Artikel ini disusun bersama Sandra Possing. Sandra Possing adalah pelatih kehidupan, pembicara, dan wirausaha di San Francisco Bay Area. Sandra merupakan spesialis pelatihan pribadi dengan fokus pada transformasi pola pikir dan kepemimpinan. Sandra mengikuti pelatihan dari The Coaches Training Institute dan berpengalaman selama 7 tahun sebagai pelatih kehidupan. Dia memiliki gelar BA dalam Antropologi dari University of California, Los Angeles.
Ada 18 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 9.421 kali.
Anda tentu tahu bahwa pikiran manusia memiliki kemampuan yang mengagumkan. Namun terkadang, seseorang telanjur terjebak dalam pola pikir yang kaku atau sempit dan merasa kesulitan mengubahnya. Jangan khawatir. Sejatinya, pola pikir manusia adalah alat yang sangat dinamis dan fleksibel sehingga selalu bisa dikembangkan ke arah yang lebih baik. Untuk melakukannya, cobalah memandang dunia di sekitar Anda dengan perspektif yang baru. Selain itu, pandang pengetahuan sebagai ilmu yang tidak boleh berhenti Anda pelajari, dan jangan ragu memperkaya pengalaman dengan melakukan hal-hal baru. Pastikan Anda juga mengusung gaya hidup yang sehat, ya!
Langkah
-
Bangun kesadaran dan libatkan diri lebih dalam dengan sensasi, perasaan, dan nuansa yang ada di sekitar Anda. Melakukannya pun ampuh meningkatkan kualitas memori dan mengokohkan kekuatan pikiran Anda.[1]
- Cobalah melakukan meditasi kesadaran diri. Duduklah di tempat yang sunyi selama 5 menit sambil menutup mata. Setelah itu, fokuskan pikiran terhadap segala sensasi yang ditangkap oleh tubuh Anda, seperti suara mesin pendingin ruangan atau sensasi kursi yang Anda duduki. Berusahalah menangkap segala detail, termasuk yang sangat minor sekalipun.
- Ketika menyantap sesuatu, kunyah makanan dengan tempo yang lambat. Selagi mengunyah, rasakan tekstur, cita rasa, serta sensasi makanan yang Anda konsumsi.
- Jika sedang berada di tempat umum, luangkan waktu beberapa menit untuk menyadari segala detail yang ada di sekitar Anda seperti daun yang jatuh berguguran, dekorasi gedung di hadapan Anda, atau pergerakan orang-orang di sekitar Anda.
- Di sekolah atau kantor, cobalah melakukan teknik grounding. Luangkan waktu satu menit untuk menyadari segala hal yang Anda rasakan, seperti kursi yang sedang Anda duduki atau permukaan meja yang menjadi tumpuan tangan Anda.
-
Bangun pola pikir yang positif mengenai dunia di sekitar Anda. Ketika dihadapkan kepada masalah atau halangan, berusahalah untuk tetap membangun pola pikir yang optimis. Ingat, pemikiran yang positif dan diwarnai dengan cinta, kreativitas, serta kebahagiaan akan menjaga kedamaian tubuh dan pikiran Anda. Sementara itu, pemikiran yang negatif seperti ketakutan, kecemburuan, kebencian, dan kemarahan akan memicu munculnya kesedihan, stres, atau kecemasan.[2]
- Jika selama ini Anda cenderung lebih sering berpikir negatif mengenai banyak hal, jangan serta-merta memaksakan diri untuk selalu berpikir positif. Alih-alih, beranjaklah ke pola pikir yang netral terlebih dahulu selagi pelan-pelan mengasah kepositifan Anda.
- Setiap pagi, bicaralah kepada diri Anda sendiri di depan cermin. Pastikan Anda hanya menyampaikan hal-hal yang bermakna positif seperti, “Hari ini pasti akan lebih baik dari hari kemarin” atau “Aku pasti bisa menjalani hari ini dengan baik!”
- Kutipan, poster, cangkir, atau pengingat lain yang berisi kalimat motivasi juga dapat menjaga kepositifan pikiran Anda dalam menjalani hari. Oleh karena itu, jangan ragu meninggalkan catatan berisi kalimat atau kutipan bernada positif di dalam dompet atau di atas meja Anda.
- Manfaat berpikir positif adalah memperpanjang usia, mengurangi stres, memperkuat kesehatan psikologis, dan meningkatkan kemampuan untuk menyikapi berbagai situasi yang menyulitkan.
-
Identifikasi bias Anda. Hati-hati, memiliki bias dapat membuat Anda terus-menerus membenarkan sesuatu yang sejatinya salah. Untuk mengatasinya, identifikasi bias Anda terlebih dahulu. Amati pikiran, perasaan, dan aksi Anda, lalu pertanyakan alasan di baliknya dan tantang setiap asumsi yang muncul ke benak Anda.[3]
- Misalnya, bias yang muncul mungkin akan membuat Anda mengagung-agungkan kesuksesan tetapi kesulitan mempertanggungjawabkan kesalahan. Misalnya, Anda cenderung akan menyalahkan guru atau dosen jika mendapatkan nilai ujian yang jelek, tetapi mengagung-agungkan diri jika mendapatkan nilai A.
- Bias konfirmasi adalah kecenderungan seseorang untuk menerima informasi yang mendukung pendapat atau kepercayaannya. Misalnya, Anda mungkin akan mengabaikan fakta yang tidak mendukung ideologi politis Anda.
- Terkadang, manusia membuat keputusan berdasarkan hasil yang mereka raih, bukan kelogisan keputusan tersebut. Hanya karena Anda memenangkan lotre, bukan berarti membeli lotre adalah keputusan yang cerdas!
- Manusia cenderung menganggap dirinya tidak lebih bias dari orang-orang di sekitarnya. Artinya, secara alamiah manusia memang kesulitan atau cenderung menutup mata terhadap bias kognitifnya.
-
Dengarkan intuisi Anda. Intuisi adalah suara hati yang membantu Anda untuk mengidentifikasi keputusan yang baik dan buruk. Oleh karena itu, jangan mengabaikannya dan selalu libatkan intuisi sebagai alat bantu untuk membuat keputusan yang objektif dan beralasan.[4]
- Libatkan intuisi dalam membuat keputusan, tetapi jangan semata-mata mengandalkan intuisi Anda! Misalnya, jika tertarik untuk membeli rumah baru, kemungkinan besar Anda akan menemukan satu rumah yang memiliki “aura” lebih positif dan menyenangkan. Berusahalah mengenali alasan di balik munculnya intuisi tersebut.
-
Ingat, setiap manusia bisa berubah. Pikiran manusia adalah alat yang dinamis dan fleksibel. Meski saat ini pola pikir Anda terasa kaku dan/atau sempit, pahamilah bahwa berbekal motivasi yang tepat, pikiran Anda pun bisa bertumbuh dan meluas. Ingatkan diri Anda bahwa semua orang, termasuk Anda, berhak melakukan aktivitas baru, mematahkan kebiasaan lama, dan melakukan perubahan demi meningkatkan kualitas diri.[5]
- Umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 66 hari untuk membentuk kebiasaan baru atau mematahkan kebiasaan lama. Jangan menyerah dan teruslah berusaha! Setelah beberapa saat, tubuh dan pikiran Anda pasti akan terbiasa.
-
6Pahami konsep memori kerja. Memori kerja adalah bagian otak yang bertugas menyimpan dan memproses potongan-potongan informasi pada suatu waktu. Misalnya, jika Anda membaca kalimat ini sekarang, sejatinya otak Anda sedang mempekerjakan memori kerja untuk memahami dan mencerna kalimat tersebut. Sadarkah Anda bahwa manusia selalu membaca kalimat di hadapannya satu demi satu, dan terkadang berhenti untuk membaca kembali kalimat yang terasa kurang jelas? Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa memori kerja manusia memproses informasi dalam skala kecil. Artinya, memaksakan diri membaca lebih cepat dan lebih banyak dari kemampuan diri Anda yang sesungguhnya membutuhkan kemampuan berfokus yang lebih tinggi, terutama karena tindakan tersebut sejatinya akan membebani memori kerja Anda.
