Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso | |
---|---|
Sutradara |
|
Produser |
|
Berdasarkan | Kisah nyata Pembunuhan Wayan Mirna Salihin |
Pemeran |
|
Perusahaan produksi | Beach House Pictures |
Distributor | Netflix |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 86 menit |
Negara | |
Bahasa |
Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (terj. har. 'Es Dingin: Pembunuhan, Kopi dan Jessica Wongso') adalah sebuah film dokumenter Indonesia-Singapura tahun 2023 yang disutradarai oleh Rob Sixsmith. Film ini mengulas berbagai pertanyaan tak terjawab seputar persidangan Jessica Kumala Wongso selama bertahun-tahun setelah kematian sahabatnya sendiri, Wayan Mirna Salihin.[1] Film ini dirilis secara perdana pada 28 September 2023 di Netflix.
Ulasan
[sunting | sunting sumber]Film ini berkisah tentang kasus pembunuhan terkenal Mirna Salihin, yang diduga dibunuh oleh temannya, Jessica Wongso, seorang warga Australia. Kasus pembunuhan ini mendapatkan ketenaran yang sangat besar di Indonesia dan disebut sebagai "Kejahatan Abad Ini" dalam sejarah pembunuhan di Indonesia. Namun, menyebutnya sebagai kejahatan terbesar abad ini agak berlebihan. Keseluruhan kasus pembunuhan dan persidangannya tidak terlalu menarik untuk ditonton dan sama serunya dengan sinetron, karena tidak ada unsur atau komplikasi yang menarik dalam kasus tersebut. Seluruh kasus pembunuhan tampaknya hanya rekayasa belaka, memenjarakan Jessica tanpa bukti yang kuat.[2][3]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Film dokumenter ini dimulai dengan menceritakan awal mula persahabatan Jessica Wongso dan Wayan Mirna Salihin.
Jessica dan Mirna adalah teman kuliah yang kemudian menjadi teman dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, termasuk berwisata ke luar negeri.
Pada tanggal 6 Januari 2016, Jessica dan Mirna bertemu untuk makan siang di Kafe Olivier. Jessica memesan dua cangkir kopi Vietnam, satu untuk dirinya dan satu untuk Mirna.
Setelah minum kopi, Mirna tiba-tiba merasa sakit dan muntah-muntah. Ia dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia karena keracunan sianida.
Polisi kemudian menetapkan Jessica Wongso sebagai tersangka. Jessica diduga mencampurkan sianida ke dalam kopi Mirna. Jessica membantah tuduhan tersebut dan mengaku tidak bersalah.
Film dokumenter ini kemudian menceritakan proses persidangan Jessica Wongso. Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, mengajukan berbagai bukti untuk membuktikan bahwa Jessica tidak bersalah.
Namun, majelis hakim akhirnya memutuskan bahwa Jessica bersalah dan menjatuhkan hukuman penjara 20 tahun.[4]
Subjek wawancara
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan urutan kemunculannya:
- Jessica Kumala Wongso – Terdakwa pembunuh Mirna (sahabatnya sendiri) (rekaman arsip)
- Edi Darmawan Salihin – Ayah Mirna
- Timothy Marbun – jurnalis dan pembawa acara berita yang pernah bekerja di Kompas TV
- Otto Hasibuan – Pengacara Jessica Wongso
- Made Sandy Salihin – Saudari Kembar Mirna (tinggal di sebuah desa di Jerman)
- Devi Siagian – Manajer di Café Olivier (telah ditutup sejak 29 Februari 2020)
- Rangga Saputro – Barista di Café Olivier (telah ditutup sejak 29 Februari 2020)
- Vera – sahabat Mirna
- Sherren – sahabat Mirna
- Fristian Griec – jurnalis yang pernah bekerja di Kompas TV
- Jaja – peminat kasus
- Dale – peminat kasus
- Arief Soemarko – suami Mirna (rekaman arsip)
- Eddy Hiariej – Wakil Menteri Hukum dan HAM dan Guru Besar Fakultas Hukum UGM[5]
- Hardly Stefano Fenelon Pariela – Mantan anggota komisioner KPI (periode 2016-2022)
- Shandy Handika – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sidang Jessica di PN Jakpus, dikenal karena ketampanannya dan memiliki istri yang bernama Riri Ananingdyah Wibisono merupakan kontestan Puteri Indonesia 2015 perwakilan dari Banten.[6]
- Wahyu Oktaviandi – JPU Sidang Jessica di PN Jakpus
- Meylany Wuwung – JPU Sidang Jessica di PN Jakpus
- Ardito Muwardi – JPU Sidang Jessica di PN Jakpus
- Erasmus Napitupulu – Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR)
- dr. Djaja Surya Atmadja – dokter ahli patologi forensik DNA pertama di Indonesia dari RSCM
- dr. Budiawan – ahli toksikologi kimia dari Fakultas MIPA UI
- Yudi Wibowo – Sepupu sekaligus Pengacara Jessica (yang tengah terbaring sakit di ranjang)
- Reza Indragiri – psikolog forensik
