Bahama
Bahama (bahasa Inggris: The Bahamas), dengan nama resmi Persemakmuran Bahama (bahasa Inggris: Commonwealth of the Bahamas), adalah sebuah negara pulau yang terdiri dari ±700 pulau di kawasan Kepulauan Lucayan, Karibia. Ini menempati 97% dari luas daratan Kepulauan Lucayan dan merupakan rumah bagi 88% populasi kepulauan. Negara kepulauan ini terdiri lebih dari 3.000 pulau, pulau karang, dan pulau kecil di Samudra Atlantik, dan terletak di utara Kuba dan barat laut pulau Hispaniola (dibagi antara Republik Dominika dan Haiti) dan Kepulauan Turks dan Caicos, tenggara dari negara bagian Florida di AS, dan di sebelah timur Florida Keys. Ibukotanya adalah Nassau di pulau New Providence. Angkatan Pertahanan Kerajaan Bahama menggambarkan wilayah Bahama meliputi 470.000 km2 (180.000 sq mi) ruang laut.
Kepulauan Bahama dihuni oleh suku Lucayan, cabang dari Taíno yang berbahasa Arawakan, selama berabad-abad.[1] Christopher Columbus adalah orang Eropa pertama yang melihat pulau-pulau itu, melakukan pendaratan pertamanya di "Dunia Baru" pada tahun 1492 ketika ia mendarat di pulau San Salvador. Belakangan, Spanyol mengirim penduduk asli Lucayan ke dan memperbudak mereka di Hispaniola, setelah itu kepulauan Bahama sebagian besar ditinggalkan dari tahun 1513 hingga 1648 karena hampir semua penduduk asli Bahama dipindahkan secara paksa melalui perbudakan atau mati karena penyakit yang dibawa ke pulau-pulau tersebut oleh orang Eropa. Pada tahun 1649,[9] penjajah Inggris dari Bermuda, yang dikenal sebagai Petualang Eleutheran, menetap di pulau Eleuthera.
Bahama menjadi koloni mahkota Inggris pada 1718, ketika Inggris menekan pembajakan. Setelah Perang Revolusi Amerika, Kerajaan memukimkan kembali ribuan Loyalis Amerika ke Bahama; mereka membawa serta orang-orang yang diperbudak dan mendirikan perkebunan di atas tanah hibah. Orang Afrika yang diperbudak dan keturunan mereka merupakan mayoritas penduduk sejak periode ini. Perdagangan budak dihapuskan oleh Inggris pada tahun 1807; perbudakan di Bahama dihapuskan pada tahun 1834. Selanjutnya, Bahama menjadi surga bagi budak Afrika yang dibebaskan. Orang Afrika yang dibebaskan dari kapal budak ilegal dimukimkan kembali di pulau-pulau itu oleh Angkatan Laut Kerajaan, sementara beberapa budak dan Seminole Amerika Utara melarikan diri ke Bahama dari Florida. Orang Bahama bahkan dikenal mengakui kebebasan orang-orang yang diperbudak yang dibawa oleh kapal-kapal negara lain yang mencapai Bahama. Hari ini Bahama berkulit gelap membentuk 90% dari populasi 400.516.
Negara memperoleh kemerdekaan pemerintahan pada tahun 1973, dipimpin oleh Sir Lynden O. Pindling. Charles III saat ini menjadi rajanya. Dalam hal produk domestik bruto per kapita, Bahama adalah salah satu negara merdeka terkaya di Amerika (setelah Amerika Serikat dan Kanada), dengan ekonomi berbasis pariwisata dan keuangan lepas pantai.
Sejarah
suntingMeski bangsa Paleo-India telah menghuni tempat ini sebelumnya, bangsa Indian Taino dari Hispaniola dan Kuba pindah ke Bahama selatan sekitar abad ke-7 dan menjadi bangsa Lucayan. Ada sekitar 40.000 Lucayan di saat kedatangan Columbus.
Pendaratan pertama Christopher Columbus di Dunia Baru ialah di pulau San Salvador, juga disebut Pulau Watling, di bagian selatan Bahama. Di sana, Columbus berkontak dengan orang Lucayan dan berbelantik barang dengan mereka.
Orang Lucayan Bahama dibawa ke Hispaniola sebagai budak, dan di 2 dasawarsa berikutnya, banyak orang Lucayan punah, karena populasinya menjadi pekerja paksa, menderita penyakit, beremigrasi, dan menikah dengan orang luar.
Setelah populasi Lucayan dibantai, pulau-pulau Bahama sebenarnya tak berpenghubi hingga pemukim Inggris datang dari Bermuda pada 1650. Yang disebut Petualang Eleuther mendirikan permukiman di pulau Eleuthera.
Bahama menjadi koloni Inggris pada 1718. Sekitar 8.000 loyalis dan budaknya pindah ke Bahama di akhir 1700-an dari New York, Florida dan Carolina.
Britania Raya membuat pulau ini mengadakan pemerintahan sendiri pada 1964 dan pada 1973, Bahama mendapat kemerdekaan penuh selama tetap sebagai anggota Persemakmuran Bangsa-bangsa. Sejak 1950-an, ekonomi Bahama telah maju berdasarkan 2 pilar pariwisata dan layanan keuangan. Meskipun demikian pulau ini masih menghadapi tantangan signifikan seperti pendidikan, layanan kesehatan, layanan umum, dan imigrasi ilegal. Proyek pembaharuan kota telah diluncurkan pada tahun-tahun terkini untuk membantu wilayah perkotaan yang miskin dalam penurunan sosial di pulau utama. Kini, negeri ini menikmati pendapatan per kapita tertinggi ke-3 di belahan barat.
Beberapa pihak mengatakan nama 'Bahama' diturunkan dari bahasa Spanyol untuk "laut dangkal", baja mar. Lainnya melacak ke kata Lucayan untuk Pulau Grand Bahama, ba-ha-ma ("tanah tengah atas besar").
Geografi
suntingPulau Abaco berada di timur. Pulau paling tenggara ialah Inagua. Pulau terkenal lainnya ialah Eleuthera, Pulau Cat, Bahama, San Salvador, Acklins, Pulau Crooked, Exuma dan Mayaguana. Nassau ialah ibu kota Bahama.[10] Kota ini merupakan kota terbesar yang terletak di New Providence. Pulau ini beriklim subtropis, diselai oleh Aliran Teluk.
Di tenggara, kepulauan Turks dan Caicos, dan 3 ciri bawah tanah yang lebih luas yang disebut Mouchoir Bank, Silver Bank, dan Navidad Bank, secara geografis merupakan kelanjutan Bahama, namun bukan bagian Persemakmuran Bahama.
Iklim
suntingIklim Bahama bersifat subtropis sampai tropis, dan secara signifikan disela-selai dengan air Aliran Teluk, khususnya pada musim dingin. Sebaliknya, ini terbukti berbahaya di musim panas dan gugur, sedangkan topan mengalir dekat atau melalui kepulauan itu. Badai Andrew menghantam bagian utara kepulauan pada 1992, dan Badai Floyd menghantam sebagian besar kepulauan itu pada 1999. Badai Frances 2004 diharapkan menjadi yang terburuk buat kepulauan ini. Juga pada 2004, Bahama utara dihantam Badai Jeanne yang kurang berpotensi. Pada 2005 sekali lagi kepulauan bagian utara dihantam oleh Badai Wilma. Angin ribut menghancurkan rumah, sekolah, pemakaman, dan membuat sekitar 1.000 orang menjadi tuna wisma. Orang-orang yang tuna wisma itu kekurangan makan, minum, dan pasokan bergantung pada pemerintah.
Politik
suntingBahama ialah negara merdeka dan anggota Commonwealth of Nations. Tradisi politik dan resmi mengikuti Britania Raya.
Ratu Britania Raya ialah kepala negara seremonial, diwakili oleh gubernur jenderal Bahama. PM ialah kepala pemerintahan dan pemimpin partai dengan kursi ternbanyak di DPR terpilih. Majelis tinggi - atau senat - ditunjuk. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet. Kekuasaan legislatif dimiliki pemerintah dan 2 kamar parlemen.
Sistem perpartaian didominasi oleh Partai Liberal Progresif kiri-tengah dan Gerakan Pembebasan Nasional kanan-tengah. Sedikit dari partai yang berselisih itu tak mampu memenangkan pemilihan parlemen, meskipun ada perasaan di antara banyak orang Bahama bahwa kedua partai itu mirip dalam pendekatannya. Partai-partai itu termasuk Gerakan Demokrasi Bahama, Koalisi untuk Reformasi Demokrasi dan Partai Nasionalis Bahama.
Kawalan konstitusi termasuk kebebasan berpendapat, pers, beribadah, pergerakan, dan berorganisasi. Bahama ialah anggota Komunitas Karibia. Peradilannya bebas dari eksekutif dan legislatif. Yurisprudensi berdasarkan pada hukum adat Inggris.
Pembagian administratif
suntingDistrik di Bahama menganut sistem pemerintahan lokal/administratif, kecuali untuk New Providence yang dipegang langsung oleh pemerintah pusat.
|
|
|
Ekonomi
suntingBahama ialah negeri yang stabil dan berkembang dengan ekonomi yang amat bergantung pada pariwisata dan perbankan lepas pantai. Umumnya Bahama diperhitungkan sebagai salah satu pusat keuangan lepas pantai utama.
Pariwisata sendiri terhitung lebih dari 60% GDP dan secara (tidak) langsung mempekerjakan hampir sebagian angkatan buruh. Pertumbuhan yang kukuh dalam penerimaan pariwisata dan ledakan dalam pembangunan hotel, resor, dan tempat tinggal baru telah menimbulkan kuatnya perkembangan GDP pada tahun-tahun terkini.
Bersama-sama manufaktur dan pertanian menyumbang sekitar puluhan GDP dan memperlihatkan perkembangan yang sedikit, meski tunjangan pemerintah ditujukan pada sektor itu. Prospek keseluruhan perkembangan itu dalam pacuan ke-2 berakhir di nasib sektor pariwisata, yang bergantung pada perkembangan di Amerika Serikat, sumber sebagian besar pengunjung tempat wisata.
Tingkat pengangguran telah menurun pada 7,6% pada 2006, dari 10,2% pada 2005. Hal ini terjadi terutama terjadi karena pembangunan beberapa resor besar di seluruh negeri. Di 2 pulau yang banyak dihuni di sana, tingkat pengangguran jatuh dari 10,9 persen hingga 6,6 persen di New Providence, dan dari 11 persen ke 8,4 persen di Grand Bahama. Diperkirakan tingkat kemiskinan pada 2004 sekitar 9,3%.
Di samping itu, rata-rata pendapatan rumah tangga telah bertambah hingga $43.420 dari $38.894 pada 2005.
Dolar Bahama dan AS didistribusikan dengan pertukaran 1:1.
Demografi
suntingPenduduk Bahama sekitar 85% dari keturunan Afrika, diikuti oleh 12% keturunan Kaukasia. Minoritas lainnya termasuk Asia dan Hispanik sekitar 3%. Banyak orang Kaukasia Bahama terpusat di Abaco Island, Spanish Wells, Harbour Island, Long Island, dan distrik Montagu Bay di New Providence (tepat di timur Nassau). Ada juga sejumlah besar ekspatriat Kaukasia dari AS dan Eropa yang bukan warganegara.
Bahasa resminya ialah bahasa Inggris, diucapkan oleh sebagian besar penduduk, meskipun banyak yang bercakap bentuk patois yang mana Dialek Kreol Bahama yang dikelirukan dengan bahasa Kreol Haiti yang diucapkan oleh sejumlah besar imigran. Bahasa Spanyol dan Portugis juga diucapkan oleh sejumlah imigran.
Sebuah negeri yang keagamaannya kuat, ada banyak tempat ibadah buat tiap orang di Bahama daripada di tiap negara lain di dunia. Penduduk ini banyak yang beragama Kristen Protestan (lebih dari 80%). Baptis membentuk denominasi besar (sekitar sepertiga), diikuti oleh gereja Anglikan dan katolik Roma.
Sebagian kecil orang, khususnya di bagian selatan dan timur, mempraktikan Obeah, agama spiritisme yang mirip dengan Voodoo. Meski terkenal di seluruh Bahama, Obeah dihindari oleh banyak orang. Voodoo dipraktikkan, namun biasanya yang mempraktikannya ialah sebagian besar imigran dari Haiti, Kuba, Republik Dominika, dan Jamaika.
Budaya
suntingBudaya Bahama ialah campuran dari pengaruh Afrika dan Eropa. Barangkali ekspresi terkenalnya bentuk musik berirama yang disebut junkanoo. Di samping Junkanoo, bentuk musik asli lainnya termasuk rake and scrape, calypso, dan bentuk unik himne, yang dikenal secara internasional melalui musik Joseph Spence. Marching band juga bagian hidup yang penting, dimainkan saat pemakaman, pernikahan, dan peristiwa upacara lainnya.
Di pulau yang kurang berkembang - lebih sering disebut "kepulauan keluarga" - kerajinan tangan termasuk keranjang yang terbuat dari daun palem. Bahan ini, biasa disebut "jerami", juga dijalin menjadi topi dan tas yang merupakan barang wisata terkenal kini.
Lomba perahu layar juga even sosial penting bagi banyak permukiman pulau keluarga. Biasanya mereka mempertunjukkan pelayaran sehari atau lebih dengan perahu kerja bergaya kuno, seperti festival pesisir.
Beberapa permukiman memiliki festival yang dikaitkan dengan panenan maupun makanan tradisional tempat itu, seperti "Pineapple Fest" di Gregory Town, Eleuthera atau "Crab Fest" di Andros. Tradisi penting lainnya termasuk dongengan dan praktik Obeah.
Tidak ada olahraga nasional yang sesungguhnya di Bahama. Meski olahraga Inggris seperti kriker, sepak bola, dan rugby masih terkenal, pengaruh Amerika kini lebih kuat seperti yang bisa dilihat dari terkenalnya basket, softball dan sepak bola Amerika. Ada beberapa atlet track and field Bahama kelas dunia.
Bahama telah memenangkan medali emas Olimpiade dalam pelayaran (Sir Durwood Knowles dan Cecile Cooke - 1964), serta track and field (Tonique Williams-Darling - 2004, dan tim relay wanita - 2000).
Referensi
suntingSejarah umum
sunting- Cash Philip et al. (Don Maples, Alison Packer). The Making of the Bahamas: A History for Schools. London: Collins, 1978.
- Albury, Paul. The Story of The Bahamas. London: MacMillan Caribbean, 1975.
- Miller, Hubert W. The Colonization of the Bahamas, 1647–1670, The William and Mary Quarterly 2 no.1 (Jan 1945): 33–46.
- Craton, Michael. A History of the Bahamas. London: Collins, 1962.
- Craton, Michael and Saunders, Gail. Islanders in the Stream: A History of the Bahamian People. Athens: University of Georgia Press, 1992
Sejarah ekonomi
sunting- Johnson, Howard. The Bahamas in Slavery and Freedom. Kingston: Ian Randle Publishing, 1991.
- Johnson, Howard. The Bahamas from Slavery to Servitude, 1783–1933. Gainesville: University of Florida Press, 1996.
- Storr, Virgil H. Enterprising Slaves and Master Pirates: Understanding Economic Life in the Bahamas. New York: Peter Lang, 2004.
Sejarah sosial
sunting- Johnson, Wittington B. Race Relations in the Bahamas, 1784–1834: The Nonviolent Transformation from a Slave to a Free Society. Fayetteville: University of Arkansas, 2000.
- Shirley, Paul. "Tek Force Wid Force", History Today 54, no. 41 (April 2004): 30–35.
- Saunders, Gail. The Social Life in the Bahamas 1880s–1920s. Nassau: Media Publishing, 1996.
- Saunders, Gail. Bahamas Society After Emancipation. Kingston: Ian Randle Publishing, 1990.
Sitasi
sunting- ^ a b c "Explore all countries–The Bahamas". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Bahamas Department of Statistics Diarsipkan 9 December 2015 di Wayback Machine., PDF document retrieved 20 April 2014.
- ^ "National Profiles".
- ^ "•GENERAL SITUATION AND TRENDS". Pan American Health Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2014. Diakses tanggal 1 August 2011.
- ^ "Mission to Long Island in the Bahamas". Evangelical Association of the Caribbean. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 1 August 2011.
- ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2019". IMF.org. International Monetary Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2019. Diakses tanggal 25 April 2019.
- ^ "Bahamas Living Conditions Survey 2001" (PDF). Department of Statistics. Diakses tanggal 4 Oktober 2013.
- ^ Human Development Report 2020 The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene (PDF). United Nations Development Programme. 15 December 2020. hlm. 343–346. ISBN 978-92-1-126442-5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 December 2020. Diakses tanggal 16 December 2020.
- ^ "History of The Bahamas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 June 2022. Diakses tanggal 4 June 2022.
- ^ Hamzah, M. G., dkk. (Desember 2019). Kompilasi Konstitusi Sedunia Buku II: (PDF). Jakarta: Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. hlm. 448. ISBN 978-623-93157-2-6.
Lihat pula
suntingBacaan lebih lanjut
sunting- Negara dan Bangsa Jilid 8: Amerika Utara. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-07-0. (Indonesia)
Pranala luar
sunting- (Inggris) Situs resmi
- (Inggris) Situs resmi pariwisata
- (Inggris) Bahamas B2B
- (Inggris) Bahama Mobile Guide Diarsipkan 2008-04-08 di Wayback Machine.
- (Inggris) Bahamas On-Line
- (Inggris) Bahama di Geographia.com