Taenia solium
Taenia solium merupakan cacing pita
(cestoda) yang hidup dalam usus manusia.
Cacing ini dikenal dengan istilah “human
pork tapeworm”.
1. Klasifikasi Taenia solium
Kelas : Eucestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Taenia
Spesies : Taenia Solium
2. Morfologi Taenia solium
Taenia solium di dalam usus halus manusia dapat tumbuh hingga
mencapai panjang 2-8 meter. Tubuh cacing ini terdiri atas tiga bagian
yaitu skoleks, leher, dan strobila.
Skoleks merupakan organ tubuh cestoda
yang berfungsi untuk melekat pada
dinding usus, terdiri atas sebuah rostelum
dan empat buah batil hisap (sucker).
Strobila merupakan bagian tubuh
berupa serangkaian proglotida yang
berada di belakang leher.
Strobila Taenia solium tersusun atas 800 sampai 1000 segmen (proglotida). Proglotida muda terletak setelah leher, selanjutnya
diikuti oleh proglotida dewasa, dan proglotida gravid berada di bagian belakang.
Cacing ini tergolong sebagai hemaprodit yaitu individu yang berkelamin
ganda (jantan dan betina). Pada proglotida muda, organ kelamin belum
tampak dengan jelas karena belum berkembang dengan sempurna.
Kedua organ kelamin ini akan tampak dan berkembang pada proglotida
dewasa dan akan hilang saat menjadi proglotida gravid.
Diperkirakan satu proglotida
mengandung telur infektif sebanyak 50-
60x103. Telur Taenia solium memiliki ciri
morfologi yaitu berbentuk bulat dengan
ukuran 31-43 μm. Telur ini memiliki
selubung tebal dan di dalamnya berisi
larva yang memiliki enam kait
(onkosfer).
3. Siklus Hidup
Siklus hidup Taenia solium berawal dari
tertelannya telur infektif cacing ini oleh
inang antaranya. Telur tersebut selanjutnya
akan pecah di dalam 8 lambung inang
antaranya akibat bereaksi dengan asam
lambung. Onkosfer yang telah menetas
selanjutnya melakukan penetrasi ke dalam
pembuluh darah dan ikut mengalir
bersama darah ke seluruh organ. Onkosfer
tersebut akan berkembang menjadi
sistiserkus setelah mencapai otot, jaringan
subkutan, otak, hati, jantung, dan mata.
Sistiserkus selanjutnya mengadakan
invaginasi pada dinding usus halus manusia
dan berkembang menjadi cacing dewasa.
Cacing dewasa ini mulai melepaskan
proglotida gravidnya dua bulan setelah
infeksi
4. Penyakit
Taeniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi dari Taenia solium dewasa pada manusia
sebagai inang definitifnya. Kedua penyakit tersebut
merupakan efek yang ditimbulkan oleh perjalanan
hidup Taenia solium dan digolongkan sebagai
siklozoonosis.