- Kemungkinan besar, sebagian besar dari Anda tidak akan bisa menyerap banyak informasi atau instruksi sekaligus. Dengan kata lain, instruksi atau informasi tersebut harus diulangi beberapa kali agar lebih mudah dicerna oleh otak Anda. Situasi tersebut tidaklah aneh karena faktanya, otak manusia hanya bisa memproses informasi yang terbatas pada saat yang bersamaan. Namun, keterbatasan kapasitas otak setiap orang tidaklah sama. Oleh karena itu, pahamilah batasan Anda agar tubuh dan pikiran tidak merasa terbebani atau kelelahan.
- Jika harus mengerjakan sesuatu yang penting, cobalah mempertajam fokus Anda terlebih dahulu. Setelah itu, luangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk mengingat kembali setiap tugas yang harus Anda selesaikan. Tempuh proses tersebut dengan tenang dan tidak terburu-buru. Setelah memori kerja Anda mencapai daya yang cukup untuk menangkap informasi atau menghubungkan diri dengan bagian lain dalam otak Anda, niscaya kecepatan berpikir dan bekerja Anda pun akan meningkat. Namun pada awalnya, satu-satunya hal yang perlu Anda lakukan adalah mencoba berfokus.
- Sortir barang-barang yang ada di atas meja atau di dalam kamar yang berisiko mengacaukan fokus Anda.
- Berikan diri Anda waktu yang cukup banyak untuk membuat berbagai keputusan penting dalam hidup.
Iklan - Kemungkinan besar, sebagian besar dari Anda tidak akan bisa menyerap banyak informasi atau instruksi sekaligus. Dengan kata lain, instruksi atau informasi tersebut harus diulangi beberapa kali agar lebih mudah dicerna oleh otak Anda. Situasi tersebut tidaklah aneh karena faktanya, otak manusia hanya bisa memproses informasi yang terbatas pada saat yang bersamaan. Namun, keterbatasan kapasitas otak setiap orang tidaklah sama. Oleh karena itu, pahamilah batasan Anda agar tubuh dan pikiran tidak merasa terbebani atau kelelahan.
-
Baca buku, cerita, dan berita setiap hari. Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memperkaya pengetahuan, meningkatkan kemampuan berempati, dan menajamkan kesadaran Anda. Baca materi apa pun yang Anda temukan! Baca buku sebelum tidur di malam hari, baca koran saat terbangun di pagi hari, dan baca puisi atau cerita pendek jika waktu Anda terbatas.[6]
- Cerita fiksi maupun nonfiksi memiliki manfaat yang sama besarnya. Cerita nonfiksi dapat memperkaya pengetahuan mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar Anda. Sementara itu, cerita fiksi dapat memperkuat empati, imajinasi, dan konektivitas otak Anda.[7]
-
Menulislah untuk menajamkan ingatan dan kemampuan penyelesaian masalah Anda. Sejatinya, menulis adalah alat bantu yang sangat efektif untuk mendewasakan mental Anda. Secara khusus, menulis dapat membantu Anda memproses keseharian dengan lebih baik, menganalisis masalah dengan lebih bijaksana, dan memperkaya kreativitas Anda. Oleh karena itu, cobalah menyediakan satu jurnal khusus yang bisa digunakan untuk mencatat berbagai peristiwa yang Anda alami, atau mengasah kemampuan menulis fiksi Anda. Jika dihadapkan kepada masalah, cobalah menuliskannya dan amati apakah metode tersebut dapat membantu Anda menemukan solusinya.[8]
- Jurnal berisi ucapan syukur adalah alat bantu yang sangat ampuh untuk memotivasi Anda agar lebih rajin menulis dan mendewasakan pikiran Anda. Setiap hari, tuliskan 1 hal yang Anda syukuri. Percayalah, setelahnya Anda pasti akan merasa lebih positif dan percaya diri!
- Jika ingin membagikan pikiran Anda kepada banyak orang, cobalah menulis blog. Di dalam blog tersebut, orang lain bisa meninggalkan komentarnya dan memberikan perspektif yang baru untuk Anda.
