PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika seseorang yang Anda kenal sedang sakit, biasanya Anda ingin melakukan sesuatu untuk meringankan bebannya, bukan? Meski tidak memiliki kemampuan untuk memulihkan penyakitnya, setidaknya Anda bisa menunjukkan kepedulian dan perhatian yang nyata dengan mengatakan dan melakukan hal yang benar pada periode tersebut.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menunjukkan Kepedulian Melalui Tindakan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika salah satu orang terdekat atau tersayang sedang dirawat inap di rumah sakit atau dirawat jalan di rumahnya, salah satu langkah terpenting yang bisa Anda lakukan untuk menyemangatinya adalah dengan berada di sisinya. Alhasil, keberadaan Anda dapat mengalihkan pikirannya dari penyakit yang menimpa dan menjaga hidupnya agar tetap normal pada masa-masa yang menyulitkan tersebut.
    • Pikirkan aktivitas yang akan Anda lakukan ketika berkunjung. Jika dia gemar bermain kartu atau board game, cobalah membawa peralatan yang diperlukan untuk bermain. Jika Anda punya anak, jangan mengajaknya ke rumah sakit atau rumah teman Anda, tetapi bawa fotonya untuk menceriakan hari teman Anda!
    • Sebelum menjenguknya, hubungi dia untuk memastikan bahwa keberadaan Anda tidak mengganggunya. Atau, rencanakan kunjungan Anda dari jauh-jauh hari! Terkadang, eksistensi penyakit akan menyulitkan seseorang untuk dikunjungi sehingga Anda harus menyesuaikan diri dengan jam berkunjung rumah sakit, waktu minum obatnya, waktu istirahatnya, dan kondisi darurat lain.
  2. Faktanya, orang-orang yang menderita penyakit kronis atau tidak ada obatnya akan menghabiskan setiap harinya dengan anggapan bahwa dia sedang sakit. Itulah mengapa, Anda perlu mengingatkannya bahwa dia tetap merupakan sosok yang sama dengan orang yang Anda sayangi dan pedulikan. Oleh karena itu, perlakukan dia seperti ketika dia sedang sehat![1]
    • Jagalah relasi dengannya. Penyakit yang kronis sesungguhnya merupakan batu sandungan yang sangat besar untuk menguji ketulusan pertemanan Anda dengannya. Selain itu, penyakit tersebut juga akan menguji kemampuan pertemanan Anda untuk tetap berdiri tegak di atas goncangan emosional yang menyerang. Untuk melewati ujian tersebut, pastikan Anda selalu menjaga relasi dengannya, terutama karena orang yang sedang sakit sering kali akan diabaikan dan dilupakan oleh orang-orang terdekatnya. Itulah mengapa, Anda harus mencantumkan kewajiban untuk menghubunginya secara rutin di dalam kalender!
    • Bantu dia melakukan hal-hal yang disukainya. Jika dia menderita penyakit yang kronis atau tidak ada obatnya, cobalah membantunya menemukan kesenangan dan keseruan dalam hidup dengan mengajaknya melakukan aktivitas favoritnya![2]
    • Jangan takut bercanda atau bahkan menyusun rencana aktivitas di kemudian hari bersamanya! Ingat, dia masih merupakan sosok yang sama dengan orang yang Anda kenal dan sayangi.
  3. Jika orang tersebut memiliki keluarga dan/atau hewan peliharaan, penyakit yang menyerang pasti akan membuatnya lebih stres karena yang dikhawatirkan olehnya bukan hanya kesejahteraannya, melainkan juga kesejahteraan orang-orang terdekatnya. Oleh karena itu, lakukan berbagai cara praktis berikut ini untuk menunjukkan dukungan Anda terhadap orang-orang terdekatnya:
    • Memasaklah untuk penghuni rumahnya. Meski masakan Anda mungkin tidak bisa dikonsumsi olehnya, tetaplah memasak makanan rumahan untuk keluarganya demi meringankan bebannya dan memberikannya waktu untuk beristirahat.
    • Bantu dia merawat orang-orang terdekatnya. Jika dia memiliki anak, orang tua, atau sosok lain yang berada di bawah tanggung jawabnya, tawarkan diri untuk mengambil alih tanggung jawab tersebut selagi kondisinya belum pulih. Misalnya, dia mungkin perlu bantuan seseorang untuk mengunjungi ayahnya, mengajak anjingnya berjalan-jalan, atau mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah/aktivitas ekstrakurikuler. Terkadang, orang yang sedang sakit kesulitan melakukan semua itu dan membutuhkan bantuan orang-orang terdekatnya.
