[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
437 tayangan9 halaman

Aspek-Aspek Manajemen Hutan

Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manajemen menurut para ahli dan beberapa aspek manajemen. Secara ringkas: 1. Manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Aspek-aspek manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. 3. Perencanaan merupakan proses pent

Diunggah oleh

kiandreas
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
437 tayangan9 halaman

Aspek-Aspek Manajemen Hutan

Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manajemen menurut para ahli dan beberapa aspek manajemen. Secara ringkas: 1. Manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Aspek-aspek manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. 3. Perencanaan merupakan proses pent

Diunggah oleh

kiandreas
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

Nama: Kiandreas Tarigan

NIM : 17031107016

Aspek-aspek Manajemen

A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.
Tapi secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota
organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
di tetapkan sebelumnya.

Menurut Para Ahli


Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat
sistematis kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Pengertian Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota
organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dari pengertian menurut para ahli diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa pada
dasarnya manajemen dapat di definisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) dan
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading) dan pengawasan (controlling).
B. Aspek-aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas
mengenai manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek
tertentu.
Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa
aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu
proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat
dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. yang
meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
(POAC).

Berikut adalah rangkuman mengenai aspek-aspek dalam manajemen


 1.       Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian
melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi
tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-
usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari
pada fungsi pengorganisasian, penggerak, dan pengawasan.
Pada prinsipnya perencanaan di tetapkan pada saat sekarang dan akan
dilaksanakan atau  digunakan pada  masa  yang akan datang, sehingga perencanaan
merupakan fungsi utama dan dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.
Perencanaan merupakan proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi
manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning.

1.1. Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan


 Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
 Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target
bisnis

1.2. Ada empat macam pendekatan utama dalam pembuatan suatu


perencanaan:
1) Pendekatan atas bawah ( Top Down )
Perencaan dengan ini dilakukan oleh pemimpin organisasi. Unit organisasi di
bawah nya hanya melaksanakan hal-hal telah direncanakan .
2)  Pendekatan bawah atas ( botton up)
Perencanaan dengan pendekatan dengan cara pemimpin puncak memberikan
gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk mengenai misi,
tujuan, sasaran dan sumber daya yang dimiliki. Langkah selanjutnya memberikan
kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan.
3) Pendekatan campuran
Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencaan organisasi
secara garis besar sedangkan petunjuk perencanaan diorganisasi secara garis besar
sedangkan perencaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di
bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada
4) Pendekatan kelompok
Perencanaan yang di buat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan,
oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus
seperti biro perencanaan

1.3. Syarat syarat perencanaan yang baik, harus memenuhi beberapa hal
berikut:
 Mempunyai tujuan yang jelas
 Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
 Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
 Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
 Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap
bagian
 Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan
dengan efektif serta berdaya guna

1.4. Manfaat dari Planning (Perencanaan)


 Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan
terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
 Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
 Memudahkan pengawasan
 Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas

2.    Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
2.1 Langkah pengorganisasian
Secara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan proses
pengorganisasian , mulai dari merencanakan, melaksanakan,dan memantau kerja
organisasi, secara garis besar dipaparkan berikut ini:
 Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan
visi dan misisinya.
 Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
 Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan
efisien.
 Menetapkan mekanismeuntuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi
dalam kesatuan yang harmonis.
 Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian
untuk memperhatikan atau meningkatkan efektifitas.

2.2. Di dalam organisasi dikenal berbagai bentuk organisasi atau lebih tepat
disebut struktur organisasi,yaitu:
                    1. Organisasi Garis
                    2. Organisasi Fungsional
                    3. Organisasi garis dan Staf
                    4. Organisasi Gabungan
                    5. Organisasi Matriks
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi

2.3. Aktivitas aktivitas yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian)


 Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta
menetepkan prosedur yang dibutuhkan
 Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan
serta tanggung-jawab
 Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga
kerja
 Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat

2.4. Beberapa manfaat organizing antara lain;


 Memungkinkan untuk  pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan
kondisi perusahaan
 Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
 Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing
 Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada
manajemeen pelaksana
 Ada pembagian tugas yg jelas
 Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan
semua aktivitas.

