catatonia [terhubung berkala]. http://emedicine.medscape.com/article/1154851-overview [29 Mei 2014].
- ^ a b (Inggris) Fink M, Taylor MA. 2003. CATATONIA: A Clinician's Guide to Diagnosis and Treatment. Cambridge: U Press.