    • Bersihkan rumahnya. Beberapa orang mungkin akan merasa kurang nyaman dengan bantuan semacam itu. Namun, tetaplah menawarkannya. Jika dia tidak terlihat keberatan, tanyakan apakah Anda boleh mengunjungi rumahnya satu kali seminggu (atau lebih, atau kurang, tergantung kemampuan Anda) untuk membersihkan dan merawatnya. Jika ingin, tawarkan bantuan untuk mengerjakan aktivitas yang Anda kuasai, seperti mencabut rumput liar, mencuci baju, membersihkan dapur, atau berbelanja. Atau, Anda juga bisa menanyakan bantuan yang paling dibutuhkan olehnya.
    • Tanyakan kebutuhannya, dan berusahalah memenuhinya. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk berkata, “Beri tahu aku ya, kalau kamu memerlukan bantuan." Oleh karena itu, jangan menunggunya meminta tolong, tetapi berinisiatiflah untuk menghubunginya dan menanyakan keperluannya. Misalnya, sampaikan bahwa Anda akan berbelanja di supermarket dan tanyakan apakah dia ingin menitipkan sesuatu. Atau, tanyakan apakah dia memerlukan bantuan di rumahnya. Berkatalah sespesifik mungkin, dan tunjukkan ketulusan Anda untuk membantunya! Kemudian, pertanggungjawabkan kata-kata Anda dengan mengambil langkah nyata untuk memenuhi kebutuhannya.
  4. Jika tidak bisa menjenguknya, setidaknya kirimkan simbol kepedulian Anda untuk menegaskan bahwa Anda tetap memikirkannya.
    • Ingat, beberapa penyakit membuat penderitanya kesulitan mencium aroma yang sangat kuat. Misalnya, pengidap kanker yang sedang menjalani proses kemoterapi mungkin tidak akan suka menerima sebuket bunga. Oleh karena itu, cobalah memberikan hadiah yang lebih bisa diterima oleh pasien, seperti cokelat favoritnya, boneka beruang, atau balon.
    • Banyak rumah sakit menawarkan jasa pengiriman hadiah dari toko terdekat. Oleh karena itu, jika orang tersebut sedang dirawat inap di rumah sakit, cobalah membeli sebuket bunga atau sepaket balon dari toko tersebut. Sebagian besar rumah sakit juga menyimpan daftar nomor telepon toko hadiah yang bisa Anda hubungi di situs webnya. Atau, Anda juga bisa menelepon operator rumah sakit untuk meminta informasi lengkapnya.
    • Ajak rekan kerja atau teman bersama Anda berdua untuk patungan membeli hadiah atau bunga yang lebih spesial.
  5. Jadilah diri sendiri. Ingat, Anda adalah sosok yang unik dan tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk menjawab seluruh kekhawatirannya. Cukup jadilah diri sendiri di hadapannya!
    • Jangan berpura-pura mengetahui jawaban untuk segala pertanyaannya. Terkadang, meski sudah mengetahui jawabannya, Anda tetap perlu mendorongnya untuk mencari solusinya sendiri. Selain itu, jangan pula melenyapkan kelucuan Anda! Meski merasa sangat gugup saat harus bersikap di depan orang yang sedang sakit, jangan melakukannya agar dia tidak merasa bersalah atau kurang nyaman. Alih-alih, buat dia tertawa seperti yang biasanya Anda lakukan!
    • Tetaplah bersikap menyenangkan. Ingat, Anda harus menjadi sosok yang suportif dan dapat membuatnya nyaman, terutama karena tujuan Anda adalah untuk menyemangatinya, bukan merusak suasana hatinya dengan gosip atau pendapat yang negatif dari orang lain. Sekadar mengenakan pakaian berwarna terang pun ampuh mencerahkan harinya, lho!
  6. Terkadang, Anda perlu meminta pendapat atau bantuan dari seseorang yang sedang menderita penyakit yang kronis atau tidak ada obatnya, terutama karena tindakan tersebut dapat memotivasi mereka untuk tetap “hidup”.
    • Beberapa penyakit dapat mengurangi ketajaman otak seseorang. Alhasil, memikirkan kehidupan dan masalah orang lain dapat mengalihkan pikiran mereka dan gangguan medis yang sedang mereka alami.