-
Bertanyalah jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru. Mengajukan pertanyaan ampuh memperkaya pengetahuan Anda terkait detail faktual yang baru, sekaligus menantang perspektif Anda mengenai dunia. Ketika dihadapkan dengan sesuatu yang baru, jangan malu untuk menanyakan hal-hal yang tidak Anda pahami! Jika tidak ada seorang pun yang bisa menjawab pertanyaan Anda, cari jawabannya sendiri.[9]
- Pertanyakan pula segala hal terkait diri Anda dan orang lain. Apa alasan di balik hal-hal yang Anda lakukan? Mengapa Anda memercayai atau menikmati sesuatu?
- Cobalah menyusun daftar berisi 50 pertanyaan. Jika selama ini ada hal-hal yang selalu ingin Anda ketahui atau pertanyakan, cobalah menulisnya. Amati pula ruangan di sekitar Anda dan pikirkan seperti apa proses pembuatan atau cara kerja objek tertentu. Setelah itu, jawab seluruh pertanyaan tersebut.
-
Cobalah menyusun puzzle atau melakukan permainan lain yang mampu menajamkan kecerdasan otak. Sebagaimana bagian tubuh lain, otak Anda pun perlu dilatih, lho! Oleh karena itu, luangkan waktu untuk melakukan permainan yang mengasah otak seperti Tetris, Sudoku, dan puzzle, atau mencoba menyelesaikan berbagai persoalan matematis. Selain untuk mengasah otak, melakukannya pun ampuh memperbaiki kemampuan mengingat, menyelesaikan masalah, serta berpikir kritis Anda.[10]
- Unduh aplikasi untuk bermain puzzle atau melatih kecerdasan otak, dan gunakan aplikasi tersebut setidaknya 15 menit sehari untuk menajamkan kemampuan berpikir kritis Anda.
- Jangan hanya mencoba satu jenis permainan. Jika Anda hanya bermain Sudoku setiap hari, kemungkinan besar kemampuan Anda untuk menyusun puzzle atau menyelesaikan masalah tidak akan terasah dengan baik.
-
Lakukan eksperimen ilmiah di rumah Anda. Ingin berpikir seperti saintis? Cobalah melakukan berbagai eksperimen sederhana untuk meningkatkan rasa penasaran, kemampuan berpikir kritis, serta kecerdasan ilmiah Anda!
- Misalnya, Anda bisa mencoba membuat baterai dari kentang, membedah kacang, atau membuat plastik dari susu.
- Pastikan eksperimen yang Anda lakukan hanya melibatkan objek-objek sederhana dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, hindari eksperimen yang melibatkan bahan kimia berbahaya atau mudah terbakar!.
Iklan
-
Keluarlah dari zona nyaman Anda. Jika seseorang hanya mencoba hal-hal yang terasa akrab dan nyaman untuknya, niscaya pola pikir dan perspektifnya pun tidak akan bergerak ke mana-mana. Oleh karena itu, jangan ragu mencoba berbagai hal baru yang berada di luar zona nyaman Anda! Meski awalnya akan terasa kurang nyaman, pahamilah bahwa manfaatnya akan Anda rasakan suatu hari nanti.[11]
- Pikirkan kegiatan yang sebelumnya belum pernah Anda coba, tetapi selalu terasa menarik bagi Anda. Misalnya, jangan ragu melakukan selam skuba atau menaiki helikopter jika selama ini Anda selalu ingin melakukannya.
- Setiap orang memiliki ketakutannya masing-masing. Misalnya, selama ini Anda mungkin selalu berkeringat dingin saat harus berbicara di depan umum atau berdiri di ketinggian. Jika ketakutan itu belum tergolong sebagai fobia yang parah, cobalah mengidentifikasi dan mengonfrontasinya! Misalnya, beranikan diri untuk berbicara di berbagai pertemuan komunitas atau cobalah melakukan panjat tebing. Jika ketakutan tersebut sangat intens sehingga menyulitkan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari, segeralah mengonsultasikannya kepada ahli kesehatan mental yang tepercaya.
