[go: up one dir, main page]

Valéry Marie René Giscard d'Estaing

Presiden Prancis ke-20
(Dialihkan dari Valéry Giscard d'Estaing)

Valéry Marie René Georges Giscard d'Estaing (bahasa Prancis: [valeʁi ʒiskaʁ dɛstɛ̃] ( simak); 2 Februari 1926 – 2 Desember 2020), juga dikenal sebagai Giscard atau VGE, adalah seorang politikus Prancis yang menjabat sebagai Presiden Prancis dan ex officio pangeran bersama Andorra dari tahun 1974 hingga 1981.

Valéry Giscard d'Estaing
Presiden Prancis
Masa jabatan
27 Mei 1974 – 21 Mei 1981
Perdana MenteriJacques Chirac
Raymond Barre
Presiden Dewan Regional
Auvergne
Masa jabatan
21 Maret 1986 – 2 April 2004
Sebelum
Pendahulu
Maurice Pourchon
Pengganti
Pierre-Joël Bonté
Sebelum
Menteri Ekonomi dan Keuangan
Masa jabatan
20 Juni 1969 – 27 Mei 1974
Perdana MenteriJacques Chaban-Delmas
Pierre Messmer
Masa jabatan
18 Januari 1962 – 8 Januari 1966
Perdana MenteriMichel Debré
Georges Pompidou
Sebelum
Pendahulu
Wilfrid Baumgartner
Pengganti
Michel Debré
Sebelum
Wali Kota Chamalières
Masa jabatan
15 September 1967 – 19 Mei 1974
Sebelum
Pendahulu
Pierre Chatrousse
Pengganti
Claude Wolff
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Valéry Marie René Georges Giscard d'Estaing

(1926-02-02)2 Februari 1926
Koblenz, Rheinland-Prancis
Meninggal2 Desember 2020(2020-12-02) (umur 94)
Authon, Prancis
Sebab kematianCOVID-19
Partai politikCNIP (1956–1962)
FNRI (1966–1977)
PR (1977–1995)
UDF (1978–2002)
PPDF (1995–1997)
DL (1997–1998)
UMP (2002–2004)
Suami/istri
(m. 1952)
Anak4, termasuk Henri dan Louis
AlmamaterÉcole Polytechnique
École nationale d'administration
Tanda tangan
Karier militer
Pengabdian Pasukan Kemerdekaan Prancis
Dinas/cabang Angkatan Darat Prancis
Lama dinas1944–1945
PangkatBrigadier-chef
Perang/pertempuranPerang Dunia Kedua
PenghargaanCroix de guerre
IMDB: nm1105228 Allocine: 36017 Metacritic: person/valery-giscard-destaing
Discogs: 923623 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah perdana menteri Jacques Chaban-Delmas dan Pierre Messmer, ia kemudian memenangkan pemilihan presiden tahun 1974 dengan perolehan 50,8% suara atas François Mitterrand dari Partai Sosialis. Masa jabatannya ditandai dengan sikap yang lebih liberal pada masalah sosial — seperti perceraian, kontrasepsi, dan aborsi — dan upaya untuk memodernisasi negara dan kantor kepresidenan, terutama meluncurkan proyek infrastruktur dengan jangkauan yang jauh seperti TGV dan beralih ke ketergantungan pada tenaga nuklir sebagai sumber energi utama Prancis. Namun, popularitasnya menjadi turun karena kemerosotan ekonomi setelah krisis energi 1973, menandai akhir dari "tiga puluh tahun kejayaan" Prancis setelah Perang Dunia II. Giscard d'Estaing menghadapi oposisi politik dari kedua sisi spektrum: François Mitterrand yang berasal dari haluan kiri sosialisnya dan Jacques Chirac yang sedang naik daun, yang membangkitkan Gaullisme di garis oposisi sayap kanan. Pada tahun 1981, meskipun mendapat peringkat persetujuan yang tinggi, ia dikalahkan dalam putaran kedua pilpres melawan Mitterrand, dengan hanya memperoleh 48,2% suara.

Sebagai mantan Presiden Prancis, Giscard d'Estaing adalah anggota Dewan Konstitusi. Ia juga menjabat sebagai Presiden Dewan Regional Auvergne dari 1986 hingga 2004. Terlibat di dalam Uni Eropa, terutama karena memimpin Konvensi tentang Masa Depan Eropa yang menyusun Perjanjian pendirian Konstitusi untuk Eropa. Pada tahun 2003, ia terpilih menjadi anggota Académie française, mengambil kursi yang pernah dipegang oleh temannya dan mantan Presiden Senegal Léopold Sédar Senghor. Sampai kematiannya pada usia 94 tahun 304 hari, Giscard adalah Presiden Prancis dengan umur terpanjang dalam sejarah.