- Dewi Haroen – psikolog
- Marcella Zalianty – aktris sinetron
- Hidayat Bostam – Tim Hukum Jessica
Penampilan penting
[sunting | sunting sumber]- O. J. Simpson (rekaman arsip)
- Krishna Murti – perwira tinggi Polri yang pernah menangani kasus tersebut (rekaman arsip)[7]
- Ferdy Sambo – mantan perwira tinggi Polri yang pernah menangani kasus tersebut, pelaku Pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat pada tahun 2022 (rekaman arsip)[8]
- Beng Beng Ong – ahli patologi forensik Australia yang gagal menjadi saksi kasus Jessica, karena mendadak dideportasi dari Indonesia (rekaman arsip)
- Imam Samudera, pelaku Pengeboman Malam Natal Indonesia 2000 dan Bom Bali 2002 (rekaman arsip)
Produksi
[sunting | sunting sumber]Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso disutradarai oleh Rob Sixsmith untuk Beach House Pictures dan menggabungkan film dokumenter cerita seru dengan tambahan drama, sensasi, dan misteri.[9][10] Acara ini menampilkan wawancara langsung dan eksklusif dengan Jessica, ayah dan saudari kembar Mirna, pengacara Jessica, dan jurnalis yang meliput kasus tersebut.[9] Film ini menampilkan serangkaian persidangan kasus yang berlangsung pada bulan Januari hingga Oktober 2016 yang diliput secara intensif oleh media massa nasional dan internasional, dan merupakan kasus pertama yang disiarkan langsung di berbagai stasiun televisi Indonesia (termasuk Kompas TV, BeritaSatu, CNN Indonesia, MetroTV, tvOne, dan iNews TV).[9]
Rilis dan penerimaan
[sunting | sunting sumber]Cuplikan Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso dirilis oleh Netflix pada 31 Agustus 2023 dan diumumkan akan tayang pada September 2023.[11][9] Film ini ditayangkan pada Kamis, 28 September 2023, di Netflix yang menimbulkan banyak reaksi yang meledak-ledak di media sosial, dan kasus tersebut mulai kembali mendapat perhatian masyarakat.[9][12]
Adegan saat Jessica Wongso dilarang melakukan wawancara di lapas menjadi trending di internet dan tidak sedikit dari mereka yang berspekulasi bahwa dia bukanlah pembunuh sebenarnya, namun perwakilan dari Kemenkumham, Rika Aprianti, mengatakan bahwa mereka tidak mendapat izin wawancara dari kru film.[13] Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin, sempat mendapat sorotan besar akibat film ini dengan sedikit orang yang membahas kontroversinya, seperti: main perempuan, menyimpan sebotol sianida, dan menghina kepribadian Jessica.[14] Warganet Indonesia juga menyoroti kemunculan Ferdy Sambo, seorang mantan petugas polisi yang membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J (ajudannya sendiri), dalam film dokumenter tersebut.[8] Krishna Murti yang pernah menangani kasus tersebut kembali viral ketika Jessica mengatakan bahwa dirinya dipaksa mengaku membunuh Mirna dan menandatangani surat perintah penangkapan.[7] Otto Hasibuan, pengacara yang saat itu membela Jessica, mengatakan bahwa ia telah menyuruh Jessica untuk mengajukan grasi dengan syarat ia mengaku bersalah, namun ditolak oleh Jessica yang menyatakan bahwa ia tidak akan pernah mengakui kesalahannya bahwa dia tidak melakukan dan memilih untuk menghabiskan 10 tahun atau bahkan penjara seumur hidup.[15]
Hal ini menimbulkan spekulasi di masyarakat bahwa Jessica Wongso bukanlah pembunuhnya dan dipenjara secara paksa.[16] Spekulasi tersebut kemudian dibantah oleh Edward Omar Sharif Hiariej, seorang profesor di Fakultas Hukum UGM dan saksi ahli di persidangan kasus tersebut, yang mengatakan bahwa Jessica jelas-jelas adalah pembunuhnya dengan menyertakan bukti dari 9 rekaman CCTV dan dua orang saksi ahli.[5] Ia juga menambahkan bahwa karena kemungkinan teori yang ia gunakan bersama I Made Gelgel untuk mengetahui kapan sianida dimasukkan ke dalam gelas, ia menyatakan bahwa semua saksi berada di tempat yang sama dan hanya melihat Jessica di dekat kopi.[5] Kembaran Mirna, Sandy Salihin, mempublikasikan putusan pengadilan negeri Jakarta Pusat dan kesaksian mantan bos Jessica, Kristie Louise Charter, mengenai Jessica yang memperlihatkan bahwa Jessica memiliki 14 kasus di Australia dan sering berbicara tidak sesuai fakta, serta memiliki kepribadian yang licik dan pembohong.[17]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nurhadi (30 September 2023). "Kilas Balik Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso yang Sudah Tayang di Netflix". Tempo.co. Diakses tanggal 1 Oktober 2023.
