[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan39 halaman

5 - Landasan Dan Pola Berpikir Ilmiah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 39

LANDASAN DAN

POLA BERPIKIR ILMIAH

Farida Juliantina Rachmawaty


Malaikat
Perintah pertama kali ?
Mahasiswa
BERPIKIR

ALAMIAH ILMIAH
Berdasarkan kebiasaan Berdasarkan sarana tertentu
sehari-hari, dari secara teratur, cermat dan
pengaruh alam sistematik
sekelilingnya
SARANA ILMIAH
Alat yang membantu kegiatan
ilmiah dalam berbagai langkah
yang harus ditempuh.
Seorang ILMUWAN harus
menguasai sarana berpikir ilmiah
Sarana Berpikir
ilmiah

Bahasa Logika Matematika Statistika


BAHASA
Alat komunikasi verbal yang dipakai
dalam seluruh proses berpikir ilmiah
Alat berpikir dan komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran kepada
orang lain
Bahasa

Bahasa Alami :
1.Bahasa isyarat (UMUM KHUSUS)
2.Bahasa biasa (SIMBOL MAKNA)

Bahasa buatan
1.Bahasa istilah
2.Bahasa artifisial
Fungsi Bahasa

Tiga fungsi bahasa :


1. Ekspresif atau emotif
2. Afektif atau praktis
3. Simbolik dan logik
Bahasa
BAHASA ALAMI BAHASA BUATAN
1. Spontan 1. Berdasarkan
2. Bersifat kebiasaan pemikiran
3. Intuitif 2. Sekehendak hati
4. Pernyataan secara 3. Diskursif (logis, luas
langsung arti)
4. Pernyataan tak
Kata dan makna satu langsung
kesatuan utuh atas dasar
kebiasaan
BAHASA ILMIAH

Bahasa buatan
Diciptakan oleh para ahli dalam
bidangnya
Menggunakan istilah-istilah atau
lambang-lambang untuk mewakili
pengertian-pengertian tertentu
Kalimat deklaratif atau pernyataan
yang dapat dinilai benar atau salah
Keunikan manusia terletak pada
kemampuannya berbahasa

Dalam kegiatan berpikirnya


Manusia menggunakan simbol
Manusia dapat berpikir secara baik, rumit
dan abstrak
Objek-objek yang faktual dapat
ditransformasikan dalam simbol
bahasa abstrak
Transformasi ini membuat manusia dapat
berpikir mengenai sesuatu objek
tertentu meski secara faktual tidak
berada di tempat dimana objek itu
dipikirkan
Simbol bahasa abstrak memungkinkan
manusia untuk berpikir secara teratur dan
sistematis
Kemampuan Berbahasa
Kegiatan berpikir menjadi sistematis dan
teratur
Dengan kemampuan berbahasa manusia
dapat mengembangkan kebudayaannya
Berbahasa yang baik akan meneruskan
nilai-nilai budaya antar generasi
Dengan bahasa
Memungkinkan manusia untuk terus berpikir,
meskipun objek yang dipikirkan tidak berada
didekatnya
Pikiran itu dapat dikomunikasikan
Dapat hidup di dunia nyata, maupun simbolik,
dan mampu memberi arti pada dunianya.
Komunikasi ilmiah
Bertujuan untuk memberi informasi berupa
pengetahuan
Bersifat reproduktif, untuk mencegah mis-
informasi
Dalam komunikasi ilmiah, digunakan bahasa
yang jelas
dengan batasan/pengertian tertentu.
dengan jalan pikir jelas.
Lanjutan
Hasil dari suatu pengetahuan, dikomunikasikan dalam
bentuk karya ilmiah
Biasanya berupa pernyataan, dengan tata bahasa yang
baik
Menghindari kecenderungan emosional dari bahasa

Gaya penulisan ilmiah, penggunaan kata-kata


dan tata bahasa yang baik harus dikuasai
seorang ilmuwan agar dapat berkomunikasi
dengan ilmuwan lain dengan baik
LOGIKA
Ilmu pengetahuan tentang asas, aturan,
hukum-hukum, susunan, atau bentuk
pikiran manusia yang dapat mengantarkan
pikiran pada suatu kebenaran
Membahas penalaran sebagai proses
pencarian keterangan baru (simpulan)
PENALARAN

