[go: up one dir, main page]

Kabupaten Sumenep

kabupaten di Indonesia, di pulau Madura


Kabupaten Sumenep (Hanacaraka: ꦱꦸꦩꦼꦤꦼꦥ꧀, Pegon: سومۤنۤڤ, Braille: ⠎⠥⠍⠑⠝⠑⠏, pelafalan dalam bahasa Indonesia: [suˈmǝnːǝp̚]) adalah salah satu kabupaten di ujung timur Pulau Madura dan masuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Kota Sumenep. Menurut sensus penduduk 2023, kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.093 km² dengan jumlah populasi mencapai 1.142.210 jiwa.[18]

Kabupaten Sumenep
Transkripsi bahasa daerah
 • MaduraSongennep (Latèn)
سَوڠۤنّۤڤ (Pèghun)
ꦯꦺꦴꦔꦼꦤ꧀ꦤꦼꦥ꧀ (Carakan)
 • JawaSunginêp (Gêdrig)
سوڠينۤڤ (Pégon)
ꦱꦸꦔꦶꦤꦼꦥ꧀ (Hånåcåråkå)
Lambang resmi Kabupaten Sumenep
Julukan: 
  • Bumi Sumekar[1]
Motto: 
Sumekar
(Madura) Senantiasa Berkembang[2]
(1965 Masehi)[3]
Peta
Peta
Sumenep di Indonesia
Sumenep
Sumenep
Peta
Koordinat: 7°01′S 113°52′E / 7.02°S 113.87°E / -7.02; 113.87
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri8 Agustus 1950[4]
Dasar hukumUU No. 12/1950[4]
Hari jadi31 Oktober 1269; 755 tahun lalu (1269-10-31)[5]
PendiriArya Wiraraja
Dinamai berdasarkanSung dan Eneb (Kawi)
"Lembah yang Tenang"[6]
Ibu kotaSumenep
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 27
  • Kelurahan: 4
  • Desa: 330
Pemerintahan
 • BupatiDewi Khalifah (Plt.)
 • Wakil BupatiLowong
 • Sekretaris DaerahEdy Rasyadi
 • Ketua DPRDZainal Arifin
Luas
 • Luas daratan2.093,47 km2 (80,829 sq mi)
 • Luas perairan9.319,65 km2 (359,834 sq mi)
Ketinggian
25 m (82 ft)
Ketinggian tertinggi
471 m (1,545 ft)
Ketinggian terendah
0 m (0 ft)
Populasi
 • Total1.142.210
 • Laki-laki
551.366
 • Perempuan
590.844
Demonim- Sumenepan (Indonesia)
- Sumenebhân (Madura)
- Sumenepean (Inggris)
Demografi
 • Agama
  • 98,66% Islam
  • 0,06% Buddha
  • 0,02% Hindu
  • 0,01% Konghucu
  • 0,07% Lainnya[9]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Madura (dominan)
- Dialek Sumenep
- Dialek Pamekasan
- Dialek Kangean
- Dialek Pinggirpapas
- Dialek Sapudi,
Bajau, Mandar, Bugis,
Jawa, Banjar, Melayu
 • IPMKenaikan 69,13 (0.691)
Sedang (2023)[10]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3529 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 328 (daratan)
+62 327 (kepulauan)
Pelat kendaraanM xxxx U*/V*/W*/X*/Y*/Z*
Kode Kemendagri35.29 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023SMP
APBDRp 2.420.643.286.694,- (2023)[11]
PADRp 243.711.344.026,- (2023)[12]
DAURp 1.120.337.593.000,- (2023)[13]
DAKRp 164.596.088.000,- (2023)[14]
Semboyan daerahBismillah Melayani[15]
Flora resmiCemara udang[16]
Fauna resmiSapi madura[17]
Situs websumenepkab.go.id

Kabupaten ini tercatat sebagai kabupaten penghasil minyak dan gas bumi di Madura. Saat ini tercatat, setidaknya ada 8 perusahaan minyak yang melakukan eksploitasi dan 2 perusahaan yang masih melakukan eksplorasi. Daerah ini juga termasuk ke dalam 50 daerah terkaya di Indonesia menurut majalah Warta Ekonomi tahun 2012 dengan urutan ke-31 dengan indeks total 36.[19]

Asal Usul Nama Sumenep

sunting

Nama Sumenep setidak-tidaknya mulai dikenal sejak akhir era Kerajaan Singasari. Sebelumnya, wilayah Sumenep dikenal sebagai Madura Wetan atau Madura Timur.

Menurut ahli bahasa, nama Sumenep diduga berasal dari Bahasa Kawi yakni "Sungeneb", yang terdiri dari dua kata yaitu "Sung" dan "Eneb".Kata Sung berarti relung, cekungan atau lembah. Sedangkan Eneb berarti "bekas endapan yang tenang". Jika diartikan secara keseluruhan, kata Sungeneb sendiri memiliki pengertian berupa "Lembah yang Tenang".

Sekalipun belum pernah ditemukan prasasti yang menyebutkan kata Sungeneb, namun kata tersebut banyak ditulis didalam naskah-naskah kuno yang ditulis pada era Majapahit, seperti Serat Pararaton, Kidung Harsawijaya, dan Kidung Panji Wijayakrama.

Salahsatunya seperti yang dituliskan dalam serat pararaton :

“Hanata Wongira, babatangira buyuting Nangka, Aran Banyak Wide, Sinungan Pasenggahan Arya Wiraraja, Arupa tan kandel denira, dinohaksen, kinun adipati ring Sungeneb, anger ing Madura wetan”.

Yang artinya: Adalah seorang hambanya, keturunan orang ketua di Nangka, bernama Banyak Wide, diberi sebutan Arya Wiraraja, rupa-rupanya tidak dipercaya, dijauhkan disuruh menjadi adipati di Sumenep. Bertempat tinggal di wilayah Madura Timur.[butuh rujukan]

Kondisi Geografis

sunting
 
Peta Sumenep Kepulauan

Luas Wilayah

sunting

Luas Wilayah Kabupaten Sumenep adalah 2.093,457573 km², terdiri dari pemukiman seluas 179,324696 km², areal hutan seluas 423,958 km², rumput tanah kosong seluas 14,680877 km², perkebunan/tegalan/semak belukar/ladang seluas 1.130,190914 km², kolam/ pertambakan/air payau/danau/waduk/rawa seluas 59,07 km², dan lain-lainnya seluas 63,413086 km². Untuk luas lautan Kabupaten Sumenep yang potensial dengan keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanannya seluas +50.000 km².

Batas Wilayah

sunting
 
Pulau Masalembu, Sumenep

Letak Kabupaten Sumenep berada di ujung timur Pulau Madura.[20] Wilayah Kabupaten Sumenep terdiri atas wilayah daratan dengan pulau yang tersebar berjumlah 126 pulau (berdasarkan hasil sinkronisasi Luas Wilayah Kabupaten Sumenep) yang terletak di antara 113°32'54"-116°16'48" Bujur Timur dan di antara 4°55'-7°24' Lintang Selatan.

Jumlah pulau berpenghuni di Kabupaten Sumenep hanya 48 pulau atau 38%, sedangkan pulau yang tidak berpenghuni sebanyak 78 pulau atau 62%. Pulau Karamian di Kecamatan Masalembu adalah pulau terluar di bagian utara yang berdekatan dengan Kalimantan Selatan dan jarak tempuhnya + 151 Mil Laut dari Pelabuhan Kalianget, sedangkan Pulau Sakala adalah pulau terluar di bagian timur yang berdekatan dengan Pulau Sulawesi dan jarak tempuhnya dari Pelabuhan Kalianget + 165 Mil Laut.Pulau yang paling utara adalah Pulau Karamian dalam gugusan Kepulauan Masalembu dan pulau yang paling timur adalah Pulau Sakala.

Kabupaten Sumenep berbatasan dengan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di sebelah utara. Di sebelah timur, Kabupaten Sumenep berbatasan dengan Laut Jawa, Laut Flores dan Pulau Sulawesi. Kabupaten Sumenep berbatasan dengan Selat Madura dan Laut Bali di sebelah selatan. Di sebelah barat, Kabupaten Sumenep berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan.[21]

Kabupaten Sumenep termasuk dalam kategori daerah beriklim tropis basah dan kering (Aw). Seperti daerah lain di Indonesia, musim hujan di Sumenep dimulai bulan Desember hingga Maret, dan musim kemarau bulan Mei hingga Oktober. Rata-rata curah hujan di Sumenep adalah ±1.394 mm. Berdasarkan data tahun 2011 Temperatur Suhu udara di Sumenep tertinggi terjadi di bulan September–November (32,7 °C). Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata 30 derajat Celsius. Jumlah curah hujan terbanyak terjadi di bulan Januari. Rata-rata penyinaran matahari terlama di bulan Agustus dan terendah di bulan Februari. Sedangkan Kecepatan angin di bulan Juli merupakan yang tertinggi dan terendah di bulan Maret.[22]

Data iklim Sumenep, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.7
(87.3)
31.1
(88)
31.8
(89.2)
32.2
(90)
31.7
(89.1)
31.3
(88.3)
31.1
(88)
31.4
(88.5)
32.1
(89.8)
33.1
(91.6)
32.7
(90.9)
31.5
(88.7)
31.73
(89.12)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.6
(79.9)
27.1
(80.8)
27.4
(81.3)
27.3
(81.1)
26.8
(80.2)
26.5
(79.7)
26.6
(79.9)
27.5
(81.5)
28.1
(82.6)
27.8
(82)
27.1
(80.8)
27.1
(80.77)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.2
(72)
22.4
(72.3)
23
(73)
23
(73)
22.7
(72.9)
22.4
(72.3)
21.9
(71.4)
21.8
(71.2)
22.6
(72.7)
23.2
(73.8)
23
(73)
22.7
(72.9)
22.58
(72.54)
Presipitasi mm (inci) 249
(9.8)
223
(8.78)
213
(8.39)
177
(6.97)
95
(3.74)
47
(1.85)
34
(1.34)
5
(0.2)
28
(1.1)
44
(1.73)
155
(6.1)
267
(10.51)
1.537
(60,51)
Rata-rata hari hujan 19 17 16 13 8 5 3 1 2 4 11 19 118
% kelembapan 86 85 84 82 81 78 75 73 74 75 77 83 79.4
Rata-rata sinar matahari bulanan 169 161 203 226 256 270 282 302 294 294 206 191 2.854
Sumber #1: Climate-Data.org [23] & BMKG [24]
Sumber #2: Weatherbase [25]


Pemerintahan

sunting

Kepala daerah

sunting

Dewan Perwakilan

sunting

Komposisi anggota DPRD Kabupaten Sumenep selama empat periode adalah sebagai berikut:

