The problem that often arises in the procurement of seeds is in selecting seeds that have high ph... more The problem that often arises in the procurement of seeds is in selecting seeds that have high physiological quality. The Porang (Amorphophallus muelleri Blume) planting material is generally in the form of bulbils of varying sizes with a dormancy period of 4-5 months. One of the efforts to break seed dormancy is by soaking. This study aimed to determine the effect of bulbil weight and soaking duration on the viability and growth of porang. The research was carried out at the Pakuwon Experimental Station, Balittri, Sukabumi, West Java, from September to December 2020. The design used was a split plot with 3 replications. The main plot was the bulbil weight which consisted of 3 categories: (1) large size (12.66-16.96 g/seed), (2) medium (10.41-11.53 g/seed), and (3) small (5.63-7.11 g/seed). The sub-plots were the soaking duration in water which consisted of 4 levels: 0 hours (without soaking), and soaking for 2 hours, 4 hours, and 6 hours. The variables observed were the viability, ...
In research conducted with the cropping pattern used between maize and chili plants showed that t... more In research conducted with the cropping pattern used between maize and chili plants showed that the distance the fence is relatively less able to compete with corn. The use of maize as a crop during the growth of jatropha causes disturbed and the production had decreased by 90%, whereas between corn plants can grow normally and can produce seven tonnes of dry loose maize per hectare. As with the use of pepper plants interrupted, growth and productivity of Jatropha plant is not susceptible to interference, while the chili plant capable of producing 110 g / ph. This shows that the distance the fence is not tolerant of shade so as to alternate between the plants, is necessary to find plants that are shorter than the distance the fence and have high economic value. Planting distance between the ideal plants is one meter from the plant jatropha. If the distance is less than one meter cropping, the effect of shading and nutrient competition will be very detrimental to both the growth of j...
Black pepper (Piper nigrum L.) belongs to plants which have high in nutrient uptake. If the plant... more Black pepper (Piper nigrum L.) belongs to plants which have high in nutrient uptake. If the plant is grown on marginal lands it will requires a relatively high amount of fertilizer that should be added. Therefore, it needs an effort to improve their efficiency on growing of the crop. The use of bio-fertilizer containing N fixing bacteria and P solubilizing microbes is expected be able to minimize the use of inorganic fertilizers. This study was conducted to investigate the effect of several indigenous rhizosphere microbes on the growth and nutrient uptake of N, P, and K in black pepper. A Completely Randomized Design (CRD) with eight treatments and three reflications was used in this study. The treatments exemined were: K0) without inoculum and without fertilizer (control), K1) without inoculum + 50% fertilizer, K2) without inoculum + 100% fertilizer, H1) inoculum of Azotobacter (PN LCNa) + 50% fertilizer, H2) inoculum of Azotobacter (PN LCNb) + 50% fertilizer, H3) inoculum of Penic...
ABSTRAKLuas kelapa sawit rakyat yang perlu diremajakan saat ini mencapai 1,26 juta ha atau 35% da... more ABSTRAKLuas kelapa sawit rakyat yang perlu diremajakan saat ini mencapai 1,26 juta ha atau 35% dari luas total nasional. Namun peremajaannya terkendala karena biaya sangat mahal. Tujuan penelitian adalah mendapatkan model peremajaan kelapa sawit rakyat yang efisien dan ekonomis. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2010-Desember 2012 di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Rancangan percobaan menggunakan Petak Terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama adalah tiga model peremajaan, yaitu 20-20-60; 40-40-20, dan 60-40. Anak petak adalah dua jenis tanaman sela (jagung dan kedelai). Model peremajaan 20-20-60, yaitu penebangan dan peremajaan 20% dari jumlah pohon sawit tua pada tahun pertama, 20% pada tahun kedua, dan 60% pada tahun ketiga. Dilakukan pendekatan yang sama untuk kedua model lainnya. Setiap plot percobaan terdiri dari 25 pohon sawit muda dan 25 tua. Variabel pengamatan untuk tanaman sawit muda adalah tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar pan...
ABSTRAKKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan salah satu jenis tanaman p... more ABSTRAKKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki potensi besar sebagai sumber bahan baku untuk biodiesel. Tingkat produktivitas yang dapat mencapai 8-9 ton minyak kasar atau setara dengan 6-8 ton biodiesel/ha/tahun memiliki nilai strategis terkait dengan program pemerintah dalam mencari alternatif sumber energi baru yang terbarukan. Pengembangan sumber energi terbarukan seperti yang berasal dari minyak nabati kemiri sunan merupakan salah satu alternatif dalam upaya memenuhi defisit energi untuk keperluan domestik sehingga Indonesia dapat keluar dari himpitan krisis energi. Lahan-lahan yang telah terdegradasi di Indonesia dari tahun ke tahun luasnya semakin bertambah baik karena faktor alam maupun karena eksploitasi yang tidak terkendali. Disisi lain pengembangan tanaman sumber BBN terkendala karena keterbatasan lahan. Kajian yang telah dilakukan secara intensif terhadap karakteristik tanaman, minyak...
Lada ( Piper nigrum L.) merupakan tanaman yang penyerapan haranya tinggi dan sebagian besar ditan... more Lada ( Piper nigrum L.) merupakan tanaman yang penyerapan haranya tinggi dan sebagian besar ditanam di lahan marginal sehingga memerlukan jumlah pupuk yang relatif tinggi. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan pada lada, salah satunya dengan menggunakan pupuk hayati yang mengandung mikroba penambat N 2 dan pelarut hara P. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh mikroba rizosfer indigenous terhadap pertumbuhan dan serapan hara N, P, dan K pada tanaman lada. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah: K0) tanpa inokulum dan tanpa pupuk (Kontrol), K1) tanpa inokulum + 50% pupuk, K2) tanpa inokulum + 100% pupuk, H1) inokulum Azotobacter (PN LCNa) + 50% pupuk, H2) inokulum Azotobacter (PN LCNb) + 50% pupuk, H3) inokulum Penicillium (PF LSK 1b) + 50% pupuk, H4) inokulum bakteri pelarut fosfat (PF LSK 1a) + 50% pupuk, dan H5) mikoriza + 50% pupuk. Hasil penelitian menunjukka...
This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea... more This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea level and Latosol type of soil beginning from January until June 2009. It aimed to investigate the effect of light intensity and seedling media on growth of "Sunan" candle nut (R. trisperma) seedling. Split plot design with 4 replications was used in this study. The main plots factor are percentage of light intensity (I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2 (100%), and the split plots factor are seedling media (M) consisted of five kinds of media: M1 (50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and 50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil). Result showed that: (1) for better growth of R. trisperma seedling suggested to be shaded, and (2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung are the best media for it growth. Keywords: Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw, light intensity, seedling ...
Three types of coconut hybrid, namely Salak Dwarf (SKD) x Tenga Tall(TAT), Salak Dwarf x Sawarna ... more Three types of coconut hybrid, namely Salak Dwarf (SKD) x Tenga Tall(TAT), Salak Dwarf x Sawarna Tall (SAT), and Salak Dwarf x Markumvalley Tall (MVT) were studied in Kotabumi, North Lampung, from July 1994 to March 1995 on Red Yellow Podzolid soil. This trial was conducted to determine the percentage of germination and speed of germination based on hybrid type, seed weight, and mulching. Split-split plot design consisted of three factors with three replications was used for this trial. Thejrst factor as main plot was three levels of hybrid SKD x TAT, SKD x SAT, and SKD x MV1: The second.factor as subplot was three levels of seed weight less 500 g, 501 -800 g, and more than 801 g. The third factor as sub-sub plot consisting of four levels of mulching 0, 30, 60, and 100 percent. The results showed that SKD x SAT germinated faster than SKD x MVT and SKD x TAT. The germination percentage of SKD x MVT was higher compared to SKD x TAT, but similar to SKD x MVi? The germination speed was ...
Lahan bekas tambang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun demikian p... more Lahan bekas tambang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun demikian perbaikan-perbaikan fisik, kimia, maupun biologi tanahnya perlu dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Artikel ini membahas diantara teknologi penyiapan lahan bekas tambang untuk budidaya tanaman perkebunan.
