IAIN Bengkulu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Bursa Efek Indonesia memiliki indeks LQ45 yaitu 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria yang telah ditentukan.... more
Indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Bursa Efek Indonesia
memiliki indeks LQ45 yaitu 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan
kapitalisasi pasar, dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh indeks saham LQ45 dengan variabel independen inflasi dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari bulanan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda melalui uji F untuk mengetahui pengaruh variabel secara simultan dan uji t untuk menetapkan pengaruh variabel secara parsial dengan taraf signifikansi a = 0,05 . Data dalam penelitian ini merupakan data times series dari inflasi, suku bunga SBI dan indeks saham LQ45 yang berjumlah 72 selama periode 2009 sampai dengan 2014.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji F variabel inflasi dan suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap indeks saham LQ45. Selanjutnya uji t variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap variabel indeks saham LQ45, dan variabel suku bunga SBI juga berpengaruh signifikan terhadap variabel indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kata Kunci : Indeks Saham LQ45, Inflasi dan Suku Bunga SBI.
memiliki indeks LQ45 yaitu 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan
kapitalisasi pasar, dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh indeks saham LQ45 dengan variabel independen inflasi dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari bulanan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda melalui uji F untuk mengetahui pengaruh variabel secara simultan dan uji t untuk menetapkan pengaruh variabel secara parsial dengan taraf signifikansi a = 0,05 . Data dalam penelitian ini merupakan data times series dari inflasi, suku bunga SBI dan indeks saham LQ45 yang berjumlah 72 selama periode 2009 sampai dengan 2014.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji F variabel inflasi dan suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap indeks saham LQ45. Selanjutnya uji t variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap variabel indeks saham LQ45, dan variabel suku bunga SBI juga berpengaruh signifikan terhadap variabel indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kata Kunci : Indeks Saham LQ45, Inflasi dan Suku Bunga SBI.
- by Badaruddin Nurhab and +1
- •
- Management, Manajemen Keuangan
The purpose of this study is to analyze the shift of agricultural sector contribution in Bengkulu City based on Gross Regional Domestic Product of Bengkulu City, in review from Gross Regional Domestic Product of Bengkulu City determined... more
The purpose of this study is to analyze the shift of agricultural sector contribution in Bengkulu City based on Gross Regional Domestic Product of Bengkulu City, in review from Gross Regional Domestic Product of Bengkulu City determined by Shift-share Esteban-Marquillas and Location Quotient. The basis of calculation is secondary data of 2011-2015 obtained from the Central Bureau of Statistics maupaun other relevant agencies. The unit of analysis of this research is Bengkulu City. The model formulation used, among others, Gross Regional Domestic Product at constant price. From the analysis of shifting contribution of agriculture sector in Bengkulu City by using Shift-share Equivalent Esteban-Marquillas and Location Quotient Analysis can be concluded Changes in contribution of economic structure of agriculture sector of Bengkulu City during the period of five years 2011-2015 shows the tendency of shifting role to Sector Provision of Accommodation and Drinking Meals, Information and Communication Sector, and Real Estate Sector.
Keywords: Gross Regional Domestic Product, Shift-Share Esteban-Marquillas, Location Quotien, Business field
Keywords: Gross Regional Domestic Product, Shift-Share Esteban-Marquillas, Location Quotien, Business field
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN A. Pengertian manajemen menurut para ahli 1. Menurut G. R Terry menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan –tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,... more
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian manajemen menurut para ahli
1. Menurut G. R Terry menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan –tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain nya.
2. Menurut Andrew F. Sikula menyatakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengokoordinasikan sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
3. Harold Koontz dan Cyril O’Doonel menyatakan bahwa manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
B. Definisi Manajemen Pemasaran
1. Sebagai proses social
Manajemen pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu seseorang atau kelompok orang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain
2. Sebagai proses manajerial
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi
C. Ruang lingkup pemasaran
1. Pertukaran
Konsep inti marketing adalah proses mendapatkan suatu produk yang diinginkan/dibutuhkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Dengan kondisi :
o Terdapat paling tidak dua pihak (pembeli dan penjual).
o Setiap pihak mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
o Setiap pihak mampu berkomunikasi dan menyampaikan produk.
o Setiap pihak bebas menerima atau menolak penawaran pihak lain.
o Ada saling kepercayaan bahwa berhubungan dengan pihak lain adalah cukup tepat dan diinginkan.
2. Transaksi
Kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak dalam melakukan pertukaran setelah melalui proses negoisasi (transaksi adalah perdagangan nilai antara keduan atau lebih pihak).Transaksi dapat berupa jika transaksi moneter (ada barang ada uang-nilai tukar), transaksi barter (barang vs barang)
3. Ruang lingkup pemasaran
Yang dapat dipasarkan berupa;
o Goods (barang secara fisik yang banyak dibutuhkan dan dapat dibuat)
o Service (jasa atau sesuatu yang bersifat tangible/tidak berwujud)
o Event (sesuatu yang bersifat informatif, edukatif)
o Experience (pengalaman atau sesuatu yang dapat memberikan nuansa/pengalaman tertentu kepada orang lain)
o Ideas (gagasan atau menawarkan gagasan atas manfaat/kegunaan barang/jasa yang dipasarkan)
4. Konsep dasar pemasaran
Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an, pada jamannya waktu itu perusahaan menjalankan pemasaran cukup dengan dua kata saja “buat dan jual” para pemasar mengatakan inilah produk yang saya buat silahkan anda beli. Orientasi pada saat itu berpusat hanya pada produk pelanggan (konsumen) tidak pernah ditempatkan pada posisi tertinggi produk apapun yang dibuat, pelanggan akan beli
5. Core marketing concepts
o Needs, wants, and demands
o Products and services
o Value, statisfaction and quality
o Exchange, transctions and relationships
o Markets
6. Konsep pemasaran (modern)
o Menetapkan target market
o Mengerti dan memenuhi kebutuhan pelanggan
o Menjalankan pemasaran secara terintegritas
o Menciptakan kepuasan pelanggan
A. Pengertian manajemen menurut para ahli
1. Menurut G. R Terry menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan –tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain nya.
2. Menurut Andrew F. Sikula menyatakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengokoordinasikan sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
3. Harold Koontz dan Cyril O’Doonel menyatakan bahwa manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
B. Definisi Manajemen Pemasaran
1. Sebagai proses social
Manajemen pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu seseorang atau kelompok orang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain
2. Sebagai proses manajerial
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi
C. Ruang lingkup pemasaran
1. Pertukaran
Konsep inti marketing adalah proses mendapatkan suatu produk yang diinginkan/dibutuhkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Dengan kondisi :
o Terdapat paling tidak dua pihak (pembeli dan penjual).
o Setiap pihak mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
o Setiap pihak mampu berkomunikasi dan menyampaikan produk.
o Setiap pihak bebas menerima atau menolak penawaran pihak lain.
o Ada saling kepercayaan bahwa berhubungan dengan pihak lain adalah cukup tepat dan diinginkan.
2. Transaksi
Kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak dalam melakukan pertukaran setelah melalui proses negoisasi (transaksi adalah perdagangan nilai antara keduan atau lebih pihak).Transaksi dapat berupa jika transaksi moneter (ada barang ada uang-nilai tukar), transaksi barter (barang vs barang)
3. Ruang lingkup pemasaran
Yang dapat dipasarkan berupa;
o Goods (barang secara fisik yang banyak dibutuhkan dan dapat dibuat)
o Service (jasa atau sesuatu yang bersifat tangible/tidak berwujud)
o Event (sesuatu yang bersifat informatif, edukatif)
o Experience (pengalaman atau sesuatu yang dapat memberikan nuansa/pengalaman tertentu kepada orang lain)
o Ideas (gagasan atau menawarkan gagasan atas manfaat/kegunaan barang/jasa yang dipasarkan)
4. Konsep dasar pemasaran
Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an, pada jamannya waktu itu perusahaan menjalankan pemasaran cukup dengan dua kata saja “buat dan jual” para pemasar mengatakan inilah produk yang saya buat silahkan anda beli. Orientasi pada saat itu berpusat hanya pada produk pelanggan (konsumen) tidak pernah ditempatkan pada posisi tertinggi produk apapun yang dibuat, pelanggan akan beli
5. Core marketing concepts
o Needs, wants, and demands
o Products and services
o Value, statisfaction and quality
o Exchange, transctions and relationships
o Markets
6. Konsep pemasaran (modern)
o Menetapkan target market
o Mengerti dan memenuhi kebutuhan pelanggan
o Menjalankan pemasaran secara terintegritas
o Menciptakan kepuasan pelanggan
- by Ahmad Nabila
- •
Ekonometrika merupakan salah satu alat analisis penting di bidang ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data untuk pekerjaan ekonometrika terdiri dari tiga... more
Ekonometrika merupakan salah satu alat analisis penting di bidang ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data untuk pekerjaan ekonometrika terdiri dari tiga jenis, yaitu data time series atau runtun waktu, cross section, dan data panel. Data time series merupakan sekumpulan observasi dalam rentang waktu tertentu. Data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara kontinu, misalnya data mingguan, data bulanan, data kuartalan, dan data tahunan. Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu dari sampel. Data panel merupakan gabungan antara data time series dan data cross section (Widarjono, 2007). Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial dimana perangkat teori ekonomi, matematika, dan statistic inferensial diterapkan dalam menganalisis fenomena ekonomi. Ekonometrika sebagai suatu hasil dari suatu hasil tnjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi, mencakup aplikasi statistic matematik atas data ekonomi guna memberikan dukungan empiris terhadap model yang disusun berdasarkan matematika ekonomi serta memperoleh hasil berupa angka-angka. Ekonometrika memberikan muatan empiris (berdasarkan observasi atau eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkan dalam proses tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas). B. Rumusan Masalah 1.2.1. Apa saja definisi ekonometrika? 1.2.2. Bagaimana ruang lingkup ekonometrika? 1.2.3. Apa tujuan dari ilmu ekonometrika? BAB II
pengabdian masyarakat dengan tema pengembangan wisata bahari Bengkulu bersama kelompok sadar wisata. Rangkaian kegiatan acara ini dihadiri oleh bapak perpajakan, bendahara umum, kepala keuangan kapolda Bengkulu, Ibu Dekan Fakultas Ekonomi... more
pengabdian masyarakat dengan tema pengembangan wisata bahari Bengkulu bersama kelompok sadar wisata. Rangkaian kegiatan acara ini dihadiri oleh bapak perpajakan, bendahara umum, kepala keuangan kapolda Bengkulu, Ibu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu, Ketua Jurusan Ekonomi Islam, Ketua Prodi Ekonomi Syariah, dosen pengampu mata kuliah manajemen wisata bahari, masyarakat setempat serta para mahasiswa. Desa pekik nyaring ini memiliki wisata yang belum banyak diketahui oleh wisatawan, seperti penangkaran hewan laut penyu yang berada di pesisir pantai desa tersebut. Menurut ibu dekan fakultas ekonomi dan bisnis islam IAIN Bengkulu serta para tamu undangan yang turut hadir pada kegitan ini. mengungkapkan bahwa, penangkaran penyu ini bisa dijadikan potensi wisata yang sangat bagus jika dimanfaatkan secara baik supaya banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Bengkulu khususnya desa pekik nyaring ini. Kegiatan ini dimulai dari pelepasan penyu yang diikuti langsung oleh bapak perpajakan, kepala keuangan kapolda, bendahara umum, dosen IAIN dan beberapa mahasiswa. Kegiatan ini juga terdapat perlombaan-perlombaan yang diikuti para mahasiswa seperti lomba masak kreasi ikan yang memiliki berat 10 kg, menghiasi taman-taman disekitaran penangkaran, melukis papan sekreatif mungkin, kemudian lomba kreasi pasir dimana para mahasiswa bebas berkreasi diatas pasir seperti membuat duplikat penyu, ikan, serta hewan laut lainnya. Dari kegiatan ini banyak sekali yang dapat kita ambil dan dipelajari dimana sumber kekayaan alam yang kita miliki ini bisa dijadikan potensi untuk tempat wisata yang sangat besar Karena retribusi dari sektor pariwisata ini dapat menghasilkan sumber pendapatan yang sangat besar bagi suatu daerah serta dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan perekonomian suatu wilayah maupun negara.
Kompetisi adalah tenaga pendorong di banyak organisasi. Kompetisi dapat meliputi harga, mutu, fitur atau jasa khusus, waktu atau faktor lain. Untuk mengembangkan strategi perusahaan secara efektif, organisasi sangat perlu menentukan... more
Kompetisi adalah tenaga pendorong di banyak organisasi. Kompetisi dapat meliputi harga, mutu, fitur atau jasa khusus, waktu atau faktor lain. Untuk mengembangkan strategi perusahaan secara efektif, organisasi sangat perlu menentukan kombinasi faktor-faktor apa yang penting bagi pelanggan, yaitu order qualifer dan order winner. Sasaran dan strategi sangat perlu diselaraskan dengan misi organisasi. Strategi adalah rencana untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi memberi fokus pada pengambilan keputusan. Strategi harus mempertimbangkan keinginan pelanggan saat ini dan masa mendatang, serta kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang organisasi. Strategi dapat dijalankan seluruhnya dari apa yang dilakukan oleh kompetitor, atau apa yang mungkin dilakukan kompetitor, teknologi, manajemen rantai pasokan, serta bisnis elektronik. Organisasi biasanya memiliki seluruh strategi yang berkaitan dengan seluruh organisasi dan strategi yang berkaitan dengan tiap-tiap bidang fungsional. Ruang lingkup dari strategi fungsional lebih sempit dan harus dikaitkan dengan seluruh strategi. Strategi berbasis waktu dan strategi berbasis mutu adalah strategi yang paling banyak digunakan organisasi bisnis untuk melayani pelanggannya dan menjadi lebih produktif. Produktivitas adalah ukuran dari penggunaan sumber daya. Ada minat yang besar pada produktivitas dari sudut pandang organisasi dan nasional. Organisasi bisnis menginginkan produktivitas yang lebih tinggi karena menghasilkan biaya yang lebih rendah dan membantunya menjadi lebih kompetitif. Negara menginginkan produktivitas yang lebih tinggi karena hal itu membuat barang dan jasa mereka lebih menarik, mengimbangi tekanan inflasi berkaitan dengan upah yang lebih tinggi, serta menghasilkan standar kehidupan penduduknya yang lebih tinggi.
- by Adji Prabowo
- •
Daya Saing Kopi Indonesia merupakan eksportir keempat dunia untuk komoditi kopi, dengan peran rata-rata sebesar 4,76 persen terhadap total ekpor dunia. Terdapat lebih dari 50 negara tujuan ekspor kopi Indonesia. Negara tujuan ekspor kopi... more
Daya Saing Kopi Indonesia merupakan eksportir keempat dunia untuk komoditi kopi, dengan peran rata-rata sebesar 4,76 persen terhadap total ekpor dunia. Terdapat lebih dari 50 negara tujuan ekspor kopi Indonesia. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia yang utama adalah Amerika Serikat dengan peran pasar rata-rata sebesar 19,35 persen dari total ekspor kopi Indonesia. Diikuti oleh Jepang, Jerman dan Italia, masing-masing dengan peran pasar rata-rata sebesar 14,96; 15,88; dan 6,71 persen (Departemen Perdagangan, 2010). Tingkat konsumsi kopi per kapita masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara pengimpor. Secara garis besar industri kopi Indonesia digolongkan kedalam tiga skala usaha, yaitu industri kopi olahan kelas kecil, industri kopi olahan kelas menengah dan industri kopi olahan kelas besar. Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat dimana masing-masing negara saling membuka pasarnya. sPengembangan produk diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee, instant coffee, coffee mix, decaffeinated coffee, soluble coffee, kopi bir (coffee beer), ice coffee mempunyai arti penting, karena dapat menjadi komoditas unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasar internasional. Indonesia sebagai negara tropis disamping berpeluang untuk pengembangan produk diversifikasi kopi olahan tersebut. Permasalahan yang di hadapi agribisnis kopi Indonesia cukup kompleks, mulai dari hulu (on farm) hingga ke hilir. Di sisi on farm, tingkat produktivitas kopi Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara produsen utama kopi dunia lainnya Rendahnya produktivitas kopi Indonesia disebabkan karena 95 persen kopi Indonesia merupakan perkebunan rakyat yang umumnya belum menggunakan bibit kopi unggul, teknik budidaya yang masih sederhana serta lambat melakukan peremajaan tanaman, minimnya sarana dan prasarana pendukung mengakibatkan rendahnya mutu kopi Indonesia. Di bagian hilir dalam hal produksi, industri hilir skala kecil memiliki keterbatasan sarana dan prasarana produksi (mesin pengolahan dan pengemasan), teknologi yang tinggi baru dimiliki oleh industri skala menengah dan besar, selain itu industri skala kecil kurang berinovasi dalam menciptakan diversifikasi produk yang saat ini jenis kopi olahan sudah sangat beragam dikalangan masyarakat.
- by Adji Prabowo and +1
- •
ANALISIS DAYA SAING DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI INDONESIA Indonesia merupakan eksportir keempat dunia untuk komoditi kopi, dengan peran rata-rata sebesar 4,76 persen terhadap total ekpor dunia. Brazil menempati posisi... more
ANALISIS DAYA SAING DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
AGRIBISNIS KOPI INDONESIA
Indonesia merupakan eksportir keempat dunia untuk komoditi kopi, dengan peran rata-rata sebesar 4,76 persen terhadap total ekpor dunia. Brazil menempati posisi pertama dengan peran rata-rata sebesar 24,30 persen, diikuti dengan Vietnam sebesar 17,94
persen dan Colombia sebesar 10,65 persen (ICO, 2012). Terdapat lebih dari 50 negara
tujuan ekspor kopi Indonesia. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia yang utama adalah
Amerika Serikat dengan peran pasar rata-rata sebesar 19,35 persen dari total ekspor kopi
Indonesia. Diikuti oleh Jepang, Jerman dan Italia, masing-masing dengan peran pasar
rata-rata sebesar 14,96; 15,88; dan 6,71 persen (Departemen Perdagangan, 2010).
Penelitian mengenai dayasaing kopi sudah banyak dilakukan. Diantaranya Asmarantaka (2011) melakukan penelitian mengenai daya saing ekspor kopi Indonesia dengan data time series 1989 sampai 2008.
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis daya saing secara komparatif
adalah RCA sedangkan secara kompetitif adalah EPD. Hasil dari RCA menunjukkan
bahwa Indonesia memiliki dayasaing kopi secara komparatif dengan nilai RCA rata-rata
6,55. sedangkan secara kompetitif melalui EPD diketahui bahwa meskipun ekspor kopi
dunia mengalami pertumbuhan yang menurun, namun ekspor kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif. Meryana (2007), yang menganalisis daya saing kopi robusta Indonesia di pasar internasional dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA) yang menunjukkan bahwa industri kopi nasional memiliki
keunggulan komparatif yang ditunjukkan dengan nilai RCA yang lebih dari satu,
sementara hasil analisis keunggulan kompetitif yang menggunakan pendekatan
Berlian Porter menunjukkan bahwa faktor sumberdaya, kondisi permintaan domestik,
dan struktur pasar mendukung industri kopi dalam negeri berkembang. Strategi dianalisis
dengan alat analisis SWOT.
METODE
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalui wawancara untuk perumusan
strategi pengembangan agribisnis kopi Indonesia dengan pihak-pihak terkait yaitu Petani kopi, Peneliti Sosial Ekonomi Pertanian, pegusaha kopi olahan dan pihak pemerintah dalam hal ini Balai Besar Industri Hasil Pertanian.
REVEALED COMPARATIVE ADVANTAGE
(RCA)
Menurut Tambunan (2001), keunggulan komparatif dapat diukur salah satunya dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA) yang membandingkan pangsa pasar ekspor sektor tertentu tersebut di pasar dunia Tujuan penggunaan indeks RCA dalam penelitian adalah untuk mengetahui posisi komparatif Indonesia diantara negara-negara produsen kopi lainnya di pasar kopi internasional.
ANALISIS KONSENTRASI PASAR
Nilai concentration ratio yang banyak digunakan adalah CR4 dan CR8 yang merupakan output pasar yang dihasilkan oleh 4 atau 8 produsen terbesar dalam industri. Rasio konsentrasi pasar (CR4) di rumuskan sebagai berikut:
CR4 = Sij1 + Sij2 + Sij3 + Sij4
Dimana,
CR4 = Nilai konsentrasi pasar 4 perusahaan kopi terbesar di Indonesia
Sij = Pangsa pasar perusahaan kopi olahan di Indonesia
TEORI BERLIAN PORTER
Dalam penelitian ini dianalisis kondisi kopi Indonesia ke dalam enam komponen yang terdapat dalam teori Belian Porter (Porter, 1990). Enam komponen itu adalah :
(1)Kondisi Faktor, (2) Kondisi Permintaan Domestik, (3) Industri terkait dan Industri Pendukung, (4) Struktur, Persaingan dan Strategi, (5) Peran Pemerintah dan (6) Peran
Kesempatan. Setelah diketahui faktor-faktor dalam Sistem Berlian Porter.
ANALISIS SWOT
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan strategi yang dilakukan berdasarkan pengembangan empat jenis strategi, yaitu SO Strategy (Strategi Kekuatan-Peluang), ST
Strategy (Strategi Kekuatan-Ancaman), WO Strategy (Strategi Kelemahan-Peluang), dan
WT Strategy (Strategi Kelemahan-Ancaman). SO Strategy memanfaatkan kekuatan internal dari sistem agribisnis kopi untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun Matriks SWOT :
a) Tentukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal kunci agribisnis kopi Indonesia.
b) Tentukan faktor-faktor peluang dan ancaman eksternal agribisnis kopi Indonesia.
c) Tentukan faktor-faktor kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman strategis agribisnis kopi Indonesia.
d) Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan SO Strategy.
e) Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan ST Strategy.
f) Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan WO Strategy.
g) Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan WT Strategy.
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS KEUNGGULAN
KOMPARATIF KOPI INDONESIA DI
PASAR INTERNASIONAL
Nilai ekspor kopi Indonesia mengalami fluktuasi mengikuti fluktuasi nilai ekspor kopi dunia, dimana ratarata nilai ekspor kopi Indonesia selama kurun waktu 2008 sampai 2013 adalah sebesar US$ 1.047.692.429 dengan rata-rata pangsa pasar kopi Indonesia setiap tahunnya sebesar 6,44 persen. Pangsa pasar kopi Indonesia terhadap dunia paling tinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 11,92, hal ini disebabkan penurunan ekspor kopi dunia di tahun 2013 terhadap tahun sebelumnya sebesar 45 persen. Ratarata pangsa pasar Brazil pada kurun waktu
2008 sampai 2013 adalah sebesar 31,08 persen, sedangkan Vietnam sebesar 12,04 persen dan
Kolombia sebesar 11,6 persen.
Semua angka RCA yang di peroleh adalah lebih besar dari satu yang menunjukkan bahwa produk ekspor kopi Indonesia memiliki dayasaing secara komparatif di pasar dunia, dengan rata-rata RCA sebesar 5,56. Dayasaing kopi Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu dengan nilai RCA sebesar 8,06, hal ini dikarenakan konstribusi ekspor kopi Indonesia tertinggi dalam kurun waktu 2008-2013 terhadap total ekspor komoditi Indonesia di tahun tersebut yaitu sebesar 0,79 persen.
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF
KOPI INDONESIA DENGAN
KOMPONEN SISTEM BERLIAN PORTER.
KONDISI FAKTOR
Kondisi faktor yang berpengaruh terhadap daya saing agribisnis kopi Indonesia adalah sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya ilmu pengetahuan dan teknologi, sumberdaya modal, dan sumberdaya infrastruktur. Kelima kondisi faktor sumber daya tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumberdaya Alam
2. Sumberdaya Manusia
3. Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Sumberdaya Modal
5. Sumberdaya Infrastruktur
INDUSTRI TERKAIT DAN PENDUKUNG
Lokasi industri kopi olahan antara lain di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dengan sentra produksi yang tersebar di berbagai propinsi sebanyak 32 sentra. Perusahaan yang kini sudah menerjuni industri pengolahan kopi antara lain PT Sari Incofood Corporation (Sumut), PT Mayora Indah Tbk (Banten), PT Santos Jaya Abadi (Jatim), PT Nestle Indonesia (Jatim) dan PT Aneka Coffee Industry (Jatim).
STRUKTUR, PERSAINGAN DAN
STRATEGI
Secara keseluruhan dalam pangsa pasar minuman kopi, Kapal Api menduduki market share paling tinggi dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011. Akan tetapi, apabila pasar dipecah menjadi dua segmen, maka Nescafe unggul daripada Kapal Api dalam kopi instan, sedangkan Kapal Api unggul dalam kopi bubuk.
PERAN PEMERINTAH
Upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan dayasaing kopi dalam negeri adalah dengan menetapkan sistem standarisasi nasional sejak tahun 1975 melalui SK Menteri Perdagangan No. 266/KP/X/76. Berdasarkan standar tersebut, mutu biji kopi
dibagi menjadi mutu 1, 2, 3 dan 4, hal ini berlaku bagi pengolahan kering maupun
basah (Abdoellah, 2003).
PERAN KESEMPATAN
Peran kesempatan merupakan faktor yang ada di luar kendali pemerintah seperti peningkatan daya saing karena perdagangan bebas ataupun karena adanya blok-blok perdagangan. Pasar bebas memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk kopi di manca negara.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI INDONESIA
Alat analisis yang digunakan adalah metode SWOT. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi informasi menjadi dua kelompok, yaitu informasi yang termasuk ke dalam lingkup internal, dan informasi yang termasuk ke dalam lingkup eksternal. Selanjutnya, dilakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan yang berasal dari lingkup internal.
ANALISIS KOMPONEN KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN
Tahap pertama yang dilakukan dalam perumusan strategi adalah melakukan identifikasi pada tiap komponen tersebut untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, hasil identifikasi tersebut akan menjadi komponen SWOT.
PERUMUSAN STRATEGI DENGAN MATRIKS SWOT
Tahap selanjutnya adalah merumuskan strategi berdasarkan analisis komponen kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah di analisis sebelumnya. Dalam merumuskan strategi pengembangan agribisnis kopi Indonesia, alat analisis yang digunakan adalah Matriks SWOT. Strategi yang dihasilkan dari Matriks SWOT adalah strategi S-O yaitu menggunakan kekuaatan dari agribisnis kopi Indonesia untuk memanfaatkan peluang yang ada, strategi WO yaitu memanfaatkan peluang untuk meminimalkan kelemahan dari agribisnis kopi Indonesia, strategi S-T yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, dan strategi W-T yaitu meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman (Lampiran 1).
AGRIBISNIS KOPI INDONESIA
Indonesia merupakan eksportir keempat dunia untuk komoditi kopi, dengan peran rata-rata sebesar 4,76 persen terhadap total ekpor dunia. Brazil menempati posisi pertama dengan peran rata-rata sebesar 24,30 persen, diikuti dengan Vietnam sebesar 17,94
persen dan Colombia sebesar 10,65 persen (ICO, 2012). Terdapat lebih dari 50 negara
tujuan ekspor kopi Indonesia. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia yang utama adalah
Amerika Serikat dengan peran pasar rata-rata sebesar 19,35 persen dari total ekspor kopi
Indonesia. Diikuti oleh Jepang, Jerman dan Italia, masing-masing dengan peran pasar
rata-rata sebesar 14,96; 15,88; dan 6,71 persen (Departemen Perdagangan, 2010).
Penelitian mengenai dayasaing kopi sudah banyak dilakukan. Diantaranya Asmarantaka (2011) melakukan penelitian mengenai daya saing ekspor kopi Indonesia dengan data time series 1989 sampai 2008.
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis daya saing secara komparatif
adalah RCA sedangkan secara kompetitif adalah EPD. Hasil dari RCA menunjukkan
bahwa Indonesia memiliki dayasaing kopi secara komparatif dengan nilai RCA rata-rata
6,55. sedangkan secara kompetitif melalui EPD diketahui bahwa meskipun ekspor kopi
dunia mengalami pertumbuhan yang menurun, namun ekspor kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif. Meryana (2007), yang menganalisis daya saing kopi robusta Indonesia di pasar internasional dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA) yang menunjukkan bahwa industri kopi nasional memiliki
keunggulan komparatif yang ditunjukkan dengan nilai RCA yang lebih dari satu,
sementara hasil analisis keunggulan kompetitif yang menggunakan pendekatan
Berlian Porter menunjukkan bahwa faktor sumberdaya, kondisi permintaan domestik,
dan struktur pasar mendukung industri kopi dalam negeri berkembang. Strategi dianalisis
dengan alat analisis SWOT.
METODE
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalui wawancara untuk perumusan
strategi pengembangan agribisnis kopi Indonesia dengan pihak-pihak terkait yaitu Petani kopi, Peneliti Sosial Ekonomi Pertanian, pegusaha kopi olahan dan pihak pemerintah dalam hal ini Balai Besar Industri Hasil Pertanian.
REVEALED COMPARATIVE ADVANTAGE
(RCA)
Menurut Tambunan (2001), keunggulan komparatif dapat diukur salah satunya dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA) yang membandingkan pangsa pasar ekspor sektor tertentu tersebut di pasar dunia Tujuan penggunaan indeks RCA dalam penelitian adalah untuk mengetahui posisi komparatif Indonesia diantara negara-negara produsen kopi lainnya di pasar kopi internasional.
ANALISIS KONSENTRASI PASAR
Nilai concentration ratio yang banyak digunakan adalah CR4 dan CR8 yang merupakan output pasar yang dihasilkan oleh 4 atau 8 produsen terbesar dalam industri. Rasio konsentrasi pasar (CR4) di rumuskan sebagai berikut:
CR4 = Sij1 + Sij2 + Sij3 + Sij4
Dimana,
CR4 = Nilai konsentrasi pasar 4 perusahaan kopi terbesar di Indonesia
Sij = Pangsa pasar perusahaan kopi olahan di Indonesia
TEORI BERLIAN PORTER
Dalam penelitian ini dianalisis kondisi kopi Indonesia ke dalam enam komponen yang terdapat dalam teori Belian Porter (Porter, 1990). Enam komponen itu adalah :
(1)Kondisi Faktor, (2) Kondisi Permintaan Domestik, (3) Industri terkait dan Industri Pendukung, (4) Struktur, Persaingan dan Strategi, (5) Peran Pemerintah dan (6) Peran
Kesempatan. Setelah diketahui faktor-faktor dalam Sistem Berlian Porter.
ANALISIS SWOT
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan strategi yang dilakukan berdasarkan pengembangan empat jenis strategi, yaitu SO Strategy (Strategi Kekuatan-Peluang), ST
Strategy (Strategi Kekuatan-Ancaman), WO Strategy (Strategi Kelemahan-Peluang), dan
WT Strategy (Strategi Kelemahan-Ancaman). SO Strategy memanfaatkan kekuatan internal dari sistem agribisnis kopi untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun Matriks SWOT :
a) Tentukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal kunci agribisnis kopi Indonesia.
b) Tentukan faktor-faktor peluang dan ancaman eksternal agribisnis kopi Indonesia.
c) Tentukan faktor-faktor kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman strategis agribisnis kopi Indonesia.
d) Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan SO Strategy.
e) Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan ST Strategy.
f) Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan WO Strategy.
g) Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan WT Strategy.
