Artikel ini disusun bersama Eze Sanchez. Eze Sanchez adalah Mentor Kehidupan & Hubungan yang juga merupakan Pendiri Eze Sanchez Coaching di Gainesville, Florida. Memulai karier mentoringnya di akhir tahun 2016, kini ia telah mengantongi lebih dari 1.000 jam pelatihan dan pengembangan diri secara kumulatif. Keahliannya ia gunakan untuk membangun akuntabilitas dalam diri klien-kliennya, meningkatkan penerimaan diri mereka, serta mendorong mereka untuk memperlakukan diri dengan lebih baik, lebih berempati, serta penuh cinta. Sanchez meraih gelar Associate dalam bidang Teknik Mesin dari University of Central Florida, gelar Diploma dalam Terapi Pemijatan dari Florida School of Massage, serta sertifikasi dari Satvatove Institute School of Transformative Coaching.
Artikel ini telah dilihat 40.173 kali.
Bagaimana Anda bisa menemukan kata-kata yang tepat ketika ada teman atau anggota keluarga yang mengabarkan bahwa dirinya sedang sakit? Mungkin Anda tidak tahu harus berkata apa pada seseorang yang sedang sakit, dan tidak apa-apa jika Anda memang tidak tahu ucapan Anda tepat atau tidak. Selama Anda berempati, jujur, dan bersikap mendukung, itu sudah bagus. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara memberikan tanggapan yang tepat ketika ada orang yang mengatakan bahwa kondisi mereka tidak baik, serta panduan untuk berperilaku ketika berada di dekat mereka setelah Anda tahu kondisi kesehatan mereka.
Langkah
-
“Saya ikut prihatin atas kondisimu.” Ini merupakan tanggapan yang bersahabat dan masuk akal ketika seseorang mengatakan dirinya sakit. Ungkapan ini memang sepele, tetapi hal ini menunjukkan harapan Anda agar mereka lekas sembuh dan Anda bersimpati terhadap mereka. Usahakan untuk bersikap jujur dan tulus.
- Untuk menunjukkan rasa simpati Anda yang besar, Anda bisa berkata, “Wah, tentu tidak enak, ya. Saya ikut prihatin."
- Untuk membangun percakapan, coba katakan, "Ah, iya. Saya juga pernah sakit begitu. Rasanya memang tidak enak."
- Jika Anda tidak tahu seberapa serius penyakit mereka dan mereka tidak memberi tahu Anda, jangan berusaha menyelidik lebih jauh.
-
“Kalau ada apa-apa, hubungi aku, ya.” Jika dia adalah orang penting dalam hidup Anda, sampaikan padanya bahwa Anda siap membantu selama masa penyembuhan. Bisa saja dia menolak bantuan Anda, tetapi hal ini adalah ucapan yang baik. Bantuan kecil dari Anda akan sangat dia hargai.
- Untuk pendekatan formal dengan karyawan, murid, dan lain-lain, Anda bisa berkata, “Kalau membutuhkan sesuatu, jangan sungkan untuk minta bantuan saya.”
- Untuk mengungkapkan maksud secara langsung dan tetap ramah, coba katakan, “Ada yang bisa saya bantu?”
- Kalau yang sakit adalah teman baik, Anda bisa berkata, "Aku bisa mampir dan membawakan sup kalau kamu mau. Sakit memang tidak enak, kok.”
- Anda tidak perlu melakukan hal ini jika tidak kenal baik dengan orang ini. Jika dia teman sekelas di proyek kelompok atau kenalan di tempat kerja, Anda cukup mengucapkan turut prihatin dan mendoakan dia semoga cepat sembuh.