-
Pelajari berbagai kemampuan baru. Selain akan memperkaya pengalaman dan pengetahuan, melakukannya ampuh menjaga ketajaman otak seiring bertambahnya usia Anda. Pertimbangkan untuk melakukan berbagai hal baru yang selama ini selalu ingin, tetapi belum sempat, Anda coba. Jika perlu, telusuri laman internet untuk mencari informasi terkait kelas keterampilan terdekat, atau video pembelajaran daring yang bisa Anda akses kapan pun diinginkan.[12]
- Beberapa materi kreatif yang layak Anda pelajari adalah cara melukis, membuat kerajinan tanah liat, membuat perhiasan, atau menjahit.
- Sementara itu, beberapa contoh aktivitas fisik yang layak Anda coba adalah swing dancing, bergabung dengan klub olahraga favorit, atau berlatih yoga.
- Pikirkan kemampuan yang dapat memudahkan hidup Anda ke depannya. Misalnya, pelajari cara melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga, ikuti kelas memasak, atau pelajari cara memperbaiki mobil secara mandiri.
-
Perluas pergaulan. Faktanya, relasi sosial merupakan faktor yang sangat penting untuk membantu seseorang bertumbuh. Orang-orang baru akan memberikan kontribusi yang sangat besar untuk memperkaya pengalaman, ide, dan kepercayaan Anda. Selain itu, mereka pun dapat menantang dan/atau memperluas cara berpikir Anda selama ini.[13]
- Oleh karena itu, tidak ada salahnya bergabung dengan klub atau komunitas yang sesuai dengan ketertarikan Anda. Misalnya, Anda bisa bergabung dengan klub board game, kelompok pecinta lingkungan, atau komunitas merajut.
- Jangan takut berkawan dengan orang-orang yang memiliki keyakinan, pemahaman budaya, dan gaya hidup yang berbeda dengan Anda. Untuk bertemu dengan orang-orang semacam itu, cobalah menghadiri festival budaya, perayaan agama tertentu, atau parade.
- Bergabunglah dengan klub olahraga. Melakukannya akan melatih Anda untuk bekerja dengan lebih baik di dalam tim.
-
Bepergianlah ke tempat-tempat baru. Sejatinya, bepergian menawarkan berbagai manfaat yang menakjubkan bagi kualitas keterbukaan pikiran seseorang. Dengan bepergian ke kota atau negara yang baru dan menarik, mau tidak mau Anda harus berhadapan dengan orang, budaya, lingkungan, dan cara berpikir yang baru.[14]
- Untuk menentukan tempat berlibur yang tepat, pikirkan hal-hal yang menarik minat Anda. Misalnya, jika Anda gemar bercengkerama dengan hewan dan alam, cobalah mengunjungi taman nasional terdekat. Jika Anda justru tertarik dengan isu sejarah, cobalah mengunjungi museum, gedung bersejarah, atau monumen yang populer.
- Jika kesibukan Anda tidak terlalu padat, mengapa tidak mencoba mengunjungi kota-kota besar seperti New York, London, atau Tokyo? Tentu saja Anda perlu menabung lebih lama untuk mewujudkannya, tetapi percayalah, pengalaman tersebut pasti akan bisa memperkaya cakrawala pengetahuan dan perspektif Anda!
-
Bekerjalah sukarela untuk membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan Anda. Jadikan eksistensi Anda bermanfaat, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, melainkan juga untuk komunitas. Selain itu, bekerja sukarela juga dapat meningkatkan kemampuan berempati, bersosialisasi, serta berpikir Anda.[15] Anda akan bertemu orang-orang baru dengan perspektif hidup berbeda. Dari situ, Anda akan belajar cara-cara menyelesaikan masalah yang berguna bagi masyarakat.
- Cari organisasi atau badan amal yang membutuhkan sukarelawan di wilayah tempat tinggal Anda. Ingat, pilih isu yang menurut Anda penting!
- Jika ingin, Anda juga bisa bekerja sukarela di sekolah, pusat komunitas, tempat penampungan hewan, atau berbagai acara yang berlangsung di pusat kota.