Kehidupan awal dan pendidikan

sunting

Valéry Marie René Giscard d'Estaing lahir pada tanggal 2 Februari 1926 di Koblenz, Jerman, selama pendudukan Prancis di Rhineland.[1] Ia adalah putra sulung dari Jean Edmond Lucien Giscard d'Estaing, seorang pegawai negeri sipil berpangkat tinggi, dan istrinya, Marthe Clémence Jacqueline Marie (May) Bardoux.[2] Ibunya adalah putri dari senator dan akademisi Achille Octave Marie Jacques Bardoux, menjadikannya sebagai cicit dari menteri pendidikan Agénor Bardoux.[3]

 
Valéry Giscard d'Estaing pada tahun 1940an

Giscard memiliki seorang kakak perempuan, Sylvie dan adik laki-laki serta perempuan, Olivier, Isabelle dan Marie-Laure.[4] Meskipun ada penambahan "d'Estaing" pada nama keluarga oleh kakeknya, Giscard bukanlah keturunan dari keluarga bangsawan Laksamana Madya d'Estaing yang telah punah.[5]

Ia bergabung dengan Pemberontak Prancis dan berpartisipasi dalam Pembebasan Paris; selama pembebasan ia ditugaskan untuk melindungi Alexandre Parodi.[6] Ia kemudian bergabung dengan Pasukan Kemerdekaan Prancis dan bertugas sampai akhir perang.[6] Ia kemudian dianugerahi Croix de guerre untuk dinas militernya.[7]

Pada tahun 1948, ia menghabiskan satu tahun di Montreal, Kanada, di mana dia bekerja sebagai guru di Collège Stanislas.[8]

Ia belajar di Lycée Blaise-Pascal di Clermont-Ferrand, École Gerson dan Lycées Janson-de-Sailly dan Louis-le-Grand di Paris.[9] Ia lulus dari École polytechnique dan École nationale d'administration (1949–1951) dan memilih untuk mengikuti Inspection des finances yang bergengsi.[7][9] Ia lantas bekerja di Layanan Pajak dan Pendapatan, kemudian bergabung dengan staf Perdana Menteri Edgar Faure (1955–1956).[6] Ia fasih berbahasa Jerman.[10]

Karier politik awal

sunting

Jabatan pertama: 1956–1962

sunting

Pada tahun 1956, ia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional dari dapil département Puy-de-Dôme.[11] Ia bergabung dengan Pusat Nasional Independen dan Petani (CNIP), sebuah partai konservatif.[12] Setelah proklamasi Republik Kelima, pemimpin CNIP Antoine Pinay menjadi Menteri Ekonomi dan Keuangan dan memilihnya sebagai Sekretaris Negara untuk Keuangan dari tahun 1959 hingga 1962.[7]

Anggota koalisi mayoritas Gaullisme: 1962–1974

sunting
 
Giscard bersama Presiden AS John F. Kennedy di Gedung Putih, Washington, D.C., 1962

Pada tahun 1962, ketika Giscard dinominasikan sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan, partainya memutuskan hubungan dengan partai-partai Gaullisme dan meninggalkan koalisi mayoritas.[5][7] Giscard menolak untuk mengundurkan diri dan mendirikan Republikan Independen (RI), yang menjadi mitra junior Gaullisme di koalisi "mayoritas presiden".[6] Selama berada di Kementerian Ekonomi ia menciptakan frase "hak istimewa selangit" untuk mencirikan hegemoni dolar AS dalam pembayaran internasional di bawah sistem Bretton Woods.[13]

Namun, pada tahun 1966, ia diberhentikan dari kabinet.[7] Ia mengubah RI menjadi partai politik, yakni Federasi Nasional Republikan Independen (FNRI), dan mendirikan Klub Perspektif dan Realitas.[6][7] Dalam hal ini, ia mengkritik "praktik kekuasaan yang soliter" dan meringkas posisinya terhadap kebijakan De Gaulle dengan "ya, tapi ...".[14] Sebagai ketua Komite Keuangan di Majelis Nasional, ia mengkritik penggantinya di kabinet.[6]

