Skip to main content
Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan serta mendeskripsikan nama-nama penyakit dalam bahasa Lampung dialek A yang diusulkan menjadi kosakata bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode... more
Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan serta mendeskripsikan
nama-nama penyakit dalam bahasa Lampung dialek A yang diusulkan menjadi
kosakata bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif. Data berupa kosakata nama-nama penyakit dalam bahasa
Lampung dialek A yang dikumpulkan dari Desa Negara Ratu, Kecamatan Sungkai
Utara, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Pengumpulan data
mengunakan 206 kosa kata nama-nama penyakit dilakukan dengan teknik catat,
teknik sadap mengunakan alat perekam, dan teknik simak libat cakap. Berdasarkan
pembahasan ditemukan bahwa terdapat 206 nama-nama penyakit dan pengobatan
yang terhimpun. Ada satu kata mengandung dua makna sangat berbeda seperti kata
ngan-ngan ngilu ‘otot kaku’ dan ‘otot sakit’, kata, rimol ‘pelo’ dan ‘lumpuh bagian
otot alat bicara’, ritol ‘langit-langit terbelah’ dan ‘cadel’. Terdapat 206 contoh
kalimat nama penyakit bahasa Lampung diartikan bahasa Indonesia.
Kata Kunci: Bahasa Lampung, Dialek A, Etnolinguistik
Bunga rampai sederhana ini merupakan kumpulan catatan, pemikiran dan kajian multi disiplin. Termasuk catatan kearifan lokal, nasional dan pelajaran global, usaha, renungan sabar, dan doa. Sehamparan artikel di dalam buku ini berusaha... more
Bunga rampai sederhana ini merupakan kumpulan catatan,
pemikiran dan kajian multi disiplin. Termasuk catatan kearifan
lokal, nasional dan pelajaran global, usaha, renungan sabar, dan
doa. Sehamparan artikel di dalam buku ini berusaha memberikan
dan menyentuh itu semua. Relasi antarartikel sekilas saling lepas
seperti mozaik.
Oleh karena itu, buku ini bisa dibaca serial, bisa juga
dibaca paralel, atau random sesuai minat. Tidak perlu terburuburu untuk menyelesaikan membaca buku ini sekaligus. Sebab
setiap bagian artikel buku ini di bagian pertama sampai dengan
bagian kelima dinamika tatanan multi, semua memiliki konteks
masing-masing, cita rasa dan kesan yang berbeda, layaknya anda
meneguk air zam-zam di pinggir taman labirin (maze) .
Selamat membaca, senantiasa berdoa. Tetap ikhtiar
dengan memperhatikan 3M: menjaga jarak, mencuci tangan,
menjaga imunitas, mandi matahari, dan makai masker! Semoga
Covid-19 cepat berlalu
This research discusses the differences of vowel correspondences, vowel, and consonant variations of Tulangbawang dialect of Lampung language in six research areas. The data collecting technique was conducted by applying dialectology... more
This research discusses the differences of vowel correspondences, vowel, and consonant variations of Tulangbawang dialect of Lampung language in six research areas. The data collecting technique was conducted by applying dialectology method. Moreover, this research used the list of questions that listed in Swadesh's basic vocabularies. The result showed that there are differences in the linguistic elements in Lampung language which include the differences in phonology, morphology, and lexicon. In the phonological differences, it was found that there are one vowel correspondence, eleven vowel variations, and twenty three consonant variations. In general, vowel correspondence lies in the end of words, and the tendency of occurring is found in the research area 1, 3, 4, and 5. All research areas always have similarities but there are various changes for each correspondence in research area number six. In the morphological differences, there are differences in the form of suffixes namely correspondences. Besides, there are some lexical differences found in the six research areas. Abstrak Penelitian ini membahas perbedaan korespondensi vokal, variasi vokal, dan variasi konsonan dalam bahasa Lampung dialek Tulangbawang di 6 titik pengamatan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode dialektologi. Selain itu, penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan yang digunakan pada 200 kosakata dasar swadesh. Ditemukan perbedaan unsur-unsur kebahasaan dalam bahasa Lampung yang meliputi perbedaan; fonologi, morfologi, dan leksikon. Perbedaan fonologi ditemukan satu korespondensi vokal, sebelas variasi vokal, dan dua puluh tiga variasi konsonan. Umumnya korespondensi vokal posisi akhir kata, ada kecendrungan pada daerah titik pengamatan 1, 3, 4, dan 5. Kesemua itu selalu memiliki kesamaan walaupun pada enam daerah titik pengamatan memiliki perubahan yang berbeda-beda untuk setiap korespondensi yang ditemukan. Dalam perbedaan morfologi terdapat perbedaan bentuk sufiks yang berupa korespondensi. Selain itu, perbedaan leksikon cukup banyak ditemukan pada enam titik daerah pengamatan. Kata kunci: korespondensi vokal, variasi vokal, dan variasi konsonan naskah masuk : 17 Januari 2015 naskah diterima : 10 Maret 2015
Abstrak Penelitian ini membahas tiga hal, (1) apa saja nama dan makna aksesori pakaian adat Lampung Pepadun dikaji dari sisi semantik leksikal, (2) apakah makna sosial dan makna kultural dari aksesoris pakaian adat Lampung Pepadun dari... more
Abstrak Penelitian ini membahas tiga hal, (1) apa saja nama dan makna aksesori pakaian adat Lampung Pepadun dikaji dari sisi semantik leksikal, (2) apakah makna sosial dan makna kultural dari aksesoris pakaian adat Lampung Pepadun dari sisi semiotic, dan (3) bagaimana sikap masyarakat Lampung terhadap eksisitensi pakaian adat Lampung Pepadun secara umum. Tujuan penelitian (1) mengetahui perkembangan pakaian adat Lampung pepadun, (2) memahami sikap masyarakat Lampung terhadap pakaian adat Lampung pepadun, dan (3) menelaah filosofi dan makna dalam pakaian adat Lampung pepadun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskiptif, linguistik antropologi. Selanjutnya teori untuk mengupas penelitian ini memakai teori semantik leksikal dan teori simeotik. Hasil penelitian yang ditemukan, perkembangan pakaian adat Lampung pepadun sangat baik. Sikap masyarakat, bangga terhadap pakaian adat Lampung pepadun. Begitu juga masyarakat pengrajin aksesoris pakaian adat dan desainer terus berinovasi. Terdapat dua puluh kosa kata aksesori pakaian adat Lampung Pepadun, yaitu (1) sigor/siger, (2) kembang cempaka, (3) beringin tumbuh, (4) serajo bulan, (5) bulang taji, (6) bebe, (7) papan jajar, (8) gelang burung, (9) gelang kano, (10) gelang ruwi, (11) gelang bibit, (12) buah manggus, (13) kalung bulan temenggal, (14) sabik inuh, (15) sabik buluh perindu, (16) selempang pinang buah jukum, (17) bidak bekilas, (18) ikat pinggang bulu serati, (19) tapis jung satrat, dan (20) tanggai. Kata kunci: aksesori pakaian adat, adat Lampung Pepadun, semantik leksikal, kearifan lokal Abstract This research discusses three things (1) what are the names and meanings of Lampung Pepadun traditional clothing accessories studied from the side of lexical semantics (2) What is the social meaning and cultural meaning of the accessories of the Lampung Pepadun traditional clothing in terms of semiotics (3) how the attitude of Lampung people for the existence of the Lampung Pepadun traditional clothing in general. The purpose of the study is (1) to know the development of Lampung pepadun traditional clothing. (2) to understand the attitude of the Lampung community towards Lampung pepadun traditional clothing (3) to examine the philosophy and meaning in Lampung traditional pepadun clothing. The method used in this study is descriptive qualitative methods with anthropology linguistic. Furthermore, the theory used to explore this research are lexical semantic theory and simeotic theory. The results of the research show that the development of Lampung traditional pepadun clothing is very good. The people of Lampung are proud of Lampung traditional clothing pepadun. Likewise, the crafters of traditional clothes accessories and designers continue to innovate. There are twenty vocabularies of Lampung Pepadun traditional clothing accessories, they are (1
Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan tentang gaya bahasa perulangan, ungkapan dan makna kiasan, dan nilai-nilai luhur dalam lirik lagu klasik Lampung dialek O yang berjudul sanak aruk "anak yatim". Metode penelitian ini menggunakan... more
Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan tentang gaya bahasa perulangan, ungkapan dan makna kiasan, dan nilai-nilai luhur dalam lirik lagu klasik Lampung dialek O yang berjudul sanak aruk "anak yatim". Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Objek penelitian yaitu lagu klasik Lampung ciptaan Supirman yang berjudul sanak aruk "anak yatim". Hasil analisis data dapat disimpulkan terdapat gaya bahasa perulangan atau repetisi epizeukis (semacam gaya bahasa, repetisi yang berupa perulangan langsung atas kata yang dipentingkan beberapa kali berturut-turut), dan repetisi simploke (gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut). Ungkapan dan makna kiasan yang digunakan dalam lirik lagu ini adalah gaya bahasa perbandingan atau perumpamaan; seperti, ibarat, bak, dan penaka. Penggunaan repetisi memberikan pengaruh cukup kuat terhadap lirik lagu klasik Lampung dialek O seperti makna kesedihan, makna keikhlasan, makna kesetiaan, makna cinta, dan makna perubahan. Nilai-nilai luhur yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah pandai memahami rahasia hidup, pandai memahami kehidupan dengan arif, dan mempertinggi budi pekerti. Abstract This research describes repetition style found in Lampung classic song and expressions and idioms used in Lampung classic song, O dialect titled Sanak Aruk 'an orphan'. The method used in this research is qualitative-descriptive method and the object of the research is Lampung classic song, titled Sanak Aruk 'an orphan' written by Supirman. Result of the analysis concludes that the repetition style used in the song is epizuekis repetition (a kind of repetition styles repeating the Important words many times in a row) and simploke repetition (repeating the first and the last lyric, either phrase and sentence in a row). The expressions and idioms used in the song is a comparative one, like metaphor, like, and example. The use of repetition strongly effect the lyrics of the Lampung classic song, dialect O. It conveys the meaning of sadness, sincere, loyalty, love, and change. The noble values contained in the song are intelligence to understand the life secret, to understand wisdom, and to improve the character.
