[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
75 views7 pages

Growling Eagle

EA-18G growler
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
75 views7 pages

Growling Eagle

EA-18G growler
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Growling Eagle

Proposal Untuk Menjadikan Eagle II Sebagai Standoff Jammer

Pembukaan
Di Farnborough International Airshow 2024 (FIA2024) yang merupakan acara pameran
pertahanan dan pertunjukan udara, terdapat banyak perusahaan-perusahaan penerbangan
memamerkan produk-produk dan purwarupa mereka kepada calon pembeli. Pada hari pertama
saja, FIA2024 telah menghasilkan $51 miliar USD dalam kesepakatan pembelian, dan $12 miliar
diantaranya menuju kepada Boeing yang menawarkan jet komersial dan dan penumpang yang
masih menjadi pilihan utama maskapai penerbangan. Namun, tidak hanya bagian komersil
Boeing saja yang datang, tetapi juga Boeing Defense, Space & Security yang hadir dan
memamerkan pesawat tempur generasi 4.5 terbaru mereka: F-15EX Eagle II yang sekarang
diincar oleh banyak negara.

Bagi yang sudah berkenalan dengan platform tempur udara ini, pasti tidak asing dengan
reputasinya sebagai salah satu pesawat tempur udara paling versatile setelah F-16 Fighting
Falcon. Bagi yang belum berkenalan, F-15EX Eagle II adalah varian terbaru dari F-15E Strike
Eagle yang memiliki fokus pada air interdiction, pengeboman taktis, serangan jarak jauh, dan
daya jangkau yang jauh sebagai pesawat tempur kelas berat. Dan, pada FIA2024, Boeing
mengumumkan sebuah rencana untuk menambahkan Eagle II dengan profil misi yang cukup
unik.

Isi

Growlerizing The Eagle


Boeing berencana untuk menambahkan kemampuan electronic warfare kepada F-15EX di atas
Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) yang sudah dimiliki Eagle II, dan
hanya dikalahkan oleh Distributed Aperture System (DAS) milik F-35 Lightning II. Kemampuan
yang akan ditambahkan adalah electronic attack (EA) jarak jauh dengan ditambahkannya Next
Generation Jammer (NGJ) pod dan AGM-88G/ER. Alasan utama Boeing percaya bahwa profil
misi ini cocok untuk F-15EX adalah daya jangkau, kapasitas power dan payload yang cukup
besar bisa menggantikan EA-18G Growler sebagai aset Standoff Jammer (SoJ).

Sebuah EA-18G Growler milik US Navy membawa 4 jammer pod AN/ALQ-99.

Rob Novotny, selaku Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Pesawat Tempur, menyatakan
keyakinannya terhadap proposal peningkatan ini dengan melihat area sensitif seperti Eropa dan
Polandia, serta Indo-Pasifik yang penuh dengan ancaman tingkat tinggi namun tidak memiliki
aset tempur elektronik yang cukup memadai.
“Pertempuran udara modern memerlukan penguasaan spektrum elektromagnetik, dan platform
ini akan memimpin jalan ke dekade berikutnya,” kata Novotny.

Novotny tepat ketika berasumsi bahwa peperangan masa kini dan masa depan memerlukan
penguasaan spektrum elektromagnetik, dengan setiap sistem saling terhubung, menciptakan
gambaran lengkap dan kemampuan yang sebelumnya tidak terbayangkan. Namun, pada saat
yang sama, musuh juga memiliki kemampuan serupa, sehingga untuk melawan sistem gabungan
ini, diperlukan kemampuan yang bisa degradasi efektivitas IADS musuh.

Kenapa Sekarang?
Boeing berencana menutup lini produksi F/A-18E/F Super Hornet pada tahun 2027 nanti, yang
berarti juga menutup produksi EA-18G Growler, sedangkan produksi Advanced Eagle akan terus
berlanjut dan membuka potensi untuk varian khusus pertempuran elektronik (EW) untuk menjadi
aset airborne electronic attack (AEA) dengan memindahkan aset yang digunakan Growler
menuju Eagle II.

Dan banyak negara mulai mencatat pelajaran apa saja yang bisa diambil dari konflik
Rusia-Ukraina. Bagi Boeing dan Korean Aerospace Industries (KAI), pelajaran yang bisa
diambil adalah pentingnya misi suppression of enemy air defense/destruction of enemy air
defense (SEAD/DEAD) terhadap integrated air defense system (IADS) dengan tujuan
mengontrol udara di palagan.
Seberapa besar kontrol yang dimiliki akan menentukan operasi dan wilayah operasi suatu
pasukan di palagan. Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) membagi spektrum kategori
kontrol udara menjadi tiga:
1. Air Parity (Kesetaraan): adalah situasi di mana tidak ada pihak yang menguasai
wilayah udara sepenuhnya. Dalam kondisi ini, baik operasi darat, maritim, maupun udara
dari pihak kawan dan lawan sama-sama bisa terganggu oleh serangan musuh. Kesetaraan
bukanlah kondisi buntu dimana aktivitas manuver udara atau peluncuran misil balistik
terhenti. Sebaliknya, keadaan ini bisa ditandai dengan pertempuran singkat yang intens di
titik-titik kritis selama operasi berlangsung, di mana setiap pihak berusaha maksimal
untuk mendapatkan kontrol yang lebih menguntungkan.
2. Air Superiority (Keunggulan): adalah tingkat kendali atas ruang udara yang dimiliki
oleh satu pihak, yang memungkinkan mereka melaksanakan operasi tanpa gangguan
besar dari ancaman udara atau misil musuh pada waktu dan lokasi tertentu. Keunggulan
udara bisa bersifat lokal, baik secara horizontal maupun vertikal, dan bisa juga luas dan
bertahan lama.
3. Air Supremacy (Supremasi): adalah tingkat kontrol tertinggi di mana pihak musuh tidak
mampu memberikan gangguan yang efektif di area operasi melalui serangan udara atau
misil. Supremasi udara dapat bersifat lokal atau berskala besar dan bertahan lama. Ini
merupakan tingkat kontrol udara tertinggi yang bisa dicapai oleh angkatan udara.

Ketika melawan near-peer dan peer opponent, memastikan sekedar memiliki superioritas udara
akan sangat sulit, apalagi supremasi. Dan dengan semakin kompleksnya IADS membuat
platform khusus EW semakin diminati untuk bisa mencakup seluruh spektrum dan menjamin
kesuksesan dan keselamatan pilot dalam menjalankan misi untuk mencapai objektifnya.

Dengan ini, selain F-15EX dengan turunan Growler, kita melihat munculnya varian KF-21
khusus electronic warfare yang dikabarkan membawa dua electronic support measure (ESM)
system dan tiga jammer pod.

Profil Misi
Membicarakan profil misi yang dilakukan oleh aset EW utamanya ada dua: Stand-off Jammer
(SoJ) dan Escort Jammer (EJ).

● Stand-off Jammer
Pesawat EW terbang di luar jangkauan rudal (Missile Engagement Zone, MEZ), terhadap
area yang luas dan membuat koridor yang bisa dilalui oleh pesawat kawan dengan
mengganggu radar musuh.
Karena jarak yang jauh dan luas area yang besar, aset SoJ harus bisa memancarkan energi
elektromagnetik yang besar dan dipancarkan ke seluruh wilayah musuh untuk
mengganggu sensor IADS, yang membutuhkan Daya Pancaran Efektif (ERP) yang
sangat tinggi, karena:
1. Pesawat SoJ beroperasi jauh di luar jangkauan mematikan IADS, sehingga berada
pada jarak yang sangat jauh, sementara platform yang dilindungi mendekati
IADS.
2. Seringkali, jammer terkena sinyal dari lobus samping radar, sedangkan platform
yang dilindungi berada di lobus utama.
Untuk mengatasi ERP, pancaran EM-nya dibagi menjadi berbagai sub-bands dan
dipancarkan bersamaan untuk mencakup sebagian besar spektrum elektromagnetik
sebagaimana F/A-18 E/F dengan AN/ALQ-99 dan nantinya dengan Next Generation
Jammer (NGJ) pod.
Dilengkapi dengan tangki bahan bakar eksternal dan pod NGJ,, sebuah EA-18G Growler yang bergabung dengan
Skuadron Uji dan Evaluasi Udara Sembilan (VX-9) Angkatan Laut AS — dijuluki Vampires — lepas landas dari
Pangkalan Angkatan Laut Ventura County Point Mugu di California Selatan pada 10 Agustus 2023.

NGJ pod akan dibagi menjadi tiga: NGJ-LB, NGJ-MB, dan NGJ-HB. Setiap varian
dikhususkan untuk spektrum masing-masing (LB: low-band [100 MHz to 2 GHz], MB:
medium-band [2 GHz to 6 GHz], HB: high-band [6 GHz to 18 GHz]). NGJ-LB
dikhususkan untuk memberikan proteksi ke pesawat tempur siluman terhadap low-band
dan early-warning radar. NGJ-MB akan memenuhi mayoritas tugas jamming terhadap
fire control radar (FCR) dan sistem komunikasi. NGJ-MB juga satu-satunya pod yang
menggunakan teknologi AESA. Sedangkan NGJ-HB ditugaskan untuk ancaman-ancaman
khusus lainnya.

● Escort Jammer
Sesuai namanya, escort jammer terbang bersama dengan strike package untuk
memberikan bantuan EW dan menciptakan electronically denied area atau area yang
tidak dapat dilihat oleh alat elektronik seperti radar, menyamarkan posisi pesawat kawan
dan memaksa musuh untuk melakukan korelasi data yang lebih ekstensif. Tentunya,
escort jammer berbeda dari stand-off jammer yang berada di luar jangkauan rudal musuh.
Meski begitu, tujuan mereka sama: degradasi IADS musuh.
Escort jammer juga cenderung melakukan SIGINT (Signal Intelligence), spesifiknya
ELINT (Electronic Intelligence) dengan mengumpulkan data radar musuh yang disimpan
dan dianalisa untuk membentuk Electronic Order of Battle (EOB) yang akan sangat
membantu identifikasi dan penanggulangan ancaman elektronik di udara.

Penutup
Banyak hal yang menjadi alasan kenapa Boeing ingin menjadikan Eagle II sebagai pesawat
EW/AEA.

Namun yang jelas adalah, rencana Boeing untuk menurunkan kapabilitas Growler ke Eagle II
membuat pesawat Elang ini tak lagi hanya pesawat “superioritas udara” atau “truk bom”, tetapi
menjadi true multi-role dan menjadi jawaban bagi negara-negara yang tidak mampu memiliki
sistem spesialis untuk misi-misi seperti ini. Secara sadar meningkatkan kemampuan dan nilai
deteren yang dimiliki oleh pesawat ini. Pantas mendapatkan julukan “Growling Eagle.”

You might also like