International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, 2020
Farmers expanded the smallholder plantation to the protected tropical rainforest area due to decl... more Farmers expanded the smallholder plantation to the protected tropical rainforest area due to declining of coffee productivity by the old age of coffee trees and degraded soils in West Lampung, Sumatra Island of Indonesia. The research aimed to study the performance of rehabilitated Robusta coffee trees and citronella grass (Andropogon nardus L.) as a conservation crop to improve the smallholder coffee plantation productivity. The old Robusta coffee trees (more than 25 years old) were rehabilitated by side grafting. Scions for the grafting were superior clones such as Sumber Asin (SA) 237, Besoekish Proefstation (BP) 436, and 534. In the experiment, two scions were grafted to each of 600 local Robusta coffee trees. To know the effect of grafting, the coffee trees were observed using stratified random sampling with equal sample allocation. The strata were varying positions of land on the hill, i.e., peak, ridge, and bottom, and the other were the three clones. The citronella was planted along the contour line among the coffee trees, with a vertical interval (VI) was 1.25 m. On average, the two grafted branches of coffee trees could produce green beans 453 g. It was higher than the average yield of the farmers' coffee trees, i.e., 387 g tree-1. The SA 237, however, was vulnerable to the attack of berry borer (Hypothenemus hampei). Besides, to control erosion, the citronella grass under 40 to 60% covered by coffee trees canopy, produced fresh leaves 10-ton ha-1 year-1 or essential oil as much as 87 L (essential oil content of leaves 0.87%), approximately. That was equivalent to $1,115 in a year. The citronella also improved the soil chemical properties, especially organic-C, P 2 O 5 , Ca 2+ , Mg 2+ , and Al 3+ .
This experiment was conducted at Pakuwon
Experimental Station with altitude about 450 m
above sea... more This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea level and Latosol type of soil beginning from January until June 2009. It aimed to investigate the effect of light intensity and seedling media on growth of “Sunan” candle nut (R. trisperma) seedling. Split plot design with 4 replications was used in this study. The main plots factor are percentage of light intensity (I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2 (100%), and the split plots factor are seedling media (M) consisted of five kinds of media: M1 (50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and 50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil). Result showed that: (1) for better growth of R. trisperma seedling suggested to be shaded, and (2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung are the best media for it growth.
The problem that often arises in the procurement of seeds is in selecting seeds that have high ph... more The problem that often arises in the procurement of seeds is in selecting seeds that have high physiological quality. The Porang (Amorphophallus muelleri Blume) planting material is generally in the form of bulbils of varying sizes with a dormancy period of 4-5 months. One of the efforts to break seed dormancy is by soaking. This study aimed to determine the effect of bulbil weight and soaking duration on the viability and growth of porang. The research was carried out at the Pakuwon Experimental Station, Balittri, Sukabumi, West Java, from September to December 2020. The design used was a split plot with 3 replications. The main plot was the bulbil weight which consisted of 3 categories: (1) large size (12.66-16.96 g/seed), (2) medium (10.41-11.53 g/seed), and (3) small (5.63-7.11 g/seed). The sub-plots were the soaking duration in water which consisted of 4 levels: 0 hours (without soaking), and soaking for 2 hours, 4 hours, and 6 hours. The variables observed were the viability, ...
In research conducted with the cropping pattern used between maize and chili plants showed that t... more In research conducted with the cropping pattern used between maize and chili plants showed that the distance the fence is relatively less able to compete with corn. The use of maize as a crop during the growth of jatropha causes disturbed and the production had decreased by 90%, whereas between corn plants can grow normally and can produce seven tonnes of dry loose maize per hectare. As with the use of pepper plants interrupted, growth and productivity of Jatropha plant is not susceptible to interference, while the chili plant capable of producing 110 g / ph. This shows that the distance the fence is not tolerant of shade so as to alternate between the plants, is necessary to find plants that are shorter than the distance the fence and have high economic value. Planting distance between the ideal plants is one meter from the plant jatropha. If the distance is less than one meter cropping, the effect of shading and nutrient competition will be very detrimental to both the growth of j...
Black pepper (Piper nigrum L.) belongs to plants which have high in nutrient uptake. If the plant... more Black pepper (Piper nigrum L.) belongs to plants which have high in nutrient uptake. If the plant is grown on marginal lands it will requires a relatively high amount of fertilizer that should be added. Therefore, it needs an effort to improve their efficiency on growing of the crop. The use of bio-fertilizer containing N fixing bacteria and P solubilizing microbes is expected be able to minimize the use of inorganic fertilizers. This study was conducted to investigate the effect of several indigenous rhizosphere microbes on the growth and nutrient uptake of N, P, and K in black pepper. A Completely Randomized Design (CRD) with eight treatments and three reflications was used in this study. The treatments exemined were: K0) without inoculum and without fertilizer (control), K1) without inoculum + 50% fertilizer, K2) without inoculum + 100% fertilizer, H1) inoculum of Azotobacter (PN LCNa) + 50% fertilizer, H2) inoculum of Azotobacter (PN LCNb) + 50% fertilizer, H3) inoculum of Penic...