Karena alasan itu, Gaullis menolak untuk memilihnya kembali ke posisi Menteri Keuangan setelah pemilihan legislatif 1968.[6] Pada tahun 1969, tidak seperti kebanyakan pejabat terpilih dari FNRI, Giscard menganjurkan untuk memilih "tidak" dalam referendum konstitusi mengenai daerah dan Senat, sementara De Gaulle mengumumkan niatnya untuk mundur jika "tidak" menang.[15] Gaullis menuduhnya bertanggung jawab atas kepergian De Gaulle dari kursi kepresidenan.[6][15]

Selama kampanye presiden 1969 ia mendukung kandidat pemenang Georges Pompidou, setelah itu ia kembali ke Kementerian Ekonomi dan Keuangan.[6] Ia adalah perwakilan dari generasi baru politisi yang muncul dari pengabdian sipil senior, yang dipandang sebagai "teknokrat".[16]

Kemenangan pilpres

sunting

Pada tahun 1974, setelah kematian mendadak Presiden Georges Pompidou, Giscard mengumumkan pencalonannya sebagai presiden.[5][7] Dua penantang utamanya adalah François Mitterrand dari sayap kiri dan Jacques Chaban-Delmas, mantan Perdana Menteri dari kubu Gaullis.[17] Jacques Chirac dan tokoh Gaullis lainnya menerbitkan Seruan 43 [fr] di mana mereka menjelaskan bahwa Giscard adalah kandidat terbaik untuk mencegah terpilihnya Mitterrand.[18] Dalam pemilihan, Giscard finis jauh di depan Chaban-Delmas pada putaran pertama, meskipun berada di urutan kedua setelah Mitterrand.[6] Namun, dalam putaran kedua pada 20 Mei, Giscard mengalahkan Mitterrand dengan tipis, menerima 50,7% suara.[19]

Presiden Prancis

sunting

Pada tahun 1974, Giscard terpilih sebagai Presiden Prancis, mengalahkan kandidat Partai Sosialis François Mitterrand dengan selisih kurang lebih 425.000 suara.[20] Pada usia 48, ia adalah presiden termuda ketiga dalam sejarah Prancis pada saat itu, setelah Louis-Napoléon Bonaparte dan Jean Casimir-Perier.[6]

Dalam hal pengangkatan menteri, ia berinovasi dalam pemberian jabatan kepada wanita. Ia memberikan posisi kabinet utama kepada Simone Veil sebagai Menteri Kesehatan dan Françoise Giroud sebagai sekretaris urusan perempuan. Giroud bekerja untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pekerjaan yang berarti dan memperjuangkan karier perempuan yang melahirkan anak. Veil menghadapi permasalahan tentang kebijakan aborsi.[21][22]

Kebijakan domestik

sunting
 
Valéry Giscard d'Estaing bertemu dengan Presiden Jerman Barat Walter Scheel pada tahun 1975
 
Valéry Giscard d'Estaing bersama Presiden A.S. Gerald Ford, Henry Kissinger, dan Jean Sauvagnargues pada tahun 1976

Saat menjabat presiden yang baru, ia dengan cepat memulai reformasi. Termasuk di antaranya adalah meningkatkan upah minimum serta tunjangan keluarga dan pensiun hari tua. Ia juga memperluas hak suaka politik, asuransi kesehatan yang mencakup semua rakyat Prancis, menurunkan usia pemilih menjadi 18 tahun dan memodernisasi hukum perceraian. Pada 25 September 1974, Giscard menyimpulkan tujuannya:

Untuk mereformasi sistem peradilan, memodernisasi lembaga sosial, mengurangi ketimpangan pendapatan yang berlebihan, mengembangkan pendidikan, meliberalisasi undang-undang yang represif, dan mengembangkan budaya.[23]

Ia mendorong pengembangan jaringan kereta kecepatan tinggi TGV dan peningkatan telepon Minitel, pendahulu Internet.[24] Ia mempromosikan tenaga nuklir, sebagai cara untuk menegaskan kemerdekaan Prancis.[25]

Secara ekonomi, kepresidenan Giscard mengalami kenaikan yang stabil dalam pendapatan pribadi, dengan daya beli para pekerja naik sebesar 29% dan pensiunan hari tua sebesar 65%.[26]