Abstrak Keberadaan kebudayaan Lampung sangat penting untuk diperhatikan sebab kebudayaan tersebut adalah strategi kebudayaan yang sangat baik untuk memelihara dan membina bahasa Lampung, yakni dengan melihat dan meneliti bagaimana... more
Abstrak Keberadaan kebudayaan Lampung sangat penting untuk diperhatikan sebab kebudayaan tersebut adalah strategi kebudayaan yang sangat baik untuk memelihara dan membina bahasa Lampung, yakni dengan melihat dan meneliti bagaimana pemerintah mengaplikasikan peraturan-peraturan yang dirancang oleh pemerintah daerah untuk mempertahankan salah satu ciri khas yang ada di daerah, seperti bahasa dan kebudayaan. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui perkembangan bahasa Lampung dan kebudayaan yang ada di provinsi Lampung. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa dan kebudayaan perlahan-lahan terkikis oleh perkembangan waktu. Sungguh disayangkan pendidikan bahasa Lampung banyak memperlihatkan ketimpangan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan melihat pengunaan bahasa Lampung dalam prosesi adat istiadat yang telah berlangsung selama ini. Kemudian, peneliti juga melihat dan mengamati bagaimana peran pemerintah terkait bahasa daerah Lampung dan budaya, termasuk dalam pengajaran bahasa Lampung. Kata Kunci: bahasa Lampung, adat istiadat, pemerintah Abstract The existence of Lampung culture is very important to regard because the culture is a good culture strategy to maintain and develop Lampung language, that is by seeing and examining how the government apply the rules designed by the local government to retain one characteristic in the area, such as language and culture. This study is also conducted to find out how the development of Lampung language and the culture in Lampung province. The results in this study shows that language and culture is slowly eroded by the progression of time. Unfortunately, the education of Lampung language shows a lot of inequality in the learning process. This study uses a qualitative method to look at the use of language Lampung in customs procession that have lasted all this time. Afterwards, the researcher also look at and examine how the role of the government related to Lampung language and its culture,s including the teaching of Lampung language.
The existence of Lampung culture is very important to regard because the culture is a good culture strategy to maintain and develop Lampung language, that is by seeing and examining how the government apply the rules designed by the local... more
The existence of Lampung culture is very important to regard because the culture is a good culture strategy to maintain and develop Lampung language, that is by seeing and examining how the government apply the rules designed by the local government to retain one characteristic in the area, such as language and culture. This study i s also conducted to find out how the development of Lampung language and the culture in Lampung province. The results in this study shows that language and culture is slowly eroded by the progression of time. Unfortunately , the education of Lampung language shows a lot of inequality in the learning process. This study uses a qualitative method to look at the use of language Lampung in customs procession that have lasted all this time . Afterwards, the researcher also look at and examine how the role of the government related to Lampung language and its culture , s including the teaching of Lampung language. Abstrak Keberadaan kebudayaan Lampung sangat p...
Penelitian ini membahas tiga hal, (1) apa saja nama dan makna aksesori pakaian adat Lampung Pepadun dikaji dari sisi semantik leksikal, (2) apakah makna sosial dan makna kultural dari aksesoris pakaian adat Lampung Pepadun dari sisi... more
Penelitian ini membahas tiga hal, (1) apa saja nama dan makna aksesori pakaian adat Lampung Pepadun dikaji dari sisi semantik leksikal, (2) apakah makna sosial dan makna kultural dari aksesoris pakaian adat Lampung Pepadun dari sisi semiotic, dan (3) bagaimana sikap masyarakat Lampung terhadap eksisitensi pakaian adat Lampung Pepadun secara umum. Tujuan penelitian (1) mengetahui perkembangan pakaian adat Lampung pepadun, (2) memahami sikap masyarakat Lampung terhadap pakaian adat Lampung pepadun, dan (3) menelaah filosofi dan makna dalam pakaian adat Lampung pepadun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskiptif, linguistik antropologi. Selanjutnya teori untuk mengupas penelitian ini memakai teori semantik leksikal dan teori simeotik. Hasil penelitian yang ditemukan, perkembangan pakaian adat Lampung pepadun sangat baik. Sikap masyarakat, bangga terhadap pakaian adat Lampung pepadun. Begitu juga masyarakat pengrajin aksesoris pakaian adat dan desainer terus ...