    • Pikirkan keahliannya, dan ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan keahlian tersebut. Misalnya, jika teman Anda pandai berkebun, dan Anda memerlukan saran mengenai cara merawat tanaman, mintalah pendapatnya mengenai langkah pertama yang harus dilakukan dan mulsa berjenis apa yang sebaiknya digunakan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menunjukkan Kepedulian Melalui Kata-Kata

PDF download Unduh PDF
  1. Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik baginya, dan tegaskan bahwa Anda akan selalu ada untuk mendengar keluhannya atau ceritanya yang lain. Percayalah, memiliki pendengar adalah obat yang sangat ampuh bagi seseorang yang sedang sakit.
    • Jujurlah jika Anda tidak tahu harus berkata apa. Sering kali, penyakit dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman. Jika Anda pun merasakannya, jangan terlampau khawatir! Yang terpenting, pastikan Anda tetap ada untuk membantu dan mendukungnya. Tegaskan bahwa apa pun yang terjadi, Anda akan tetap berada di sisinya.
  2. Jika tidak bisa hadir secara fisik untuknya, cobalah mengirimkan kartu ucapan atau meneleponnya. Mengirimkan pesan teks atau unggahan di Facebook memang lebih mudah, tetapi surat dan panggilan telepon sejatinya akan terasa lebih personal dan tulus bagi orang tersebut.
    • Cobalah menulis surat yang menunjukkan kepedulian Anda. Bagi Anda yang kesulitan berkata-kata dalam situasi yang menyulitkan, langkah ini akan memudahkan Anda untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Jika ingin, Anda bisa menulis surat, lalu meluangkan waktu untuk menyunting dan mengubah isinya jika diperlukan. Dalam surat tersebut, berfokuslah untuk mengutarakan harapan yang positif, mendoakan kesembuhannya, dan memberitakan informasi positif yang tidak berhubungan dengan penyakitnya.
  3. Meski Anda harus menghargai privasinya, jangan ragu mengajukan pertanyaan jika dia membuka peluang tersebut. Melakukannya adalah cara yang sangat ampuh untuk mempelajari kondisinya secara lebih mendalam dan mengetahui cara yang paling tepat untuk membantunya.[3]
    • Meski bisa menganalisis penyakitnya melalui internet, mengajukan pertanyaan merupakan satu-satunya cara untuk memahami dampak kondisi tersebut terhadap hidupnya secara personal sekaligus perasaannya terhadap dalam situasi tersebut.
  4. Jika orang tersebut sudah memiliki anak, kemungkinan besar anak-anaknya akan merasa terasing, kesepian, dan kebingungan. Meski sangat bergantung pada tingkat keparahan penyakitnya, anak-anaknya mungkin juga akan merasa marah, takut, dan khawatir. Ingat, mereka membutuhkan teman untuk diajak bicara sehingga tidak ada salahnya menawarkan diri untuk menjadi mentor dan teman mereka, terutama jika mereka sudah mengenal dan memercayai Anda.
    • Ajak mereka makan es krim dan izinkan mereka mengungkapkan perasaannya. Jangan memaksa mereka untuk menceritakan hal-hal yang tidak nyaman mereka sampaikan! Beberapa anak sesungguhnya hanya perlu ditemani, sementara ada pula anak yang membutuhkan pendengar untuk seluruh ekspresi emosionalnya. Terbukalah terhadap kebutuhan mereka, dan tanyakan kabar mereka setiap beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung seberapa dekat hubungan Anda dan mereka.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mengetahui Kata-Kata atau Tindakan yang Tidak Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Sejatinya, ada sangat banyak frasa atau kalimat klise yang kerap didengungkan kepada seseorang yang sedang mengalami masalah. Sering kali, frasa tersebut hanya akan terdengar tidak tulus atau bahkan berisiko memperparah penderitaan mereka yang mendengarnya! Oleh karena itu, hindari kata-kata seperti:
    • "Tuhan nggak akan pernah memberikan cobaan yang nggak bisa kamu lalui," atau lebih buruk lagi, "Ini sudah ditakdirkan Tuhan."[4] Terkadang, orang-orang dengan keyakinan agama yang kuat akan mengucapkan frasa tersebut dengan penuh keyakinan. Namun, pahamilah bahwa frasa tersebut tidak terdengar menyenangkan di telinga orang yang mendengarkan, terutama jika dia sedang mengalami masalah yang sangat sulit atau melelahkan. Lagi pula, orang tersebut belum tentu percaya kepada Tuhan, bukan?