Iklan
-
Jaga produktivitas Anda di sepanjang hari. Kebosanan tidak hanya akan menurunkan tingkat energi, tetapi juga dapat menumpulkan pikiran Anda. Oleh karena itu, dorong tubuh Anda untuk melakukan berbagai aktivitas yang bervariasi di sepanjang hari! Jika memiliki waktu untuk bersantai, tetaplah memilih aktivitas yang mampu mengasah otak seperti membaca, bermain puzzle, bersosialisasi, atau membuat kerajinan tangan.[16]
- Tentu saja, Anda boleh beristirahat sejenak untuk merelakskan diri dan tidak melakukan apa pun. Misalnya, tidak ada yang melarang Anda untuk menonton televisi selama satu jam di malam hari! Namun, pastikan Anda tidak melakukannya terlalu lama selama beberapa hari berturut-turut.
- Kombinasikan aktivitas yang dilakukan agar Anda tidak dihantam kebosanan. Misalnya, Anda bisa bermain gim selama satu jam, lalu berjalan-jalan santai setelahnya. Setelah itu, uji coba resep favorit Anda, kemudian baca buku yang menarik setelah makan.
-
2Berolahragalah. Manfaat olahraga untuk memperbaiki suasana hati, mengasah kesadaran, dan meningkatkan kinerja otak untuk mengatasi masalah telah dikenal secara meluas. Oleh karena itu, cobalah meluangkan waktu untuk melakukan olahraga berintensitas tinggi, seperti lari atau angkat beban, setidaknya 2-3 kali seminggu. Di hari lain, usahakan melakukan aktivitas yang yang tidak terlalu berat sekurangnya 30 menit seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.[17]
- Tentukan target untuk berjalan kaki setidaknya 10.000 langkah sehari. Jika memungkinkan, beli pedometer untuk mengukur mobilitas Anda dengan lebih akurat.
- Jangan hanya duduk sepanjang hari. Setiap jam, luangkan waktu selama 5 menit untuk berjalan-jalan, melakukan peregangan, atau melakukan jumping jack demi “membangunkan” pikiran dan meningkatkan energi Anda.
- Jika menghadapi masalah dan tak kunjung menemukan pemecahannya, meningkatkan mobilitas seperti dengan berlari, bersepeda, atau joging dapat membantu otak Anda mencari jalan keluarnya.
-
Santap makanan yang menyehatkan dan baik bagi kesehatan otak. Sejatinya, makanan yang rendah kalori dan lemak jenuh terbukti mampu meningkatkan kinerja otak dan memori. Selain itu, perbanyak pula konsumsi makanan segar alih-alih makanan instan atau olahan.[18]
- Pilih makanan yang kaya akan asam lemak omega 3 seperti ikan, kacang walnut, rumput laut, winter squash, dan brokoli. Seluruhnya bermanfaat untuk menunjang kesehatan kognitif Anda.
- Makanan lain yang dapat membantu meningkatkan kinerja otak adalah blueberry, kacang-kacangan, avokad, dan kale. Selain itu, minuman seperti kopi dan teh juga dipercaya mengandung manfaat yang positif bagi kesehatan kognitif.[19]
-
Tidurlah 7-9 jam setiap malam. Ingat, tidur adalah faktor yang sangat esensial untuk memaksimalkan kinerja tubuh dan pikiran Anda. Faktanya, kurang tidur dapat menurunkan kualitas ingatan, suasana hati, pemikiran kognitif, dan kemampuan berpikir logis Anda.[20]
- Berusahalah untuk selalu tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari. Pola tidur yang terjadwal akan terekam oleh otak Anda, dan membantu Anda untuk lebih mudah tertidur di malam hari.
- Hindari penggunaan perangkat elektronik yang memancarkan cahaya sangat terang, seperti ponsel dan komputer, setidaknya satu jam sebelum tidur. Dengan melakukannya, niscaya Anda dapat tidur lebih cepat dan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
-
Bermeditasilah untuk meningkatkan kesadaran diri Anda. Cari tempat yang tenang dan duduklah dalam posisi yang nyaman selama 5 menit. Setelah itu, berfokuslah untuk menarik napas dalam-dalam dengan tempo yang lambat. Jika pikiran Anda mulai melayang ke hal-hal lain, berusahalah untuk mengembalikan fokus ke napas Anda.[21]
- Meditasi dapat membantu mengurangi kadar stres, merelakskan tubuh dan pikiran, memperkaya perspektif, serta mengokohkan kesadaran diri Anda.[22]
- Cobalah mengunduh aplikasi yang menyediakan panduan bermeditasi seperti Headspace, Insight Timer, atau Calm.
-
Libatkan diri dalam hubungan sosial yang positif dan menyehatkan. Sejatinya, menjalin hubungan dengan orang lain dapat membantu memperkaya ide dan pengetahuan Anda, serta memperluas cara pandang Anda terhadap kehidupan. Oleh karena itu, pupuk hubungan Anda dengan orang-orang terdekat. Misalnya, jangan ragu mengajak mereka beraktivitas, bertemu, atau sekadar makan malam bersama demi mempererat hubungan satu sama lain.[23]
- Setelah itu, mulailah mengajak mereka berdiskusi mengenai kepercayaan, ide, dan/atau pemikiran satu sama lain. Percayalah, kekayaan perspektif mereka pasti akan membuat Anda terkejut dan berpotensi memperluas cara pandang Anda terhadap suatu peristiwa atau fenomena.
- Buka pikiran Anda saat berdiskusi dengan orang lain. Tentu saja Anda tidak perlu selalu bersepakat dengan pendapat mereka. Namun setidaknya, pahamilah bahwa Anda dapat mempelajari banyak hal hanya dengan menjadi pendengar yang baik.
Iklan
Tips
- Awali dengan langkah sederhana. Terkadang, tujuan yang terlampau besar hanya akan terasa membebani dan mengintimidasi. Oleh karena itu, sebaiknya perkuat moral dan kepercayaan diri Anda dengan mengambil langkah sederhana terlebih dahulu sebelum menapaki jalur yang lebih kompleks di kemudian hari.
Peringatan
- Tidak ada seorang pun yang membutuhkan obat-obatan untuk memperluas pola pikirnya. Alih-alih mengonsumsi obat-obatan psikoaktif, pilih cara yang lebih sehat dan positif seperti memperkaya pengalaman dan menambah pengetahuan Anda!
Referensi
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/how-to-improve-your-memory.htm
- ↑ https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/positive-thinking/art-20043950
- ↑ https://medium.com/swlh/how-to-overcome-cognitive-biases-and-make-better-decisions-daeecd38f910
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201506/when-should-you-trust-your-intuition
- ↑ https://www.sciencealert.com/here-s-how-long-it-takes-to-break-a-habit-according-to-science
- ↑ http://www.businessinsider.com/how-to-broaden-your-thinking-find-ideas-2014-9
- ↑ https://welldoing.org/article/powerful-benefits-reading-fiction
- ↑ http://www.businessinsider.com/how-to-broaden-your-thinking-find-ideas-2014-9
- ↑ https://medium.com/the-mission/if-you-do-these-things-every-day-youll-become-smarter-a19ae21bdfcb
- ↑ https://www.entrepreneur.com/article/250417
- ↑ https://medium.com/the-mission/if-you-do-these-things-every-day-youll-become-smarter-a19ae21bdfcb
- ↑ https://www.health.harvard.edu/blog/challenge-your-mind-and-body-to-sharpen-your-thinking-skills-201510298507
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/how-to-improve-your-memory.htm
- ↑ https://www.theatlantic.com/health/archive/2015/03/for-a-more-creative-brain-travel/388135/
- ↑ https://www.health.harvard.edu/blog/challenge-your-mind-and-body-to-sharpen-your-thinking-skills-201510298507
- ↑ https://www.health.harvard.edu/blog/challenge-your-mind-and-body-to-sharpen-your-thinking-skills-201510298507
- ↑ https://www.entrepreneur.com/article/250417
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/how-to-improve-your-memory.htm
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mindful-self-express/201712/6-scientific-ways-boost-your-brain-health
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/how-to-improve-your-memory.htm
- ↑ https://www.entrepreneur.com/article/250417
- ↑ https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/meditation/in-depth/meditation/art-20045858
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/how-to-improve-your-memory.htm