Krisis besar yang membebani masa jabatannya adalah krisis ekonomi dunia yang disebabkan oleh naiknya harga minyak dengan cepat. Ia mengangkat Perdana Menteri Raymond Barre pada tahun 1976, yang menganjurkan berbagai kebijakan rumit dan ketat ("Rencana Barre"). Rencana Barre pertama muncul pada 22 September 1976, dengan prioritas menghentikan inflasi. Rencana tersebut juga termasuk kebijakan pembekuan harga selama 3 bulan; pengurangan pajak pertambahan nilai; kontrol upah; kontrol gaji; pengurangan pertumbuhan jumlah uang beredar; dan kenaikan pajak penghasilan, pajak mobil, pajak barang mewah dan tarif bank. Terdapat juga langkah-langkah untuk memulihkan neraca perdagangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja. Impor minyak, yang harganya sedang melonjak, dibatasi. Ada bantuan khusus untuk ekspor, dan dana aksi disiapkan untuk membantu industri. Ada peningkatan bantuan keuangan untuk para petani, yang menderita kekeringan, dan untuk jaminan sosial. Paket kebijakan itu tidak terlalu populer, tetapi terus dikejar dengan semangat.[27]

Giscard awalnya mencoba memproyeksikan citra yang lebih merakyat daripada para presiden Prancis sebelumnya.[16] Ia naik Métro, makan malam bulanan dengan rakyat Prancis biasa, dan bahkan mengundang tukang sampah dari Paris untuk sarapan bersamanya di Istana Élysée.[28] Namun, ketika ia mengetahui bahwa sebagian besar orang Prancis agak dingin dengan tampilan informalitas seperti itu, Giscard menjadi begitu menyendiri dan berjarak sehingga lawan-lawannya sering menyerangnya karena terlalu jauh dari warga biasa.[29][halaman dibutuhkan]

Dalam kebijakan domestik, reformasi yang dilakukan presiden mengkhawatirkan para pemilih konservatif dan partai Gaullisme, terutama undang-undang oleh Simone Veil yang melegalkan aborsi.[30] Meskipun ia mengatakan bahwa dirinya memiliki "kebencian yang mendalam terhadap hukuman mati", Giscard mengklaim dalam kampanyenya tahun 1974 bahwa ia akan menerapkan hukuman mati kepada orang-orang yang melakukan kejahatan paling keji.[31] Ia tidak mengubah keputusan tiga hukuman mati selama masa kepresidenannya, menjadikan Prancis sebagai negara terakhir dalam Komunitas Eropa yang menerapkan hukuman mati.[6][32]

Persaingan muncul dengan Perdana Menteri Jacques Chirac, yang mengundurkan diri pada tahun 1976.[33] Raymond Barre, yang disebut sebagai "ekonom terbaik di Prancis" pada saat itu, menggantikannya.[6]

Tanpa diduga, koalisi sayap kanan memenangkan pemilihan legislatif 1978.[6] Namun demikian, hubungan dengan Chirac, yang mendirikan Rassemblement pour la République (RPR), menjadi lebih tegang.[33] Giscard bereaksi dengan mendirikan konfederasi kanan-tengah, Persatuan Demokrasi Prancis (UDF).[5]

Pilpres 1981

sunting

Dalam pemilihan presiden tahun 1981, Giscard mendapat pukulan telak terhadap dukungannya ketika Jacques Chirac melawannya di putaran pertama.[7] Chirac menduduki tempat ketiga dan menolak untuk merekomendasikan agar pendukungnya mendukung Giscard dalam putaran kedua, meskipun ia menyatakan bahwa ia sendiri akan memilih Giscard. Giscard kalah dari François Mitterrand dengan selisih 3 % suara di putaran kedua,[34] dan sejak saat itu ia menyalahkan Chirac atas kekalahannya.[35] Pada tahun-tahun berikutnya, secara luas dikatakan bahwa Giscard membenci Chirac;[36] tentunya dalam banyak kesempatan Giscard mengkritik kebijakan Chirac ketika ia menjadi presiden, meskipun begitu Giscard tetap mendukung koalisi pemerintahan Chirac.[33]

Kehidupan pribadi

sunting

Nama Giscard sering disingkat menjadi "VGE" oleh media Prancis.[5]

Pada 17 Desember 1952, Giscard menikahi Anne-Aymone Sauvage de Brantes.[7]

Kehidupan pribadi Giscard menjadi sumber banyak rumor baik di tingkat nasional maupun internasional.[37] Keluarganya tidak tinggal di kediaman kepresidenan Istana Élysée, dan The Independent melaporkan perselingkuhannya dengan seorang wanita.[37] Pada tahun 1974, Le Monde melaporkan bahwa ia biasa meninggalkan surat bersegel yang menyatakan keberadaannya dalam keadaan darurat.[38]

Pada Mei 2020, Giscard dituduh meraba-raba bokong jurnalis Jerman selama wawancara pada 2018.[39] Ia membantah tuduhan tersebut.[39]

Sakit dan meninggal

sunting

Pada 14 September 2020, Giscard dirawat di rumah sakit untuk perawatan komplikasi pernapasan di Hôpital Européen Georges-Pompidou di Paris.[40] Ia kemudian didiagnosis menderita infeksi paru-paru.[41] Ia dirawat lagi di rumah sakit pada tanggal 15 November,[42] tetapi keluar pada tanggal 20 November.[43]

Giscard meninggal karena komplikasi COVID-19 pada 2 Desember 2020.[5] Ia berusia 94 tahun saat meninggal.[32][44][45] Keluarganya mengatakan bahwa pemakamannya akan diadakan dalam "keintiman yang ketat".[6]

Presiden Emmanuel Macron merilis pernyataan tentang Giscard sebagai "abdi negara, politisi kemajuan dan kebebasan".[6] Mantan presiden Nicolas Sarkozy dan François Hollande,[46] calon presiden 2017 Marine Le Pen,[46] Kanselir Jerman Angela Merkel,[47] dan pemimpin Uni Eropa Charles Michel, David Sassoli dan Ursula von der Leyen semuanya mengeluarkan pernyataan yang memuji upaya Giscard dalam memodernisasi Prancis dan memperkuat hubungan dengan Uni Eropa.[48]

Penghargaan

sunting

Nasional

sunting

Pada tahun 2003 ia menerima Penghargaan Charlemagne dari kota Aachen di Jerman. Ia juga seorang Ksatria Malta.[50]