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[26] 2014–2019 2019–2024[27] 2024–2029
PKB 11   7   10   10
Gerindra (baru) 0   5   6   2
PDI-P 6   6   5   11
Golkar 4   4   0   0
NasDem (baru) 2   3   5
PKS 2   2   2   2
Hanura (baru) 3   2   3   1
PAN 6   7   6   5
PBB 4   1   1   1
Demokrat 2   7   7   7
PPP 7   7   7   6
PKNU (baru) 4
PDP (baru) 1
Jumlah Anggota 50   50   50   50
Jumlah Partai 11 11   10   10

Pembagian administratif

sunting

Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 kecamatan, 4 kelurahan, dan 330 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.126.724 jiwa dengan luas wilayah 1.998,54 km² dan sebaran penduduk 564 jiwa/km².[28][29]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sumenep, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
35.29.12 Ambunten 15 Desa
35.29.24 Arjasa 19 Desa
35.29.16 Batang Batang 16 Desa
35.29.26 Batuan 7 Desa
35.29.17 Batuputih 14 Desa
35.29.05 Bluto 20 Desa
35.29.14 Dasuk 15 Desa
35.29.18 Dungkek 15 Desa
35.29.10 Ganding 14 Desa
35.29.19 Gapura 17 Desa
35.29.20 Gayam 10 Desa
35.29.08 Giliginting 8 Desa
35.29.09 Guluk-Guluk 12 Desa
35.29.02 Kalianget 7 Desa
35.29.27 Kangayan 9 Desa
35.29.01 Kota Sumenep 4 12 Desa
Kelurahan
35.29.07 Lenteng 20 Desa
35.29.03 Manding 11 Desa
35.29.23 Masalembu 4 Desa
35.29.21 Nonggunong 8 Desa
35.29.13 Pasongsongan 10 Desa
35.29.11 Pragaan 14 Desa
35.29.22 Ra'as 9 Desa
35.29.15 Rubaru 11 Desa
35.29.25 Sapeken 11 Desa
35.29.06 Saronggi 14 Desa
35.29.04 Talango 8 Desa
TOTAL 4 330

Julukan

sunting

Sumenep memiliki julukan "Somekar" atau "Sumekar" yang dalam bahasa Madura berarti osok mekar atau tunas muda yang mulai mekar. Julukan ini merupakan kiasan dari perjalanan Tumenggung Kanduruwan, putra Raden Patah yang telah mensiarkan islam di Sumenep sejak abad ke-16.

Sejak tahun 2014 Sumenep memiliki city branding dengan nama "Sumenep Soul of Madura" yang berarti Jiwanya Madura. Branding ini diharapkan bisa menjadi cerminan Pulau Madura baik kebudayaan, religi dan keadaan alamnya. Beberapa julukan lain untuk Sumenep yakni Kota Keris[30], Bumi Garam[31], Bumi Potre Koneng[32], dan Permata-nya Madura.[33]

Di samping itu ada beberapa pulau di Sumenep juga memili julukannya tersendiri, misalnya Kepulauan Kapajang untuk gabungan dari nama Pulau Kangean, Pulau Paleat, dan Pulau Sepanjang. Di pulau-pulau tersebut dapat ditemukan taman-taman laut indah layaknya taman nasional Bunaken.[34] Pulau Kangean juga lebih dikenal dengan sebutan Pulau Cukir, karena di wilayah inilah fauna khas Sumenep berupa ayam bekisar banyak dikembangkan. Unggas cantik ini merupakan maskot Sumenep dan juga Jawa Timur.

Demografi

sunting

Kependudukan

sunting

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Pendudukan tahun 2010, Jumlah penduduk Kabupaten Sumenep sementara adalah 1.041.915 jiwa, yang terdiri atas 495.099 jiwa laki-laki dan 546.816 jiwa perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk kabupaten Sumenep masih bertumpu di Kecamatan Kota Sumenep yaitu sebanyak 70.794 jiwa (6.75 %), diikuti Kecamatan Pragaan 65.031 jiwa (5.90 %) dan Kecamatan Arjasa sebanyak 59.701 jiwa (5,73%). Sedangkan Batuan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit.[butuh rujukan]

Dengan luas wilayah Kabupaten Sumenep sekitar 2.093,47 km² yang didiami oleh 1.0491.915 jiwa, maka rata2 tingkat kepadatan penduduk Kab Sumenep adalah sebanyak 498 jiwa/km². Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatannya adalah Kec Kota Sumenep yakni 2.543 jiwa/km², dan yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Kec batuan yakni 446 jiwa/km2.

Sex ratio penduduk Kabupaten Sumenep berdsarkan SP 2010 adalah sebesar 90,54 yang artinya jumlah penduduk laki2 adalah 9,46 % lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Laju Pertumbuhan penduduk Kabupaten Sumenep selama 10 tahun terakhir, yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 0,55%. Laju pertumbuhan penduduk Kec Sapeken adalah yang tertinggi dibandingkan kec lain di kab sumenep yakni sebesar 1,60%, dan yang terendah adalah kec Talango sebesar -0,36%.[butuh rujukan]

Jumlah Rumah Tangga berdasarkan hasil SP 2010 adalah 315.412 RT. Ini berarti bahwa banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga dari hasil SP2010 rata-rata sebanyak 3,30 orang. Rata-rata anggota RT di setiap kecamatan berkisar antara 2,48 orang-3,86 orang.

Dalam 10 tahun terakhir Garis Kemiskinan Kabupaten Sumenep terus mengalami kenaikan. Pada akhir Maret 2022, Sumenep tertinggi kedua di Pulau Madura setelah Kabupaten Bangkalan. Berdasarkan data BPS, Garis Kemiskinan Sumenep kini tengah mengalami kenaikan, yakni pada periode Maret 2021 Rp 400.960 per kapita per bulan menjadi Rp 427.882 pada Maret 2022. Kenaikan garis kemiskinan pada Maret 2022 ini lebih besar dibandingkan kenaikan Garis Kemiskinan tahun sebelumnya, yakni pada Maret 2020-Maret 2021 Garis Kemiskinan naik sebesar 4,83 persen, yaitu dari Rp382.491 menjadi Rp400.960.

Bahkan Garis Kemiskinan Sumenep merupakan yang tertinggi kedua di Madura dari empat kabupaten. Berikut rinciannya secara berurutan, Garis Kemiskinan Bangkalan Rp 458.754, Sumenep Rp 427.882, Sampang Rp 411.661 dan terkecil Kabupaten Pamekasan Rp 392.345.[35]

Agama yang dianut oleh penduduk Kabupaten Sumenep beragam. Menurut data dari Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk tahun 2010, penganut Islam berjumlah 1.033.854 jiwa (98,11%), Kristen berjumlah 685 jiwa (0,33%), Katolik berjumlah 478 jiwa (0,27%), Buddha berjumlah 118 jiwa (0,03%), Hindu berjumlah 8 jiwa (0,01%), Kong Hu Cu berjumlah 5 jiwa (0,002%).[36]

Bahasa

sunting

Bahasa yang digunakan di Kabupaten Sumenep adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, dan bahasa Madura sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu beberapa daerah di Pulau Sapeken dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, bahasa yang digunakan adalah bahasa Bajo, bahasa Mandar, bahasa Makasar dan beberapa bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi. Untuk Pulau Kangean bahasa yang digunakan adalah bahasa Madura dialek Kangean.

Pendidikan

sunting
 
Siswa HIS Sumenep pada tahun 1934

Bidang Pendidikan di Sumenep telah berkembang sejak zaman Penjajahan Hindia Belanda, di wilayah ini pernah berdiri sekolah HIS (Hollandsch-Inlandsche School) tahun 1901an yang terletak di daerah Pajagalan. Selain itu Pada tanggal 31 Agustus 1931 di daerah ini juga pernah berdiri sekolah setara HIS yakni HIS Partikelir (PHIS) Sumekar Pangabru yang terletak di daerah Karembangan tak jauh dari sekolah HIS milik pemerintah Hindia Belanda. PHIS didirikan oleh Meneer Muhammad Saleh Werdisastro, putra dari budayawan dan sejarawan Madura, R. Musaid Werdisastro penulis "babad Songenep". Saat ini, di Sumenep tercatat ada 70 Sekolah Menengah Atas baik Negeri Maupun Swasta dan Madrasah Aliyah serta 2 sekolah Menengah kejuruan.[37] Selain pendidikan umum tsb, Pendidikan Pesantren juga hampir terdapat diseluruh penjuru Sumenep, beberapa pondok pesantren besar yang terkenal antara lain, PP. Annuqayyah Guluk-Guluk, PP. Al-Amien Prenduan, PP. Mathaliul Anwar Sumenep, PP Al-Karimiyah, PP At-Taufiqiyah Aengbaja Raja, dsb.

Daftar Perguruan Tinggi di Sumenep:

Kesehatan

sunting

Infrastruktur pelayanan kesehatan di Sumenep semuanya di layani di pusat-pusat kesehatan masyarakat yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, di wilayah ini tercatat ada 30 Puskesmas yang tersebar di 27 Kecamatan dibantu oleh puskesmas pembantu sebanyak 71 unit, Poskesdes (Pos Kesehatan desa) sebanyak 231 unit dan Polindes lebih dari 200 unit. Sarana Kesehatan yang lain adalah tersedianya Rumah Sakit di Sumenep sebanyak 5 unit, 1 di antaranya masih dalam tahap pembangunan. Rumah Sakit yang tersebar di Sumenep terdiri dari rumah sakit untuk umum dan rumah sakit bersalin. Pada tahun 2011 lalu untuk memberikan pelayanan lebih bagi warga Pulau Arjasa dan sekitarnya, Dinkes Sumenep menaikkan Status Puskesmas Arjasa menjadi Rumah Sakit tipe D.

Daftar Rumah Sakit di Sumenep:

  • RSUD dr. Moh. Anwar
  • RSI Garam Medical Center (RS Mardi Waluyo) Kalianget
  • RSI Al-amin, Prenduan (tahap pembangunan)
  • RS Bersalin Esto Ebhu
  • RS Bersalin Sumekar

Ekonomi

sunting

Sumber Daya Alam

sunting
  • Sumber Daya Mineral: di kabupaten Sumenep cukup bervariatif. terdiri dari jenis bahan galian golongan C antara lain: pospat, batu gamping, calsit/batu bintang, gipsum, pasir kuarsa, dolomite, batu lempung, dan kaolin.
  • Sumber Daya Energi: Kabupaten Sumenep selain memiliki potensi kekayaan alam berupa bahan galian golongan C, juga memiliki bahan tambang strategis berupa golongan A yang terletak di Pulau Pagerungan Besar, Pulau Sepanjang Kecamatan Sapeken, Perairan Pulau Giligenting. Berdasarkan perjalanan waktu selain di tiga pulau tersebut masih ada beberapa tempat yang terindikasi mengandung gas dan minyak bumi. Di antaranya sekitar Pulau Masalembu, Perairan Kalianget, Perairan Pulau Raas dan Blok Kangean. Setidaknya ada 10 perusahaan operator Migas yang mengelola beberapa blok migas di wilayah ini.[38]
  • Sumber Daya Air: Berdasarkan aspek geomorfologi, sumber daya air di Kabupaten Sumenep terbagi di 4 (empat) satuan wilayah:

a). Daerah Dataran b). Daerah Perbukitan Bergelombang Halus c). Daerah Perbukitan Bergelombang Kasar d). Daerah Perbukitan yang Terpisah

Pertanian

sunting

Komoditi Pangan

sunting
 
Hamparan Sawah di Sumenep

Berdasarkan data Tahun 2010 luas lahan sawah di Kabupaten Sumenep 23.852 Ha, terbagi menjadi 13.388 Ha (56,13 %) lahan sawah tadah hujan, 5.385 Ha (22,57 %) lahan berpengairan teknis, 1.959 Ha lahan semi teknis, 1.071 Ha lahan sederhana dan 2.049 Ha lahan memakai irigasi desa. Penggunaan lahan khususnya lahan bukan sawah meliputi pekarangan, tegal, perkebunan, ladang, huma, padang rumput, lahan sementara tidak diusahakan, hutan rakyat, hutan negara, rawa-rawa, tambak, kolam, dan sebagainya. Tanaman pangan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu komoditas beras (padi sawah dan padi gogo) dan komoditas palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ketela pohon dan ketela rambat).[butuh rujukan]

Komoditas Hortikultura

sunting

Komoditas sayur mayur yang diusahakan oleh masyarakat petani di Kabupaten Sumenep pada Tahun 2008 berdasarkan data dari BPS (Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep) terbanyak adalah bawang merah dengan jumlah produksi 18.117,1 Kw mengalami penurunan jumlah produksi sebesar 64.42 % dari tahun sebelumnya. Lombok pada tahun 2008 merupakan komoditas terbanyak, pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 89.28 % dari tahu sebelumnya. Sedangkan perubahan jumlah produksi komoditas sayur mayur yang lain seperti: kacang panjang, mentimun, terong, kangkung, bayam dan tomat tidak terlalu signifikan.[butuh rujukan]

Untuk komoditas buah-buahan jumlah produksinya cukup bervariatif. Buah mangga dengan jumlah produksi 652.401 Kw merupakan komoditas buah tertinggi baik dari segi jumlah produksinya yaitu sebesar Rp. 127.218.195.000,-. Untuk komoditas buah lain seperti: pisang, pepaya, jeruk, jambu biji, rambutan, sawo, blimbing, salak dan avokad sangat beravariatif.[butuh rujukan]

Komoditas Perkebunan dan Kehutanan

sunting

Berdasarkan data statistik Tahun 2010, hasil produksi komoditas perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Sumenep sangat bervariatif. Untuk produksi tanaman perkebunan rakyat, jumlah produksi tertinggi adalah kelapa yaitu 35.068,66 ton dengan luas lahan 50.059,06 Ha. Sedangkan untuk produksi tembakau sebagai komoditas primadona bagi petani Kabupaten Sumenep pada khususnya secara kuantitas mengalami penurunan sebesar 39,10 % dari tahun sebelumnya. Tanaman tembakau sebagai komoditas favorit dikenal sebagai daun emas yang dapat mengubah perilaku dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tembakau. Luas lahan tembakau pada tahun 2010 10.377,94 Ha, dengan jumlah produksi sebanyak 2,917.62 Ton.[butuh rujukan]

Perikanan

sunting

Berdasarkan estimasi produksi, potensi sumber daya ikan di perairan laut Kabupaten Sumenep mampu menghasilkan per tahun sebesar 22.000 ton per tahun. Sedangkan menurut estimasi potensi sumber lestari dihitung 60 % dari jumlah potensi yang ada atau 137.400 ton per tahun. Perkembangan produksi perikanan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani nelayan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha yang berorientasi pada agrobisnis. Produksi perikanan yang dicapai kabupaten Sumenep pada tahun 2009 untuk perikanan laut mencapai 44.900,2 ton per tahun atau 32,68 % dari potensi lestari (mengalami peningkatan sebesar 10.09 % dari tahun sebelumya) dengan nilai produksi Rp. 169.553.210.000,-.

Peternakan

sunting

Populasi ternak besar di Kabupaten Sumenep terbesar dan spesifik adalah ternak sapi. Terbukti pada tahun 2011 populasi sapi sekitar 357.067 ekor,[39] yang masih dikelola secara tradisional (ternak kerja, penghasil pupuk kandang, kegemaran dan tabungan) sebagai sub komponen usaha tani.

Keunggulan sapi madura khususnya sapi Sumenep dengan daerah-daerah lain di Pulau Madura jenisnya adalah sama yaitu:

  • Tahan terhadap penyakit spesifik, mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap kondisi alam yang kurang baik.
  • Mempunyai respons yang baik terhadap perbaikan pakan melalui peningkatan protein maupun energi pakan yang ditujukan dengan pertimbangan bobot badan optimal.
  • Mempunyai tipe sapi potong dan kualitas daging yang baik.

Saat ini, Sumenep merupakan wilayah sentra pengembangan Sapi Nasional di Pulau Madura, Jawa Timur. Sejak zaman Belanda, Madura merupakan sentra sapi nasional. Bahkan Pulau Sapudi di Sumenep, menurut buku Peduli Peternakan Rakyat karya Sofyan Sudrajat, merupakan kawasan sapi terpadat di dunia.[40]

Populasi ternak kedua yang banyak dipelihara oleh masyarakat Sumenep khususnya masyarakat kepulauan di Kecamatan Arjasa dan Sapeken adalah ternak kerbau. Di daratan hanya terdapat di Kecamatan Kalianget. Jumlah ternak kerbau adalah 6.926 ekor. Populasi ternak ketiga adalah ternak kuda yang berjumlah 3.357 ekor.

Populasi ternak kecil yang banyak dipelihara di Kabupaten Sumenep adalah kambing berjumlah 113.224 ekor dan domba berjumlah 25.123 ekor. Sedangkan ternak unggas tercatat ayam ras berjumlah 235.584 ekor; ayam kampung 741.131 ekor dan itik 42.417 ekor.

Transportasi

sunting
 
Bandar Udara Trunojoyo

Karena letak geografis Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Madura dan letaknya yang begitu strategis (dekat dengan Pulau Bali) maka untuk menuju wilayah Kebupaten Sumenep disediakan beberapa fasilitas untuk menunjang lancarnya moda transportasi, antara lain:

  • Terminal Bus Arya Wiraraja–merupakan terminal bus tipe A terbesar di Sumenep melayani seluruh penumpang dari luar daerah Sumenep.
  • Pelabuhan Kalianget–Merupakan sarana transportasi laut yang melayani penumpang dari daratan Sumenep ke wilayah Kepulauan maupun sebaliknya, selain itu juga pelabuhan kalianget melayani jalur transportasi laut Kalianget–Jangkar, Situbondo.
  • Bandar Udara Trunojoyo Sumenep–Merupakan Bandara yang berdiri pada tahun 1970-an, yang saat ini dalam tahap pengembangan, dan direncanakan pula bahwa pada tahun 2012 mendatang Bandara ini akan beroprasi untuk penerbangan komersial.[41]

Fasilitas

sunting

Listrik

sunting

Untuk menunjang kebutuhan kelistrikan di Sumenep, Travo Listrik yang di kelola oleh PLN PJU Sumenep saat ini sebesar 150 kV dengan Kapasitas 60 MVA. Untuk mengurangi perimintaan daerah-daerah yang belum teraliri Listrik PLN, Pemerintah daerah juga memberikan bantuan berupa pembangkit Listrik Tenaga Surya bagi daerah pesisir dan kepulauan Sumenep.[42]

Telekomunikasi

sunting

Saat ini akses telekomukasi yang dikelola oleh PT Telkom Sumenep untuk memberikan layanan kepada masyarakat Sumenep, jaringan telkom saat ini berkapasitas 3.633 SST.

Kantor Pos

sunting

Untuk menunjang kebutuhan pengriman barang atau paket di Sumenep telah berdiri Kantor Pos Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan, Jumlah Kantor Pos di Sumenep saat ini telah berjumlah 16 unit, baik di daratan maupun di beberapa daerah kepulauan Sumenep.

Pariwisata

sunting

Pariwisata merupakan salah satu potensi unggulan di Kabupaten Sumenep. Ada beberapa jenis potensi wisata, yang dapat dikelompokkan menjadi:

Wisata Sejarah, Budaya dan Arsitektur

sunting
  • Museum Keraton Sumenep adalah museum yang dikelola oleh pemerintah daerah Sumenep yang di dalamnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda cagar budaya peninggalan keluarga Karaton Sumenep dan beberapa peninggalan masa kerajaan hindu budha seperti arca Wisnu dan Lingga yang ditemukan di Kecamatan Dungkek. Di dalam museum terdapat juga beberapa koleksi pusaka peninggalan Bangsawan Sumenep seperti guci keramik dari Cina dan Kareta My Lord pemberian Kerajaan Inggris kepada Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I atas jasanya yang telah banyak membantu Thomas Stamford Raffles salah seorang Gubenur Inggris dalam penelitian yang dilakukannya di Indonesia.
  • Keraton Sumenep adalah peninggalan pusaka Sumenep yang dibangun oleh Raja/Adipati Sumenep XXXI, Panembahan Sumolo Asirudin Pakunataningrat dan diperluas oleh keturunannya yaitu Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I. Karaton Sumenep sendiri letaknya tepat berada di depan Museum Karaton Sumenep,
  • Masjid Jamik Sumenep adalah bangunan yang mempunyai arsitektur yang khas, memadukan berbagai kebudayaan menjadi bentuk yang unik dan megah, dibangun oleh Panembahan Somala Asirudin Pakunataningrat yang memerintah pada tahun 1762-1811 M dengan arsitek berkebangsaan tionghoa "law pia ngho"
  • Kota Tua Kalianget letaknya di sebelah timur kota Sumenep, di sini para pengunjung bisa melihat peninggalan-peninggalan Pabrik garam, Arsitektur Kolonial dan beberapa daerah pertahanan yang dibangun Oleh Pemerintahan Kolonial saat menjajah wilayah Sumenep,
  • Rumah Adat Tradisional Madura Tanean Lanjhang, bisa ditemui di beberapa daerah menuju pantai lombang maupun menuju pantai slopeng,
  • Benteng VOC Kalimo'ok di Kalianget.

Wisata Religi/Ziarah

sunting
  • Asta Karang Sabu merupakan kompleks pemakaman keluarga Raja / Adipati Sumenep yang memerintah pada abad 15 yaitu Pangeran Ario kanduruan, Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. di daerah karang sabu inilah dia memimpin pemerintah Sumenep pada saat itu.
  • Kompleks pemakaman Asta Tinggi Sumenep adalah kompleks pemakaman Raja-Raja Sumenep yang dibangun pada tahun 1644 M. terletak di daerah dataran Tinggi Kebon Agung Sumenep.
  • Asta Yusuf merupakan salah satu makam penyebar agama Islam di Pulau Talango, makam tersebut ditemukan oleh Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat ketika betolak menuju Bali pada tahun 1212 hijriah (1791),
  • Asta Katandur merupakan salah satu makam penyebar agama Islam di Sumenep, Pangeran Katandur yang juga salah satu tokoh yang ahli dalam bidang pertanian dan menurut berbagai sumber, Pangeran Katandur juga merupakan pencipta tradisi kerapan sapi,
  • Makam Pangeran Panembahan Joharsari yang merupakan salah satu Adipati Sumenep V yang pertama kali memeluk Agama Ifslam di Bluto,

Wisata Alam

sunting
 
Hutan Cemara udang di sepanjang bibir Pantai Utara Sumenep sepanjang 30 km, menambah suasana indahnya Bumi Sumekar
  • Pantai Lombang adalah pantai dengan hamparan pasir putih dan gugusan tanaman cemara udang yang tumbuh di areal tepi dan sekitar pantai. Suasananya sangat teduh dan indah sekali. Pantai Lombang adalah satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi pohon cemara udang,
  • Pantai Slopeng adalah pantai dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Kawasan pantai ini sangat cocok untuk mancing ria karena areal lautnya kaya akan beragam jenis ikan, termasuk jenis ikan tongkol,
  • Pantai Ponjug di Pulau Talango,
  • Pantai Badur di Kecamatan Batu Putih,
  • Taman Air Kiermata di Kecamatan Saronggi,
  • Gua Jeruk Asta Tinggi Sumenep,
  • Gua Kuning di Kecamatan Kangean,
  • Gua Payudan di Kecamatan Guluk-Guluk,

Wisata Bahari/Laut

sunting
  • Kepulauan Kangean dan sekitarnya merupakan gugusan kepulauan Kabupaten Sumenep yang letaknya berada di wilayah ujung timur Pulau Madura. Mempunyai banyak pantai yang eksotik,
  • Wisata Taman Laut Mamburit Pulau Arjasa
  • Wisata Taman Laut Gililabak Pulau Talango
  • Pantai Pasir Putih dan Terumbu Karang Pulau Saor (Kecamatan Sapeken)
  • Pantai pasir putih, taman mangrove/ bakau dan wisata taman laut takat Pulau Pajangan (kecamatan nonggunong)
  • Wisata kesehatan di Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek merupakan daerah di kabupaten Sumenep yang mempunyai kandungan O2/oksigen sebesar 21,5% atau 215.000 ppm.[43]

Kebudayaan

sunting

Maskot

sunting

Fauna Identitas Kabupaten Sumenep adalah Ayam bekisar yang berasal dari Pulau Kangean. Fauna ini tak hanya menjadi identitas daerah Sumenep namun juga menjadi identitas Provinsi Jawa Timur. Selain mempunyai fauna khas, Sumenep juga mempunyai flora khas yaitu Pohon Cemara Udang yang tumbuh subur di lokasi wisata Pantai Lombang. Saat ini pohon cemara udang termasuk salah satu flora yang dilindungi oleh UU dan Perda Kab. Sumenep[44]

Olahraga

sunting

Olahraga unggulan yang sedang diminati oleh masyarakat Sumenep saat ini adalah cabang olahraga bola volly. Saat ini di Sumenep tercatat ada 442 klub, terdiri dari 328 klub putera dan 114 klub puteri, sehingga pada tahun 2005 lalu masuk dalam catatan MURI[45] sebagai klub bola voli terbanyak se-Indonesia. Selain olahraga bola voli, olahraga tradisional balbudih juga sering dimainkan oleh pemuda-pemuda di lapangan kecamatan. Olahraga tradisional ini hampir berkembang diseluruh masyarakat pedesaan di Sumenep. Olahraga ini dimainkan secara beregu.[46] Selain dua olahraga di atas, olahraga futsal, sepak bola, bulu tangkis, tenis, bela diri juga diminati oleh masyarakat Sumenep. Klub sepak bola dari kabupaten ini adalah Perssu Sumenep FC.

Referensi

sunting
  1. ^ "Meriahnya Gema Takbir di Bumi Sumekar Sumenep". beritalima.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-22. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  2. ^ "Arti Lambang Kabupaten Sumenep". www.sumekar31.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-12. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  3. ^ Lambang Kabupaten Sumenep, ditetapkan berdasarkan SK DPRD-GR Tanggal 25 Mei 1965, No. 3/II/20DPRD-DR/65/2820.
  4. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. hlm. 16. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  5. ^ "Sejarah Singkat Hari Jadi Kabupaten Sumenep Madura". www.sinergimadura.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-29. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  6. ^ "Asal Usul Nama Sumenep (Kabupaten Sumenep – Madura)". www.kimputrajayadasuk.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-31. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  7. ^ "Profil dan Potensi Kabupaten Sumenep". www.kimputrajayadasuk.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-27. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  8. ^ "Kabupaten Sumenep Dalam Angka 2024". sumenepkab.bps.go.id. hlm. 39. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2024-02-28. Diakses tanggal 29 Februari 2024. 
  9. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kabupaten Sumenep pada Tahun 2021" (PDF). www.sumenepkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2022-02-07. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  10. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumenep Tahun 2023". sumenepkab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-12-01. Diakses tanggal 10 Desember 2023. 
  11. ^ "Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2023" (pdf). www.sumenepkab.go.id. (2023). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  12. ^ "Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2023" (pdf). www.sumenepkab.go.id. (2023). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  13. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2023" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2023). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  14. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Khusus Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2023" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2023). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  15. ^ "Achmad Fauzi Sampaikan Visi Misi 'Bismillah Melayani' dalam Forum Purna Tugas Relawan Ra Mamak". madura.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-22. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  16. ^ "Flora Identitas Kota dan Kabupaten di Jawa Timur". alamendah.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-22. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  17. ^ "Fauna Identitas Kota dan Kabupaten di Jawa Timur". alamendah.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-13. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  18. ^ "Kabupaten Sumenep Dalam Angka 2024". bps sumenep. 2024-02-28. Diakses tanggal 2024-02-29. 
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-01. Diakses tanggal 2013-04-03. 
  20. ^ Hidayaturrahman, M., Haris, R. A., dan Hidayat, I. (2021). Saputro, A., dan Cantika, F. W., ed. Pembangunan Pariwisata di Kabupaten Sumenep Model Hexa Helix. Malang: Edulitera. hlm. 19. ISBN 978-623-5693-30-9. 
  21. ^ Royani, Arvia Dwi (2023). Huda, A. N., Mutiara, A. N., dan Junaidi, I., ed. Statistik Daerah Kabupaten Sumenep 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep. hlm. 1. 
  22. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-07. Diakses tanggal 2012-07-06. 
  23. ^ "Sumenep, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 18 September 2020. 
  24. ^ "Curah Hujan Kabupaten Sumenep – Zona Musim 200-203" (PDF). BMKG. hlm. 59. Diakses tanggal 18 September 2021. 
  25. ^ "Sumenep, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 18 September 2020. 
  26. ^ [1]
  27. ^ Daftar Anggota DPRD Sumenep Periode 2019-2024
  28. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  29. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  30. ^ "Senapati Nusantara Anugerahi Sumenep Sebagai Kota Keris". m.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-11. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  31. ^ "Peringati Hari Jadi Ke-743, Pemkab Sumenep Usung Tema "Kemilau Bumi Garam"". www.sumenepkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-28. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  32. ^ "Gua Payudan, Tempat Pertapaan Raja-Raja Sumenep di Bumi Potre Koneng". harianjatim.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-08. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  33. ^ "Sandiaga Uno Beberkan Potensi Wisata Sumenep, Permata-nya Madura". jatim.genpi.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-03. Diakses tanggal 16 Juli 2023. 
  34. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-17. Diakses tanggal 2012-07-06. 
  35. ^ "angka kemiskinan di Sumenep". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-26. Diakses tanggal 2023-02-26. 
  36. ^ "Penduduk menurut wilayah agama yang dianut". 2011-12-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-10. Diakses tanggal 2012-01-21. 
  37. ^ "npsn data kemdiknas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-21. 
  38. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-29. Diakses tanggal 2013-04-03. 
  39. ^ http://www.sumenep.go.id/mainx.php?smnp=Z289YmVyaXRhJnhrZD0xNzM2Mw%3D%3D[pranala nonaktif permanen]
  40. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2012-07-06. 
  41. ^ "Bandara Trunojoyo Sumenep Resmi Dioperasikan". detikcom. 2010-11-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-08. 
  42. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-07. Diakses tanggal 2012-09-01. 
  43. ^ "Pemkab Sumenep Minta Pemprov Jatim Kelola Giliyang". 2012-01-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-03. Diakses tanggal 2012-01-18. 
  44. ^ http://rri.co.id/index.php/detailberita/detail/6413
  45. ^ http://www.sumenep.go.id/mainx.php?smnp=Z289YmVyaXRhJnhrZD0xMzA1[pranala nonaktif permanen]
  46. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 2012-09-01. 

Daftar pustaka

sunting
  • Huub de Jonge.1989.Madura dalam empat zaman: pedagang, perkembangan ekonomi, dan Islam: suatu studi antropologi ekonomi. PT Gramedia.
  • Werdisastra (raden.).1996.Babad Sumenep.Universitas Michigan: Garoeda Buana Indah.
  • Hélène Bouvier. 2002. Lèbur: seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat Madura. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 979-461-420-3, 9789794614204
  • Zulkarnaen, Iskandar. 2003. Sejarah Sumenep. Sumenep: Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Sumenep.
  • Abdurrahchman, Drs.1971.Sejarah Madura Selajang Pandang. Sumenep.
  • Justine Vaisutis. 2007.Indonesia. Lonely Planet. ISBN 1-74104-435-9
  • Soebrata Sastro, Raden.1920.Perjalanan dari Soengenep ka Batawi. Balai Pustaka.
  • Sejarah Perjuangan Rakyat Sumenep 1945-1950

Pranala luar

sunting