Artikel ini disusun bersama Luba Lee, FNP-BC, MS. Luba Lee adalah praktisi perawat keluarga besertifikasi di Tennessee. Dia memperoleh gelar master dalam ilmu keperawatan (MSN) dari University of Tennessee pada 2006.
Artikel ini telah dilihat 78.923 kali.
Bagi orang yang tidak leluasa ke kamar mandi akibat penyakit, cedera, atau usia lanjut, menggunakan pispot untuk buang air besar dan pipis adalah lebih mudah dan bersih. Kalau Anda membantu seseorang untuk menggunakan pispot, baik secara profesional atau sebagai teman atau anggota keluarga, Anda sebaiknya peka dan berhati-hati. Menyediakan pispot mungkin terdengar tak mengenakkan, tetapi kalau Anda mengikuti cara yang benar, pasti tidak masalah. (Langkah-langkah di bawah menjelaskan penggunaan pispot di institusi kesehatan, tetapi secara umum ini juga bisa diterapkan di rumah.)
Langkah
-
Jelaskan prosedurnya. Sapa sang pasien dan jelaskan bahwa Anda ingin membantunya menggunakan pispot. Bersabar dan berempatilah, karena situasi ini mungkin tak nyaman dan memalukan bagi sang pasien. [1]
- Tenangkan pasien dengan menunjukkan bahwa Anda tahu apa yang perlu dilakukan dan akan membuat proses ini senyaman mungkin.
- Menerangkan proses ini terlebih dahulu bisa menenangkan pasien dan mengurangi rasa takut atau keraguannya.
-
Cuci tangan Anda dan kenakan sarung tangan. Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun hingga benar-benar bersih. Kemudian, keringkan tangan dan kenakan sarung tangan sekali pakai.[2]
-
Berikan privasi. Pastikan privasi sang pasien terjaga sepanjang prosedur ini.[3]
- Tutup pintu dan tirai jendela.
- Kalau sang pasien berbagi kamar dengan orang lain, tutup tirai pemisah antara ranjang mereka.
- Selimuti kaki pasien hingga Anda siap menaruh pispot.
-
Lindungi seprai. Bila memungkinkan, lapisi seprai yang ditiduri pasien dengan lapisan tahan air.[4]
- Kalau tidak ada lapisan tahan air, alasi seprai sekitar selangkangan pasien dengan handuk mandi besar yang bersih.
-
Hangatkan pispot. Isi pispot dengan air hangat. Biarkan beberapa menit, buang air, kemudian keringkan pispot.[5]
- Suhu dari air tadi semestinya bisa menghangatkan pispot. Pispot hangat lebih nyaman diduduki daripada yang dingin.
- Kalau pispot terbuat dari logam, pastikan jangan terlalu panas.
-
Taburkan bedak talk di pinggiran pispot. Bubuhkan sedikit bedak talk pada pinggiran pispot.[6]
- Bedak ini untuk memudahkan pispot digeser di bawah pasien.
- Cara ini hanya bisa digunakan bila bokong pasien tidak menderita luka baring (bedsore) atau goresan. Jangan gunakan bedak talk bila bokong pasien memiliki luka yang masih terbuka.
-
Isi pispot dengan sedikit air sehingga seluruh dasarnya basah. Bisa juga dasar pispot dilapisi beberapa lembar tisu atau disemprot minyak sayur.[7]
- Hal di atas berguna mempermudah pembersihan pispot.
-
Minta pasien untuk membuka baju bawahannya. Setelah semua persiapan di atas, mintalah pasien untuk membuka pakaian bawahannya.[8]
- Tolonglah sang pasien bila ia tidak bisa melakukan ini sendiri.
- Jika pasien mengenakan gaun rumah sakit yang belakangnya ada belahan, gaun tak perlu dibuka. Kalau gaun itu tidak ada bukaan, Anda bisa menaikkannya hingga melewati pinggang pasien.
- Anda juga harus membuka selimut sang pasien.
Iklan
-
Turunkan ranjang. Turunkan ranjang sepenuhnya untuk mengecilkan risiko cedera bila pasien jatuh selama prosedur ini.[9]
- Turunkan pula bagian kepala ranjang, dengan begini pasien lebih leluasa mengangkat badan atau berbalik seperlunya.
-
Mintalah pasien untuk telentang. Pasien sebaiknya tidur menghadap ke atas, dengan lutut ditekuk dan kaki menapak ranjang.[10]
-
Taruh pispot di samping pasien. Taruh pispot bersih di atas ranjang, pas di samping pinggul pasien.[11]
- Taruh pispot sedekat mungkin pada pasien sebelum membantunya bangun sehingga pasien tak perlu bersusah payah.
-
Bantu pasien bergerak. Pasien perlu menaikkan pinggulnya. Kalau pasien tidak kuat melakukan itu, Anda perlu menolongnya berbalik agar ia tidur menyamping.[12]
- Kalau pasien bisa menaikkan pinggulnya:
- Minta pasien menaikkan pinggulnya pada hitungan ketiga.
- Topang pasien dengan tangan Anda di punggung bawahnya. Jangan mendorong dengan keras. Anda cukup menyangga dengan ringan saja.
- Kalau pasien tidak bisa menaikkan pinggulnya:
- Tolong pasien dengan hati-hati untuk tidur menyamping membelakangi Anda. Jangan sampai pasien tertelungkup atau tergulir jatuh dari ranjang.
- Kalau pasien bisa menaikkan pinggulnya:
-
Letakkan pispot di bawah bokong pasien. Geser pispot ke bawah bokong pasien dan sisi belakang pispot mengarah ke kepala pasien.[13]
- Kalau pasien bisa menaikkan pinggulnya:
- Geser pispot ke bawah bokong pasien dan minta pasien pelan-pelan menurunkan pinggul sehingga terduduk pada pispot; gunakan tangan penyangga Anda tadi untuk mengarahkan sang pasien.
- Kalau pasien tidak bisa menaikkan pinggulnya:
- Geser pispot hingga pas di samping bokong pasien. Ujung pispot yang bercelah menghadap kaki pasien.
- Tolong pasien dengan hati-hati untuk kembali telentang dan menduduki pispot. Tahan pispot dekat badan pasien selama ia bergerak.
- Kalau pasien bisa menaikkan pinggulnya:
-
Naikkan kepala ranjang. Pelan-pelan naikkan kepala ranjang sehingga badan pasien seakan-akan sedang duduk di toilet.
-
Pastikan posisi pispot sudah benar. Minta pasien untuk sedikit membuka selangkangan agar Anda bisa memastikan posisi pispot.[14]
- Intinya, Anda perlu memastikan pispot pas menadah seluruh bokong pasien.
-
Sediakan tisu. Taruh tisu dalam jangkauan pasien. Beri tahu pasien bahwa ada tisu dekatnya.[15]
- Anda juga perlu menyediakan tisu basah untuk tangan pasien.
- Sediakan pula tali pemanggil, bel, atau semacamnya dekat pasien. Beri tahu pasien untuk memanggil dengan alat tersebut bila sudah selesai.
-
Tinggalkan pasien. Beri privasi bagi pasien selama menggunakan pispot. Pastikan padanya bahwa Anda akan kembali memeriksa beberapa menit kemudian, tetapi beri tahu juga bahwa ia boleh mengebel Anda bila selesai lebih awal.[16]
- JANGAN tinggalkan pasien bila ada risiko bahaya.
Iklan
-
Cuci tangan Anda dan kenakan sarung tangan baru. Begitu Anda meninggalkan pasien, sebaiknya buka sarung tangan dan cuci tangan.[17]
- Mungkin masih selang beberapa menit sebelum Anda kembali kepada pasien. Sebelum itu, cuci tangan Anda sekali lagi dan kenakan sarung tangan sekali pakai yang baru.
-
Bergegaslah kembali. Segera datangi pasien begitu ada tanda.[18]
- Bawa baskom berisi air hangat, sabun, tisu, dan lap bersih ketika kembali.
- Kalau sudah 5-10 menit pasien belum memberi tanda, kembalilah untuk melihat keadaannya. Cek keadaan setiap beberapa menit.
-
Turunkan kepala ranjang. Turunkan kepala ranjang serendah mungkin, tetapi jangan sampai pasien tak nyaman.[19]
- Posisi ini akan memudahkan pasien berpindah dari pispot.
-
Bantu pasien pindah dari pispot. Kalau pasien tadi bisa menaikkan pinggul, kali ini ia juga bisa melakukannya lagi. Kalau tadi Anda perlu membantunya tidur menyamping, kini Anda perlu menggulingkannya dari pispot.[20]
- Kalau pasien bisa menaikkan pinggulnya:
- Minta pasien menekuk lutut.
- Minta pasien menaikkan bawah tubuhnya. Taruh tangan Anda di punggung bawahnya sebagai penyangga ringan.
- Kalau pasien tidak bisa menaikkan pinggulnya:
- Tahan pispot agar tetap rata pada ranjang.
- Pada saat bersamaan, balikkan pasien sehingga tidur menyamping membelakangi Anda.