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS KEUNGGULAN
KOMPARATIF KOPI INDONESIA DI
PASAR INTERNASIONAL
Nilai ekspor kopi Indonesia mengalami fluktuasi mengikuti fluktuasi nilai ekspor kopi dunia, dimana ratarata nilai ekspor kopi Indonesia selama kurun waktu 2008 sampai 2013 adalah sebesar US$ 1.047.692.429 dengan rata-rata pangsa pasar kopi Indonesia setiap tahunnya sebesar 6,44 persen. Pangsa pasar kopi Indonesia terhadap dunia paling tinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 11,92, hal ini disebabkan penurunan ekspor kopi dunia di tahun 2013 terhadap tahun sebelumnya sebesar 45 persen. Ratarata pangsa pasar Brazil pada kurun waktu
2008 sampai 2013 adalah sebesar 31,08 persen, sedangkan Vietnam sebesar 12,04 persen dan
Kolombia sebesar 11,6 persen.
Semua angka RCA yang di peroleh adalah lebih besar dari satu yang menunjukkan bahwa produk ekspor kopi Indonesia memiliki dayasaing secara komparatif di pasar dunia, dengan rata-rata RCA sebesar 5,56. Dayasaing kopi Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu dengan nilai RCA sebesar 8,06, hal ini dikarenakan konstribusi ekspor kopi Indonesia tertinggi dalam kurun waktu 2008-2013 terhadap total ekspor komoditi Indonesia di tahun tersebut yaitu sebesar 0,79 persen.
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF
KOPI INDONESIA DENGAN
KOMPONEN SISTEM BERLIAN PORTER.
KONDISI FAKTOR
Kondisi faktor yang berpengaruh terhadap daya saing agribisnis kopi Indonesia adalah sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya ilmu pengetahuan dan teknologi, sumberdaya modal, dan sumberdaya infrastruktur. Kelima kondisi faktor sumber daya tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumberdaya Alam
2. Sumberdaya Manusia
3. Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Sumberdaya Modal
5. Sumberdaya Infrastruktur
INDUSTRI TERKAIT DAN PENDUKUNG
Lokasi industri kopi olahan antara lain di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dengan sentra produksi yang tersebar di berbagai propinsi sebanyak 32 sentra. Perusahaan yang kini sudah menerjuni industri pengolahan kopi antara lain PT Sari Incofood Corporation (Sumut), PT Mayora Indah Tbk (Banten), PT Santos Jaya Abadi (Jatim), PT Nestle Indonesia (Jatim) dan PT Aneka Coffee Industry (Jatim).
STRUKTUR, PERSAINGAN DAN
STRATEGI
Secara keseluruhan dalam pangsa pasar minuman kopi, Kapal Api menduduki market share paling tinggi dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011. Akan tetapi, apabila pasar dipecah menjadi dua segmen, maka Nescafe unggul daripada Kapal Api dalam kopi instan, sedangkan Kapal Api unggul dalam kopi bubuk.
PERAN PEMERINTAH
Upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan dayasaing kopi dalam negeri adalah dengan menetapkan sistem standarisasi nasional sejak tahun 1975 melalui SK Menteri Perdagangan No. 266/KP/X/76. Berdasarkan standar tersebut, mutu biji kopi
dibagi menjadi mutu 1, 2, 3 dan 4, hal ini berlaku bagi pengolahan kering maupun
basah (Abdoellah, 2003).
PERAN KESEMPATAN
Peran kesempatan merupakan faktor yang ada di luar kendali pemerintah seperti peningkatan daya saing karena perdagangan bebas ataupun karena adanya blok-blok perdagangan. Pasar bebas memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk kopi di manca negara.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI INDONESIA
Alat analisis yang digunakan adalah metode SWOT. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi informasi menjadi dua kelompok, yaitu informasi yang termasuk ke dalam lingkup internal, dan informasi yang termasuk ke dalam lingkup eksternal. Selanjutnya, dilakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan yang berasal dari lingkup internal.
ANALISIS KOMPONEN KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN
Tahap pertama yang dilakukan dalam perumusan strategi adalah melakukan identifikasi pada tiap komponen tersebut untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, hasil identifikasi tersebut akan menjadi komponen SWOT.
PERUMUSAN STRATEGI DENGAN MATRIKS SWOT
Tahap selanjutnya adalah merumuskan strategi berdasarkan analisis komponen kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah di analisis sebelumnya. Dalam merumuskan strategi pengembangan agribisnis kopi Indonesia, alat analisis yang digunakan adalah Matriks SWOT. Strategi yang dihasilkan dari Matriks SWOT adalah strategi S-O yaitu menggunakan kekuaatan dari agribisnis kopi Indonesia untuk memanfaatkan peluang yang ada, strategi WO yaitu memanfaatkan peluang untuk meminimalkan kelemahan dari agribisnis kopi Indonesia, strategi S-T yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, dan strategi W-T yaitu meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman (Lampiran 1).
