dbo:abstract
|
- Nosism, from Latin nos 'we', is the practice of using the pronoun we to refer to oneself when expressing a personal opinion. Depending on the person using the nosism different uses can be distinguished: (en)
- Nosisme (bahasa Latin nos, 'kita/kami') adalah praktik penggunaan pronomina persona pertama jamak untuk menyebut pronomina persona pertama tunggal. Contohnya penggunaan kata kami untuk menyebut diri sendiri (saya). Nosisme dikelompokkan berdasarkan penggunaannya, yaitu pluralis majestatis, editorial we, pluralis modestiae, dan pluralis auctoris.
* Pluralis majestatis (plural keagungan) digunakan oleh orang berkedudukan tinggi, misalnya raja atau paus, misalnya, "Pernikahan putri kami akan diselenggarakan di balairung kerajaan."
* Editorial we (plural editorial) digunakan oleh seorang redaktur untuk membuat pernyataan editorial atau tajuk rencana atas nama redaksi, misalnya, "Rubrik baru ini kami buat untuk menampung keinginan pembaca."
* Pluralis modestiae (plural kesantunan) digunakan oleh seseorang untuk mengurangi kesan arogan saat menyampaikan pengetahuan kepada orang lain, misalnya, "Banyak hal yang belum kami/kita ketahui."
* Pluralis auctoris (plural penulis) digunakan oleh penulis untuk merujuk kepada dirinya dan pembaca, misalnya, "Istilah ini selanjutnya akan kami/kita gunakan di dalam buku ini." (in)
|
rdfs:comment
|
- Nosism, from Latin nos 'we', is the practice of using the pronoun we to refer to oneself when expressing a personal opinion. Depending on the person using the nosism different uses can be distinguished: (en)
- Nosisme (bahasa Latin nos, 'kita/kami') adalah praktik penggunaan pronomina persona pertama jamak untuk menyebut pronomina persona pertama tunggal. Contohnya penggunaan kata kami untuk menyebut diri sendiri (saya). Nosisme dikelompokkan berdasarkan penggunaannya, yaitu pluralis majestatis, editorial we, pluralis modestiae, dan pluralis auctoris. (in)
|