3.    Pengkoordinasian, Penggerak dan Pengarah


Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini
yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Aspek penggerakan(actuating)/perngkoordinasi yang juga merupakan bagian
dari manajemen,hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek
maupun manajemen implementasi bisnis,kelak dapat berjalan baik,sehingga ia dapat
dinyatakan layak.Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan
baik,hendaknya dikaji dari beberapa sisi,seperti:fungsi penggerakan yang harus
terpenuhi,serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki
kriteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya.
Untuk menggerakan karyawan, hendaknya seorang penggerak (dalam hal ini
seorang pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat
dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan
juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan,
kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan dan


penggerakan:
 Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan
memberikan motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta
efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
 Mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut
 Melakukan daya tolak pada seseorang
  Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih
baik
  Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja
  Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang atau
orang-orang terhadap Tuhanya Negara dan masyarakat.

4.    Pengendalian (Controlling)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan
pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan.
Menurut Robert J Mocker, Pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

4.1. Jenis-jenis pengendalian


1. Pengawasan pendahuluan (freedforward control).
Pengawasan pendahuluan, atau sering disebut steering controls, dirancang
untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari
standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan
tertentu diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
(concurrent  control)
Tipe pengawasan ini merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu
prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum
kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-
check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik (feedback control). 
Pengawasan umpan balik, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan
penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan
datang.
4.2. Fungsi pokok pengendalian
a.      Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan
melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam
pengawasan
b.     Meperbaiki berbagai penympangan yang terjadi
c.      Mendinamisasaikan organisasi
d.     Mempertebal rasa tanggung jawab

4.3. Lima tahap dalam proses pengawasan (controlling) antara lain :


1)       Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
2)       Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3)       Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4)       Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan
5)       Pengambilan tindakan koreksi bila perlu

Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini
diperhatikan:
 Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa
mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
 Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa
menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan.
terkadang, pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu
kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah
lebih berguna.
 Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu
perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa
selesai tepat waktu. dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa
terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa
diidentifikasikan siapa yang telah berbuat kesalahan
 Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka
seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan
memberi peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak
terulang lagi.

4.4. Sistem pengendalian yang efektif


Ciri-ciri sistem pengendalian yang efektif
a.      Akurat
b.     Tepat waktu
c.      Objektif dan komprehesif
d.     Dipusatkan pada titik pengendalian strategis
e.      Ekonomis
f.      Realistis dari sisi organisasi
g.     Felsibel
h.     Perspektif
i.       Diterima oleh anggota organisasi

4.5.Metode pengawasan terdiri atas dua kelompok, yaitu:


Metode pengawasan non-kuantitatif adalah metode-metode pengawasan yang
digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Pada umumnya,
mengawasi keseluruhan (overall) “performance” organisasi. Dan sebagian besar
mengawasi sikap dan “performance” para karyawan.
Metode kuantitatif sering menggunakan data khusus dan metode-metode
kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas dan kualitas keluaran (output).
KESIMPULAN
Manajemen adalah sebuah proses perjalanan sebuah kegiatan yang di
dalamnya terdapat fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengawasan. Seorang manajer hendaknya dapat menguasai fungsi-fungsi
manajemen sehingga perjalanan organisasi, kegiatan, atau bisnis yang dijalani bisa
berjalan dengan baik.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Fungsi perencanaan merupakan  fungsi utama dalam
melaksanakan manajemen karena akan sangat berpengaruh pada fungsi-fungsi yang
lain.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Pengawasana dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Metode pengawasan terdiri atas
dua kelompok, yaitu metode bukan kuantitatif (non-quantitative) dan metode
kuantitatif.

Sumber
https://afrizalwszaini.wordpress.com/2014/01/06/aspek-manajemen/
https://ristiyantihp25.wordpress.com/2015/10/26/4-fungsi-utama-dalam-manajemen-
poac/
http://nofitaayur.blogspot.com/2013/03/aspek-manajemen.html
http://ariefanshare.blogspot.com/2014/01/controlling-pengawasan.html

Anda mungkin juga menyukai