Alur Nyeri Kepala Sekunder Azhari-Dikonversi
Alur Nyeri Kepala Sekunder Azhari-Dikonversi
Klasifikasi Nyeri Kepala Sekunder Berdasarkan International Classification of Headache Disorders (ICHD) 3
Gangguan hidung
Unrupture atau sinus paranasal
Aneurisma Sakular • Nyeri kepala berkaitan
Riwayat Kraniotomi? dengan neoplasma Akut
Rinosinusitis rekuren
Neoplasia intrakranial intrakranial
Nyeri muncul • Meningitis karsinomatosus Infeksi Sistemik
dalam 7 hari pasca • Hipotalamus atau pituitari • Caffeine withdrawl headache bakterial
kraniotomi ? hiper atau hipo sekresi • Opioid withdrawl headache
AVM Penarikan substansi Gangguan gigi
• Esterogen withdrawl headache Kronik
• Withdrawl from chronic use of
other substance
Nyeri membaik < 3 bulan Nyeri berlangsung > 3 bulan
Malformasi vaskular Dural arteriovenous
unrupture Akut Gangguan
fistula temporomandibular
Persisten Infeksi Sistemik viral
Akut
Injeksi intratekal
Kronik
Angioma kavernosa Inflamasi ligamen
stylohyoid
Infeksi Sistemik
Ensefalotrigeminal Akut
atau leptomeningeal Bangkitan epileptik • Nyeri kepala epilepsi iktal
Gangguan lainnya
angiomatosis (Sturge • Nyeri kepala post iktal Infeksi Sistemik
Weber sindrom) lainnya
Kronik
Malformasi Chiari tipe
Giant Cell Arteritis 1
Gangguan intrakranial
Arteritis Primary angiitis CNS
non vaskular
Secondary angiitis
CNS Panduan Penggunaan Pedoman penggolongan ICHD-3 Untuk Nyeri Kepala Sekunder
Akut
1. Klasifikasi ini bersifat hierarkis, pemeriksa harus memutuskan seberapa rinci ingin membuat diagnosis: dari diagnosis tingkat pertama atau sampai tingkat kelima. Diagnosis yang pertama mengklasifikan
Diseksi Karotis dimana kelompok nyeri kepala yang dialami oleh pasien, misalnya, Migrain, nyeri kepala tipe tegang atau sefalalgia otonom trigeminal. Kemudian pemeriksa perlu memperoleh informasi untuk diagnosis yang
servikal atau arteri
vertebralis lebih rinci. Detail diagnosis yang diinginkan tergantung pada tujuannya. Dalam praktik umum biasanya hanya diagnosis tingkat pertama atau kedua yang diterapkan, sedangkan dalam praktik spesialis dan klinik
Persisten
pusat sakit kepala, diagnosis pada level keempat atau kelima dapat diberikan.
Gangguan arteri 2. Untuk sebagian besar tujuan, pasien menerima diagnosis menurut fenotipe sakit kepala yang ada saat ini, atau yang telah muncul dalam setahun terakhir. Untuk pemeriksaan genetik dan beberapa kegunaan lain,
vertebral atau karotis Post endarterektomi
perlu dilakukan pencarian riwayat nyeri kepala selama hidup pasien.
3. Bila seorang pasien menerima lebih dari satu diagnosis, harus dicantumkan sesuai urutan kepentingan pasien.
Angiolasti vertebral 4. Kriteria diagnostik yang lengkap disediakan untuk beberapa gangguan nyeri kepala hanya pada tingkat pertama dan kedua. Kriteria diagnostik pada tingkat ketiga, keempat dan kadang-kadang ke lima
atau stenting
merupakan kriteria lanjutan yang lebih rinci untuk melengkapi kriteria A atau B.
5. Nyeri kepala primer atau sekunder atau keduanya: Ketika baru terjadi untuk pertama kalinya dalam hubungan yang erat dengan gangguan lain yang diketahui menyebabkan sakit kepala, atau memenuhi kriteria
lain untuk penyebab gangguan itu, maka nyeri kepala tersebut didiagnosis sebagai nyeri kepala sekunder yang dikaitkan terhadap gangguan penyebab, bahkan jika nyeri kepala tersebut memiliki karakteristik
nyeri kepala primer (migrain, nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala cluster atau salah satu dari cephalalgia otonom trigeminal lainnya). Jika nyeri kepala primer yang sudah ada sebelumnya menjadi kronis dan
Trombosis vena dalam waktu yang bersamaan dengan gangguan penyebab lain, maka diagnosis primer dan sekunder harus diberikan. Jika nyeri kepala primer yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih buruk secara signifikan
serebral
Gangguan vena (biasanya ada peningkatan frekuensi dan/atau keparahan dua kali lipat atau lebih) dalam waktu yang bersamaan dengan gangguan penyebab tersebut, maka diagnosis nyeri kepala primer dan sekunder harus
kranialis
Cranial venous sinus
diberikan, asalkan ada bukti yang cukup bahwa gangguan tersebut dapat menyebabkan sakit kepala.
stenting
6. Kriteria terakhir untuk hampir setiap gangguan nyeri kepala adalah “Tidak masuk dalam kriteria diagnosis ICHD-3 lain”. Pertimbangan kemungkinan diagnosis lain (diagnosis diferensial) adalah bagian rutin
dari proses diagnostik klinis. Ketika nyeri kepala tampaknya memenuhi kriteria tertentu, kriteria terakhir ini adalah pengingat untuk selalu mempertimbangkan diagnosis lain yang mungkin dapat menjelaskan
nyeri kepala dengan lebih baik. Secara khusus ini berlaku untuk menilai nyeri kepala sekunder atau primer. Ini mungkin juga berlaku untuk gangguan penyebab alternatif: misalnya, nyeri kepala yang terjadi
Intracranial
endarterial procedure dalam waktu yang dekat dengan stroke iskemik akut, mungkin merupakan konsekuensi, bukan dari stroke tetapi dari penyebab stroke (misalnya, diseksi).
