[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan17 halaman

Referat Ulkus Kornea

Dokumen tersebut merangkum tentang ulkus kornea, termasuk definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis dan kesimpulan. Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur atau virus. Diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk m

Diunggah oleh

Lorenzia Wijaya
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan17 halaman

Referat Ulkus Kornea

Dokumen tersebut merangkum tentang ulkus kornea, termasuk definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis dan kesimpulan. Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur atau virus. Diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk m

Diunggah oleh

Lorenzia Wijaya
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 17

Referat

Ulkus Kornea
Benita Rosalie 112017249
Lorenzia Wijaya 112018131
Melinda Loto Patandianan 112018142
Nur Azreen Binti Mohamad Hamid 112017111
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT MATA DR. “YAP” YOGYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
PERIODE 22 APRIL – 25 MEI 2019
BAB 1
Pendahuluan
• Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan “jendela” yang
dilalui berkas cahaya menuju retina

• Ulkus kornea dapat terjadi akibat adanya trauma pada oleh benda
asing

• Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh


adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung

• Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan kornea


dan merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia

• Di Indonesia, insiden ulkus kornea tahun 2013 adalah 5,5 persen


dengan prevalensi tertinggi di Bali (11,0%), diikuti oleh D.I.
Yogyakarta (10,2%), dan Sulawesi Selatan (9,4%). Prevalensi
kekeruhan kornea terendah dilaporkan di Papua Barat (2,0%),
diikuti DKI Jakarta (3,1%)
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Patofisiologi
MANIFESTASI KLINIS
• Ulkus sentral

• Penyebab pneumokokus : ulkus tampak menggaung (berbatas tegas berwarna


abu-abu) disertai hipopion (adanya pus pada kamera okuli anterior)1

• Penyebab Stafilokokus : ulkus berwarna putih kekuningan disertai infiltrat


berbatas tegas

• Penyebab pseudomonas – nekrosis cepat terjadi karena bakteri ini


menghasilkan enzim proteolitik, dengan eksudat mukopurulen berwarna hijau
kebiruan (eksudat patognomonik infeksi P. aeruginosa) disertai nyeri hebat

• Ulkus marginal

• penyebab stafilokokus – reaksi hipersensitifitas antara antigen produk bakteri


dengan antibodi dari vasa limbal, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus yang
sejajar dengan libus, penglihatan menurun, sakit, lakrimasi dan fotofobia.
Ulkus Kornea
Definisi Epidemiologi

• Ulkus kornea merupakan hilangnya • Insiden ulkus kornea sekitar 25.000 orang per tahun
sebagian permukaan kornea akibat yang pada umumnya diawali dengan keratitis. Angka
kematian jaringan kornea kejadian ulkus kornea pada penderita yang
menggunakan lensa kontak sekitar 4 kejadian per
• Ulkus kornea biasanya merupakan 10.000 pengguna lensa kontak
ulkus infeksi akibat kerusakan pada
• Di Amerika, ulkus kornea merupakan penyebab tersering
epitel
kebutaan dengan insidensi 30.000 kasus per tahun.
• Ulkus kornea dapat disebabkan oleh Sedangkan di California, insidensi terjadinya ulkus kornea
dilaporkan sebesar 27,6 per 100.000 orang per tahun,
infeksi dari bakteri, viral atau fungi
dengan perkiraan sebanyak 75.000 orang yang mengalami
ulkus kornea setiap tahunnya
• Pembentukan parut akibat ulserasi
kornea adalah penyebab utama
kebutaan dan gangguan penglihatan di
seluruh dunia.
Ulkus Kornea Bakterial
Banyak jenis ulkus kornea bakteri yang mirip satu sama lain dan hanya
bervariasi dalam beratnya penyakit. Ini terutama berlaku untuk ulkus yang
disebabkan oleh bakteri oportunistik yang menimbulkan ulkus kornea indolen
yang cenderung menyebar perlahan dan superfisial

• Streptococcus pneumoniae (Pneumokokal)


• Pseudomonas aeruginosa
• Moraxella liquefaciens
• Streptococcus grup-A
• Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan
Streptococcus alpha-hemolyticus
• Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Ulkus Kornea Jamur
Ulkus kornea jamur, yang pernah banyak dijumpai pada pekerja pertanian, kini
makin banyak dijumpai di antara penduduk perkotaan sejak mulai dipakainya obat
kortikosteroid dalam pengobatan mata. Sebelum era kortikosteroid, ulkus kornea
jamur hanya timbul bila stroma kornea kemasukan organisme dalam jumlah yang
sangat banyak–suatu peristiwa yang masih mungkin terjadi di daerah pertanian
atau berhubungan dengan pemakaian lensa kontak lunak