    • "Aku tahu perasaanmu."[5] Terkadang, frasa tersebut diucapkan kepada orang-orang yang sedang mengalami masalah. Memang benar bahwa setiap orang pernah mengalami masalah dalam hidupnya, tetapi benar-benar mengetahui perasaan orang lain sejatinya sangatlah mustahil! Frasa itu bahkan akan terdengar jauh lebih buruk jika disertai dengan anekdot personal yang tidak sesuai dengan intensitas penderitaannya. Misalnya, jika orang terdekat baru saja kehilangan batang kakinya, jangan menyandingkannya dengan cerita patah tangan Anda karena intensitas keduanya tidak sama. Jika Anda benar-benar pernah mengalami masalah yang serupa atau sejalan dengannya, setidaknya cukup katakan, “Aku pernah mengalami masalah serupa."
    • Kamu akan baik-baik saja."[6] Sejatinya, ini merupakan frasa yang lazim diucapkan oleh orang yang tidak tahu harus berkata apa. Sering kali, orang-orang pun mengucapkannya sebagai wujud harapan, bukan pernyataan yang berisi kebenaran. Faktanya, Anda tidak tahu apakah dia akan baik-baik saja. Dalam banyak kasus yang berhubungan dengan penyakit kronis atau berpotensi menyebabkan kematian, penderitanya TIDAK baik-baik saja. Mereka mungkin akan meninggal atau mengalami penderitaan fisik seumur hidupnya. Artinya, mengucapkan frasa tersebut hanya akan terdengar meremehkan pengalaman mereka!
    • "Setidaknya..."[7] Jangan meremehkan penderitaannya dengan memintanya bersyukur karena tidak mengalami situasi yang lebih buruk.
  2. Secara khusus, jangan mengeluhkan masalah kesehatan yang tergolong minor, seperti sakit kepala atau pilek.
    • Kiat ini akan sangat bergantung pada intensitas hubungan Anda berdua berikut durasi sakitnya. Jika dia menderita penyakit kronis atau sudah mendekati ajal, sebaiknya jangan mengisi waktu dengan mengeluhkan masalah kesehatan Anda!
  3. Meski harus bersikap lebih sensitif terhadap perasaan seseorang yang sedang sakit, terkadang terlalu takut berbuat kesalahan justru akan mendorong Anda untuk tidak melakukan apa pun. Faktanya, lebih baik melakukan kesalahan dan meminta maaf daripada sepenuhnya mengabaikan orang tersayang yang sedang sakit!
    • Jika telanjur mengucapkan kalimat yang kurang sensitif, cukup katakan, “Duh, maaf ya, aku nggak tahu kenapa bisa bilang begitu. Sejujurnya aku betul-betul nggak tahu harus bilang apa, situasi ini menyulitkan sekali." Percayalah, orang tersebut pasti akan mengerti!
  4. Berikan perhatian lebih terhadap sinyal-sinyal yang diberikan olehnya agar Anda tidak terlalu sering atau terlalu lama mengunjunginya. Seseorang yang sedang benar-benar sakit umumnya akan kesulitan melakukan percakapan. Namun, karena tidak ingin menyakiti hati tamunya, biasanya mereka tetap akan berusaha untuk menyenangkan hati orang-orang yang datang untuk berkunjung.
    • Jika dia terlihat terus-menerus menonton televisi, mengamati ponsel, atau sulit tidur, kemungkinan besar kedatangan Anda mulai membuatnya kelelahan. Jangan memasukkannya ke dalam hati! Selalu ingat bahwa dia sedang berjuang untuk menghadapi banyak masalah, baik secara fisik maupun emosional, dan rentan merasa kelelahan karenanya.
    • Tunjukkan kepedulian Anda dengan tidak berkunjung terlalu lama dan memberikan waktu kepadanya untuk menyendiri. Jika ingin, tanyakan apakah dia ingin dibelikan atau dibuatkan makanan agar Anda bisa membawanya pada kunjungan berikutnya.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memahami Penyakit yang Kronis

PDF download Unduh PDF
  1. Perkaya diri dengan pengetahuan mengenai kondisi dan rencana pengobatannya, agar Anda lebih siap menghadapi efek samping pengobatan, perubahan kepribadian, atau perubahan energinya.
    • Tanyakan kondisinya, jika dia ingin menceritakannya, atau luangkan waktu untuk membaca informasi daring mengenai penyakit tersebut.