7. Banyak pasien dengan serangan nyeri kepala yang memenuhi satu set kriteria diagnostik eksplisit juga memiliki serangan yang serupa, namun tidak cukup memenuhi kriteria. Hal ini dapat disebabkan oleh
Angiography Acute RCVS
pengobatan, ketidakmampuan untuk mengingat gejala secara tepat atau faktor lainnya. Minta pasien untuk menggambarkan serangan tipikal yang tidak diobati atau tidak berhasil diobati dan pastikan sudah
headache
cukup untuk menegakkan diagnosis. Kemudian sertakan serangan yang kurang umum saat pasien menjelaskan frekuensi serangan.
Gangguan akut
arterial lainnya 8. Ketika seorang pasien diduga menderita lebih dari satu jenis subtipe nyeri kepala, sangat disarankan agar pasien mengisi buku harian diagnostik nyeri kepala. Buku harian nyeri kepala dapat meningkatkan
Reversible cerebral
vasoconstriction Acute probably RCVS akurasi diagnostik serta memungkinkan penilaian konsumsi obat yang lebih tepat. Buku harian membantu dalam menilai sejumlah dua atau lebih jenis atau subtipe nyeri kepala yang berbeda. Pada akhirnya,
syndrome
buku harian nyeri kepala dapat mengajarkan pasien bagaimana membedakan antara nyeri kepala yang berbeda: misalnya antara migrain tanpa aura dan nyeri kepala tipe tegang episodik.
Intracranial artery Persistent RCVS
9. Dalam setiap bab tentang nyeri kepala sekunder, penyebab yang paling sering dan dikenal, dituliskan dan masuk kriteria untuk nyeri kepala yang didapat. Namun, dalam banyak bab, misalnya bab 9, nyeri
dissection
kepala yang disebabkan oleh infeksi, ada kemungkinan penyebab infeksi yang hampir tidak ada habisnya. Untuk menghindari daftar yang sangat panjang, hanya yang paling penting yang disebutkan. Sebagai
contoh, penyebab yang lebih jarang diberikan pada 9.2.3 Nyeri kepala yang dikaitkan dengan infeksi sistemik lainnya. Sistem yang sama digunakan dalam bab-bab lain tentang sakit kepala sekunder.
10. Kriteria diagnostik untuk nyeri kepala sekunder tidak lagi memerlukan remisi atau perbaikan substansial dari gangguan penyebab yang mendasari sebelum diagnosis nyeri kepala dapat dibuat. Kriteria
- CADASIL diagnostik ICHD-3 dapat diterapkan segera setelah gangguan yang mendasarinya dikonfirmasi. Kriteria A adalah adanya nyeri kepala; kriteria B adalah adanya gangguan penyebab; kriteria C adalah bukti
- MELAS
- MoyaMoya angiopathy sebab-akibat. Dalam kondisi akut, dan memiliki hubungan yang erat antara timbulnya nyeri kepala dan timbulnya dugaan gangguan penyebab, seringkali cukup untuk menetapkan penyebab, sementara kondisi
Vaskulopati genetik - CAA
- RVCLSM yang kurang akut biasanya memerlukan lebih banyak bukti penyebab. Dalam semua kasus, kriteria terakhir harus diterapkan sebagai pemeriksaan: "Tidak lebih baik dijelaskan oleh diagnosis ICHD-3 lainnya".
- Chronic intracranial
vasculopathy 11. Dalam beberapa nyeri kepala sekunder, misalnya : 5.2 Nyeri kepala persisten yang dikaitkan dengan cedera traumatis pada kepala, terjadi karena nyeri kepala yang awalnya disebabkan oleh gangguan lain
(trauma) dan tidak membaik setelah gangguan tersebut teratasi. Dalam kasus seperti itu, diagnosis berubah dari tipe akut (5.1 Nyeri kepala akut yang disebabkan oleh cedera traumatis pada kepala) menjadi tipe
Apopleksi pituitari
persisten (5.2 Nyeri kepala persisten yang disebabkan oleh cedera traumatis pada kepala) setelah interval waktu tertentu (dalam waktu 3 bulan). Bukti penyebab nyeri kepala tergantung apakah memenuhi
kriteria untuk diagnosis tipe akut, atau nyeri kepala persisten. Sebagian besar diagnosis tersebut ada di Lampiran karena tidak cukup bukti keberadaannya. Mereka biasanya tidak akan diterapkan, tetapi ada
untuk menstimulus penelitian kedepannya untuk dimuat dalam kriteria sebab-akibat yang lebih baik.