KRI Sutanto (377)
Karier (ID) | |
---|---|
Mulai dibuat | |
Diluncurkan | |
Harga Unit | - |
Status | Aktif sejak 1992 |
Pelabuhan utama | Armada Barat TNI-AL |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 793 ton standar 854 ton beban penuh |
Panjang | 75,2 m (246,7 ft) |
Lebar | 9,78 m (32,1 ft) |
Draft | 2,65 m (8,7 ft) |
Tenaga penggerak | 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp |
Kecepatan | 24,7 knot |
Jarak tempuh | 2.100 nm pada 14 knot |
Awak kapal | |
Sonar & Radar | Radar MR-302/Strut Curve Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob |
Persenjataan elektronik | Sonar MG-322T Decoy PK-16 decol RL |
Persenjataan | 2 x SA-N-5 SAM 2 x 57 mm gun (1x2) 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam 4 x 400 mm tabung torpedo 60 x ranjau |
KRI Sutanto merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet kelas Parchim. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk peperangan anti kapal selam di perairan dangkal atau pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman, Bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI AL Indonesia pada 1993. Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh tentara Angkatan Laut Jerman Barat. Kapasitas kapal ini bisa menampung sebesar 20 hingga 59 orang anak buah kapal.
Dimensi kapal KRI Sutanto berukuran 75.2meter x 9.78meter x 2.65 meter/ (246.7 x 32.1 x 8.7 kaki). Berat muatan penuh sekitar 900 ton.
Pada Tanggal 14 September 2011, kapal KRI Sutanto dialihkan pembinaannya di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat setelah sebelumnya mengabdi di Komando Armada RI Kawasan Timur.
Senjata
[sunting | sunting sumber]Torpedo
[sunting | sunting sumber]KRI Sutanto dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.
Peluru kendali
[sunting | sunting sumber]Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur [[rudal] SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap, pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.
Anti kapal selam
[sunting | sunting sumber]Selain itu ia juga dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 para (Deep Charge).
Meriam
[sunting | sunting sumber]Meriam utama kapal perang KRI Sutanto yang dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.
Decoy
[sunting | sunting sumber]PK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.
Radar dan Sonar
[sunting | sunting sumber]Radar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.
Tenaga penggerak
[sunting | sunting sumber]Kapal ini mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 nm.