LAPORAN KASUS
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
Pembimbing:
Dr. Andriansyah, Sp. OG (K)Onk
Oleh :
Ratu Tria Nandya
Dibawakan Dalam RangkaTugas Kepaniteraan Klinik
SMF/Lab Ilmu Kebidanan dan Kandungan
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
2018
Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) negara maju diperkirakan
9/100.000 kelahiran hidup dan 450/100.000 kelahiran
hidup di negara berkembang.
Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai AKI
yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Negara-
negara ASEAN.
450
400
350
300 Brunei
250 Malaysia
200 Thailand
150 Myanmar
100 Indonesia
50
0
Negara ASEAN
Sekitar 16 % kematian oleh sebab perdarahan dalam kehamilan
disebabkan oleh kehamilan ektopik yang pecah
Kehamilan ektopik terjadi apabila hasil konsepsi berimplantasi,
tumbuh dan berkembang di luar endometrium, 95% di Tuba
Fallopii
Pembedahan
Penatalaksanaan
Medikamentosa
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien Identitas Suami
Nama : Ny. S Nama : Tn. I
Usia : 38 tahun. Usia : 39 tahun.
Alamat : Bengkuring Alamat : Bengkuring
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Banjar
Agama : Islam Agama : Islam
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Jumat, tanggal
03 Agustus 2018 pukul 12.00 WITA di ruang Mawar Nifas RSUD
AW.Sjahranie Samarinda.
Keluhan Utama : Nyeri abdomen bagian bawah
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluhkan nyeri abdomen bawah sejak 1 hari SMRS. Perut
terasa tegang dan kaku, serta adanya flek darah yang keluar dari jalan
lahir. Pasien juga mengeluhkan adanya rasa mual, badan lemas serta
keringat. Pasien mengaku tengah hamil anak ketiga. Keluhan seperti ini
baru dirasakan pertama kali sehingga menyebabkan pasien pergi ke RS
Dirgahayu, lalu setelah dilakukan pemeriksaan USG didapatkan hasil
kehamilan ektopik kemudian pasien dirujuk ke RSUD AWS. Sebelumnya
pasien mengaku sering mengalami keputihan yang hilang timbul sejak
usia 25 tahun, dengan keputihan berwarna putih susu dan terasa gatal
tetapi tidak berbau. Pasien juga tidak pernah mengalami nyeri dibagian
pinggul, serta tidak memiliki riwayat operasi ataupun penyakit lain.
Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit dahulu:
Hipertensi (+) amlodipine 5 mg
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada
LAPORAN KASUS
Riwayat menstruasi
Menarche usia 12 tahun
Lama haid 7 hari dengan 3-4 kali/ hari ganti pembalut, siklus tidak teratur
HPHT : 25 – 05 - 2018
TP : 01 – 03 - 2019
Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali. Perkawinan pertama, umur pertama menikah 20 tahun, dan
lama menikah 18 tahun.
Ante Natal Care
Pasien melakukan pemeriksaan kehamilan di dokter spesialis kandungan.
Pasien mengaku pernah dilakukan pemeriksaan USG.
