Digliserida
Digliserida atau diasilgliserol (DAG) adalah gliserol yang dua gugus hidroksilnya telah terasilasi sementara satu gugus sisanya tetap mempunyai hidroksil atau gugus alkil.[1] Asam lemak ini terikat melalui ikatan kovalen ke gliserol.[2] Atau dengan kata lain, dua dari tiga gugus hidroksil gliserol tersebut telah bereaksi dengan asam lemak.
Struktur kimia
[sunting | sunting sumber]Digliserida bisa berupa 1,2-digliserida atau 1,3-digliserida, tergantung posisi asilasi asam lemak dan rumus kimianya adalah .
Sintesis
[sunting | sunting sumber]Pada manusia, sumber digliserida adalah makanan yang mengandung trigliserida baik dari hewan maupun tumbuhan. Di dalam proses pencernaan trigliserida dipecah menjadi monoasilgliserol (monogliserida), diasilgliserol (digliserida), ataupun asam lemak bebas. Digliserida juga bisa dikonversi kembali menjadi trigliserida dengan penambahan asam lemak ketiga dengan dikatalisis oleh enzim digliserida asiltransferase.
Digliserida adalah komponen minor dari banyak minyak biji-bijian, dan umumnya berkisar antara 1 sampai 6 %, terkecuali di minyak biji kapas, ia bisa mencapai 10%.[3] Di industri, umumnya digliserida dihasilkan dari proses gliserolisis antara trigliserida dan gliserol. Dengan bahan baku bisa dari tumbuhan atau lemak hewan.[4]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]DAG bisa berperan sebagai surfaktan dan biasanya digunakan sebagai emulsifier makanan. Untuk zat pengemulsi dalam industri makanan seperti E471, ia dihasilkan dari campuran digliserida dengan monogliserida . Minyak diasilgliserol /DAG oil (khususnya 1,3-DAG) telah banyak dikaji secara ekstensif sebagai substitusi lemak karena kemampuannya menekan akumulasi lemak tubuh.[5][6] Pengkajian tentang pengolahan minyak diasilgliserol dari sawit juga merupakan potensi yang menjanjikan bagi hilirisasi sawit di Indonesia.[7]
Selain itu digliserida juga merupakan senyawa esensial dalam proses biologi. Ia berperan penting sebagai molekul lipid pensinyalan, untuk mengaktivasi Munc13, sebagai sumber bagi prostaglandin, sebagai prekursor bagi 2-arachidonoylglycerol (endocannabinoid), dan sebagai aktivator TRPC3/6/7 (subfamili kanal kation kanonik potensial reseptor transien).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ https://www.ebi.ac.uk/chebi/chebiOntology.do?chebiId=18035
- ^ IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, edisi ke-2 ("Buku Emas") (1997). Versi koreksi daring: (2006–) "glycerides".
- ^ Flickinger, Brent D.; Matsuo, Noboru (February 2003). "Nutritional characteristics of DAG oil". Lipids. 38 (2): 129–132. doi:10.1007/s11745-003-1042-8. PMID 12733744.
- ^ Sonntag, Norman O. V. (1982). "Glycerolysis of fats and methyl esters — Status, review and critique". Journal of the American Oil Chemists' Society. 59 (10): 795A–802A. doi:10.1007/BF02634442. ISSN 0003-021X.
- ^ Phuah, Eng-Tong; Tang, Teck-Kim; Lee, Yee-Ying; Choong, Thomas Shean-Yaw; Tan, Chin-Ping; Lai, Oi-Ming (2015). "Review on the Current State of Diacylglycerol Production Using Enzymatic Approach" (PDF). Food and Bioprocess Technology. 8 (6): 1169–1186. doi:10.1007/s11947-015-1505-0. ISSN 1935-5130.
- ^ Lo, Seong-Koon; Tan, Chin-Ping; Long, Kamariah; Yusoff, Mohd. Suria Affandi; Lai, Oi-Ming (2008). "Diacylglycerol Oil—Properties, Processes and Products: A Review" (PDF). Food and Bioprocess Technology. 1 (3): 223–233. doi:10.1007/s11947-007-0049-3. ISSN 1935-5130.
- ^ http://www.bpdp.or.id/seafast-center-lppm-ipb-hasilkan-emulsifier-mono-diasilgliserol-mdag-berbasis-sawit-untuk-produk-pangan#:~:text=Diasilgliserol%20(DAG)%20adalah%20ester%20dari,satu%20grup%20hidroksil%20yang%20diesterifikasi.