ANDE- ANDE LUMUT
Once upon the time, there was a story about an empire which was lived by a king and queen. They were Panji
Asmarabangun and Dewi Sekartaji, they had not had a child, but they were happy. Panji Asmarabangun was a king
who had handsome face, kind with the villagers and wise in making the decision. Dewi Sekrtaji was a queen who
had beautiful face, humble, kind to the villagers and faithful.
One afternoon, the empire was hit by the great storm and made the people ran and left the empire. The great storm
was carried Dewi Kertaji onto the sky and made her fell down on the muddy jungle. She was wet of mud, most of
her body was wound and her clothes was dirty. That incident made her became amnesia. She did not know her
name and where she came from.
She walked to the nearest village, because her perform was not liked a common woman, so the children called her
“crazy woman”, they threw her by small stone or branch. She tried to stop them but they did not pay attention. In
the evening, she fell so hungry and thirsty, she asked anyone but she was not paid attention.
She got in front of Mbok Randa Dadapan, and she fell down. She asked her to give her some food and drink. Mbok
Randa Dadapan was mercy, she gave what Dewi’s want. Dewi Sekartaji permitted to stay in Mbok Randa
Dadapan’s home because she did not have family again. Mbok Randa Dadapan called and asked her two
daughters about it. Her daughter was Klenting Ijo And Klenting Abang. Both of them permitted her by requisite,
Dewi Sekartaji had to do the house work.
Dewi Sekartaji was called by Klenting Kuning , she wore better clothes from Klenting Abang. She washed all
clothes, made dish and swept the floor. She did it day by day happily. The wound of her body was lost and it made
her skin brighter and her face was more beautiful. Klenting Ijo and Klenting Abang were jealous and asked Klenting
Kuning did harder house work. In the other hand, Klenting Abang and Ijo were busy to make their face.
In a morning, Klenting Kuning went to river for washing clothes. She found a big fish on the stone. She was mercy
because fish could not live without water. So she threw it into the river again. Suddenly, the fish thanked her and
would help her. Klenting Kuning was shocked. That is reason Klenting Kuning could wash in short time without
filling exhausted, the faithful fish used to friend her when she was at the river.
in finding his wife, Panji Asmarabangun changed his name by Ande-Ande Lumut. One day, there was an
announcement that there was a king, Ande Ande Lumut looked for a wife. This new was to Klenting Ijo and Abang,
they permitted to Mbok Randa Dadapan to go to Jenggala empire. They prepared by making up and wearing best
clothes which they had. Knowing it, Klenting Kuing wanted to go there too but Klenting Ijo and Abang gave her a
requisite. Klenting Kuning had to wear only a cloth without changing and she had to go after cooking rice.
Klenting Ijo and Abang had to cross the wide river which there was no bridge or boat, there was only a giant Crab
“Yuyu Kangkang”. They would be crossed after kissing that Yuyu Kangkang. They agreed to do that although they
was disgusted with Yuyu Kangkang.
Klenting Ijo and Abang got Jenggala empire but only Mbok Randa Jenggala was there. She said to Ande –Ande
Lumut by singing….
”My son, Ande- Ande Lumut
Get down from your meditation, there are beautiful princesses who will propose you…..”
Ande –Ande Lumut answered by singing too…
“My mother,,,,I don’t want
My mother ,,, I don’t love
Those princesses have been kissed by a giant crab, Yuyu Kangkang”
Klenting Ijo and Abang were embarrassed and went back to their home.
Beside that, Klenting Kuning had finished cooking rice and permitted to Mbok Randa Dadapan. She went to the
river to permit to the fish, but there was no fish answered her voice and suddenly she was shocked by an old man,
Ki Bango Samparan. He was a fish reincarnation which used to take care of her. He gave her a magic rib which
would help her.
She got a wide river and met a giant Crab “Yuyu Kangkang”. The crab would cross Klenting Kuning after he was
kissed. But she denied him. She be the magic rib and how magic it was, the river was cracked and made a road.
She walked on that road. a giant Crab “Yuyu Kangkang” was shocked too. He hid behind the stone.
Because Klenting Kuning had walked for two days, it made her in smell cloth and dirty face. But she continued to
go to Jenggala Empire. She met Mbok Randa Jenggala was there. She said to Ande –Ande Lumut by singing….
”My son, Ande- Ande Lumut
Get down from your meditation, there are ungly princess who will propose you…..”
Ande –Ande Lumut answered by singing too…
“My mother,,,,I t want
My mother ,,, I love
That princess is my Dewi Sekartaji”
Hearing that answer, Mbok Randa Jenggala was shocked. Panji Asmarabangun was AAnde –Ande Lumut got
down from his meditation and picked her up and hugged her.
To make Dewi Sekartaji remembered all, Ande –Ande Lumut pushed some tendons. She remembered again and
they came back to Kediri empire. Not long, Ki Bango Samparan and his people picked them up.
ANDE- ANDE LUMUT
Pada suatu ketika, ada sebuah cerita tentang sebuah kerajaan yang ditinggali oleh seorang raja dan ratu. Mereka
adalah Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji, mereka belum mempunyai anak, namun mereka bahagia. Panji
Asmarabangun adalah seorang raja yang berwajah tampan, baik hati terhadap penduduk desa dan bijaksana
dalam mengambil keputusan. Dewi Sekrtaji adalah seorang ratu yang mempunyai paras cantik, rendah hati, baik
hati terhadap penduduk desa dan setia.
Pada suatu sore, kekaisaran dilanda badai besar dan membuat rakyatnya lari meninggalkan kekaisaran. Badai
besar itu membawa Dewi Kertaji ke angkasa dan membuatnya terjatuh di hutan berlumpur. Dia basah oleh lumpur,
sebagian besar tubuhnya terluka dan pakaiannya kotor. Kejadian itu membuatnya menjadi amnesia. Dia tidak tahu
namanya dan dari mana asalnya.
Ia berjalan menuju desa terdekat, karena penampilannya tidak disukai perempuan pada umumnya, sehingga anak-
anak menjulukinya “perempuan gila”, mereka melemparkannya dengan batu kecil atau ranting. Dia mencoba
menghentikan mereka tetapi mereka tidak memperhatikan. Di malam hari, dia merasa sangat lapar dan haus, dia
bertanya kepada siapa pun tetapi dia tidak diperhatikan.
Dia sampai di depan Mbok Randa Dadapan, dan dia terjatuh. Dia memintanya untuk memberinya makanan dan
minuman. Mbok Randa Dadapan penyayang, dia memberikan apa yang diinginkan Dewi. Dewi Sekartaji diijinkan
tinggal di rumah Mbok Randa Dadapan karena sudah tidak mempunyai keluarga lagi. Mbok Randa Dadapan
menelepon dan menanyakan hal itu kepada kedua putrinya. Putrinya bernama Klenting Ijo dan Klenting Abang.
Keduanya mengizinkannya dengan syarat, Dewi Sekartaji harus melakukan pekerjaan rumah.
Dewi Sekartaji dipanggil dengan Klenting Kuning, dia memakai pakaian yang lebih bagus dari Klenting Abang. Dia
mencuci semua pakaian, membuat piring, dan menyapu lantai. Dia melakukannya hari demi hari dengan gembira.
Luka di sekujur tubuhnya hilang dan membuat kulitnya menjadi lebih cerah dan wajahnya semakin cantik. Klenting
Ijo dan Klenting Abang iri dan meminta Klenting Kuning melakukan pekerjaan rumah lebih keras. Di sisi lain,
Klenting Abang dan Ijo sibuk merias wajahnya.
Pada suatu pagi, Klenting Kuning pergi ke sungai untuk mencuci pakaian. Dia menemukan seekor ikan besar di
atas batu. Dia berbelas kasihan karena ikan tidak bisa hidup tanpa air. Jadi dia melemparkannya ke sungai lagi.
Tiba-tiba, ikan itu mengucapkan terima kasih dan mau membantunya. Klenting Kuning kaget sekali. Itulah
sebabnya Klenting Kuning bisa mencuci dalam waktu singkat tanpa isi habis, PMikan-ikan setia itu selalu
menemaninya saat berada di sungai.
dalam mencari istrinya, Panji Asmarabangun mengganti namanya dengan Ande-Ande Lumut. Pada suatu hari, ada
pengumuman bahwa ada seorang raja, Ande Ande Lumut sedang mencari istri. Ini baru pada Klenting Ijo dan
Abang, mereka mengizinkan Mbok Randa Dadapan pergi ke kerajaan Jenggala. Mereka bersiap dengan
berdandan dan mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki. Mengetahui hal itu, Klenting Kuing ingin pergi ke
sana juga namun Klenting Ijo dan Abang memberinya syarat. Klenting Kuning hanya mengenakan sehelai kain
tanpa berganti pakaian dan harus berangkat setelah menanak nasi.
Klenting Ijo dan Abang harus menyeberangi sungai lebar yang tidak ada jembatan dan perahu, yang ada hanya
Kepiting Raksasa “Yuyu Kangkang”. Mereka akan disilangkan setelah mencium Yuyu Kangkang itu. Mereka
sepakat melakukan hal itu meski merasa muak dengan Yuyu Kangkang.
Klenting Ijo dan Abang mendapatkan kerajaan Jenggala namun hanya Mbok Randa Jenggala yang ada disana.
Dia berkata pada Ande –Ande Lumut sambil bernyanyi….
“Anakku, Ande-Ande Lumut
Turunlah dari meditasimu, ada putri cantik yang akan melamarmu…..”
Ande –Ande Lumut menjawab dengan bernyanyi juga…
“Ibuku,,,,aku tidak mau
Ibuku,,, aku tidak sayang
Putri-putri itu telah dicium oleh seekor kepiting raksasa, Yuyu Kangkang”
Klenting Ijo dan Abang merasa malu dan kembali ke rumahnya.
Klenting Ijo dan Abang merasa malu dan kembali ke rumahnya.
Di samping itu Klenting Kuning sudah selesai menanak nasi dan dipersilahkan menemui Mbok Randa Dadapan. Ia
pergi ke sungai untuk mengizinkan ikan tersebut, namun tidak ada ikan yang menjawab suaranya dan tiba-tiba ia
dikejutkan oleh seorang lelaki tua, Ki Bango Samparan. Dia adalah reinkarnasi ikan yang biasa merawatnya. Dia
memberinya tulang rusuk ajaib yang akan membantunya.
Ia sampai di sungai yang lebar dan bertemu dengan Kepiting raksasa “Yuyu Kangkang”. Kepiting tersebut akan
melintasi Klenting Kuning setelah ia dicium. Tapi dia menyangkalnya. Dia menjadi tulang rusuk ajaib dan betapa
ajaibnya, sungai itu retak dan dijadikan jalan. Dia berjalan di jalan itu. Kepiting raksasa “Yuyu Kangkang” pun
kaget. Dia bersembunyi di balik batu.
Karena Klenting Kuning sudah berjalan selama dua hari, membuat bau kain dan mukanya kotor. Tapi dia terus
pergi ke Kerajaan Jenggala. Dia bertemu dengan Mbok Randa Jenggala di sana. Dia berkata pada Ande –Ande
Lumut sambil bernyanyi….
“Anakku, Ande-Ande Lumut
Turunlah dari meditasimu, ada putri jelek yang akan melamarmu…..”
Ande –Ande Lumut menjawab dengan bernyanyi juga…
“Ibuku,,,,aku tidak mau
Ibuku,,, aku sayang
Putri itu adalah Dewi Sekartaji-ku”
Mendengar jawaban itu, Mbok Randa Jenggala kaget. Panji Asmarabangun adalah AAnde –Ande Lumut turun dari
meditasinya lalu menggendong dan memeluknya.
Agar Dewi Sekartaji mengingat semuanya, Ande –Ande Lumut mendorong beberapa urat daging. Dia ingat lagi
dan mereka kembali ke kerajaan Kediri. Tak lama kemudian, Ki Bango Samparan dan rakyatnya menjemput
mereka.