Luar negeri

sunting

Sebagai Menteri Keuangan

sunting

Sebagai Presiden Prancis

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Profile of Valéry Giscard d'Estaing
  2. ^ "Morto Valéry Giscard d'Estaing" (dalam bahasa Italian). Il Post. 2 December 2020. 
  3. ^ "Profile: Bardoux, Jacques". Senat Prancis. Diakses tanggal 2 December 2020. 
  4. ^ "Giscard d'Estaing, ses mille vies en images". Yahoo. 2 December 2020. 
  5. ^ a b c d e f "Valéry Giscard d'Estaing, former French president, dies at 94". The Washington Post. 2 December 2020. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p "Giscard d'Estaing: France mourns ex-president, dead at 94". BBC. 2 December 2020. 
  7. ^ a b c d e f g h i "Valéry Giscard d'Estaing, 94, Is Dead; Struggled to Transform France". The New York Times. 2 December 2020. 
  8. ^ Mon tour de jardin, Robert Prévost, p. 96, Septentrion 2002
  9. ^ a b "Valéry Giscard d'Estaing, a president of Auvergne" (dalam bahasa French). Francebleu. 2 December 2020. 
  10. ^ "Valéry Giscard d'Estaing: "In Wahrheit ist die Bedrohung heute nicht so groß wie damals"". Frankfurter Allgemeine Zeitung. 15 November 2016. Diakses tanggal 20 November 2016. 
  11. ^ Thody 2002, hlm. 68.
  12. ^ "Pays Emergents" (PDF). ECPR.edu. Diakses tanggal 2 December 2020. 
  13. ^ Eichengreen, Barry. "Exorbitant privilege: the rise and fall of the dollar," (PDF). 
  14. ^ "The Little Phrases Of Valéry Giscard D'Estaing". Good Word News. 3 December 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-05. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  15. ^ a b "Commanding Heights". PBS. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  16. ^ a b "Valéry Giscard d'Estaing, centre-Right French President who supported a united Europe – obituary". The Telegraph. 2 December 2020. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  17. ^ "Key dates in the life of former French president Valéry Giscard d'Estaing". France24. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  18. ^ "The Appel des 43 and the Gaullist movement: political maneuver, generational change and the rebellion of the "godillots"". Cairn. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  19. ^ Lewis, Flora (20 May 1974). "France Elects Giscard President For 7 Years After A Close Contest; Left Turned Back". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 February 2014. 
  20. ^ Koven, Ronald (11 May 1981). "France Elects Mitterrand With 52 Percent of Vote". The Washington Post. 
  21. ^ Gordon Shenton, "The Advancement of Women in Giscard d'Estaing's 'Advanced Liberal Society'." Massachusetts Review 17.4 (1976): 743-762. online
  22. ^ Frears, 1981, 150–153.
  23. ^ Quoted in Shenton, "The Advancement of Women in Giscard d'Estaing's ‘Advanced Liberal Society’." p 749.
  24. ^ "History of the Minitel". Whitepages.fr. Diakses tanggal 20 November 2016. 
  25. ^ "From TGVs to nuclear power: What Valéry Giscard d'Estaing meant to France" (dalam bahasa French). The Local. 3 December 2020. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  26. ^ D. L. Hanley, Miss A P Kerr, N. H. Waites (2005). Contemporary France: Politics and Society Since 1945. ISBN 9781134974238. Diakses tanggal 20 November 2016 – via Google Books. 
  27. ^ J.R. Frears, France in the Giscard Presidency (1981) p. 135.
  28. ^ "Late French ex-president Giscard helped reshape Europe". Associated Press. 3 December 2020. 
  29. ^ Thompson, Wayne C. (2013). The World Today 2013: Western Europe. Lanham, Maryland: Stryker-Post Publications. ISBN 978-1-4758-0505-5. 
  30. ^ "Simone Viel, Ex-Minister Who Wrote France's Abortion Laws, Dies at 89". The New York Times. 30 June 2017. 
  31. ^ "Ocala Star-Banner – Google News Archive Search". [pranala nonaktif permanen]
  32. ^ a b "Valéry Giscard d'Estaing dies after Covid-19 diagnosis". The Guardian. 2 December 2020. Diakses tanggal 2 December 2020. 
  33. ^ a b c "Until the end, a tenacious rivalry between Giscard d'Estaing and Chirac". The Canadian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-03. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  34. ^ "Valery Giscard d'Estaing | president of France". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 10 November 2017. 
  35. ^ Eder, Richard; Times, Special to the New York (11 May 1981). "MITTERRAND BEATS GISCARD; SOCIALIST VICTORY REVERSES TREND OF 23 YEARS IN FRANCE". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 10 November 2017. 
  36. ^ Van Renterghem, Marion (1 October 2019). "Chirac delivered little and left office under a cloud. Why does France now love him?". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 December 2020. 
  37. ^ a b Lichfield, John (3 February 1998). "French get peek at all the presidents' women". The Independent. Diakses tanggal 17 January 2014. 
  38. ^ "Hemeroteca La Vanguardia, November 30th 1974 (Spanish)". 
  39. ^ a b Breeden, Aurelien; Schuetze, Christopher F. (8 May 2020). "Valéry Giscard d'Estaing, Ex-French President, Accused of Groping Journalist". The New York Times. Diakses tanggal 3 October 2020. 
  40. ^ "France's former president Giscard d'Estaing, 94, hospitalised". France24. 14 September 2020. Diakses tanggal 3 October 2020. 
  41. ^ "El expresidente francés Giscard d'Estaing, de 94 años, hospitalizado por una infección pulmonar". ABC.es (dalam bahasa Spanish). 14 September 2020. Diakses tanggal 4 October 2020. 
  42. ^ "Former French President Giscard d'Estaing hospitalized". Anadolu Agency. 16 November 2020. Diakses tanggal 2 December 2020. 
  43. ^ "L'ancien président Valéry Giscard d'Estaing est sorti de l'hôpital". Le Parisien. 20 November 2020. Diakses tanggal 2 December 2020. 
  44. ^ L'ancien président Valéry Giscard d'Estaing est mort
  45. ^ VALÉRY GISCARD D'ESTAING EST MORT À L'ÂGE DE 94 ANS
  46. ^ a b "French ex-President Valery Giscard d'Estaing dies of Covid". La Prensalatina. 3 December 2020. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  47. ^ "Merkel Mourns Loss Of 'Great European' Giscard D'Estaing". Barrons. 3 December 2020. Diakses tanggal 3 December 2002. 
  48. ^ "Giscard d'Estaing: a tribute from Sassoli, Michel and Von der Leyen. "A great European who will keep inspiring us"". Agensir.it. 3 December 2020. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  49. ^ a b c Académie française, Valéry GISCARD d’ESTAING
  50. ^ "Former French President Valery Giscard d'Estaing Visits the Holy Family Hospital in Bethlehem". Order of Malta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-06. Diakses tanggal 3 December 2020. 
  51. ^ Italian Presidency Website, GISCARD D'ESTAING S.E. Valery, "Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana", when Minister of Economy and Finance
  52. ^ "Viagem do PR Geisel à França" (PDF). Diakses tanggal 19 January 2019. 
  53. ^ "22nd June 1976: Queen Elizabeth II and the Duke of Edinburgh with President Valery Giscard d'Estaing of France and his wife before a state banquet at Buckingham Palace". Alamy. 
  54. ^ borger.dk, Ordensdetaljer, Valéry Giscard d'Estaing Diarsipkan 17 December 2012 di Archive.is, Hans Excellence, fhv. præsident for Republikken Frankrig
  55. ^ Coat of arms Diarsipkan 2016-01-02 di Wayback Machine. in the chapel of Frederiksborg Castle
  56. ^ a b Portuguese Presidency Website, Orders search form : type "ESTAING Valéry Giscard" in "nome", then click "Pesquisar"
  57. ^ Spanish Official Gazette
  58. ^ Spanish Official Gazette
  59. ^ Spanish Official Gazette
  60. ^ Heraldry Diarsipkan 12 November 2013 di Wayback Machine. of the Order of the Seraphim