Riwayat Kontrasepsi : (-)
Pasien pernah menggunakan suntik KB selama 1 tahun, kemudian
mengkonsumsi pil KB selama 6 tahun terakhir
Riwayat Obstetri
Jenis Keadaan
Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Kelamin / Anak
Penyulit
Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan BB (gram) Sekarang
Laki-laki Hidup
2001 Bidan Aterm Spontan Bidan -
2.900 gram Sehat
Perempuan Hidup
2004 Bidan Aterm Spontan Bidan -
3.000 gram Sehat
Hamil
ini
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum:
Berat badan : 61 kg, Tinggi Badan : 158 cm
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Komposmentis, GCS E4V5M6
Tanda - Tanda Vital:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 81x/menit, regular, kuat angkat
Frekuensi Nafas : 20x/menit, regular
Suhu : 36,5 oC, aksiler
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normosefalik
Mata : Anemis (+/+), ikterik (-/-), Sianosis (-)
THT : Deviasi septum nasi (-), Pernapasan cuping hidung (-)
Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax
Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-) gallop (-)
Paru : Ves (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Distensi (+) sikatriks (-) Bekas trauma (-), BU (+)
Ekstremitas
Atas : akral hangat, edema (-/-) Sianosis (-) CRT < 2 detik
Bawah : akral hangat, edema (-/-) Sianosis (-) CRT < 2 detik
STATUS OBSTETRIK
Distensi (+) Linea nigra (-) striae albicans (-)
Inspeksi
Palpasi : TFU sulit dievaluasi, nyeri tekan
abdomen kanan bawah (+), defans muskular (+)
Leopold I : tidak teraba
Leopold II : tidak teraba
Palpasi Leopold III : tidak teraba
Leopold IV : tidak teraba
DJJ : (-)
V/V Kista (-), kondiloma (-), inflamasi (-), laserasi
VT (-), sekret (-)
Portio tebal kaku, tidak ada pembukaan, nyeri
goyang portio (+), cavum douglas bulging (+)
Diagnosis Kerja Sementara:
G3P2002A000 gravid 9 minggu + Kehamilan Ektopik Terganggu
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH LENGKAP (01/08/2018)
KIMIA KLINIK (01/08/2018)
Hasil Nilai rujukan
Hasil Nilai rujukan
Leukosit 12.980 4.800-10.800
Kreatinin 0.8 0,5-1,1 mg/dL
Eritrosit 3.150.000 4.200.000 –
Ureum 31.6 19.3-49.2 mg/dL
5.400.000
GDS 97 70-140 mg/dL
Hematokrit 25,6% 37,0%-54,0%
IMUNO-SEROLOGI(01/08/2018)
Trombosit 407.000 150.000-450.000
Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 8.8 12.0-16.0
Ab HIV NR -
HbsAg NR <0.90
URINALISA (01/08/2018
Hasil Nilai rujukan
Sel epitel ++ Sedikit
Leukosit 15-20 0-1
Eritrosit 15-25 0-1
Hemoglobin ++++ Negatif (-)
BHCG Positif
Kuantitatif
Pemeriksaan USG
Gestasional sac di adneksa kanan (+)
Kesan: Kehamilan Ektopik
Tanggal Follow up
01/08/2018 S : Nyeri abdomen bawah sejak 1 hari SMRS disertai perut terasa
keras dan kencang, mual dan keringat dingin. Terdapat flek-flek
14.20
darah. HPHT 18 Mei 2018.
IGD
O : KU sedang, Kesadaran composmentis.
TD: 120/90 mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, T: 36,5◦C
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : Tampak cembung
Palpasi: TFU sulit dievaluasi, nyeri tekan abdomen kanan bawah (+),
defans muskular (+)
VT : Portio tebal kaku, tidak ada pembukaan, nyeri goyang portio (+),
cavum douglas bulging.
A : G3P2002A000 gravid 8 – 9 minggu + Susp. Kehamilan Ektopik
Terganggu
P : R/ USG cito di ruangan VK
14.40 S : Nyeri abdomen bawah sejak 1 hari SMRS disertai perut terasa keras dan
kencang, mual dan keringat dingin. Terdapat flek-flek darah.
Mawar VK
O : KU sedang, kesadaran composmentis
TD 120/80 mmHg; N 81x/menit; R 20x/menit; T 36,5C
Lab (01/08)
Hb 12.98 Leukosit 12.980
Trombosit 407.000 Hematokrit 25,6%
A : G3P2002A000 gravid 9 minggu + Susp. Kehamilan Ektopik Terganggu
P : R/ USG cito, observasi KU + TTV
17.00 S: Nyeri abdomen bawah, nyeri tekan kanan bawah (+), defans muskular (+), flek-
flek darah (+).