- Kalau pasien bisa menaikkan pinggulnya:
-
Tarik pispot. Tarik pispot dan biarkan pasien kembali beristirahat.[21]
- Berhati-hatilah selama bekerja dan usahakan pispot tidak bergesek dengan kulit pasien ketika ditarik.
- Tutupi pispot dengan handuk dan kesampingkan dahulu.
-
Bantu pasien membersihkan diri. Lihat apakah pasien sanggup membersihkan dirinya sendiri atau tidak. Kalau tidak, bantulah.[22]
- Bersihkan tangan pasien dengan lap basah bersabun atau dengan tisu basah.
- Bersihkan badan bawah pasien dengan tisu. Khusus pasien wanita, lap kemaluan dari depan ke belakang untuk mengurangi risiko saluran kemih terkontaminasi bakteri dari dubur.
-
Bersihkan tempat pasien istirahat. Bila pasien sudah bersih, singkirkan lapisan tahan air atau handuk.[23]
- Kalau ada tumpahan atau kontaminasi, Anda harus segera mengganti seprai dan pakaian/gaun RS pasien.
- Kalau kamar pasien berbau, ada baiknya menyemprot pengharum ruangan.
-
Bantu pasien kembali pada posisi yang nyaman. Bantu pasien bergerak kembali pada posisi istirahat yang nyaman.[24]
- Kalau perlu, sesuaikan ketinggian ranjang (bagian kepala, bawah, atau keduanya) agar lebih enak bagi pasien.
-
Amati dan catat isi pispot. Bawa pispot ke kamar mandi dan lihat isinya.[25]
- Cermati bila ada yang janggal, contohnya, bercak merah, hitam, atau hijau, dan juga lendir atau tanda-tanda diare.
- Bila diperlukan, ukur dan catat isinya.
-
Buang kotoran itu. Buang kotoran ke toilet dan bilas toilet.[26]
-
Bersihkan pispot atau ganti yang baru. Kecuali Anda memakai pispot sekali pakai, pispot harus dibersihkan dengan saksama sebelum disimpan lagi.[27]
- Bilas dalam pispot dengan air dingin. Buang air tersebut ke toilet.
- Gosok pispot dengan sikat dan air sabun dingin. Bilas lagi dengan air dingin dan buang airnya ke toilet.
- Keringkan pispot dan simpan pada tempatnya bila sudah selesai.
-
Cuci tangan. Lepas sarung tangan dan cuci tangan Anda bersih-bersih dengan air panas dan sabun.[28]
- Cuci tangan Anda setidaknya semenit atau bahkan lebih.
- Setelah semuanya bersih, Anda bisa mengembalikan keadaan kamar seperti semula dengan membuka tirai-tirai, jendela, dan pintu yang tadinya ditutup selama prosedur tadi.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Pispot
- Sarung tangan sekali pakai
- Air
- Sabun
- Handuk
- Lap
- Baskom berisi air hangat
- Tisu basah
- Tisu
- Bedak talk
- Lapisan tahan air
- Cadangan seprai dan pakaian/gaun pasien (sesuai kebutuhan)
- Pengharum ruangan
Referensi
- ↑ http://www.topcnaclasses.com/cna-skills/helping-the-patient-to-use-the-bedpan/
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ http://www.drugs.com/cg/how-to-help-someone-use-a-bedpan-or-a-urinal.html
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ http://www.topcnaclasses.com/cna-skills/helping-the-patient-to-use-the-bedpan/
- ↑ http://cnatraininghelp.com/cna-skills/assists-with-use-of-bedpan/
- ↑ http://brooksidepress.org/basic_patient_care/lessons/lesson-1-hygiene-and-care-of-the-patient/1-16-urinal-and-bedpan-assistance/
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ http://www.drugs.com/cg/how-to-help-someone-use-a-bedpan-or-a-urinal.html
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ http://brooksidepress.org/basic_patient_care/lessons/lesson-1-hygiene-and-care-of-the-patient/1-16-urinal-and-bedpan-assistance/
- ↑ http://www.topcnaclasses.com/cna-skills/helping-the-patient-to-use-the-bedpan/
- ↑ http://brooksidepress.org/basic_patient_care/lessons/lesson-1-hygiene-and-care-of-the-patient/1-16-urinal-and-bedpan-assistance/
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ http://www.drugs.com/cg/how-to-help-someone-use-a-bedpan-or-a-urinal.html
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ http://brooksidepress.org/basic_patient_care/lessons/lesson-1-hygiene-and-care-of-the-patient/1-16-urinal-and-bedpan-assistance/
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ https://www.liftcaregiving.com/articles/single/step-by-step-bedpan-management/
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf
- ↑ http://www.vdh.virginia.gov/mrc/WTMRC/documents/pdf/Bedpan-Usage.pdf