Tugas
Tugas
NIM : P21121125
Kelas : Gizi A
Soal
Tn M (60 tahun) masuk ke RS dengan keluhan nyeri pada dada, bibir merot, dan bagian
tubuh kanan tidak dapat digerakkan. Setelah diperiksa ternyata batas jantung pasien melebar
sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah di jantung. Pasien tidak pernah merasa
sakit dan masuk RS sebelumnya. Ketika masuk di RS, pasien dirawat di ICU selama 6 hari
sebelum akhirnya dipindah ke ruang rawat inap biasa.
Tekanan darah pasien sebesar 125/76 mmHg. Pemeriksaan antropometri pasien berupa
BB 62 kg dan TB 160 cm. Selama 3 bulan terakhir pasien mengaku celana semakin longgar.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 11,2 g/dl, hematokrit 32% dan natrium
darah 127 mmol/L. Diagnosis medis mengatakan bahwa pasien menderita stroke infark emboli
dengan hemiparesis dekstra dan stemi inferior. Riwayat hipertensi disangkal. Pasien mendapat
Ringer Laktat sebanyak 40 cc, 14 tpm tiap 24 jam. Terapi obat yang diberikan adalah
Simvastatin. Pola makan pasien makan tidak teratur. Pasien bekerja sebagai juru masak di
asrama sekolah. Pasien mengasup makanan yang sama dengan menu yang dimasak di asrama
sekolah tersebut. Seminggu terakhir pasien kurang berselera makan.
Berdasarkan Recall 24 jam terakhir sebelum masuk RS pasien mengonsumsi nasi 2
centong nasi, timlo 2 porsi, segelas kopi manis, dan segelas teh manis (E: 974,8 kkal; P: 44,7 g;
L: 31,7 g; KH: 129,1 g). Pasien memiliki kebiasaan makanan menyukai jagung rebus 1
bonggol sebulan sekali. Setiap pagi, pasien minum teh manis 1 gelas dan ketika malam minum
kopi manis 1 gelas. Menu yang biasa dikonsumsi pasien sesuai menu asrama adalah telur 1
butir ceplok/dadar/bacem 3x/minggu; ayam goreng 1 potong sedang 2x/minggu; daging empal 1
potong sedang 2x/minggu; ikan bandeng presto goreng 1 potong sedang 2x/minggu; lele
goreng 1 ekor sedang 3x/minggu, rolade ayam sayur 1 potong sedang 2x/minggu; tahu goreng 1
potong sedang 3x/minggu; dan tempe goreng 3/minggu. Pasien biasa mengonsumsi sayur hanya
jika sedang suka
menunya, seperti timlo; sop; sayur bening 1 mangkuk, 4x/minggu.
Pasien berniat untuk mengonsumsi makanan dari RS. Walaupun kadang tidak menyukai
makanan yang diberikan dari RS, namun pasien juga tidak mengkonsumsi makanan dari luar RS.
Pasien memiliki pendidikan terakhir SD, dan saat ini tinggal bersama istri dan anak beserta
menantu dan 1 cucu. Anak pasien bekerja sebagai satpam di sekolah asrama tersebut.
KASUS ….. (Nama kasus)
A. PATOFISOLOGI PENYAKIT
Perubahan
Hipoksia Cerebri perfusi
jaringan
Tirah baring
Gangguan pemenuhan nutrisi
Resti gangguan
integritas kulit Kurang perawatan diri
B. TERAPI MEDIS
Tabel 1. Terapi medis Os dan interaksi obat dan makanan yang ada (sesuai referensi,
tuliskan referensi)
No. Jenis Obat Kegunaan Efek Samping Interaksi Obat
dan Makanan
1. Simvastatin Simvastatin merupakan Efek samping obat Simvastatin
obat yang ini selain efek memiliki
digunakan untuk umum juga rambut kontraindikasi
menurunkan kadar rontok (reversible), yaitu tidak boleh
kolesterol dalam darah. gangguan psikis dikonsumsi
Mekanisme kerja (depresi, ketakutan, bersamaan
simvastatin yaitu dengan kecenderungan dengan minuman
menghambat enzim 3- bunuh diri) dan alcohol dan jus
hydroxy-3- kerusakan anggur
methylglutarylcoenzyme hati/hepatitis.