O: Hasil USG:
Gestasional sac di adneksa kanan
Kesan : kehamilan ektopik
A: G3P2002A000 gravid 9 minggu + Kehamilan Ektopik Terganggu
P: R/ Laparotomy cito
R/ Salpingektomi dekstra
17.12 Lapor dr. Sp. Anestesi
Acc operasi 01/08/2018 jam 18.00 di OK IGD
Siap PRC 1 kolf
20.15 Menjemput pasien dari OK IGD
20.20 S: Nyeri bekas operasi (+)
O: KU sedang, kesadaran komposmentis
TD 160/100 mmHg; N 80x/menit; R 21x/menit; T 36◦C
A: P2002A010 Post Laparotomy a/i Kehamilan Ektopik Terganggu Tuba pars
Ampullaris (D)
P: Observasi KU + TTV
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/IV
Inj. Ketorolac 3x1 amp/IV
Inj. Ranitidine 2x1 amp/IV
Inj. Asam Traneksamat 3x500 mg/IV
Transfusi PRC 1 kolf
Tanggal Follow up
02/08/2018 S : Nyeri bekas operasi (+)
07.15 O : KU baik, kesadaran composmentis
Mawar Nifas TD 130/80 mmHg; N 80x/menit; R 20x/menit; T 36.8◦C
Lab (02/08)
Hb 7.8 Leukosit 14.740
Trombosit 321.000 Hematokrit 22,7%
A : P2002A010 Post Laparotomy hari 1 a/i Kehamilan Ektopik Terganggu Tuba pars Ampullaris
(D)
P : Transfusi PRC 2 kolf
Terapi lanjut
Mobilisasi aktif
03/08/2018 S : Nyeri bekas operasi (+)
07.30 O : KU baik, kesadaran composmentis
TD 130/90 mmHg; N 88x/menit; R 18x/menit; T 36.4◦C
A : P2002A010 Post Laparotomy hari 2 a/i Kehamilan Ektopik Terganggu Tuba pars Ampullaris
(D)
P : ACC rawat jalan
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi : Kehamilan ektopik adalah semua kehamilan dimana sel telur
yang dibuahi oleh spermatozoa berimplantasi dan tumbuh diluar
endometrium kavum uterus
Kehamilan Ektopik Terganggu melebihi
kapasitas ruang implantasi abortus atau
ruptur perdarahan intraabdominal syok
FAKTOR RESIKO
1. Riwayat Kehamilan Jelek : riwayat kehamilan
ektopik, abortus, dan mola. ↑ 10-25% terjadi
kehamilan ektopik berulang.
2. Riwayat infeksi pelvis : Gonorrhea, chlamydia
trachomatis PID kehamilan ektopik
3. Riwayat kontrasepsi : penggunaan AKDR, pil KB
berisi progesteron 5x ↑ resiko
4. Riwayat operasi tuba : sterilisasi yang gagal,
memperbaiki infertilitas tuba
5. Merokok : perubahan jumlah dan afinitas reseptor
andrenergik dalam tuba
Patogenesis
Konsepsi Amenorrhea
Nidasi Ekstra
Uterin
Konsepsi mati
dini dan Tuba Ruptur
diresorpsi
Abortus
Perdarahan pervaginam
Nyeri
JENIS KEHAMILAN EKTOPIK
1. Kehamilan pars interstisialis Tuba
2. Kehamilan ektopik ganda
3. Kehamilan Ovarial :
• Tuba pada sisi kehamilan harus normal
• Kantong janin harus berlokasi pada ovarium
• Kantong janin dihubungkan dengan uterus oleh ligamentum ovary proprium.
• Jaringan ovarium yang nyata harus ditemukan dalam dinding kantong janin.
4. Kehamilan Servikal :
• Ostium uteri intertum tertutup
• Ostium uteri eksternum terbuka sebagian
• Seluruh hasil konsepsi terletak dalam endoserviks
• Peradarahan uterus setelah fase amenore tanpa disertai rasa nyeri
• Serviks lunak, membesar, dapat lebih besar dari fundus uteri, sehingga
• Terbentuk hour-glass uterus.
5. Kehamilan ektopik kronik
Gambaran Klinis
1. Amenorrhea
2. Nyeri Abdomen
3. Perdarahan pervaginam (spotting)
4. Tanda – tanda kehamilan
5. Teraba massa disamping uterus
6. Nyeri goyang porsio
7. Cavum Douglas menonojol
Diagnosis
Anamnesis: Trias klasik KET
Pemeriksaan Fisik: Keadaan umum dan pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan Penunjang:
• ß-HCG
• USG
• Laparoskopi
• Dilatasi dan kuretase
• Kuldosentesis
• Histerosalpingografi
DIAGNOSIS BANDING
Yang perlu dipikirkan sebagai diagnosis diferensial
adalah :
• Infeksi pelvik
• Abortus
• Tumor ovarium
• Ruptur korpus luteum
TERAPI KEHAMILAN EKTOPIK
• Pembedahan
Salpingotomi linier
Reseksi segmental
Salpingektomi
Salpingoooforektomi
• Medikamentosa
Methotrexate: single-dose protocol, multiple dose protocol,
two-dose protocol
PEMBAHASAN
Anamnesa
Teori Kasus
- Nyeri abdomen merupakan keluhan utama. Nyeri - Nyeri perut bagian bawah sejak 1 hari disertai
dapat unilateral atau bilateral, pada abdomen rasa perut yang kaku dan kencang.
bagian bawah, seluruh abdomen, atau hanya di - Perdarahan dari jalan lahir berupa flek-flek
bagian atas abdomen. berwarna merah kecoklatan
- Bercak darah (spotting) atau perdarahan vaginal - Pasien juga mengeluh mual namun tidak ada
merupakan tanda yang penting pada kehamilan muntah
ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian - Amenorea
janin, dan berasal dari uteri karena pelepasan - Pasien sudah melakukan test kehamilan dan
desidua. Perdarahan biasanya sedikit, berwarna hasilnya positif
coklat tua, dan dapat intermiten atau terus
menerus.1
- Amenorea atau gangguan haid
- Pada umumnya penderita menunjukkan gejala-
gejala seperti pada kehamilan muda yakni mual,
pembesaran disertai rasa agak sakit pada
payudara yang didahului keterlambatan haid.
Faktor Resiko : Faktor resiko :
- Riwayat operasi tuba - Riwayat kontrasepsi suntik selama 1 tahun
- Riwayat kehamilan ektopik dan menggunakan pil KB selama 6 tahun
sebelumnya terakhir
- Riwayat infeksi pelvis - Riwayat keputihan yang hilang timbul sejak
- Riwayat kontrasepsi usia 25 tahun.
- Riwayat kehamilan buruk
- Umur tua
- Memiliki lebih dari satu
pasangan sebelumnya
- Perokok
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Tanda-tanda syok Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Demam Frekuensi Nadi : 81 x/menit, regular
Anemis Frekuensi Nafas : 20 x/menit, regular
Nyeri tekan abdomen Suhu : 36,5 oC, aksiler
Uterus membesar Tanda-tanda syok (-)
Teraba tumor disamping uterus dengan Anemis (+)
batas yang tidak jelas. Nyeri tekan perut kanan bawah (+)
VT : nyeri goyang porsio (+), forniks Defans muskular (+)
posterior menonjol dan nyeri pada Tinggi fundus sulit dievaluasi
penekanan, konsistensi lunak dan elastis Tidak teraba tumor disamping uterus
dengan batas yang tidak jelas.
VT : Portio tebal kaku, tidak ada
pembukaan, nyeri goyang portio (+),
cavum douglas menonjol (+)
Pemeriksaan Penunjang
Teori Kasus
Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan penunjang :
Darah Lengkap Darah lengkap
Test kehamilan Hb: 8.8
-hCG Hct :25,6 %,
USG Leukosit : 12.980,
Dilatasi /kerokan Trombosit : 407.000
Kuldosintesis Test kehamilan : (+)
Laparoskopi USG (+) Kehamilan Ektopik
Penatalaksanaan
Teori Fakta
Penatalaksaan : Penatalaksaan :
1) Pembedahan Dilakukan pembedahan yaitu
Laparotomi laparotomi dan tindakan
Salpingostomi linier salpingektomi dekstra dengan
Salpingektomi total pengeluaran massa konsepsi a/i KET.
Reseksi linear
Salpingooforektomi Medikamentosa tidak dilakukan,
1) Medikamentosa kondisi pasien tidak sesuai kriteria.
Methotrexate
KESIMPULAN
Kehamilan ektopik adalah setiap kehamilan yang terjadi di
luar kavum uteri. Kehamilan ektopik merupakan keadaan
emergensi yang menjadi penyebab kematian maternal selama
kehamilan trimester pertama. Tempat tersering mengalami
implantasi ekstrauterin adalah pada Tuba Falopii (95%).
Pasien Ny. S, 38 tahun datang dengan keluhan nyeri perut
bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang di
tegakkan diagnosis Kehamilan Ektopik Terganggu, diputuskan
untuk dilakukan Laparotomi dan Salpingektomi. Pasien
dipulangkan dengan kondisi baik dan disarankan kontrol ke
poliklinik kandungan. Secara umum, alur penegakkan diagnosis
dan penatalaksanaan sudah tepat.