    • Amati bahasa tubuhnya untuk memahami perasaannya dan pengaruh penyakit tersebut terhadap keterlibatannya di dalam berbagai aktivitas, kewaspadaannya, dan kondisi emosionalnya. Perlakukan dia dengan baik dan pahamilah jika perilakunya terlihat ganjil atau berbeda. Ingat, saat ini dia sedang menanggung beban yang sangat berat!
  2. Ingat, keharusan untuk menghadapi penyakit yang kronis, membatasi pergerakan, atau bahkan berpotensi menyebabkan kematian dalam waktu dekat dapat membuat penderitanya mengalami depresi dan masalah lain. Terkadang, obat-obatan yang mereka konsumsi juga berisiko memengaruhi suasana hati mereka setelahnya.[8]
    • Jika teman Anda mengalami depresi, cobalah untuk selalu mengingatkan bahwa penyakit tersebut bukanlah kesalahannya, dan bahwa Anda akan selalu ada untuk mendukungnya dalam situasi apa pun.[9]
  3. Tunjukkan rasa empati Anda. Berusahalah untuk menempatkan diri di posisinya. Suatu hari nanti, Anda mungkin mengalami penyakit yang sama dan tentu saja ingin menerima keramahan serta simpati serupa dari orang lain, bukan? Pahami aturan penting ini: Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan!
    • Jika Anda mengalami masalah yang sama, aktivitas seperti apa yang sulit dikerjakan sendirian? Bagaimana perasaan Anda ketika dihadapkan pada kesulitan tersebut? Jenis dukungan seperti apa yang ingin Anda terima dari orang lain?
    • Meletakkan diri di posisinya dapat menuntun Anda untuk memberikan bantuan yang paling tepat!
    Iklan

Tips

  • Jika teman Anda mengalami penyakit yang berbahaya dan menular, hindari penularan kuman penyakit dengan mengenakan masker medis dan menjaga jarak darinya. Jika mau, Anda bisa menghubunginya melalui telepon atau obrolan video untuk menjaga relasi tanpa berisiko tertular penyakit.
Iklan

wikiHow Terkait

Memberikan CupangMemberikan Cupang
Memperbaiki Ciuman AndaMemperbaiki Ciuman Anda
Membuat Cewek Lebih Bergairah Lewat ChatContoh Chat Rayuan yang Bisa Membuat Cewek Lebih Bergairah
Mengenali Beberapa Tanda Pria Beristri Diam Diam Menyukai AndaIni Tandanya Suami Orang Suka Kamu
Mendapatkan Ciuman dari Pacar Anda (artikel untuk wanita)Mendapatkan Ciuman dari Pacar Anda (artikel untuk wanita)
Berpelukan Secara RomantisBerpelukan Secara Romantis
Melakukan French Kiss
Memisahkan Sebuah PasanganMemisahkan Sebuah Pasangan
Berpelukan dan Berciuman dengan Pacar (artikel untuk wanita)Berpelukan dan Berciuman dengan Pacar (artikel untuk wanita)
Mengirim Sebuah Ciuman melalui Pesan TeksMengirim Sebuah Ciuman melalui Pesan Teks
Mengatakan "Aku Cinta Kamu" dalam Bahasa Isyarat
Memanipulasi Orang LainMemanipulasi Orang Lain
Menghadapi Orang yang Mengabaikan AndaMenghadapi Orang yang Mengabaikan Anda
Membalas DendamMembalas Dendam
Iklan

Tentang wikiHow ini

Carolyn Rubenstein, PhD
Disusun bersama :
Psikolog Klinis Berlisensi
Artikel ini disusun bersama Carolyn Rubenstein, PhD. Dr. Carolyn Rubenstein adalah Psikolog Klinis Berlisensi di Florida. Dia ahli dalam menangani orang dewasa terkait kecemasan, perfeksionisme, dan kelelahan. Dia juga Kepala Penasihat Jebugaran untuk organisasi e-sports global, Misfits Gaming Group. Dr. Rubenstein memegang gelar BA dalam Psikologi dari Duke University, gelar MA dalam Psikologi dari Harvard University, dan gelar PhD dalam Psikologi Konseling dari The University of Miami. Dia juga memiliki Certification in Eye Movement Desensitization and Reprocessing dari EMDRIA (Eye Movement Desensitization and Reprocessing International Association). Artikel ini telah dilihat 5.673 kali.
Daftar kategori: Hubungan Pribadi
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.673 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan