Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54”
“ISSN 2988-1536”
“Journal Homepage: https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jia/index”
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada LPD di Kecamatan Petang
I Kadek Aryawan1, I Ketut Sunarwijaya2*, Ni Putu Lisa Ernawatiningsih3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati Denpasar1,2,3
*
Corresponding author, e-mail: iksunarwijaya@unmas.ac.id
ARTICLE INFO ABSTRACT
Article history: Since the evening LPD plays a role for the community,
Submitted: 15 April 2023 the LPD should continue to improve its performance
Revised: 17 May 2023 every day in order to improve the well-being of the
Accepted: 18 June 2023 community. In order for LPD to best serve its customers,
Published: 26 June 2023 LPD managers must make wise use of developments in
information technology. The population of this survey is
Keywords: all his LPD staff throughout the Petang District and units
Accounting Information System related to Accounting Information Systems. The sample
Performance; Existence of a Steering for this survey was determined by a targeted sampling
Board; Information System method with a total of 66 respondents, and the data for the
Development; Information System survey were obtained from the questionnaire distribution
Quality Organizational Size; Top results and analyzed using multiple linear regression
Management Support methods. As a result, the top management's support did
not affect the performance of LPD's accounting
DOI: information system in Petang Province, and the
https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885 formalization of system development did not affect the
performance of LPD's accounting information system in
How to cite: Petang Province. The quality of the information system
Aryawan, I. K., Sunarwijaya, I. K., & had a positive impact on the performance of his LPD's
Ernawatiningsih, N. P. L. (2023). accounting information system in Petang district, and the
Analisis Faktor-Faktor yang size of the organization had a positive effect on the
Mempengaruhi Kinerja Sistem performance of his LPD's accounting information system
Informasi Akuntansi pada LPD di in Petang district. The existence of the Steering
Kecamatan Petang. Jurnal Inovasi Committee does not affect the performance of the
Akuntansi (JIA), 1(1), 45–54. accounting information system of the Pétain District
https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885 LPD.
Published by:
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
“© 2023 The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 4.0 license.”
PENDAHULUAN
LPD adalah sebuah instansi yang didirikan oleh pemerintah daerah yang dintuk untuk menyalurkan
dana kepada masyarakat Pakeraman wilayah Bali. LPD memiliki kegiatan utama sebagai penghimpun
dana milik masyarakat dalam bentuk tabungan baik simanan maupun deposito dan mengedarkan atau
memberikan dana pada masyarakat yang membutuhkan bantuan modal dalam bentuk kredit. LPD
sendiri merupakan sebuah instansi yang secara murni merupakan milik masyarakat desa sebab loksi
[45]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
berdirinya berada diwilayah desa dan keseluruhan nasabahnya merupakan masyarakat desa setempat.
Kberadaan lembaga ini tentunya didirikan untuk memberikan pelayanan umum pada masyarakat desa
terkhusus dalam bidan ekonomi dengan harapan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa pakraman, yang didasarkan atas Surat Keputusan (SK) Gubernur No. 972 Tahun 1964
tentang Pendirian Lembaga Perkreditan Desa di Provinsi Daerah Tingkat 1 Bali. Dengan tugasnya
ebagai pemberi layanan kepada masyarakat sudah barang tentu LPD dituntut mampu menyajikan
kinerja terbaiknya. Salah satu peningkatan kinerja dapat dicerminkan dari Sistem informasi yang
mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pihak LPD.
Aloqab dan Adel (2013) medefinisikan sistem informasi akuntansi sebagi unsur penting yang mampu
mendorong sebuah pencapaian kerja dalam organisasi dan membantu pihak perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan. Alsarayrch, et al (2011) menjelaskan Keberadaan sistem informasi akuntansi
sangat berguna untuk meningkatkan dan mendukung daya saing serta penyedia informasi keuangan dan
akuntansi yang efektif bagi manajemen. Manfaat besar tentunya diharapkan dari penggunaan sistem
informasi akuntansi. Tidak mengherankan, keputusan untuk berinvestasi dalam sistem informasi
merupakan hal penting dalam organisasi dan merupakan faktor penentu keberhasilan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yaitu: dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi, kualitas system informasi, ukuran organisasi,
dan keberadaan dewan pengarah.
Menurut Sohilin (2019:11) manajemen puncak atau sering disebut Top Management merupakan orang
yang memiliki kedudukan yang tinggi dan berpengaruh dalam perusahaan dimana mereka memiliki
wewenang untuk menetapkan tujuan maupun strategi khusus bagi perusahaan. Manajemen puncang
tentunya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi anggotanya untuk bisa menggunakan sistem
informasi akuntansi, sehingga anggota dapat turut berpartisipasi memanfaatkan sistem yang ada.
Menurut penelitian Ari (2018). Kuswanto (2015), Wulandari (2017), Nita, dkk (2014). Afrianto (2018)
menemukan hasil bahwa penggunaan SIA dapat mengalai peningkatan ketika manajemen puncang ikut
berpartisipasi untuk mengmbangkan sistem yang ada karena ditemukan hubungan positif diatara
manajemen puncak terhadap SIA. Sedangkan menurut penelitian Luciana, Irmaya (2007), Sunarwijaya
(2021) Walaupun tidak ada dukungan dari manajemen puncak dalam kegiatan sistem informasi, hal itu
tidak akan menjadi penghambat karena karyawan sudah mampu menjalankan pekerjaannya sesuai
dengan perencanaan perusahaan.
Menurut Robbins dan Jugde (2014:224) formalisasi (formalization) adalah bentuk dari pembakuan
sebuah pekerjaan di suatu organisasi. Formalisasi dari sistem informasi merupakan hal yang dapat
mempengaruhi kinerja sistem tersebut kedepannya. Formalisasi dari pengembangan sistem informasi
merupakan bentuk penugasan yang ditujukkan dalam sebuah proses pengembangan dari sistem yang
nantinya akan didokumentasikan dan trsuun dengan sistematis. Dokumen yang tersimpan tersebut
nantinya akan mempengaruhi sebuah keberhasilan dari sistem informasi yang diterapkan oleh
perusahan. Menurat Penelitian Kuswanto (2015) Artini (2016), Eka, Sinarwati, Admatjha (2014),
menyatakan bahwa Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi dapat mempengaruhi kinerja SIA
secara positif. Sedangkan menurut peneliti Nopriani (2017), menyatakan bahwa Formalisasi
Pengembangan Sistem Informasi memiliki hubungan negatif dengan kinerja SIA.
Dengan adanya sistem informasi yang memadai didukung dengan kecanggihan teknologi saat ini akan
membanyu perusahaan dapat menghasilkan sebuah informasi yang akurat serta tepat waktu dalam
upaya mengambil keputusan yang lebih efektif Ismail and King (2007). Informasi yang bersifat akurat
dan dihasilkan dengan tepat waktu tentunya dangat dibutuhkan perusahaan terutama untuk manajemen
karena membantu dalam proses pengambilan keputusan. Kualitas informasi yang baik tentunya
diharapkan akan mampu mendorong kinerja organisasi menjadi lebih baik. Kualitas informasi yang
baik nantinya akan menntukan kesuksesan organisasi tersebut dari data yang mampu dihasilkannya.
Penelitian tentang kualitas sistem informasi dilakukan oleh Buana dan Wirawati (2018). Surya (2017),
dan Salam (2014) dalam penelitiannya yang meneliti tentang variabel kualitas sistem informasi terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, yang memberikan hasil bahwa kualitas sistem
informasi memiliki pengaruh yang positif dengan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Hasil
[46]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
yang berbeda diperoleh dari penelitian Apriza (2018). Gustiyan (2014) menyatakan bahwa kualitas
informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.
Ukuran organisasi merupakan faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi.
Ukuran organisasi secara singkat dapat dijelaskan sebagai jumlah anggota organisasi atau lingkup tugas.
Namun, kompleksitas ukuran organisasi juga dapat diartikan sebagai derajat diferensiasi dalam
organisasi. Ukuran organisasi adalah pembahasan tentang ukuran organisasi dan apa serta bagaimana
pengaruhnya terhadap manajemen organisasi (Robbins, 1990:161). Jika kita melihat langsung pada
organisasi itu sendiri, kita pasti bisa membedakan mana perusahaan besar, sedang atau kecil.Menurut
penelitian Widyantari (2014). Rusdi (2019), Komara (2005), menyatakan bahwa ukuran organisasi
bmampu mempengagaruhi kineja SIA secara positif. Luciana dan Irmaya (2007) menyatakan bahwa
ukuran organisasi secara negatif berpengaruh terhadap kinerja SIA.
Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah keberadaan dewan
pengarah SL Dewan pengarah atau kelompok penasihat lainnya adalah tempat dimana para manajer
mempengaruhi kebijakan, anggaran, perencana, dan pelayan informasi. Menurut penelitian Artini
(2016), Eka, Sinarwati, Admatjha (2014). menyatakan bahwa keberadaan dewan pengarah SI
berpengaruh positif terhadap kinerja SIA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui apakah dukungan puncak, formalisasi pengembangan sistem
informasi, keberadaan dewan pengawas, ukuran organisasi dan keberadaan dewan pengarah
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di LPD Kecamatan Petang yang memiliki
jumlah sampel 66 dan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah teori yang merefleksikan sebuah penerimaan
manusia terhadap suatu sistem teknologi informasi yang diterapkan saat ini. TAM dikembangkan oleh
(Davis et al. 1989 : 320) berdasarkan Model Theory of Reasoned Action (TRA). TAM adalah teori
sistem informasi yang memodelkan bagaimana pengguna melihat dan menggunakan teknologi. Model
ini menunjukkan bahwa ketika pengguna ditawari penggunaan sistem baru, beberapa faktor
mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan menggunakan sistem, terutama
pengguna percaya bahwa menggunakan sistem ini meningkatkan kinerja mereka, kemudahan
penggunaan, dan lain sebagainya.
Teori TRA (Theory of Reasoned Action)
Ajzen (1975) berpendapat bahwa teori TRA hanya berlaku untuk perilaku yang sepenuhnya berada di
bawah kendali individu, karena ada faktor yang dapat mencegah atau memfasilitasi terwujudnya niat
dalam perilaku. Respon dan penggunaan teknologi mempengaruhi sikap terhadap penerimaan
teknologi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pandangan bahwa memanfaatkan kegunaan
dan kemudahan penggunaan teknologi merupakan tindakan yang dibenarkan, sehingga alasan
seseorang melihat kegunaan dan kemudahan penggunaan teknologi menjadikan aktivitas atau perilaku
seseorang sebagai ukuran penerimaan teknologi.
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Sohilin (2019: 11) manajemen puncak merupakan seorang yang memiliki posisi penting
karena mereka bertugas untuk menetapkan tujuan danstrategi bagi perusahaan dimana mereka juga
sering disebut sebagai Top Management. Manajemen puncak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
anggota agar mau terlibat dalam proses penggunaan sebuah sistem informasi akuntasi dan akan
berdampak pada sebuah kepuasan pengguna. (2018), Kuswanto (2015) dan Wulandari (2017)
menemukan hasil penelitian bahwa dukungan manajemen puncak dapat meningkatkan kinerja SIA.
kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Berdasarkan teori beserta uraian diatas maka dapat dibentuk
hipotesis sebagai berikut:
H1: Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja SIA
[47]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
Pengaruh Formalisasi Pengembangan Sistem Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Robbins dan Jugde (2014:224) formalisasi (formalization) adalah bentuk dari pembakuan
sebuah pekerjaan di suatu organisasi. Formalisasi dari sistem informasi merupakan hal yang dapat
mempengaruhi kinerja sistem tersebut kedepannya. Formalisasi dari pengembangan sistem informasi
merupakan bentuk penugasan yang ditujukkan dalam sebuah proses pengembangan dari sistem yang
nantinya akan didokumentasikan dan trsuun dengan sistematis. Dokumen yang tersimpan tersebut
nantinya akan mempengaruhi sebuah keberhasilan dari sistem informasi yang diterapkan oleh
perusahan. Berdasarkan dari teori dan uraian diatas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H2: Formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja SIA
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Pada Kinerja Sistem Informasi
Informasi yang bersifat akurat dan dihasilkan dengan tepat waktu tentunya dangat dibutuhkan
perusahaan terutama untuk manajemen karena membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Kualitas informasi yang baik tentunya diharapkan akan mampu mendorong kinerja organisasi menjadi
lebih baik. Kualitas informasi yang baik nantinya akan menntukan kesuksesan organisasi tersebut dari
data yang mampu dihasilkannya. Penelitian tentang kualitas sistem informasi dilakukan oleh Buana dan
Wirawati (2018). Surya (2017), dan Salam (2014) dalam penelitiannya yang meneliti tentang variabel
kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, yang memberikan
hasil bahwa kualitas sistem informasi memiliki pengaruh yang positif dengan kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi. Berdasarkan teori dan uraian diatas maka dapat dibentuk hipotesis sebagai
berikut:
H3: Keberadaan badan pengawas sistem informasi berpengaruh positif terhadapkinerja SIA
Pengarah Ukuran Organisasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Ukuran organisasi merupakan faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi.
Ukuran organisasi secara singkat dapat dijelaskan sebagai jumlah anggota organisasi atau lingkup tugas.
Namun, kompleksitas ukuran organisasi juga dapat diartikan sebagai derajat diferensiasi dalam
organisasi. Ukuran organisasi adalah pembahasan tentang ukuran organisasi dan apa serta bagaimana
pengaruhnya terhadap manajemen organisasi (Robbins, 1990:161). Jika kita melihat langsung pada
organisasi itu sendiri, kita pasti bisa membedakan mana perusahaan besar, sedang atau kecil.Menurut
penelitian Widyantari (2014). Rusdi (2019), Komara (2005), menyatakan bahwa ukuran organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Berdasarkan teori dan uraian diatas maka dapat dibentuk
hipotesis sebagai berikut:
H4: Ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja SIA
Pengaruh Keberadaan Dewan Pengarah Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi
Komite pengarah atau kelompok penasihat lainnya adalah tempat manajer memengaruhi kebijakan,
anggaran, dan rencana, serta memberikan layanan informasi. Menurut penelitian Artini (2016), Eka,
dkk (2014) menunjukkan bahwa keberadaan dewan pengarah sistem berpengaruh positif tehadap
kinerja SIA. Berdasarkan teori dan uraian diatas maka dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut:
H5: Keberadaan dewan pengarah sistem berpengaruh positif tehadap kinerja SIA
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimala penelitian dilakukan pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di kecamatan Petang. Penelitian ini akan berfokus membahas mengenai
variabel Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Kualitas Sistem
Informasi, Ukuran Organisasi, Keberadaan Dewan Pengaruh Terhadap Sistem Informasi Akuntansi.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan LPD di kecamatan Petang dimana sampelnya
berjumlah 108 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling.
Dukungan manajemen puncak merupakan sebuah upaya pengembangan dari sistem informasi disutu
perusahaan yang tujuannya untuk bisa meningkatkan keinginan dari para pemakai sistem dan
memunculkan kepuasan setelah menggunakannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur
[48]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
dukungan manajemen puncak dalam penelitian ini adalah:Mahir dalam menngunakan komputer,
Pengetahuan yang tinggi, Aktif dalam perencanaan, Perhatian yang tinggi, dan Rating pemakai sistem
informasi.
Untuk variabel dalam penelitian ini seluruhnya diukur menggunakan 5 point skala likert yang diambil
dari penelitian sebelumnya yaitu Yasa (2020) pilihan yang tersedia yaitu Sangat Tidak Setuju (STS)
memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3, Setuju (S)
memiliki skor 4, dan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
Formalisasi pengembangan sistem informasi adalah sebuah bentuk pemberitahuan mengenai tahapan
proses pengembangan sistem yang tersusun secara sistematis dan selalu aktif melakukan penyesuaian
terhadap catatan data. Indikator formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi yang digunakan
untuk mengukur formalisasi pengembang sistem informasi dalam penelitian ini adalah Mahenra (2019):
Penyerahan kepada manajer departemen sistem informasi, Pengembangan sistem, Teknik dan waktu
pencatatan, Biaya pengembang sistem informasi, Pengenalan pengendaliaan sistem.
Untuk variabel dalam penelitian ini seluruhnya diukur menggunakan 5 point skala likert yang diambil
dari penelitian sebelumnya yaitu Mahenra (2019) pilihan yang tersedia yaitu Sangat Tidak Setuju (STS)
memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3, Setuju (S)
memiliki skor 4, dan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
Kualitas informasi akan mempengaruhi kepuasan pemakai sebab dengan kualitas informasi yang baik
tentunya akan mempermudah para pengguna informasi dalam bekerja dan mengambil keputusan sebab
data atau informasi yang ada akurat, lengkap dan terususn dengan sistematis. Indikator kualitas sistem
diwujudkan dalam seperangkat pernyataan kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator
sebagai berikut Mahendra (2019): Ketersediaan, Keakuratan, Relevan, Tepat waktu, dan Kelengkapan.
Untuk variabel dalam penelitian ini seluruhnya diukur menggunakan 5 point skala likert yang diambil
dari penelitian sebelumnya yaitu Mahendra (2019) pilihan yang tersedia yaitu Sangat Tidak Setuju
(STS) memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3, Setuju
(S) memiliki skor 4, dan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
Ukuran perusahaan merupakan cerminan dari besar atau kecilnya sebuah organisasi. Sumber kuisioner
dalam penelitian ini diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Yasa (2020). Indikator yang digunakan
untuk mengukur ukuran organisasi dalam penelitian ini adalah: Penggunaan sistem, Pengembangan
sistem, Konflik, Efektifitas, dan Proses pembelajaran sistem baru.
Untuk variabel dalam penelitian ini seluruhnya diukur menggunakan 5 point skala likert yang diambil
dari penelitian sebelumnya yaitu Yasa (2020) pilihan yang tersedia yaitu Sangat Tidak Setuju (STS)
memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3, Setuju (S)
memiliki skor 4, dan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
Adanya dewan pengarah yang berperan memimpin pengembangan sistem, mengimplementasikan dan
mengontrol aliran sistem informasi, meningkatkan penggunaan sistem informasi akuntansi dan
meningkatkan kinerja SIA. Sumber kuisioner dalam penelitian ini diambil dari penelitian yang
dilakukan oleh Putra (2018). Indikator yang digunakan untuk mengukur Keberadaan Dewan Pengarah
dalam penelitian ini adalah: Tingkat pengaruh dewan pengarah dalam pengunaan SIA, Tingkat
pengaruh dewan pengarah terhadap hasil penggunaan SIA, Tingkat pengaruh dewan pengarah dalam
pengembangan SIA, Tingkat pengaruh dewan pengarah terhadap arus SIA, Tingkat pengaruh dewan
pengarah dalam penuntasan masalah.
Untuk variabel dalam penelitian ini seluruhnya diukur menggunakan 5 point skala likert yang diambil
dari penelitian sebelumnya yaitu Putra (2018) pilihan yang tersedia yaitu Sangat Tidak Setuju (STS)
memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3, Setuju (S)
memiliki skor 4, dan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
[49]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
Kepuasan pengguna SIA menunjukkan bahwa sistem mampu menyelesaikan sistem informasi dengan
benar dan cepat, serta memenuhi kebutuhan pengguna sistem secara memadai. Penggunaan sistem yang
mudah digunakan dan sering digunakan mencirikan kinerja sistem yang relatif tinggi. Sumber kuisioner
dalam penelitian ini diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Putra (2018). Indikator yang digunakan
yaitu: Informasi yang akurat dan up to date, Sistem yang mudah dipahami, Menghasilkan informasi
yang akurat, Informasi meningkatkan kepuasan kerja, dan Informasi efektif dan efisien.
Untuk variabel dalam penelitian ini seluruhnya diukur menggunakan 5 point skala likert yang diambil
dari penelitian sebelumnya yaitu Putra (2018) pilihan yang tersedia yaitu Sangat Tidak Setuju (STS)
memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3, Setuju (S)
memiliki skor 4, dan Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Linier Berganda
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
[50]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
Berdasarkan nilai signifikansi dua sisi diperoleh nilai signifikansi 0,200 yang lebih besar dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Berdasarkan Tabel 2 di atas, nilai tolerance masing-masing variabel DMP, FP, KSI, UO, KDP lebih
besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada Tabel 4 terlihat bahwa signifikansi masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05, sehingga
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determiasi
.
Nilai adjusted R-square sebesar 0,240 atau 24% yang berarti bahwa 24% variabel KSIA dijelaskan oleh
variabel independennya sedangkan sisanya sebesar 76% dijelaskan oleh variabel lain di luar model
penelitian ini.
Uji F
Tabel 6. Hasil Uji F
Dari hasil uji F terlihat bahwa nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga model layak untuk
dilakukan pengujian selanjutnya.
[51]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
Uji t
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat disimpulkan yaitu: Variabel Dukungan Manajen Puncak (DMP)
memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,084, nilai t hitung sebesar 0,822, dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,414 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Variabel Formalisasi Pengembangan Sistem
Informasi (FP) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,037, nilai t hitung sebesar 0,428 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,670 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Variabel Kualitas Sistem
Informasi (KSI) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,301, nilai t hitung sebesar 2,606 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,012 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Variabel Ukuran
Organisasi (UO) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,429, nilai t hitung sebesar 2,308, dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,024 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Variabel Keberadaan
Dewan Pengarah (KDP) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,169, nilai t hitung sebesar 1,039,
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,303 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05.
Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Knerja Sistem Informai Akuntansi
DMP mendapati nikai koefisien sebesar 0,084, nilai t 0,822, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,414
dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Dukungan Manajen Puncak
tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga H1, ditolak. Hal ini dapat
disebabkan karena pemahaman dan pengetahuan manajemen puncak tentang sistem informasi atau
komputerisasi masih kurang. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aryanti
(2015), Nopriani (2017), Gustiyan (2014), Inas (2018), dan Artini (2016) yang menyatakan bahwa
dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
Formalitas Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Knerja Sistem Informai Akuntansi
FP memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,037, nilai t hitung sebesar 0,428 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,670 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa
Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi, sehingga H2, ditolak. Hal ini disebabkan karena formalisasi pengembangan sistem informasi
tidak efektif diterapkan dalam penggunaan sistem informasi. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Aryanti (2015). Tirka (2016), Nopriani (2017), Cahyani (2019), dan
Purwaningtyas (2016), yang menyatakan bahwa formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Kulitas Sistem Informasi Terhadap Knerja Sistem Informai Akuntansi
KSI memiliki ukuran regresi 0,301, nilai t hitung sebesar 2,606 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,012 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas Sistem Informasi
berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga H3 diterima. Berdasarkan
teori TAM faktor Kualitas Informasi adalah penyedia gambaran yang menyajikan latar belakang
beberapa faktor untuk mencapai tujuan yang diberikan. Artinya setiap pengguna sistem informasi
akuntansi mengharapkan informasi yang benar-benar berkualitas. Kualitas informasi harus diperhatikan
karena jika kualitas informasi yang dihasilkan sistem tidak akurat maka akan menghambat kelancaran
sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Suryawarman
dan Widhiyani (2012), Yulianto (2016), Tania dan Artina (2017) dan Hidayanti (2017) yang
menyatakan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
Ukuran Organisasi Terhadap Knerja Sistem Informai Akuntansi
UO memiliki nilai koefisien 0,429, nilai t hitung sebesar 2,308, dengan tingkat signifikansi sebesar
0,024 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ukuran Organisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga H4 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar ukuran organisasi suatu perusahaan maka tingkat kinerja sistem
informasi di perusahaan tersebut juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Arysona (2021), Firmansyah (2022), Purnawati (2018), Girindra (2020),
Suryanawa (2016) yang menyatakan bahwa ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.
[52]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
Keberadaan Dewan Pengaruh Terhadap Knerja Sistem Informai Akuntansi
KDP memperoleh nilai koefisien regresi 0,169, nilai t hitung sebesar 1,039, dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,303 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Keberadaan
Dewan Pengarah tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga H5, ditolak.
Hal ini menggambarkan bahwa keberadaan dewan pengarah yang ada dalam perusahaan belum
sepenuhnya memberikan pengaruh terhadap pengguna SIA. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitiari yang dilakukan oleh Sugianto (2013), Nurmalita (2014), Tirka (2016), dan Putra (2018)
menyatakan bahwa keberadaan dewan pengarah sistem informasi tidak berpengaruh tehadap kinerja
SIA.
SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Dukungan Manajen Puncak tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, Kualitas Sistem Informasi berpengaruh
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, Ukuran Organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi, dan Keberadaan Dewan Pengarah tidak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
Keterbatasan dari penelitian ini yaitu di masa pandemi ini mengakibatkan sulitnya mengurus surat-
menyurat tentang ijin untuk penelitian, jam kerja dari Desa di perpendek khususnya di badung hanya
setengah hari saja dan diadakan jadwal piket terhadap pegawai desa mengakibatkan sampel yang di cari
jadi terhambat.
Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel bebas yaitu keterlibatan pemakai, dukungan
manajemen puncak, kemampuan teknik personal, formalisasi pengembangan sistem, dan program dan
pelatihan pemakai. Berdasarkan nilai R Square Adjusted dalam penelitian ini sebesar 18%, sehingga
masih ada 82% variabel lain diluar model penelitian ini seperti kecanggihan teknologi informasi,
partisipasi manajemen, keterlibatan pemakai, pengalaman kerja yang bisa digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alsarayreh M.N., Jawabreh O.A., Jaradat M.F., and Alamro S.A. 2011. Technological Impact on
Effectiveness of Accounting Information System (AIS) Applied by Aqaba Tourist Hotels
European Journal of Scientific Research, 59(3), pp: 361-369.
Apriliani, Ni Luh Mega. 2017. Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada PT. Jasa Angkasa Semesta, Tbk. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
Ari, Ayu Putu Yustina. 2018. Analisis Faktor – Faktor Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada LPD Di Kecamatan Mengwi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Mahasaraswati Denpasar
Artini, Ni Luh Putu Sadhu, 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) pada LPD di Kecamatan Petang Kabupaten Badung.Skripsi.
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Buana, dan Wirawati. 2018. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, dan Percleived
Usefulness Pada Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi.
Universitas Udayana Vol.22.1. Januari (2018): 683-713.
Davis, F. M. 1986. Technology Acceptance Model o Empirically Testing New End-User Information
System Theory and Results. Unpublished Doctoral Dissertation. MT.
Davis, F. M. 1989. Perceived Useulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information
System Technology. MIS Quarterly. Vol 13, No. 3 Hal. 319-340.
Delone, W.H., and Ephraim R. Mclean. 1992. Information System Success: The Quest for the
Dependent Variable. Information System Research, March. 60-95.
[53]
“Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA)” “ISSN 2988-1536”
“Volume 1 Nomor 1, Juni (2023): 45-54” “DOI: https://doi.org/10.36733/jia.v1i1.6885”
Febriyanti, Ayu. 2018. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan
Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi Empiris PT.
PLN (Persero) Area Rantauprapat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU.
Fishbein, M. & Ajzen, L. 1975. Belief Attitude, Intention, and Behavior An Introduction to Theory and
Research, Reading, MA: Addisico- Welsey
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Universitas Diponegoro
Semarang.
Gustiyan, Hary. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Tanjungpinang. Skripsi. Program Studi
Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.
Handoko, Richard dan Ida Bagus Dharmadiaksa. 2017. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pada
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Hotel Berbintang Tiga Di Denpasar. E Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. 1101-1130
Harlis, Dwi Vikawati. 2015. Analisis Faktor – Faktor Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) Pada LPD Di Kota Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
Irawati, Dhiena Fitria. 2011. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (Studi Empiris pada PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Jember.
Ismail, N.A. and King. M. 2007. Factors Influencing the Alignment of Accounting Information Systems
in Small and Medium Sized Malaysian Manufacturing Firms. Journal of Information Systems
and Small Business, 1 (1-2). 1-19
Pratiwi, Ni Putu Pingka, Sunarwijaya, I Ketut, Adiyandnya, Made Santana Putra, 2021. Kinerja sistem
informasi akuntansi dan faktor-faktor yang mempengaruhi, Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
Akuntansi (KHARISMA) 3 (1).
[54]