Dayeuhkolot, Bandung
Dayeuhkolot | |
---|---|
Koordinat: 6°59′03″S 107°37′26″E / 6.9840290130525515°S 107.62401383887222°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Bandung |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Luas | |
• Total | 10,786 km2 (4,164 sq mi) |
Populasi (2014)[1] | |
• Total | 116,889 jiwa |
Kode Kemendagri | 32.04.12 |
Desa/kelurahan | 5/1 |
Dayeuhkolot adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dayeuhkolot terletak 9 km dari pusat Kota Bandung atau sekitar 18 km dari Soreang, Ibukota Kabupaten Bandung. Dayeuhkolot terletak di tengah jalur yang menghubungkan Kota Bandung menuju Baleendah dan Banjaran.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dahulunya, nama Dayeuhkolot adalah "Karapyak", yang artinya rakit penyeberangan yang dibuat dari batang-batang bambu.[2] Sampai tahun 1810, Karapyak adalah tempat kedudukan para Bupati Bandung. Bupati Bandung saat itu adalah R.A. Wiranatakusumah II (masa jabatan 1794–1829). Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels memerintahkan pemindahan pendopo kabupaten dari Karapyak ke tepi sungai Cikapundung, dengan alasan daerah berprospek lebih untuk dikembangkan.
Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, maka segala hal yang berhubungan dengan pemerintahan dan perekonomian beralih ke daerah baru. Orang-orang lalu menyebut Karapyak sebagai kota tua atau kota lama. Oleh karena itu, daerah Karapyak sekarang disebut sebagai Dayeuhkolot. Dalam bahasa Sunda, dayeuh berarti kota, dan kolot berarti tua.
Pada tahun 1987, seiring dengan perubahan batas Kota Bandung, wilayah Kecamatan Dayeuhkolot mengalami perubahan batas wilayah. Sebagian desa di utara Jalan Tol Purbaleunyi dimasukkan ke Kota Bandung dan wilayah Margahayu kemudian dimekarkan menjadi kecamatan tersendiri.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Dayeuhkolot berbatasan dengan:
Utara | Kota Bandung (Kecamatan Bandung Kidul dan Bojongloa Kidul) |
Timur | Kecamatan Bojongsoang |
Selatan | Kecamatan Baleendah |
Barat | Kecamatan Margahayu |
Topografi
[sunting | sunting sumber]Terletak di Cekungan Bandung dan dilewati Sungai Citarum, Dayeuhkolot merupakan daerah rawan banjir di Bandung. Bersama dengan Baleendah, kecamatan ini menjadi daerah siaga bila musim penghujan tiba. Kajian karakter DAS Citarum (2011) mendapatkan bahwa 94% (sekitar 879,8 ha) wilayah Dayeuhkolot berpotensi terkena banjir setiap tahun. Wilayah ini termasuk DAS Citarum bagian hulu.
Karena letak geografis Dayeuhkolot dan Baleendah yang berbatasan dengan Kota Bandung, maka dapat dipastikan jalur transportasi dari/ke Kota Bandung yang padat pun terputus selama banjir dan melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. Ketika banjir melanda, arus lalu lintas dari Kota Bandung ke Majalaya atau Banjaran biasanya dialihkan ke jalan Bojongsoang.
Industri
[sunting | sunting sumber]Di Dayeuhkolot terdapat banyak pabrik baik tekstil maupun pengolahan makanan. PT. Perusahaan Industri Ceres merupakan salah satunya. Di Dayeuhkolot juga terletak kampus Universitas Telkom.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kecamatan Dayeuhkolot dalam Angka Tahun 2015" (pdf). Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. 2015. hlm. 18. Diakses tanggal December 21, 2015.[pranala nonaktif permanen]
- ^ M. Catur Saifudin (August 30, 2013). "Tentang Dayeuhkolot (Part 1)". Diakses tanggal December 21, 2015.