- ^ Poulami Nanda (29 September 2023). "'Ice Cold: Murder, Coffee And Jessica Wongso' (2023) Review: Is The Murder Case Worth The Hype?" [Ulasan ‘Ice Cold: Murder, Coffee And Jessica Wongso’ (2023): Apakah Kasus Pembunuhan Layak Dihebohkan?]. IMDB (via Film Fugitives) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Oktober 2023.
- ^ Poulami Nanda (29 September 2023). "'Ice Cold: Murder, Coffee And Jessica Wongso' (2023) Review: Is The Murder Case Worth The Hype?" [Ulasan ‘Ice Cold: Murder, Coffee And Jessica Wongso’ (2023): Apakah Kasus Pembunuhan Layak Dihebohkan?]. Film Fugitives (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Oktober 2023.
- ^ Ficca Ayu Saraswaty, ed. (6 Oktober 2023). "Sinopsis dan Review Film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, Disutradarai Herwin Novianto". TribunNews (via Tribun Jatim). Diakses tanggal 7 Oktober 2023.
- ^ a b c Tim tvOne (5 Oktober 2023). Muhammad Indmas, ed. "Gaduh Film Ice Cold, Prof Eddy Hiariej Ungkap Dalang Sebenarnya Pembunuhan Mirna: Jessica Wongso Itu ..." tvOne. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ Rizal (19 Agustus 2016). "Sadar Gak, Ternyata Ada Jaksa Ganteng dalam Sidang "Kopi Maut" Jessica". IDN Times. Diakses tanggal 7 Oktober 2023.
- ^ a b Dedi (3 Oktober 2023). "Viral Lagi Pengakuan Jessica Wongso Dipaksa Krishna Murti Akui Bunuh Wayan Mirna". VIVA.co.id. Diakses tanggal 6 Oktober 2023.
- ^ a b "Netizen Sorot Ferdy Sambo yang Ikut Tampil di 'Ice Cold' Jessica Wongso". Insertlive. 4 Oktober 2023. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ a b c d e Tim Reporter Tempo.co (28 September 2023). Marvela, ed. "Hari Ini, Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso Tayang di Netflix". Tempo.co. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ Endro Priherdityo (4 Oktober 2023). "Review Film: Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso". CNN Indonesia. Diakses tanggal 7 Oktober 2023.
- ^ Tarida Angelina (29 Agustus 2023). Puput Puji Lestari, ed. "Cyanide Coffee Case Jessica Wongso In Ice Cold Documentary". VOI.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ "Netizen Kembali Soroti Kasus Jessica Wongso Usai Lihat Ice Cold". CNN Indonesia. 3 Oktober 2023. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ Alinda Hardiantoro (30 September 2023). Farid Firdaus, ed. "Jessica Wongso Dilarang Wawancara di Film Dokumenter Netflix, Kemenkumham Buka Suara". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ "Deretan Kontroversi Ayah Mirna, Suka Main Cewek-Ejek Wajah Jessica Wongso". Insertlive. 4 Oktober 2023. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ "Otto Hasibuan Ungkap Obrolan Saat Jessica Wongso Tolak Akui Bersalah demi Grasi". Insertlive. 6 Oktober 2023. Diakses tanggal 6 Oktober 2023.
- ^ Annisa Nurul Aziza (5 Oktober 2023). "Dampak 'Ice Cold', Warganet Gamang Benarkah Jessica Wongso Racuni Mirna". Vice. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ Insertlive. "Patahkan Opini Publik, Kembaran Mirna Bongkar 14 Perilaku Buruk Jessica". hot-gossip. Diakses tanggal 2023-10-17.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di Netflix