Sumber

sunting

Pranala luar

sunting
Majelis Nasional Prancis
Perwakilan berimbang Anggota untuk dapil Puy-de-Dôme
1956–1958
Dapil dihapuskan
Dapil baru Anggota untuk dapil Puy-de-Dôme
1986–1988
Didahului oleh:
Dapil baru
(1958)
Guy Fric
(1962, 1967)
Jean Morellon
(1973)
Claude Wolff
(1984)
Anggota untuk dapil Puy-de-Dôme II
1958–1959
1962–1963
1967–1969
1973
1984–1986
Diteruskan oleh:
Guy Fric
(1959, 1963)
Jean Morellon
(1969, 1973)
Dapil dihapuskan
(1986)
Dapil baru Anggota untuk dapil Puy-de-Dôme III
1988–1989
Diteruskan oleh:
Claude Wolff
Didahului oleh:
Claude Wolff
Anggota untuk dapil Puy-de-Dôme III
1993–2002
Diteruskan oleh:
Louis Giscard d'Estaing
Parlemen Eropa
Perwakilan berimbang Anggota Parlemen Eropa
dapil Prancis

1989–1993
Perwakilan berimbang
Jabatan politik
Posisi baru Sekretaris Negara untuk Keuangan
1959–1962
Diteruskan oleh:
Max Fléchet
Didahului oleh:
Pierre Chatrousse
Wali Kota Chamalières
1967–1974
Diteruskan oleh:
Claude Wolff
Didahului oleh:
Wilfrid Baumgartner
Menteri Keuangan dan Urusan Ekonomi
1962–1966
Diteruskan oleh:
Michel Debré
Didahului oleh:
François-Xavier Ortoli
Menteri Ekonomi dan Keuangan
1969–1974
Diteruskan oleh:
Jean-Pierre Fourcade
Didahului oleh:
Alain Poher
Penjabat
Presiden Prancis
1974–1981
Diteruskan oleh:
François Mitterrand
Didahului oleh:
Maurice Pourchon
Presiden Dewan Regional Auvergne
1986–2004
Diteruskan oleh:
Pierre-Joël Bonté
Jabatan partai politik
Partai politik baru Presiden
Republikan Independen

1966–1974
Diteruskan oleh:
Michel Poniatowski
Didahului oleh:
Jean Lecanuet
Presiden
Persatuan Demokrasi Prancis

1988–1996
Diteruskan oleh:
François Léotard
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Alain Poher
Penjabat
Pangeran Bersama Andorra
1974–1981
Bersama Joan Martí i Alanis
Diteruskan oleh:
François Mitterrand
Didahului oleh:
Joan Martí i Alanis
Diteruskan oleh:
Joan Martí i Alanis
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Alain Poher
Penjabat
Kanonik Kehormatan
Basilika Agung Santo Yohanes Lateran

1974–1981
Diteruskan oleh:
François Mitterrand
Jabatan diplomatik
Posisi baru Ketua G6
1975
Diteruskan oleh:
Gerald Ford