A (HMG-CoA) Kerja obat
reduktase yang secara simvastatin akan
kompetitif akan lebih baik jika
menghambat proses dikonsumsi di
biosintesis kolesterol di malam hari, dan
dalam tubuh. meloxicam
Simvastatin akan sebaiknya
menghambat HMG-CoA dikonsumsi dalam
reduktase, sehingga keadaan setelah
akan merubah asetil- makan mengingat
CoA menjadi asam efek sampingnya
mevalonat yang dapat menyebabkan
merupakan iritasi lambung
prekursor kolesterol dalam penggunaan
jangka panjang
Kesimpulan:
Obat Simvastatin sebaiknya diberikan pada malam hari dan setelah pasien makan tetapi
perlu dihindari mengkonsumsi minuman alcohol dan jus anggur sebelum meminum obat
karena dapat menyebabkan efek samping pada pasien.
C. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
A. ASESSEMENT
1. Client History
a. Data Pasien
Nama : Tn. M
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-
laki Tanggal lahir : -
Alamat :-
Agama :-
Tanggal MRS : -
No. RM :-
Diagnosa : stroke infark emboli dengan hemiparesis dekstra dan stemi inferior.
b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat penyakit sekarang : stroke infark emboli dengan hemiparesis dekstra
dan stemi inferior.
- Riwayat penyakit keluarga :
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil riwayat personal diperoleh hasil riwayat penyakit sekarang yaitu Stroke
infark emboli dengan hemiparesis dextra dan stemi inferior.
b. Anamnesa MRS
Kategori Cutoff
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kecukupan gizi pasien diperoleh kategori energi 36%
(Kurang), protein 50% (Kurang), lemak 42% (Kurang) dan karbohidrat 31% (Kurang).
2. Antropometri
- BB : 62 kg
- TB : 160 cm
- BBI : (TB – 100) – 10%
: (160 – 100) – 10 %
: 60 – 10%
: 54 kg
3. Biokimia
Data Hasil Status Rujukan
4. Fisik/Klinis
Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Status
Kesimpulan:
B. Diagnosis Gizi
Ni 5.3
Keterangan
P Asupan energi protein Tujuan Meningkatkan kecukupan
in adekuat energi dan protein
sesuai kebutuhan
E Berkaitan dengan Strategi Memberikan makanan
keluhan kelemahan sumber energi dan
anggota tubuh protein sesuai kondisi
sebelah disfagia
kanan yang pasien stroke
menyebabkan sulit
menelan atau disfagia
S Ditandai dengan hasil Target Mencapai 80 – 120%
anamesa MRS TKE : tingkat kecukupan energi
36%% (Defisit Berat) dan protein
dan TKP : 50%
(Defisit
Berat)
NI. 5.6.1
Keterangan
P Asupan lemak in Tujuan Meningkatkan kecukupan
adekuat lemak sesuai kebutuhan
E Berkaitan dengan Strategi Memberikan makanan
keluhan kelemahan sumber lemak sesuai
anggota tubuh sebelah kondisi disfagia pasien
kanan yang stroke
menyebabkan sulit
menelan atau disfagia
S Ditandai dengan hasil Target Mencapai 80 – 120%
anamesa MRS TKL : tingkat kecukupan lemak
42% (Defisit Berat)
NI. 5.8.1
Keterangan
P Asupan KH in adekuat Tujuan Meningkatkan kecukupan
karbohidrat sesuai
kebutuhan
E Berkaitan dengan Strategi Memberikan makanan
keluhan kelemahan sumber karbohidrat sesuai
anggota tubuh sebelah
kanan yang kondisi disfagia pasien
menyebabkan sulit stroke
menelan atau disfagia
S Ditandai dengan hasil Target Mencapai 80 – 120%
anamesa MRS TKKH : tingkat kecukupan
31% (Defisit Berat) karbohidrat
NC. 1.1
Keterangan
P Kesulitan menelan Tujuan Meningkatkan
kemampuan menelan
E Berkaitan dengan Strategi Memberikan bentuk
penyakit stroke infark makanan yang lunak
emboli dengan
hemiparesis dekstra
dan stemi inferior
yang
diderita oleh pasien
S Ditandai dengan Target Mampu menelan dengan
keluhan kelemahan baik
anggota tubuh sebelah
kanan yang
menyebabkan sulit
menelan atau disfagia
NC. 1.2
Keterangan
P Kesulitan mengunyah Tujuan Meningkatkan
kemampuan mengunyah
E Berkaitan dengan Strategi Memberikan bentuk
penyakit stroke infark makanan yang lunak
emboli dengan
hemiparesis dekstra
dan stemi inferior
yang
diderita oleh pasien
S Ditandai dengan Target Mampu mengunyah
keluhan kelemahan dengan baik
anggota tubuh sebelah
kanan yang
menyebabkan sulit
menelan atau disfagia
NC. 2.3
Keterangan
P Interaksi makanan dan Tujuan Mengurangi makan buah
obat anggur yang dapat
berinteraksi dengan obat
tersebut.