- by Dion Darlinus
- •
Bab 5
Perencanaan kapasitas strategis untuk barang dan jasa
Perencanaan kapasitas strategis untuk barang dan jasa
- by Dion Darlinus
- •
Perusahaan harus bersifat kompetitif agar dapat menjual barang di Pasar. Daya saing (competitiveness) merupakan paktor penting dalam menentuka apakah perusahaan untung atau rugi. Pemasaran mempengaruhi daya saing dalam beberapa... more
Perusahaan harus bersifat kompetitif agar dapat menjual barang di Pasar. Daya saing (competitiveness) merupakan paktor penting dalam menentuka apakah perusahaan untung atau rugi. Pemasaran mempengaruhi daya saing dalam beberapa cara,termasuk mengindentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen,penentuan harga,serta periklanan dan promosi.
B.Strategi Dan Taktik
Strategi yaitu peta panduan untuk mencapai tujuan .strategi menyediakan fokus untuk pengambilan keputusan.secara umum setiap organisasi mempunyai strategi yang di sebut strategi organisasi. Yang berkaitan dengan seluruh organisasi.strategi organisasi memiliki strategi fungsional,strategi fungsional harus mendukung seluruh strategi organisasi harus mendukung sasaran dan misi organisasi. Taktik metode dan tindakan yang di gunakan untuk melakukanlebih spesifik dari strategi.Memberikan penduan dan arahan untuk melakukan oprasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
C.Produktivitas
Istilah produktivitas digunakan untuk menguraikan hal ini.produktifitas adalah indeks yang mengukur ouput (barang dan jasa) dibandingkan nilai input (tenaga kerja,bahan baku,energi dan sumber daya lainya). Yang di gunakan untuk memproduksi ouput.Prokduktivitas biasanya dinyatakan sebagai rasio ouput terhadap input. Produktivikasi memiliki dampak penting terhadap organisasi bisnis dan seluruh bangsa.Meningkatkan produktivitas dapat menmbah nilai perekonomian sambil menjaga inflasi agar tetap terkendali.
B.Strategi Dan Taktik
Strategi yaitu peta panduan untuk mencapai tujuan .strategi menyediakan fokus untuk pengambilan keputusan.secara umum setiap organisasi mempunyai strategi yang di sebut strategi organisasi. Yang berkaitan dengan seluruh organisasi.strategi organisasi memiliki strategi fungsional,strategi fungsional harus mendukung seluruh strategi organisasi harus mendukung sasaran dan misi organisasi. Taktik metode dan tindakan yang di gunakan untuk melakukanlebih spesifik dari strategi.Memberikan penduan dan arahan untuk melakukan oprasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
C.Produktivitas
Istilah produktivitas digunakan untuk menguraikan hal ini.produktifitas adalah indeks yang mengukur ouput (barang dan jasa) dibandingkan nilai input (tenaga kerja,bahan baku,energi dan sumber daya lainya). Yang di gunakan untuk memproduksi ouput.Prokduktivitas biasanya dinyatakan sebagai rasio ouput terhadap input. Produktivikasi memiliki dampak penting terhadap organisasi bisnis dan seluruh bangsa.Meningkatkan produktivitas dapat menmbah nilai perekonomian sambil menjaga inflasi agar tetap terkendali.
Nama : Abdul Rahman Algopixy Nim : 1711170006 Prodi : Manajemen Haji Dan Umrah Dosen : @faisalmmuttaqin Fakultas : FEBI(ekonemi bisnis islam) ANALISIS DAYA SAING DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI INDONESIA Indonesia merupakan... more
Nama : Abdul Rahman Algopixy Nim : 1711170006 Prodi : Manajemen Haji Dan Umrah Dosen : @faisalmmuttaqin Fakultas : FEBI(ekonemi bisnis islam) ANALISIS DAYA SAING DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI INDONESIA Indonesia merupakan eksportir ke empat dunia untuk komoditi kopi,dengan peran rata-rata sebesar 4,76 persen terhadap eksport dunia .Berazil menepati posisi pertama dengan peran rata rata sebesar 24,30 persen ,di ikuti dengan Vietnam sebesar 17,94 persen dan Colombia sebesar 10,65 persen (ICO,2012). Terhadap lebih dari 50 negaratujuan eksport kopi Indonesia .tujuan pertama eksport kopi Indonesia yang utama Amerika serikat dengan peran pasar rata rata sebesar 19,35 persen dari totol eksport Indonesia. Di ikuti oleh jepang,jerman,dan italia,masing masing dengan peran pasar rata rata sebesar 14,96;15,88; dan 6,71 persen (departemen perdagangan,2010). Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia tergolong rendah di bandingkan Negara Negara pengimportseperti masyarakat eropa yang rata rata menkonsumsi kopi di atas lima kg/kapitat/tahun,dan Amerika serikat di atas 4kg /kapitat/tahun.sedangkan konsumsi kopi masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,45kg/kapitat/tahun (international coffee organization,2011). A. ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Daya saing kopi Indonesia di pasar international dapat di lihat dari ke unggulan Dapat di lihat dari keunggulan komparatif. Salah satu nega di pasar international adalah metode Revealed Comparative Advantage (RCA).Nilai RCA yang lebih dari satu mendikasikan bahwa komoditas satu Negara tersebut memeliki daya saing. Pasar eksport kopi Indonesia merupakan pasar pengikut bila di bandingkan dengan