Ulkus Kornea Virus

• Keratitis Herpes Simpleks

• Keratitis Virus Varicella-Zoster


Keratitis Acanthamoeba
Acanthamoeba adalah protozoa hidup-bebas yang terdapat di dalam air tercemar yang mengandung
bakteri dan materi organik. Infeksi kornea oleh Acanthamoeba biasanya dihubungkan dengan
penggunaan lensa kontak lunak, termasuk lensa hydrogel silicon, atau lensa kontak rigid
(permeabel-gas) yang dipakai semalaman, untuk memperbaiki kelainan refraksi (orthokeratology)
Ulkus Kornea Non-infeksi
Ulkus dan Infiltrat Marginal

• Kebanyakan ulkus kornea marginal bersifat jinak namun sangat nyeri. Ulkus ini
timbulnya sekunder akibat konjungitvitis bakteri akut atau kronik

• Ulkus Mooren

• Kondisi sistemik yang dapat menyebabkan terjadinya ulserasi perifer antara lain
rheumatoid arthritis, systemic lupus eritematous,.

Ulkus Kornea Infeksi

Dengan diperkenalkannya obat kortikosteroid topikal dalam pengobatan penyakit mata, ulkus
kornea jamur menjadi lebih umum ditemukan. Jamur (Fusarium sp dan Candida sp) dan parasit
amoeba (Acanthamoeba) telah ditemukan pada sebagian kecil pasien dan lebih sering ditemukan
dengan gejala yang lebih berat.
Gejala klinis Pemeriksaan Fisik
Gejala subjektif yang dikeluhkan oleh pasien
dapat berupa

• mata nyeri

• Kemerahan

• penglihatan kabur

• silau jika melihat cahaya

• kelopak terasa berat

• adanya riwayat trauma,kemasukan benda


asing

• pemakaian lensa kontak

• adanya penyakit vaskulitis atau autoimun

• penggunaan kortikosteroid jangka panjang


Pemeriksaan Penunjang
• Pewarnaan gram dan KOH
• Tes flourescein

ulkus kornea fungi Ulkus Kornea herpes simpleks

Ulkus Kornea Bakteri acantamoeba

Kultur Ulkus kornea herpes zooster Ulkus kornea Bakteri

Kadangkala dibutuhkan
untuk mengisolasi
organisme kausatif pada
beberapa kasus.
Penatalaksanaan
• Sulfas atropine sebagai salap atau • Kauterisasi
larutan
• Pengerokan epitel yang sakit
• Skopolamin sebagai midriatika
• Parasentesa dilakukan kalau pengobatan dengan
• Analgetik obat-obat tidak menunjukkan perbaikan

• Antibiotik • Penutupan ulkus dengan flap konjungtiva

• Anti jamur • Keratoplasti

• Antiviral
Komplikasi
• Komplikasi paling serius ialah perforasi kornea dengan infeksi sekunder

• Perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan panopthalmitis

• Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat Prolaps iris

• Sikatrik kornea

• Katarak sekunder

• Glaukoma sekunder
Prognosis
• Prognosis dari ulkus kornea tergantung dari cepat lambatnya pasien mendapat
pengobatan, jenis mikroorganisme penyebab, dan adanya penyulit maupun
komplikasi.Ulkus kornea biasanya mengalami perbaikan tiap hari dan sembuh
dengan terapi yang sesuai. Jika penyembuhan tidak terjadi atau ulkus
bertambah berat, disgnosis dan terapi alternatif harus dipertimbangkan.
Kesimpulan
• Diagnosis ulkus kornea ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan
pemeriksaan laboratorium untuk menemukan etiologinya.
• Keberhasilan penanganan ulkus kornea tergantung pada ketepatan diagnosis,
penyebab infeksi, dan besarnya kerusakan yang terjadi.
• Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, pengobatan dilanjutkan dengan obat
yang sesuai. Mengetahui faktor predisposisi, etiologi, dan terapi yang tepat akan
membantu dalam diagnosis serta penatalaksanaan ulkus kornea
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai