[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
27 views24 pages

PROSEDUR TATALAKSANA STUNTING - Fu

uraian tentang tatalaksana penanganan stunting sebagai program prioritas nasional
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
27 views24 pages

PROSEDUR TATALAKSANA STUNTING - Fu

uraian tentang tatalaksana penanganan stunting sebagai program prioritas nasional
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 24

PROSEDUR DASAR

KASUS STUNTING dan


WASTING
Topik

1. Stunting dan Wasting


2. Standar antropometri, penilaian pertumbuhan dan pemantauan
pertumbuhan
3. Membedakan Pendek dengan Stunting
4. Asuhan Nutrisi Pediatrik
5. Pencegahan Stunting
6. Alur rujukan
1. Stunting & Wasting
Pengertian Stunted vs Stunting
• Stunted
Gangguan pertumbuhan bila Panjang atau
Tinggi badan terhadap usia (PB/U atau TB/U)
< -2 SD kurva pertumbuhan WHO

• Stunting
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
akibat anak mengalami kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang, yang ditandai
dengan Panjang atau Tinggi badannya di
bawah standar (PB/U atau TB/U < -2 SD kurva
pertumbuhan WHO)
• Wasted (Kurus) : BB kurang utk ukuran TB nya
• Stunted (Pendek) : TB kurang utk umurnya
• Underweight (BB rendah) : BB kurang utk umurnya
Waktu terjadinya stunting
• 20% ditemukan pada bayi baru lahir → stunting dimulai
intrauterin
• 80% terjadi karena faktor gizi dan infeksi → ditemukan
pada umur 6-18 bulan
Stunting diturunkan ke
generasi berikutnya
Faktor risiko

Psikososial Medis
• Faktor sosioekonomi (kemiskinan) • BBLR
• Pendidikan dan pengetahuan yang • Prematuritas
rendah mengenai praktik pemberian • Kelainan kongenital
makan pada bayi dan batita
(kecukupan ASI) • Developmental delay
• Peranan protein hewani dalam MPASI • oral health problem
• Penelantaran
• Pengaruh budaya
• Ketersediaan bahan makanan setempat
Etiologi dan Red Flags
Asupan kalori yang tidak adekuat Absorbsi yang tidak adekuat Peningkatan metabolisme
• Gastroesofageal reflux • Anemia defisiensi besi • Infeksi kronik (HIV-AIDS,
• Pasokan ASI tidak adekuat atau • Atresia bilier tuberculosis)
perlekatan tidak efektif • Penyakit celiac • Kelainan jantung bawaan
• Penyiapan susu formula yang salah • Gangguan gastrointestinal kronis • Penyakit paru kronik (pada bayi
• Gangguan mekanik dalam menyusu (irritable bowel syndrome) dengan riwayat premature)
(Celah bibir/ langit-langit) • Fibrosis kistik • Keganasan
• Penelantaran atau kekerasan anak • Kelainan metabolisme bawaan • Gagal ginjal
• Kebiasan makan yang buruk • Alergi susu sapi • Hipertirod
• Gangguan koordinasi neuromotor • Kolestasis, Penyakit hati • Kondisi inflamasi ( Asma,
oral inflammatory bowel disease)
• Gangguan gastrointestinal yang
diinduksi toksin (peningkatan kadar
timbal menyebabkan anoreksia,
konstipasi atau nyeri perut)
!!!!
!
Stunting diawali dengan penurunan berat
badan → bila tidak segera diatasi akan
menjadi Gizi Kurang dan akhirnya
menjadi Gizi Buruk.

Kenaikan BB yang tidak adekuat (weight


faltering) → memperlambat laju
pertumbuhan linier → Stunting
(malnutrisi kronik)
• Nutrisi sangat penting → 50-60% kebutuhan
energi pada masa bayi digunakan untuk pertumbuhan
otak

‘1000 Hari Pertama Kehidupan’ → masa kritis


terjadinya STUNTING
Dampak
Stunting

• Gagal tumbuh : BBLR, kecil, pendek, kurus


• Hambatan perkembangan kognitif dan motorik
• Gangguan metabolik pada masa dewasa : risiko penyakit tidak menular :
DM, obesitas, stroke, penyakit jantung
Dampak stunting

Jangka pendek Jangka panjang


• Kejadian kesakitan dan kematian ↑ • Postur tubuh saat dewasa tidak
• Perkembangan kognitif, motorik, optimal (lebih pendek dibandingkan
dan verbal tidak optimal pada umumnya)
• Biaya kesehatan ↑ • Resiko obesitas & penyakit lainnya ↑
• Kesehatan reproduksi ↓
• Kapasitas belajar & performa kurang
optimal pd masa sekolah
• Produktivitas & kapasitas kerja tidak
optimal
Masalah utama yang menyertai stunting : gangguan fungsi kognitif yang
sulit dipulihkan. Walaupun terjadi catch-up tinggi badan,
fungsi kognitif tetap terganggu

The impact of malnutrition during a child’s first 1.000 days is


Irreversible

Angka malnutrisi/stunting di suatu negara → prediktor buruknya kualitas


sumber daya manusia yang dimilikinya karena dapat menurunkan
produktivitas suatu bangsa di masa yang akan datang

WHO : Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat bila angka


stunting yang ditemukan di lapangan > 20%
Severe Wasting (Gizi
Wasting (Gizi Kurang) Buruk)
Keadaan gizi balita yang ditandai oleh Keadaan gizi balita yang ditandai oleh
satu atau lebih tanda berikut : satu atau lebih tanda berikut :
• BB/PB atau BB/TB : -3 s/d -2 SD • Edema, minimal pada kedua
• LILA : 11,5 - < 12,5 cm pada balita punggung kaki
usia 6-59 bulan • BB/PB atau BB/TB : < -3 SD
• LILA : < 11,5 cm pada balita usia
6-59 bulan
INDONESIA
Stunting 6,7 juta
Wasting 2,2 juta
Overweight 1,7 juta
12 Provinsi prioritas penurunan stunting

• 7 Provinsi dengan prevalensi tertinggi :


NTT (37,8%), Sulbar (33,8%), Aceh (33,2%), NTB (31,4%), Sultra
(30,2%), Kalsel ((30,0%), Kalbar (29,8%)
• 5 Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi :
Jabar (971.792), Jatim (651.708), Jateng ( 508.618), Sumut
(347.437), Banten (268.158)
2. Standar Antropometri,
Penilaian Pertumbuhan dan
Pemantauan Pertumbuhan
Tahapan penilaian status pertumbuhan

1. Melakukan pengukuran antropometri (BB, PB/TB)


2. Melakukan plot hasil pengukuran (poin) pada kurva baku
3. Menginterpretasikan
a. Interpretasi sewaktu : indikator pertumbuhan

(1. BB/U, 2. PB/U atau TB/U, 3. BB/PB atau BB/TB, 4. IMT/U)


b. Interpretasi menyeluruh : melihat kecenderungan arah
pertumbuhan anak pada kurva/tren
TB/U, 2-5 tahun, Laki-laki

2 s/d -2 SD : TB Normal
-2 s/d -3 SD : Pendek/Stunted
< -3 SD : Sangat pendek/Severely stunted

PENDEK → BELUM TENTU STUNTING !!!


STUNTING : pendek karena kurang gizi kronis atau karena masalah kesehatan yang kurang
optimal (sering sakit, PJB, dll)
BB/TB, 2-5 Tahun, Perempuan

2 s/d -2 SD : Gizi Normal


2-3 SD : Gizi Lebih
>3 SD : Obese
-2 s/d -3 SD : Gizi Kurang (Wasted)
< -3 SD : Gizi Buruk (Severely wasted)

BB/PB atau BB/TB → Status Gizi


BB/U, Laki-laki, 0-5 tahun

Laki-laki
8 bulan
BB 6,5 kg
BB/U : -2 s/d -3 SD
(Underweight)
TERIMA KASIH

You might also like