-
“Ayo cepat sembuh, dong, supaya kita bisa jalan bareng lagi!” Sampaikan kalimat afirmasi positif sambil bercanda jika relasi Anda berdua dekat. Ini cara mudah agar mereka merasa lebih baik, dan mereka akan senang jika bisa tersenyum lagi berkat ucapan Anda. Sambil bercanda, Anda bisa memberi dukungan dan bersikap menyenangkan. Kecuali memang mereka sakit parah, mereka akan menganggap hal ini suatu dukungan. Anda juga bisa berkata demikian:
- “Sebal deh, kalau sahabatku yang paling keren ini sakit!”
- ”Cepat sembuh, ya! Aku tidak punya teman untuk bercanda receh nih kalau tak ada kamu.”
- ”Mestinya kamu enggak boleh sakit pas aku lagi butuh teman untuk kerja bareng! Cepat sembuh, ya!”
Iklan
-
"Sungguh, aku ingin menolong; apa yang bisa aku bantu untuk meringankan kamu?” Bersikaplah tulus, setelah itu Anda bisa berkata demikian, "Ini sungguhan. Aku nggak cuma basa-basi." Kalau bisa, berikan bantuan yang konkret dan praktis. Selain dukungan morel, mereka juga butuh bantuan untuk hal-hal kecil. [1] Anda bisa berkata:
- "Aku tahu kadang-kadang orang hanya bilang, 'Aku ingin membantu', tetapi aku serius mau membantu."
- "Kalau ada hal yang kamu butuhkan dari aku, katakan saja. Sungguh. Aku bisa menjaga anjingmu, atau mengantarmu pada akhir pekan. Kabari saja, ya."
- “Aku pernah berurusan dengan tagihan rumah sakit. Aku bisa membantumu mengurus syarat asuransi. Aku sudah hafal.”
- Mungkin mereka tidak membutuhkan bantuan Anda. Kalau demikian, jangan memaksakan bantuan pada mereka. Mereka akan meminta kalau memang membutuhkan bantuan.
-
“Aku tidak tahu harus berkata apa.” Tidak apa-apa jika Anda tidak tahu harus mengucapkan apa terhadap seseorang yang sedang sakit. Tidak apa-apa mengakui hal itu. Jika seseorang sakit parah, mungkin tidak ada yang bisa Anda katakan untuk menghibur. Sama sekali tidak salah mengaku dengan jujur pada seseorang yang sedang sakit. Mereka akan menghargai keterusterangan Anda.[2] Anda bisa berkata demikian:
- ”Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku ikut prihatin, aku tidak tahu harus bagaimana.”
- “Aku perlu waktu untuk mencernanya. Maaf, kabar ini sangat mengagetkan.”
- ”Wah, aku tidak menyangka. Aku tidak tahu harus bilang apa.”
-
“Sekarang apa yang kamu rasakan?” Pertanyaan seperti, "Apa yang kamu rasakan?” menunjukkan bahwa Anda mau mendengarkan curahan hati mereka. Mereka mungkin merasa malu, putus asa, atau khawatir atas anggapan orang lain, dan semua curahan hatinya. Pertanyaan terbuka yang singkat akan menunjukkan bahwa tidak apa-apa kalau mereka mau bercerita pada Anda. [3] Berikut ini pilihan ucapan lain:
- ”Apakah kamu baik-baik saja?”
- ”Bagaimana keadaanmu?”
- Anda juga bisa berkata secara lebih terbuka jika orang ini adalah sahabat dekat atau anggota keluarga Anda, misalnya demikian, “Kamu boleh berteriak, menangis, atau apa pun. Aku akan tetap menemanimu. Terserah sekarang apa yang ingin kamu katakan atau lakukan.”
-
“Kamu sangat berarti bagiku, kamu tahu kan?” Jika mereka berada dalam kondisi sulit, mereka akan sangat terhibur jika mendengar bahwa dirinya adalah sosok penting bagi Anda. Akan membantu juga jika Anda membagikan hal positif ketika orang yang Anda sayangi sedang sakit serius. [4] Anda bisa mencoba berkata demikian:
- ”Aku menyayangimu.”
- ”Aku selalu memikirkan kamu. Aku akan sedih sekali kalau terjadi apa-apa pada dirimu.”
- “Entah bagaimana diriku kalau tak ada kamu.”
-
Kalau mereka orang yang religius, katakan, "Aku akan mendoakanmu." Mereka akan merasa tenang ketika mendengar Anda mengatakan bahwa Anda akan mendoakan mereka. Mereka mungkin membutuhkan teman untuk berdoa atau seseorang yang bisa menemani pergi ke musala, gereja, atau pura. Jadi, Anda pun bisa menawarkan diri untuk menemaninya.[5]
- Hal ini merupakan tanda solidaritas yang baik. Bahkan jika Anda sendiri kurang religius, hal ini sangat berarti bagi mereka.
-
“Hei, apa kabar?” Sakit mungkin suatu pengalaman kesepian yang berat. Jika yang sakit adalah teman atau anggota keluarga, tanyakan kabar mereka secara berkala untuk memastikan mereka baik-baik saja. Jika dia adalah sahabat Anda, Anda bisa menghubunginya setiap hari untuk mengajaknya bercakap-cakap. Jika yang sakit adalah sepupu yang tidak terlalu dekat dengan Anda, Anda dapat mengirim pesan teks untuknya kira-kira setiap dua minggu sekali. Tunjukkan bahwa Anda hadir menemani mereka. [6] Anda bisa mengontak mereka dan berkata:
- “Aku ingat kamu. Apa kabar?”
- “Bagaimana keadaanmu? Aku baru saja melihat sesuatu yang mengingatkanku padamu.”
- “Kamu mau jalan-jalan sebentar? Aku ke rumahmu, ya.”
- “Hei! Apa kabar? Yuk, kita mengobrol!”
Iklan
Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Memberi Tanggapan
-
Mendengarkan. Hal ini sepertinya sudah jelas, tetapi mereka mau terbuka karena mereka membutuhkan seseorang yang bersedia mendengarkan mereka. Mungkin reaksi awal Anda adalah melakukan sesuatu, dan hal itu bagus sekali, tetapi mereka mungkin hanya ingin supaya Anda mendengarkannya—setidaknya saat mereka pertama kali menceritakan penyakitnya kepada Anda. [7]
- Biarkan mereka yang memimpin percakapan. Kalau mereka ingin membahas penyakitnya dengan Anda lebih banyak, bercakaplah secara mendalam. Kalau tidak, biar saja. Biarkan mereka yang memberi tanda tentang apa yang mereka butuhkan dari Anda.
- Jika orang ini cukup dekat relasinya dengan Anda, Anda mungkin akan merasa takut, marah, atau bingung. Tidak apa-apa jika merasa demikian, tetapi jangan arahkan perasaan ini terhadap si sakit.
-
Tetaplah menjadi diri sendiri. Ketika seseorang sedang sakit, mereka akan dikelilingi oleh orang-orang yang memperlakukan mereka secara berbeda. Ada orang yang mungkin berpura-pura tidak ada apa-apa, ada pula yang bersikap sangat hati-hati. Anda sebaiknya biasa saja. Jangan mencoba menjadi sosok pribadi yang lain. Mereka akan berterima kasih atas hal itu. [8]
- Kalau Anda biasa bercanda, bercandalah dan ceritakan kisah-kisah lucu ketika Anda sedang bersama teman atau anggota keluarga Anda.
- Jika Anda berdua senang menonton film, mereka mungkin senang membahas film yang kalian tonton.
-
Tahan dorongan untuk memberikan nasihat atau bertanya-tanya. Kalau mereka ingin saran dari Anda, mereka akan memintanya. Jika mereka ingin bercerita tentang perawatan, diagnosis, atau prognosis mereka, mereka tentu akan mengatakannya. Jangan paksa mereka untuk bercerita lebih sampai tidak merasa nyaman, dan usahakan untuk tetap memberikan privasi yang mereka butuhkan berkaitan dengan penyakit mereka. [9]
- Bahkan jika mereka adalah teman terbaik Anda, mungkin saja mereka mengalami hal yang memalukan. Jangan tersinggung jika mereka tidak banyak bercerita tentang hal yang terjadi.
- Secara umum, jangan berkomentar begini:
- “Apakah yang kamu alami ini penyakit terminal? Apakah sudah berkonsultasi dengan dokter spesialis?”
- “Kalau aku jadi kamu, aku akan pergi berobat di rumah sakit luar negeri. Rumah sakit di sana jauh lebih baik.”
-
Jangan tersinggung jika mereka tampak menjaga jarak atau marah. Selalu ada kemungkinan Anda mengatakan hal yang benar, tetapi mereka menangkapnya keliru. Jika mereka marah pada Anda, jangan diambil hati. Mereka sedang dalam kondisi sulit. Anda berhak bicara, tetapi mereka juga berhak bereaksi. Ingat, hal ini bukan tentang Anda.[10]
-
Jangan mencoba membuat semuanya tampak lebih baik atau lebih buruk daripada kenyataannya. Mereka tahu apa yang mereka alami. Jangan menganggap penyakit terminal bukan masalah besar, dan jangan menganggap flu sebagai kiamat. Bersikaplah realistis dan jujur. [11]
- Jangan berkomentar seperti ini:
- "Aku yakin kondisinya tidak seburuk itu. Aku yakin kamu bisa melawan penyakit ini!"
- "Bersyukur dan berdoa saja semoga kondisimu akan lebih baik."
- “Aku yakin semua ini akan segera berlalu.”
- Jangan berkomentar seperti ini:
-
Lepaskan beban emosi saat mereka tidak ada. Tidak apa-apa jika Anda merasa keadaan ini sulit. Namun, jangan meluapkan semua rasa tidak enak itu pada si sakit. Mereka sudah menanggung beban berat, dan justru tidak akan membantu jika Anda menambah beban mereka. Anda bisa menangis dengan teman Anda berdua, ketika bersama konselor, atau dengan anggota keluarga lainnya.[12]
- Sebisa mungkin, jadilah pegangan bagi orang yang sedang sakit. Jika mereka merasa hancur dan menangis, tidak apa-apa jika Anda menangis bersama mereka. Namun, jika mereka hanya merasa khawatir, mungkin akan lebih menghibur jika Anda tidak bersikap seolah-olah langit akan runtuh (walaupun memang demikian).
Iklan
Tips
- Anda dapat mengirimi teman yang sedang sakit kartu berisi ucapan semoga lekas sembuh. Anda bisa juga mengirimi bingkisan perawatan diri jika ingin menunjukkan dukungan dan ketika mereka sedang kurang enak badan.
Referensi
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2563280/
- ↑ https://www.nytimes.com/2016/03/06/magazine/how-to-tell-someone-youre-terminally-ill.html
- ↑ https://www.aarp.org/home-family/friends-family/info-2018/terminal-illness-friend-advice.html
- ↑ https://www.aarp.org/home-family/friends-family/info-2018/terminal-illness-friend-advice.html
- ↑ https://www.aarp.org/home-family/friends-family/info-2018/terminal-illness-friend-advice.html
- ↑ https://www.nytimes.com/2016/03/06/magazine/how-to-tell-someone-youre-terminally-ill.html
- ↑ https://www.nytimes.com/2016/03/06/magazine/how-to-tell-someone-youre-terminally-ill.html
- ↑ https://www.rcpsych.ac.uk/docs/default-source/members/sigs/spirituality-spsig/spirituality-special-interest-group-publications-fenwick-nearing-the-end-of-life-guide.pdf?sfvrsn=ef164fa6_2
- ↑ https://www.nytimes.com/2016/03/06/magazine/how-to-tell-someone-youre-terminally-ill.html