PROSES/KEGIATAN BERPIKIR LOGIS,


SELARAS, SEHINGGA MENGHASILKAN
SIMPULAN YANG TEPAT DAN VALID
LOGIKA

DEDUKTIF INDUKTIF

Silogisme
Pola
Induksi
Premis Ilmiah
mayor
Premis
Minor Simpulan
Kausalitas
Kesimpulan
SILOGISME: LOGIKA DEDUKTIF

Semua peneliti adalah orang jujur


(Premis Mayor)

Semua peserta program S3 adalah


peneliti ( Premis Minor)

Semua peserta program S3 adalah


orang jujur (Kesimpulan)
LOGIKA INDUKTIF

Pola induksi Ilmiah


contoh:
Tiap bulan November selalu turun
hujan
Namun tidak dapat dipastikan apakah
dalam bulan November tahun ini juga
akan turun hujan (hanya menggunakan
premis)
Tahap Induksi Ilmiah

1. Observasi dan eksperimen


2. Hipotesis Ilmiah
3. Verifikasi dan Pengukuran
INDUKSI
PERSESUAIAN

PERBEDAAN

PERBEDAAN TDK
Kausalitas LANGSUNG

PERUBAHAN
SEIRING

SISA (RESIDU)
LOGIKA
Premis
Mayor
Benar

Premis Ketepatan
Minor Penarikan
Benar Kesimpulan

Kesimpulan
Absah
KEDUDUKAN LOGIKA

Objek Kebenaran

Rasio/Akal Budi

Mempertimbangkan
Menguraikan
Membandingkan
Logika menghubungkan
PENGETAHUAN

BENAR SALAH

KETEPATAN KESESATAN

Tidak Logis
Berpikir logis

TINDAKAN MANUSIA
Matematika Sebagai Bahasa

Pernyataan matematik

Jelas,
Spesifik
Informatif
Tidak menimbulkan konotasi yang
emosional
Sifat kuantitatif dari matematika
Matematika = bahasa numerik, memungkinkan pengukuran
secara kuantitatif.

Daya prediktif dan kontrol dari Ilmu

Ilmu memberi jawaban yang lebih eksak

Matematika memungkinkan ilmu berkembang dari


kualitatif ke kuantitatif
Matematika Sarana Berpikir Deduktif

Berpikir deduktif : proses pengambilan


kesimpulan yang didasarkan pada
premis-premis yang kebenarannya telah
ditentukan
MATEMATIKA
Bahasa numerik
Pernyataan logika
Tahapan perkembangan :
1. Peradaban Mesir Kuno
Para pendeta mengkaitkan aspek
praktis matematika dengan aspek
mistik dari keagamaan seperti
usaha mengontrol alam
2. Peradaban Yunani Kuno
-Pekerjaan kasar (pengukuran) dilakukan
budak belian
-Sangat memperhatikan aspek estetis
dari Matematika

3. Peradaban Timur (Arab,India dan Cina)


-Perkembangan ilmu hitung dan ilmu
aljabar, transaksi pertukaran
4. Jaman Renaissance
-Kalkulus diferensialkemajuan ilmu
yang cepat abad 17 & Revolusi
Industri abad 18

Matematika menyampaikan
informasi secara jelas,tepat dan
singkat
Contoh : Rumus matematika
Sebagai alat yang memungkinkan
kebenaran ilmiah lewat berbagai
disiplin keilmuan
PostulatSistem matematika
Kenapa ada statistika?

karena adanya keinginan untuk


memperoleh/menentukan sesuatu yang
terbaik di antara banyak pilihan

Bagaimana caranya?
Cara sederhana/kompleks dengan hasil
yang akurat
Hipotesis
Penarikan kesimpulan

Induktif
Deduktif
Hubungan statistika & matematika

Matematika lebih dahulu ada


dibanding statistika
Statistika secara hakiki sama
kedudukannya dengan
matematika
Keseimbangan antara
matematika & statistika harus
dijaga

Anda mungkin juga menyukai