ABSTRAKLuas kelapa sawit rakyat yang perlu diremajakan saat ini mencapai 1,26 juta ha atau 35% da... more ABSTRAKLuas kelapa sawit rakyat yang perlu diremajakan saat ini mencapai 1,26 juta ha atau 35% dari luas total nasional. Namun peremajaannya terkendala karena biaya sangat mahal. Tujuan penelitian adalah mendapatkan model peremajaan kelapa sawit rakyat yang efisien dan ekonomis. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2010-Desember 2012 di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Rancangan percobaan menggunakan Petak Terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama adalah tiga model peremajaan, yaitu 20-20-60; 40-40-20, dan 60-40. Anak petak adalah dua jenis tanaman sela (jagung dan kedelai). Model peremajaan 20-20-60, yaitu penebangan dan peremajaan 20% dari jumlah pohon sawit tua pada tahun pertama, 20% pada tahun kedua, dan 60% pada tahun ketiga. Dilakukan pendekatan yang sama untuk kedua model lainnya. Setiap plot percobaan terdiri dari 25 pohon sawit muda dan 25 tua. Variabel pengamatan untuk tanaman sawit muda adalah tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar pan...
ABSTRAKKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan salah satu jenis tanaman p... more ABSTRAKKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki potensi besar sebagai sumber bahan baku untuk biodiesel. Tingkat produktivitas yang dapat mencapai 8-9 ton minyak kasar atau setara dengan 6-8 ton biodiesel/ha/tahun memiliki nilai strategis terkait dengan program pemerintah dalam mencari alternatif sumber energi baru yang terbarukan. Pengembangan sumber energi terbarukan seperti yang berasal dari minyak nabati kemiri sunan merupakan salah satu alternatif dalam upaya memenuhi defisit energi untuk keperluan domestik sehingga Indonesia dapat keluar dari himpitan krisis energi. Lahan-lahan yang telah terdegradasi di Indonesia dari tahun ke tahun luasnya semakin bertambah baik karena faktor alam maupun karena eksploitasi yang tidak terkendali. Disisi lain pengembangan tanaman sumber BBN terkendala karena keterbatasan lahan. Kajian yang telah dilakukan secara intensif terhadap karakteristik tanaman, minyak...
Lada ( Piper nigrum L.) merupakan tanaman yang penyerapan haranya tinggi dan sebagian besar ditan... more Lada ( Piper nigrum L.) merupakan tanaman yang penyerapan haranya tinggi dan sebagian besar ditanam di lahan marginal sehingga memerlukan jumlah pupuk yang relatif tinggi. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan pada lada, salah satunya dengan menggunakan pupuk hayati yang mengandung mikroba penambat N 2 dan pelarut hara P. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh mikroba rizosfer indigenous terhadap pertumbuhan dan serapan hara N, P, dan K pada tanaman lada. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah: K0) tanpa inokulum dan tanpa pupuk (Kontrol), K1) tanpa inokulum + 50% pupuk, K2) tanpa inokulum + 100% pupuk, H1) inokulum Azotobacter (PN LCNa) + 50% pupuk, H2) inokulum Azotobacter (PN LCNb) + 50% pupuk, H3) inokulum Penicillium (PF LSK 1b) + 50% pupuk, H4) inokulum bakteri pelarut fosfat (PF LSK 1a) + 50% pupuk, dan H5) mikoriza + 50% pupuk. Hasil penelitian menunjukka...
This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea... more This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea level and Latosol type of soil beginning from January until June 2009. It aimed to investigate the effect of light intensity and seedling media on growth of "Sunan" candle nut (R. trisperma) seedling. Split plot design with 4 replications was used in this study. The main plots factor are percentage of light intensity (I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2 (100%), and the split plots factor are seedling media (M) consisted of five kinds of media: M1 (50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and 50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil). Result showed that: (1) for better growth of R. trisperma seedling suggested to be shaded, and (2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung are the best media for it growth. Keywords: Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw, light intensity, seedling ...
Three types of coconut hybrid, namely Salak Dwarf (SKD) x Tenga Tall(TAT), Salak Dwarf x Sawarna ... more Three types of coconut hybrid, namely Salak Dwarf (SKD) x Tenga Tall(TAT), Salak Dwarf x Sawarna Tall (SAT), and Salak Dwarf x Markumvalley Tall (MVT) were studied in Kotabumi, North Lampung, from July 1994 to March 1995 on Red Yellow Podzolid soil. This trial was conducted to determine the percentage of germination and speed of germination based on hybrid type, seed weight, and mulching. Split-split plot design consisted of three factors with three replications was used for this trial. Thejrst factor as main plot was three levels of hybrid SKD x TAT, SKD x SAT, and SKD x MV1: The second.factor as subplot was three levels of seed weight less 500 g, 501 -800 g, and more than 801 g. The third factor as sub-sub plot consisting of four levels of mulching 0, 30, 60, and 100 percent. The results showed that SKD x SAT germinated faster than SKD x MVT and SKD x TAT. The germination percentage of SKD x MVT was higher compared to SKD x TAT, but similar to SKD x MVi? The germination speed was ...
Lahan bekas tambang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun demikian p... more Lahan bekas tambang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Namun demikian perbaikan-perbaikan fisik, kimia, maupun biologi tanahnya perlu dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Artikel ini membahas diantara teknologi penyiapan lahan bekas tambang untuk budidaya tanaman perkebunan.
International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, 2020
Farmers expanded the smallholder plantation to the protected tropical rainforest area due to decl... more Farmers expanded the smallholder plantation to the protected tropical rainforest area due to declining of coffee productivity by the old age of coffee trees and degraded soils in West Lampung, Sumatra Island of Indonesia. The research aimed to study the performance of rehabilitated Robusta coffee trees and citronella grass (Andropogon nardus L.) as a conservation crop to improve the smallholder coffee plantation productivity. The old Robusta coffee trees (more than 25 years old) were rehabilitated by side grafting. Scions for the grafting were superior clones such as Sumber Asin (SA) 237, Besoekish Proefstation (BP) 436, and 534. In the experiment, two scions were grafted to each of 600 local Robusta coffee trees. To know the effect of grafting, the coffee trees were observed using stratified random sampling with equal sample allocation. The strata were varying positions of land on the hill, i.e., peak, ridge, and bottom, and the other were the three clones. The citronella was planted along the contour line among the coffee trees, with a vertical interval (VI) was 1.25 m. On average, the two grafted branches of coffee trees could produce green beans 453 g. It was higher than the average yield of the farmers' coffee trees, i.e., 387 g tree-1. The SA 237, however, was vulnerable to the attack of berry borer (Hypothenemus hampei). Besides, to control erosion, the citronella grass under 40 to 60% covered by coffee trees canopy, produced fresh leaves 10-ton ha-1 year-1 or essential oil as much as 87 L (essential oil content of leaves 0.87%), approximately. That was equivalent to $1,115 in a year. The citronella also improved the soil chemical properties, especially organic-C, P 2 O 5 , Ca 2+ , Mg 2+ , and Al 3+ .
This experiment was conducted at Pakuwon
Experimental Station with altitude about 450 m
above sea... more This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea level and Latosol type of soil beginning from January until June 2009. It aimed to investigate the effect of light intensity and seedling media on growth of “Sunan” candle nut (R. trisperma) seedling. Split plot design with 4 replications was used in this study. The main plots factor are percentage of light intensity (I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2 (100%), and the split plots factor are seedling media (M) consisted of five kinds of media: M1 (50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and 50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil). Result showed that: (1) for better growth of R. trisperma seedling suggested to be shaded, and (2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung are the best media for it growth.
Uploads
Papers by Maman Herman
Experimental Station with altitude about 450 m
above sea level and Latosol type of soil
beginning from January until June 2009. It
aimed to investigate the effect of light intensity
and seedling media on growth of “Sunan” candle
nut (R. trisperma) seedling. Split plot design
with 4 replications was used in this study. The
main plots factor are percentage of light intensity
(I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2
(100%), and the split plots factor are seedling
media (M) consisted of five kinds of media: M1
(50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil
and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and
50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep
dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil).
Result showed that: (1) for better growth of R.
trisperma seedling suggested to be shaded, and
(2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung
are the best media for it growth.
Experimental Station with altitude about 450 m
above sea level and Latosol type of soil
beginning from January until June 2009. It
aimed to investigate the effect of light intensity
and seedling media on growth of “Sunan” candle
nut (R. trisperma) seedling. Split plot design
with 4 replications was used in this study. The
main plots factor are percentage of light intensity
(I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2
(100%), and the split plots factor are seedling
media (M) consisted of five kinds of media: M1
(50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil
and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and
50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep
dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil).
Result showed that: (1) for better growth of R.
trisperma seedling suggested to be shaded, and
(2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung
are the best media for it growth.