E Berkaitan dengan Tn. Strategi Memberikan edukasi
M mengkonsumsi obat terkait pemilihan obat
Simvastatin yang dapat berintekasi
dengan makanan yang
dikonsumsinya
S Ditandai dengan Target Bertambahnya
interaksi obat pada pengetahuan pasien
buah anggur yang mengenai makanan yang
bisa meningkatkan dapat menaikkan serta
risiko terjadinya meningkatkan kadar
miopati. kalium dalam darah
ketika dikonsumsi
dengan obat tersebut
NB. 1.5
Keterangan
P Gangguan pola makan Tujuan Memperbaiki pola makan
pasien
E Berkaitan dengan Tn. Strategi Memberikan makanan
M yang memiliki yang mampu menggugah
pola makan pasien selera
makan
tidak teratur
S Ditandai dengan pasien Target Pasien memiliki selera
yang kurang makan yang baik.
berselera
makan.
b. Tujuan Diet
c. Syarat Diet
1. Kebutuhan energi: Pada prinsipnya manajemen gizi pada pasien stroke adalah
mengoptimalkan pemenuhan energi dalam mencegah kata- bolisme. Kebutuhan
energi 30-45 kkal/kg BBI, pada kondisi akut 1100-1500 kkal/hari, dinaikkan
bertahap sesuai kondisi pasien.
2. Kebutuhan zat gizi makro:
a. Protein: 0,8-1,5 g/kg BBI/Hari (normal), jika ada penyakit penyerta misalnya
ginjal atau ensefalopati disesuaikan dengan kondisi pasien
b. Lemak: 20-35% dari total kebutuhan energi
c. Kolesterol: <200 mg/hari
d. Karbohidrat: 60-70% (kecuali diabetes melitus disesuaikan dengan kondisi pasien)
e. Serat: 25-30 gram/hari
f. Cairan: 1500-2000 ml/hari (perhatikan kondisi edema, restriksi cairan dan lain-lain)
3. Kebutuhan zat gizi mikro
Vitamin dan mineral Kebutuhan
Vitamin B12 2,4 mcg/hari
Asam folat 400 mcg/hari
Vitamin A 900 mcg/hari
Vitamin C 90 mg/hari
Vitamin E 15 mg/hari
Vitamin D 600 UI /hari
Natrium 1200 mg/hari
Kalium 4700 mg/hari
Kalium 1200 mg/hari
Magnesium 320 mg/hari
Zink 11 mg/hari
Zat besi Laki-laki: 8 mg/hari
Perempuan: 8 – 18 mg/hari ( Pasien usia
subur / tidak)
4. Algoritma pemberian enteral dan parenteral pasien stroke didasarkan pada hasil
monitoring dan evaluasi
5. Tahapan pemberian diet stroke:
Fase akut (24-48 jam) Diberikan kepada pasien dalam fase akut dengan kondisi
hemodinamik stabil. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih, cair kental atau
kombinasi yang diberikan secara oral (tanpa penyulit disfagia) atau melalui slang
(NGT, PEG, PEJ, dan sebagainya) sesuai dengan kondisi klinis (lihat Algoritma
Pemberian Makanan Enteral dan Parenteral).
6. Intervensi gizi pada disfagia: modifikasi tekstur
makanan Level 1: Disfagia ringan (dysphagia puree)
- Makanan yang halus, homogen, sangat lembut seperti puding
- Membutuhkan sedikit atau tanpa kemampuan mengunyah.
- Tidak dianjurkan sama sekali makanan utuh.
- Contoh makanan yang dianjurkan kentang tumbuk dengan saus. yogurt tanpa
tambahan buah, puding, sup yang blender, jus buah dan sayuran,
daging/unggas/ikan diblender/dihaluskan
- Modifikasi cairan dalam bentuk kental seperti konsistensi madu. es krim dan
sebagainya
- Hindari telur dadar atau goreng
d. Perhitungan kebutuhan
Total kebutuhan zat gizi
:
3. Konseling Gizi
Memberikan pemahaman baik kepada pasien maupun keluarga terkait mencukupi asupan
makanan sumber zat gizi makro yaitu, lemak, protein, dn karbohidrat menggunakan jenis
diat yang akan dijalani pasien guna membantu proses peyembuhan penyakit pasien.
4. Koordinasi dokter
Dokter : mengatasi keluhan terkait dengan masalah klinik pada pasien dan meresepkan
suplemen dan vitamin.
Fisioterapi : melatih gerakan untuk pasien penyakit stroke
5. Perencanaan Diet
ayam suir daging 1 ekor 70 g 67,3 12,8 1,4 0,0 0,0 33,0
kemangi ayam
dada
Tempe Tempe 2 ptg 80 g 160,8 16,6 7,0 10,8 5,6 7,2
bacem minyak 1 sdm 60 g 86,2 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0
sayur bening bayam 1 bh 80 g 17,2 2,0 1,2 15,8 2,0 140,0
bayam
Jagung 1 bh 70g 108,0 3,3 1,3 25,1 2,8 17,0
puding mangga 2 ptg 200 g 136,4 2,1 0,3 34,3 6,3 10,5
mangga susu
Selingan Jus pepaya pepaya 1 gls 350 g 260,0 2,0 1,2 68,0 7,2 8,0
16.00
Malam Bubur nasi Beras 1 gls 100 g 145,8 2,6 0,2 32,0 0,4 0,0
19.00 saring
telur geprek telur 1 butir 100 g 112,1 6,9 8,8 0,7 0,0 68,4
minyak 1 sdm 5g 86,2 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0
Perkedel jagung 2 ptg 100 g 191,7 7,7 17,8 2,5 0,9 22,0
jagung Minyak 1 sdm 5g 86,2 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0
Tumis bayam 1 porsi 60 g 45,3 4,1 04,1 2,4 0,8 0,6
bayam
pisang pisang 2 ptg 200 g 112,1 2,1 1,4 25,2 1,8 7,0
Jumlah 2.527 94 g 81 g 409 g 369 35 g
Kkal mg
Kebutuhan 2.700 90 g 75g 416 g <2300 30 g
Kkal g
Persentase 94% 104% 108% 98% baik baik
(baik) (baik) (baik) (baik)
MONITORING
1. Rencana Monitoring
D. REFERENSI
ERLIYANA, E. (2016). KARYA ILMIAH AKHIR NERS.
Gustaman, F. (2019). Pengaruh penambahan cremophor El terhadap peningkatan laju
disolusi tablet simvastatin. Journal of Pharmacopolium, 2(1).
Noviyanto, F., Mintarsih, R., & Chairani, F. (2023). Gambaran Interaksi Obat Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit X. Journal Syifa Sciences and Clinical
Research, 5(2).
Sihotang, R. R. (2019). Uji Efek Penurunan Kadar Kolesterol Jus Kubis (Brassica Oleracea
L) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Dengan Simvastatin Sebagai Pembanding.
Soenjoyo, A. S. (2018). Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Savira Jalan
Tenggilis Utara Ii/12, Surabaya Periode 15 Januari 2018–17 Februari 2018.